PERDEBATAN

Namun Seno tak ingin memberitahu jika dirinya memang telah bertemu cinta lamanya, Ia takut jika Tania kan berbuat macam-macam dengan Anita.

"Aku sudah ceritakan semua tentang perceraian kita ke Mamah Riana"

Seno seperti marah mengetahui Tania memberitahu ibunya.

"Untuk apa Kamu ceritakan soal ini sama Mamah"

"Seno, Aku punya Fathia Aku hanya takut jika Kita sudah berpisah Kamu dan keluarga Kamu akan mencampakkan Fathia begitu saja"

"Kamu gak perlu khawatir soal itu, Aku menyayangi Fathia seperti anakku, Fathia tidak akan kehilangan kasih sayangku sedikitpun"

Tapi yang di takutkan Tania adalah bagaimana tanggapan Bu Riana soal siapa Ayah Fathia sebenarnya.

"Kalau soal itu Aku gak tahu, Mamah bisa terima atau gak, tapi Aku janji Aku gak akan ungkapkan siapa ayah Fathia sebenarnya, rahasia itu cuma Aku, Kamu, dan Papah yang tahu"

Tania sedikit lega mendengar janji Seno setidaknya Fathia tak akan di benci oleh Bu Riana, setelah berdebat cukup banyak, Seno memasuki kamarnya dan segera tidur.

Bu Rania datang pagi-pagi sekali, namun Ia tak melihat seseorang sarapan di meja makan.

"Bi... Orang-orang kemana, gak ada yang sarapan pagi?"

"Eh nyonya, sudah beberapa hari ini jarang sarapan pagi Mas Seno juga kadang-kadang langsung berangkat kerja"

"Tania mana?"

"Mungkin masih di atas Bu, sebentar saya panggilkan"

"Gak perlu, biar Saya yang ke atas"

Bu Riana berjalan lalu Ia berhenti di kamar Fathia dan Ia melihat Fathia tengah membereskan tas sekolahnya.

"Fathia"

Sapa Bu Riana dengan ramah kepada cucunya.

"Oma..."

Fathia berlari kegirangan melihat sang nenek datang menemuinya.

"Aku kangen banget sama Oma"

"Iya sayang Oma juga sama"

Mendengar suara Fathia yang cukup kencang membuat Tania mendatangi kamar Fathia.

"Fathia ada apa sih?"

Ketika tahu bahwa ibu mertuanya sudah datang kesini, Tania langsung menyambut hangat Bu Riana.

"Mamah.. kapan kesini?"

"Barusan, Seno mana?"

"Masih tidur"

"Jam segini Kamu belum bangunkan"

"Semalam Dia keluar, dan pulang subuh tadi, Aku kasihan Mah mau bangunkannya"

Tak bicara lagi Bu Riana langsung memasuki kamar Seno.

"Seno"

Panggil Bu Riana, dengan menggoyangkan bahu Seno.

"Apa sih..."

Saat mata Seno terbuka, Seno terkejut ibunya berada di hadapannya.

"Mamah"

"Belum bangun jam segini"

Seno pun melihat jam dinding, dan Ia langsung bangkit dari tempat tidur segera ingin bersiap pergi ke kantor, namun Bu Riana mencegahnya dengan mengatakan,

"Kamu gak perlu ke kantor hari ini"

"Loh kenapa Mah"

"Mamah mau bicara sama Kamu"

Tak lama datang Fathia meminta janji sang ayah untuk untuk mengantarnya ke sekolah.

"Papah, ayo berangkat"

Ajak Fathia dengan tersenyum lebar di depan Seno.

"Iya Papah siap-siap dulu ya"

"Tania bisa kan Kamu saja yang antar Fathia sekolah"

Ucap Bu Riana berkata pada Tania, lalu Tania pun menjelaskan jika hari ini adalah janji Seno untuk mengantar Fathia ke sekolah.

