Bab 10. Ijab Kabul

Dengan segala persiapan dan perencanaan yang sudah di urus oleh orang tua. Rey dan Fahira sudah berada di situasi dimana mereka akan dinikahkan.

Kebanyakan orang menuju ke pernikahan banyak kendala dan halangan, tapi tidak untuk kedua calon pasangan ini.

Mereka terlihat santai namun tegang untuk menghalalkan kandungan yang sedang di alami Fahira.

Dengan kebencian yang masih melekat, gadis itu keluar dari sarang nya yang di tuntun jalan oleh Bu Vio dengan Eca untuk menghampiri penghulu yang sudah datang ke rumah.

Tamu undangan hanya segelintir saja, dan itu teruntuk kedua keluarga besar Rey dan Fahira. Sebagian nya lagi tetangga dekat rumah Fahira.

Dibawah sana, terlihat Ada Rey yang lagi gladi ijab kabul bersama penghulu.

Begitu Fahira menampakkan diri kepala Rey tergeser untuk melihat nya.

Gaun pengantin berwarna putih yang melekat sangat indah, seakan membuat pria itu mendadak tertegun.

Karena dress itu sangat serasi dengan dress yang dipakai nya.

Fahira berkacak pinggang sedikit tentang wajah menyebalkan dari Rey, di belakang sana Bu Vio menyemangati. Hanya saja Eca masih terdiam tanpa bersuara, entah gadis itu merasa iba atau tidak peduli.

Sebab dari tadi tolehan mata Eca melihat antara wajah Rey dengan kepala belakang nya Fahira.

"Niat untuk merebut Rangga, malah tiba-tiba nikah di kunyuk satu ini" Batin Eca.

Fahira masih berjalan dengan langkah pelan, hingga akhirnya gadis itu mulai duduk dengan topangan kedua kaki ke belakang bersanding dengan Rey di depan penghulu.

Rey menoleh, Fahira menoleh. Pertemuan kedua mata dari mereka seolah ingin mencari keributan.

"Puas kan kamu!" Kata Fahira tajam.

Rey hanya bisa tersenyum. Fahira tidak ingin pernikahan ini terwujud, hanya saja Rey malah menyambut pernikahan ini dengan gembira. Lagi pula kalau mau nolak juga Rey akan terkena masalah yang lebih serius.

"Mas Rey, apakah anda sudah siap?" Tanya penghulu.

"SIAP!" Jawab Rey dengan lantang.

Fahira agak kesal dengarnya, ia memejamkan mata dan hampir aja mengucurkan air mata.

Untungnya ia cepat mendongak kepala guna air mata itu tidak jatuh ke pipi nya.

Setelah penghulu itu memberi kode-kode di setiap saksi dan wali nikah, akhirnya acara pernikahan itu akan dimulai segera.

"Baiklah, jika semua siap silahkan ananda Rey jabat tangan ke mertua anda" Kata penghulu tersebut. Rey mengangguk kepala memberi tanda oke, lalu menjabat tangan Pak Slamet.

"Wahai ananda Reynaldi Septian bin Amin Suyono. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Fahira Puspitasari dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 10 juta rupiah di bayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Fahira Puspitasari binti Almarhumah Clara Adelina dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Jawab Rey dengan satu tarikan nafas sempurna mengucapkan ijab kabul nya.

"Gimana saksi?"

"SAH" Teriak para saksi dan orang-orang yang berada di sana.

Sehabis para saksi bilang sah Fahira menutup kedua mata, lalu mengajak Bu Vio untuk berpelukan hanya sekedar menutup air mata nya.

"Cepat itu kamu cium tangan suami kamu dulu sayang, masih belum selesai" Bisik Bu Vio.

Fahira menyeka air mata, dan itu dibantu oleh Eca yang merasa gak tega melihat Fahira.

Merasa sudah tenang, Fahira balik badan untuk menyerahkan cincin pernikahan yang sudah di beri ibunya sekaligus menyalami punggung telapak tangan nya Rey, sehabis cincin sudah di pasang giliran Rey lah yang memasang cincin sekaligus mencium kening Fahira sembari menuturkan doa dan harapan.

