7. Mabuk
Catrina masih tertempel dengan tubuh Frederick yang berdiri di belakangnya. Matanya menatap dinding dengan perasaan campuran antara ketegangan dan sesuatu yang lain—sesuatu yang membuat dadanya berdebar lebih cepat dari biasanya.
Catrina Grace
Kau menyudutkanku lagi.
[ Resah ]
Frederick Harrison
Ini konsekuensi, Catrina.
[ Deep voice ]
Catrina membuka mulut, ingin membalas, tapi tiba-tiba Frederick menurunkan tali pundak dress-nya dengan gerakan perlahan.
Frederick Harrison
[ Mengecup lembut bahu Catrina ]
Frederick Harrison
[ Sedikit mengigitnya ]
Catrina Grace
[ Reflek mendorong Frederick ]
Frederick kita masih ditempat umum! kau gila?!
Frederick Harrison
[ Menahan dagu Catrina dan berbisik ]
Catrina jangan memberontak.
Frederick Harrison
[ Kembali mengecup tengkuk Catrina, kali ini lebih lembut ]
Catrina Grace
Tunggu-!
[ Gelisah ]
Catrina Grace
[ Menutup mata ]
*Frederick kau terlalu blak-blakan!!
Sebelum situasi semakin memanas—ponsel Catrina bergetar.
Catrina Grace
[ Membelalakan mata ]
Frederick ada telfon!
Frederick Harrison
Lalu?
[ Menurunkan tali dress yang lain ]
Catrina Grace
Hei-! berhenti sebentar!!
[ Menahan tangan Frederick ]
Frederick Harrison
Kenapa?
Catrina Grace
Aku harus mengangkat telfon!!
[ Mengambil ponsel di tasnya ]
Frederick Harrison
[ Menatap diam ]
Catrina Grace
[ Melihat layar ponsel ]
Frederick Harrison
[ Mengintip ponsel Catrina ]
Siapa?
Catrina Grace
[ Geleng ]
*Diana, kenapa dia menelefon ku?
Frederick Harrison
Siapa, Hm?
Catrina Grace
Frederick, aku akan mengangkatnya.
Catrina Grace
[ Ingin pergi ]
Frederick Harrison
[ Menahan tangan Catrina ]
Catrina Grace
[ Menatap Frederick ]
Frederick ini penting.
Frederick Harrison
[ Terkekeh ]
Sebentar-
Frederick Harrison
[ Membenarkan tali dress Catrina ]
Kali ini kau selamat, Putri.
Catrina Grace
[ Blush ]
A-aku akan ke balkon.
*Pergi
Catrina Grace
[ Segera mengangkat telfonya ]
Halo-?
Diana Victoria (Nenek)
Ah, akhirnya kau angkat juga, gadis bodoh. Kau pasti sedang bersenang-senang di pesta, ya?
Catrina Grace
Apa urusan mu?!
Diana Victoria (Nenek)
Jangan ketus padaku sialan, ayah mu sedang kambuh hari ini.
[ Nada mengejek ]
Catrina Grace
Kau- bercanda?
[ Suara bergetar ]
Diana Victoria (Nenek)
Aku? Bercanda? Aku justru ingin melihat bagaimana kau menangani ini.
Diana Victoria (Nenek)
Sayangnya, aku tidak akan melakukan apa pun kalau kau tidak segera memberikan sertifikat aset milik Frederick.
Diana Victoria (Nenek)
Ini sudah 3 hari setelah kesepakatan kita, Catrina sialan.
Catrina Grace
Aku mohon—ayah butuh bantuan medis sekarang! Berikan aku nomor rumah sakitnya, biar aku yang mengurus!
[ Panik ]
Catrina Grace
[ Menteskan airmata ]
Diana Victoria (Nenek)
Aku tidak akan melakukan apa pun kalau kau tidak menurut. Aku ingin aset Frederick, Catrina!!
Catrina Grace
[ Mengepalkan tangannya ]
Aku akan memberikan black card Frederick! Aku akan memberikan segalanya demi ayah!
Diana Victoria (Nenek)
Yang kubutuhkan adalah asetnya, bukan sekadar uang! kau sudah melaluhiku dan tak kan ku biarkan itu terulang!
Catrina Grace
Baiklah! Aku akan memberikannya! Sekarang tolong, lakukan sesuatu untuk ayah!
[ Terisak ]
Diana Victoria (Nenek)
Bagus! aku akan mengurusnya, selamat menikmati pestamu sayang.
[ Panggilan terputus ]
Catrina Grace
[ Meremat ponsel ]
Ayah-
*Terisak
Catrina Grace
[ Mengatur nafas ]
Maafkan aku ayah, aku-aku akan menjaga mu aku berjanji!