"Biar ya Mah, Seno jarang sekali antar Fathia ke sekolah, Aku takut kalau ga bisa Fathia akan kecewa lagi"

Mendengar cerita Tania, Bu Riana pun akan bersabar menunggu Seno kembali ke rumah.

Fathia sungguh senang bisa di antar oleh papahnya ke sekolah.

"Makasih ya Pah sudah antar Aku"

"Ya sudah Papah pulang ya"

"Eh nanti Pah, kan Aku mau kenalin Papah sama Sena"

Seno terdiam mengingat lagi nama yang mirip dengannya itu.

"Oke.."

Lima belas menit Seno dan Fathia menunggu namun Sena dan juga Anita belum muncul.

"Mana sayang teman Kamu"

"Aku juga gak tahu Pah, biasanya kalau Aku sampai, dia juga sampai dia sekolah"

Tak lama Bu Riana menelpon Seno mengatakan mengapa lama sekali mengantar Fathia.

"Iya Mah sabar, Fathia mau kenalin temannya ke Aku katanya"

"Seno Seno.. Cuma anak kecil, bilang saja Kamu ada perlu gak bisa lama-lama"

Malas berdebat dengan ibunya, Seno pun pamit pada Fathia, namun ketika ingin masuk mobil, terlihat Sena dan juga Anita berjalan masuk ke sekolah, spontan saja Fathia berteriak memanggil Sena.

"Sena......"

Seno pun tak jadi masuk dan penasaran dengan Sena, Ia mengikuti Fathia dari belakang mendekati Sena.

"Fathia, ada apa?"

"Aku mau kenalin Kamu sama Papah Aku"

Seno tersenyum pada Sena, matanya terus fokus memandangi wajah Sena yang tak asing baginya, ketika Sena melihat wajah Seno ingatan Sena cukup tajam.

"Om Seno"

Seno terkejut saat mengenali bahwa Sena yang di maksud teman dekat Fathia adalah Sena anak Anita.

"Sena... Kamu anak Anita bukan"

Lalu tiba-tiba Anita datang.

"Sena sayang, ini sarapan Kamu, maaf yah... Mamah gak sempat bikin sarapan untuk Kamu hari ini"

"Gak apa-apa Mah"

Seno hanya memandangi Anita yang tengah bicara dengan Sena.

"Mamah, ada om Seno loh, itu..."

Sena menunjukkan jarinya ke wajah Seno, dan saat Anita menoleh, Anita terkejut Seno ada disini.

"Seno... Kamu disini, antar anak Kamu juga"

Lalu Fathia menyapa Anita.

"Iya Tante, ini papah Aku"

Anita begitu kaget mendengar Fathia memanggil Seno dengan sebutan Papah.

"Jadi..."

Seno dan Anita pun berkata bersamaan.

"Jadi Fathia anak Kamu"

"Iya, dan Sena ini putri Kamu"

Setelah mengatahui bahwa Fathia adalah putri Seno, Anita baru menyadari jika Seno adalah suami yang sering diceritakan oleh Tania teman dekatnya itu.

"Jadi Kaku suami Tania"

Seno kaget mengapa Anita tahu nama istrinya, saat di ingat-ingat barulah Seno sadar bahwa Tania pernah menyebut nama Anita sewaktu bertengkar kemarin.

"Oh.. jadi Kamu teman dekat yang Tania katakan itu"

Anita tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya.

"Jadi selama ini istri Kamu curhat sama Aku, yang padahal suami nya adalah mantan kekasih Aku"

Seno hanya terdiam mendengar pernyataan Anita, Tania pasti banyak cerita pada Anita tentang dirinya bahkan mungkin melebih-lebihkan cerita dari yang sebenarnya.

"Tania cerita apa saja sama Kamu?"