"Ini buku nikah kalian, silahkan kalian tanda tangan disini" Kata penghulu itu dan langsung dituruti oleh kedua pasangan tanpa banyak tanya.

Setelah penghulu membaca doa sekaligus penutup, akhirnya acara pernikahan itu selesai.

Syukuran kecil terjadi disana, Namun Fahira langsung pergi ke kamar nya dengan langkah berat, gadis itu tak kuat menahan rasa tangis nya yang sudah pecah.

Bu Vio menyuruh Rey untuk menghampiri Fahira ke kamarnya. Beliau sendiri akan mengurus tamu-tamu yang datang.

Tanpa berlama-lama, Rey langsung pergi ke kamar Fahira. Gadis itu tertunduk dan menangis sejadi-jadinya.

"Hancur sudah hidup saya, di perkosa, di nikahkan, di bully saudara tiri. Derita mana lagi yang akan aku dustakan tuhan!"

Celotehan Fahira di dengar oleh Rey, pria itu ikut bersedih, karena ia yang paling bersalah di antara luka yang Fahira alami.

"Sayang, sudah jangan nangis lagi ya"

Fahira mendongak tipis dan bergumam "Don't call me sayang!"

"Ini bukan akhir... Kebahagiaan kamu akan segera dimulai. Ingat kata-kata ku saat di kuburan sebulan yang lalu"

"Berisik, sana kamu pergi dari kamar ku!"

Walau sudah di usir, Rey tetap berdiri di ambang pintu sembari melepas peci putih nya yang ada di kepala.

Rey maju perlahan ke arah Fahira, dan ia duduk di ranjang tepat samping Fahira duduk

Dalam benak Fahira ingin hidup normal seperti teman-teman di sekolah nya.

Masa-masa dimana ia luwes bermain dan bercanda ria dengan teman sebaya nya, sekaligus mencari pengalaman dan kenangan sebanyak mungkin.

Tapi sebuah pernikahan pasca pemerkosaan itu menghancurkan segalanya.

"Kamu mikirin apa sih?" Tanya Rey penasaran.

"Puas kamu sudah hancurkan masa-masa muda saya?!"

Rey merebahkan diri ke kasur dengan kedua tangan terlentang. Sesekali ia menatap konde Fahira yang masih menempel di kepala nya.

"Kita makan dulu yuk" Ajak Rey.

"Masih kenyang"

"Kenyang dari mana coba" Rey bangkit dari ranjang dan menggeret lengan Fahira, Fahira menepisnya. Rey kekeh ingin membawa Fahira untuk makan.

"Kalau kamu mau makan, ya tinggal makan aja sih, ngapain harus ajak aku?"

"Perut kamu belum di isi loh"

"Bodo amat, Rey!" Kata Fahira lantang.

Dari arah pintu, Eca menghampiri pasutri baru tersebut. "Debat terus, cepat ke bawah tuh ibu sudah manggil dari tadi"

Fahira langsung berdiri dan pergi meninggalkan Rey dan Eca yang masih berada di ambang pintu.