Catrina Grace
[ Mengusap air mata dan turun ke lantai 1 tanpa mencari keberadaan Frederick ]
Saat Catrina dalam keadaan kosong, seseorang menghampiri Catrina dan menawarkanya Wine. Tanpa pikir panjang Catrina langsung meminum wine tersebut Satu gelas. Dua gelas. Tiga gelas.
Hingga akhirnya, saat ia ingin menuang gelas keempat, tangannya goyah—dan gelas itu jatuh ke lantai, pecah berantakan.
Suasana pesta menjadi hening sejenak saat beberapa tamu menoleh ke arah Catrina.
Vincent Cassius
Catrina, kau mabuk?
[ Menyentuh pipi Catrina ]
Catrina Grace
[ Tidak merespon dan hanya sedikit meneteskan air mata ]
Vincent Cassius
Catrina-?
[ Ingin membawa Catrina pergi ]
Tapi sebelum Vincent bisa membawanya pergi, seseorang bergerak lebih cepat.
Frederick Harrison
[ Mengendong tubuh Catrina ]
Aku akan mengurusnya.
Frederick Harrison
[ Menatap tajam Vincent, sebelum akhirnya pergi meningalkan ballroom ]
Vincent Cassius
[ Menatap kepergian Frederick & Catrina ]
Vincent Cassius
[ Tersenyum singkat lalu menatap tanganya ]
Astaga, Kulitnya masih lembut-
*Terkekeh
Catrina Grace
[ Meneteskan airmata ]
Catrina Grace
Frederick... Kenapa semua orang hanya peduli dengan uang?!
Frederick Harrison
[ Tidak mengubris ]
Catrina Grace
[ Mendongak dengan mata berkaca-kaca ]
Frederick... Berikan aku sedikit asetmu.
Frederick Harrison
[ Menatap tajam ]
Catrina Grace
Kau pria kaya. Satu aset tidak akan membuatmu miskin, kan?
[ Tersenyum tapi dengan mata berkaca-kaca ]
Frederick mendecak, lalu menarik Catrina ke pangkuannya, memeluknya erat.
Frederick Harrison
Berhenti bicara.
Catrina terdiam sejenak, lalu perlahan menutup matanya, membiarkan dirinya tenggelam dalam pelukannya.
Sura (Kepala Pelayan]
Tuan, Nyonya-?
[ Khawatir ]
Frederick Harrison
Jangan ada yang naik ke lantai dua.
[ Dingin ]
Frederick langsung membawa Catrina ke kamarnya, membaringkannya di tempat tidur.
Tapi Catrina, dalam keadaan mabuk, malah tersenyum menggoda.
Catrina Grace
Frederick... ayo kita buat anak
Frederick Harrison
[ Membeku ]
Catrina Grace
[ Mendekat ]
Catrina Grace
[ Mengecup leher Frederick ]
Mungkin... itu cara satu-satunya untuk menyelamatkan ayahku?
Frederick Harrison
[ Menatapnya dalam, lalu menghela napas berat ]
Frederick Harrison
Cara mu menggoda saat mabuk meresahkan, Putri.
[ Menarik tubuhnya dan perlahan membuka dress Catrina ]
Frederick Harrison
[ Mengigit bibirnya ]
Sial.
*Menatap tubuh Catrina
Catrina Grace
Ng-
[ Terusik ]
Frederick Harrison
[ Tersenyum sinis ]
Saat kau sadar, kau akan berhutang padaku. Catrina.
Frederick Harrison
[ Memalingkan pandangannya dan mengambil piama lalu mengenakanya pada Catrina ]
Frederick Harrison
Kau sangat merepotkan Putri, aku banyak melewati batas hari ini hanya karenamu.
[ Menarik dasinya ]
Frederick Harrison
[ Menatap Catrina ]
Ngomong-ngomong, apa yang kau mangsud dengan. Aset, ayah lalu membuat anak-?
Frederick Harrison
[ Berfikir ]
Sebenarnya, siapa yang menelfonmu Catrina?
Frederick Harrison
[ Meraih ponselnya dan menghubungi bawahannya ]
Frederick Harrison
Buka data ponsel Catrina. Aku ingin rekaman percakapannya dengan orang yang menelepon pukul 11 malam.
Frederick Harrison
[ Menatap Catrina kembali ]
Ada sesuatu yang dia sembunyikan.
Dan Frederick akan mencari tahu apa itu.
Oh ya, di episode 8 nanti, aku bakal publikasikan pembaca paling aktif minggu ini, jadi stay tune dan jangan sampai ketinggalan! Jangan lupa juga kepoin profilku buat karya-karya lainnya. Sampai jumpa di cerita selanjutnya!♡
Jangan lupa Komentarnyaa~♡
Comments
UhAhShit💩
ga sabar Frederick tau kondisi sebenarnya Catrina tentang ayahnya biar ga salah paham & hub mreka jd penuh cinta 🥰❤️
2025-02-01
1