"Banyak, cukup banyak hingga soal perasaannya dan perlakuan Kamu selama di rumah"

Seno menjadi malu mendengar itu semua, tak banyak berkata Seno pun pamit, karena ibunya sudah menunggunya dari tadi, Anita hanya terdiam berdiri memandangi Seno yang telah pergi.

Anita menjadi merasa bersalah karena apa yang di ceritakan oleh Tania tidak lah lain karena kehadirannya kembali dalam hidup Seno.

Di sepanjang perjalanan menuju rumah, Seno memikirkan apa yang di pikirkan Anita tentang dirinya, tapi kadang Ia tak perduli apapun itu Ia harus tetap mengejar cinta Anita, apapun Ia akan lakukan asal Anita mau kembali padanya.

Sesampainya di rumah, dan baru saja Seno masuk ke dalam, Bu Riana langsung bicara.

"Kenapa Kamu menggugat Tania?"

"Kita sudah gak cocok Mah"

"Hanya itu, Seno Kamu ingat Kamu itu pewaris tunggal keluarga Saputra, dengan Kamu bercerai itu akan membuat isu perusahaan gak bagus"

"Kenapa harus pikirkan soal itu sih Mah, gak ada sangkut pautnya"

"Mamah tidak setuju Kamu bercerai dari Tania"

"Tapi keputusan Aku sudah bulat Mah, Aku ingin berpisah, Aku berhak bahagia Mah"

Bu Riana menatap tajam wajah Seno, lalu Ia bertanya apa maksud dari ucapannya itu.

"Lagi pula ini sudah perjanjian pernikahan lima tahun yang lalu"

Tania mulai khawatir Seno akan memberitahukan siapa ayah Fathia sebenarnya.

"Mamah gak ngerti Seno, perjanjian apa, Mamah gak pernah tahu perjanjian itu"

Lalu Seno memperlihatkan surat perjanjian itu kepada ibunya.

Bu Riana mengambil dan membaca surat itu dengan seksama betapa terkejutnya bahwa orang yang bersaksi atas perjanjian ini adalah suaminya sendiri Tama Adi Saputra.

"Papah kamu menandatangani perjanjian ini"

Seno menganggukkan kepalanya lalu Ia berkata,

"Maka dari itu, saat ini sudah waktunya Aku lepas dari tanggung jawab itu"

"Tapi bagaimana dengan Fathia Seno, apa Kamu tidak memikirkan hal itu"

"Mamah gak perlu takut, Aku sayang sama Fathia, Aku gak akan pernah melepaskan tanggung jawab ku menjadi seorang ayah, tapi untuk menjadi suami Tania, Aku benar-benar tidak bisa lagi Mah"

"Mamah benar-benar gak ngerti apa yang Kamu pikirkan Seno, kalau Kamu sayang sama anak Kamu, harusnya Kamu tidak bercerai, atau... gadis itu kini datang lagi dan memaksa Kamu menceraikan istri Kamu"

Kini Seno merasa marah saat ibunya bicara yang tidak-tidak tentang Anita.

"Mamah tolong jangan bicara seperti itu, Mamah tahu kan bagaimana Aku mencintai Dia dulu, kalau bukan karena Papah yang memohon sama Aku, Aku pasti akan pergi di hari pernikahan itu"

Bu Anita pun mengingatkan kejadian masalalu, waktu itu perusahaan keluarganya hampir bangkrut dan hanya keluarga Tania lah yang dapat membantu menstabilkan keuangan perusahaannya, lalu Seno melanjutkan lagi ucapannya.

"Jadi Aku mohon Mah, kali ini tolong jangan halangi keinginan Aku, dan kalau Mamah bilang gadis itu kembali lagi, iya.... itu benar, Aku pernah bertemu dengan Dia beberapa kali, tapi bukan Anita yang membuat Aku memutuskan untuk bercerai"

Tania agak terkejut saat mendengar Seno mengatakan nama gadis itu.

"Anita...."

Ucap Tania dalam hatinya.