Episodes
1 Bab 01. Prolog 21+
2 Bab 02. Bertemu Dia lagi
3 Bab 03. Dorongan Kecil.
4 Bab 04. Pernyataan Ayahnya.
5 Bab 05. Emosi Meluap Fahira.
6 Bab 06. Kebencian Segala Sisi Fahira.
7 Bab 07. Tak Bernilai
8 Bab 08. Gudang Sekolah.
9 Bab 09. Janji Rey Di Makam Ibu Fahira
10 Bab 10. Ijab Kabul
11 Bab 11. Perundungan Saudara Tiri
12 Bab 12. Mulai Tersentuh?
13 Bab 13. Kegaduhan Di Kantin.
14 Bab 14. Luluh?
15 Bab 15. Ketakutan Fahira.
16 Bab 16. Terus Di Tempel Gabriel
17 Bab 17. Pindah Rumah
18 Bab 18. Kemunculan Mantan Pacar Rey
19 Bab 19. Alasan Fahira Menjauh.
20 Bab 20. Semua Terungkap
21 Bab 21. Sakit.
22 Bab 22. Fahira Hamil?
23 Bab 23. Hasil Testpack
24 Bab 24. Khawatir
25 Bab 25. Cemas
26 Bab 26. Pernyataan Sayang Fahira
27 Bab 27. Hati Yang Terbagi Dua.
28 Bab 28. Perubahan Isi Hati.
29 Bab 29. Rindu Ibu.
30 Bab 30. Sama-sama Perhatian.
31 Bab 31. Luka dan Cinta
32 Bab 32. Disekap
33 Bab 33. Trauma Fahira.
34 Bab 34. Dalang Di Balik Masalah.
35 Bab 35. Tragedi
36 Bab 36. Pesawat Kertas.
37 Bab 37. Rumah Sakit
38 Bab 38. Kekalahan Naysila
39 Bab. 39 Di Ikuti Seseorang
40 Bab 40. Teror.
41 Bab 41. Ancaman Lagi.
42 Bab 42. Clue.
43 Bab 43. Desti?
44 Bab 44. Terungkap.
45 Bab 45. Pertengkaran.
46 Bab 46. Permintaan Maaf.
47 Bab 47. Ngidam Fahira.
48 Bab 48. Eca Dalam Masalah.
49 Bab 49. Tertembak.
50 Bab 50. Vonis Dokter.
51 Bab 51. Lembaran Baru.
52 Bab 52. Kado Ulangtahun.
53 Bab 53. Rencana Fahira.
54 Bab 54. Syukuran
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 01. Prolog 21+
2
Bab 02. Bertemu Dia lagi
3
Bab 03. Dorongan Kecil.
4
Bab 04. Pernyataan Ayahnya.
5
Bab 05. Emosi Meluap Fahira.
6
Bab 06. Kebencian Segala Sisi Fahira.
7
Bab 07. Tak Bernilai
8
Bab 08. Gudang Sekolah.
9
Bab 09. Janji Rey Di Makam Ibu Fahira
10
Bab 10. Ijab Kabul
11
Bab 11. Perundungan Saudara Tiri
12
Bab 12. Mulai Tersentuh?
13
Bab 13. Kegaduhan Di Kantin.
14
Bab 14. Luluh?
15
Bab 15. Ketakutan Fahira.
16
Bab 16. Terus Di Tempel Gabriel
17
Bab 17. Pindah Rumah
18
Bab 18. Kemunculan Mantan Pacar Rey
19
Bab 19. Alasan Fahira Menjauh.
20
Bab 20. Semua Terungkap
21
Bab 21. Sakit.
22
Bab 22. Fahira Hamil?
23
Bab 23. Hasil Testpack
24
Bab 24. Khawatir
25
Bab 25. Cemas
26
Bab 26. Pernyataan Sayang Fahira
27
Bab 27. Hati Yang Terbagi Dua.
28
Bab 28. Perubahan Isi Hati.
29
Bab 29. Rindu Ibu.
30
Bab 30. Sama-sama Perhatian.
31
Bab 31. Luka dan Cinta
32
Bab 32. Disekap
33
Bab 33. Trauma Fahira.
34
Bab 34. Dalang Di Balik Masalah.
35
Bab 35. Tragedi
36
Bab 36. Pesawat Kertas.
37
Bab 37. Rumah Sakit
38
Bab 38. Kekalahan Naysila
39
Bab. 39 Di Ikuti Seseorang
40
Bab 40. Teror.
41
Bab 41. Ancaman Lagi.
42
Bab 42. Clue.
43
Bab 43. Desti?
44
Bab 44. Terungkap.
45
Bab 45. Pertengkaran.
46
Bab 46. Permintaan Maaf.
47
Bab 47. Ngidam Fahira.
48
Bab 48. Eca Dalam Masalah.
49
Bab 49. Tertembak.
50
Bab 50. Vonis Dokter.
51
Bab 51. Lembaran Baru.
52
Bab 52. Kado Ulangtahun.
53
Bab 53. Rencana Fahira.
54
Bab 54. Syukuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!