Namanya begitu mirip dengan ibunya Sena, Tania jadi berfikir apakah wanita itu memang benar adalah Anita teman dekatnya, untuk memastikan Tania pun bertanya pada Seno.

"Seno, apa Anita itu adalah ibunya Sena"

Akhirnya Tania menyadari hal itu juga, tak ingin menutupi apapun, Seno mengatakan yang sebenarnya.

"Iya Kamu benar, Aku baru saja bertemu dengan Anita tadi, tapi Aku juga baru tahu kalau Anita orang yang Aku cintai selama ini adalah Anita teman dekat mu di sekolah Fathia"

Hancur sudah perasaan Tania saat mendengar pernyataan Seno.

"Jadi selama ini, Aku bercerita dengan wanita yang di cintai suamiku, sungguh bodoh Kamu Tania"

Ucapnya dalam hati sambil menangis tanpa suara.

"Jadi Anita ada disini?"

Tanya sang ibu menyahuti ucapan Seno.

"Aku baru bertemu beberapa hari ini Mah, jadi Dia tidak ada sangkut pautnya dengan keputusan Aku"

Namun tetap saja bagi Bu Riana Anita lah yang merusak hubungan anaknya dengan menantunya, namun Seno menegaskan bahwa setelah perceraian selesai, Dia akan membawa Anita menghadap ibunya dan meminta restu agar bisa menikahi Anita.

"Tidak... Mamah tidak akan pernah merestui kalian, Seno sadar... Dia tidak sepadan dengan Kamu"

Seno semakin geram mendengar pernyataan ibunya yg selalu membeda-bedakan status sosial Anita.

Episodes
1 TAMU ROOM 10
2 BERTEMU KEMBALI
3 GUGATAN CERAI
4 CERITA SEBENARNYA
5 PERDEBATAN
6 JATUH DARI TANGGA
7 PERJANJIAN PRANIKAH
8 SIDANG PERCERAIAN
9 BERKENCAN
10 PANGGILAN OM PAPAH
11 JANJI SENO
12 AMARAH TANIA
13 BERNOSTALGIA
14 RASA PENASARAN
15 MENCURI SAMPLE RAMBUT
16 JEBAKAN ALDI
17 FRUSTASI DAN DEPRESI
18 PERGI DARI RUMAH
19 DI PECAT
20 RAPAT PENTING
21 MENGHAPUS SENTUHAN
22 PENGALAMAN NAIK ANGKOT
23 ALERGI KACANG
24 ANITA MARAH
25 KECEMBURUAN ANITA
26 MAKAM ARINI
27 KEKESALAN FARREL
28 TINGKAH LIA
29 AWAL PERTEMANAN
30 CERITA MASALALU
31 MENGAMBIL ASET
32 ULANG TAHUN SENO
33 GOSIP BEREDAR
34 SUPERMARKET
35 SENA MURUNG
36 RASA GENGSI
37 KEBERSAMAAN
38 DI JODOHKAN
39 ANAK-ANAK HILANG
40 BICARA PENTING
41 TAKDIR PERTEMUAN
42 RASA SALTING
43 IKATAN BATIN
44 MENCOBA TES DNA
45 PERMINTAAN MAAF
46 KEKUATAN CINTA
47 KISAH TANIA
48 MENGEJAR FARREL
49 CINTA UNTUK ANITA
50 FOTO PREWED
51 ARTI SEORANG MAMAH
52 FATHIA DEMAM
53 VONIS DOKTER
54 SANDARAN HATI
55 SEJARAH PUTRA CORPORATION
56 SOLUSI DOKTER
57 BERTEMU MASALALU
58 KECELAKAAN MAUT
59 BERDUKACITA
60 PESAN TERAKHIR
61 KEPERGIAN FATHIA
62 RENCANA JAHAT TANIA
63 BICARA EMPAT MATA
64 RIASAN MAKEUP PENGANTIN
65 KERAGUAN SESAAT
66 BERADA DI PELAMINAN
67 HUKUMAN RIANA
68 MALAM YANG INDAH
69 TIDAK PERCAYA DIRI
70 JULUKAN NYONYA SENO
71 MERASA PALING PINTAR
72 PARFUM LIBIDO
73 SALAH PAHAM
74 KEBERSAMAAN BERSAMA SAHABAT
75 MASALAH IBU MERTUA DAN MENANTU
76 HANYA SECANGKIR KOPI
77 RENCANA JAHAT TANIA
78 HADIAH ISTIMEWA
79 KERACUNAN MAKANAN
80 SAMPAI DI LOS ANGELES
81 BERBULAN MADU
82 SEBATANG COKLAT
83 SUSTER SAMARAN
Episodes

Updated 83 Episodes

1
TAMU ROOM 10
2
BERTEMU KEMBALI
3
GUGATAN CERAI
4
CERITA SEBENARNYA
5
PERDEBATAN
6
JATUH DARI TANGGA
7
PERJANJIAN PRANIKAH
8
SIDANG PERCERAIAN
9
BERKENCAN
10
PANGGILAN OM PAPAH
11
JANJI SENO
12
AMARAH TANIA
13
BERNOSTALGIA
14
RASA PENASARAN
15
MENCURI SAMPLE RAMBUT
16
JEBAKAN ALDI
17
FRUSTASI DAN DEPRESI
18
PERGI DARI RUMAH
19
DI PECAT
20
RAPAT PENTING
21
MENGHAPUS SENTUHAN
22
PENGALAMAN NAIK ANGKOT
23
ALERGI KACANG
24
ANITA MARAH
25
KECEMBURUAN ANITA
26
MAKAM ARINI
27
KEKESALAN FARREL
28
TINGKAH LIA
29
AWAL PERTEMANAN
30
CERITA MASALALU
31
MENGAMBIL ASET
32
ULANG TAHUN SENO
33
GOSIP BEREDAR
34
SUPERMARKET
35
SENA MURUNG
36
RASA GENGSI
37
KEBERSAMAAN
38
DI JODOHKAN
39
ANAK-ANAK HILANG
40
BICARA PENTING
41
TAKDIR PERTEMUAN
42
RASA SALTING
43
IKATAN BATIN
44
MENCOBA TES DNA
45
PERMINTAAN MAAF
46
KEKUATAN CINTA
47
KISAH TANIA
48
MENGEJAR FARREL
49
CINTA UNTUK ANITA
50
FOTO PREWED
51
ARTI SEORANG MAMAH
52
FATHIA DEMAM
53
VONIS DOKTER
54
SANDARAN HATI
55
SEJARAH PUTRA CORPORATION
56
SOLUSI DOKTER
57
BERTEMU MASALALU
58
KECELAKAAN MAUT
59
BERDUKACITA
60
PESAN TERAKHIR
61
KEPERGIAN FATHIA
62
RENCANA JAHAT TANIA
63
BICARA EMPAT MATA
64
RIASAN MAKEUP PENGANTIN
65
KERAGUAN SESAAT
66
BERADA DI PELAMINAN
67
HUKUMAN RIANA
68
MALAM YANG INDAH
69
TIDAK PERCAYA DIRI
70
JULUKAN NYONYA SENO
71
MERASA PALING PINTAR
72
PARFUM LIBIDO
73
SALAH PAHAM
74
KEBERSAMAAN BERSAMA SAHABAT
75
MASALAH IBU MERTUA DAN MENANTU
76
HANYA SECANGKIR KOPI
77
RENCANA JAHAT TANIA
78
HADIAH ISTIMEWA
79
KERACUNAN MAKANAN
80
SAMPAI DI LOS ANGELES
81
BERBULAN MADU
82
SEBATANG COKLAT
83
SUSTER SAMARAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!