Bab 02. Bertemu Dia lagi

Satu bulan kemudian...

Pagi itu di kediaman rumah milik Pak Slamet, terlihat ada Fahira yang sudah bangun sambil berjalan mengucek mata menuju kamar mandi. Di pertengahan jalan ada sambutan dari Bu Vio yang menghentikan langkah kaki Fahira "Dimana Eca, Ra?"

"Eca masih belum bangun mah, kenapa?"

"BANGUNIN!" Pekik Bu Vio membuat Fahira kaget, padahal Eca anak kandung nya, tapi Bu Vio justru memperlakukan Eca seperti anak tiri.

"Kebiasaan banget jam segini masih tidur!"

"I-iya mah, bentar Ira bangunin Eca dulu" Kata Fahira yang langsung naik ke lantai dua untuk pergi ke kamar Eca.

Tok... Tok...

Pintu kamar di ketuk oleh Fahira.

"Ca bangun, sudah siang"

"Hmm... Apa sih tiap pagi ganggu terus"

"Sekolah ca"

Dari dalam kamar, Eca bangun dengan gerakan frustasi menuju ke arah pintu.

Begitu pintu kamar sudah dibuka, Eca main ngeloyor dengan menyentuhkan pundak nya ke pundak Fahira sampai ia terjatuh ke lantai.

"BERISIK!" Setelah berucap, Eca pun pergi ke lantai bawah.

Di bawah saat mereka sudah sarapan, Bu Vio membanding-bandingkan Eca dengan Fahira.

"Lihat tuh Fahira bangun pagi, rajin, pintar, baik, lah kamu anak kandung mamah gak bisa apa seperti Fahira?"

Eca cukup menatap ibu nya, dia sadar kalau ngelawan akan dosa, jadi diam adalah pilihan walau hatinya itu sakit sekali.

"Udah mah" Lerai Pak Slamet ketika melihat mata Eca sudah mulai berkaca-kaca.

Sendok dan Garpu yang dipegang Eca pun di hentakan ke piring dengan kasar, setelah Eca meneguk air putih, dia langsung pergi ke kamar mandi tanpa sepatah kata.

Fahira yang melihat menyusul dari belakang, niat nya untuk memberi semangat, karena dia tahu perasaan adik tirinya seperti apa.

Tapi, Eca mendorong tubuh Fahira kembali ke lantai "Ini juga gara-gara kamu sampai buat ibu kandung ku jadi jahat seperti itu!"

"Ca engga ca, yang mamah lakukan itu untuk kamu jadi lebih baik, beliau itu sayang sama kamu!"

"DIAM!!" Eca mengambil gelas berisi air, lalu menyiram kepala Fahira dari atas nya.

"ECA!!!" Teriak Bu Vio yang sudah geram melihat kelakuan anak kandung nya sendiri.

Eca menaruh gelas nya lagi, dia pun masuk ke dalam kamar mandi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai nya disekolah SMA NEGERI 77 Kota Bandung.

Eca datang bersama kekasih nya yang bernama Rangga, dia terlihat arogan saat melewati Fahira yang lagi jalan, mendorong pundak nya dengan sengaja, sampai Fahira terhuyung dan terjatuh ke depan.

"A apa-apaan sih kamu ini ca" Protes Fahira dengan suara tertahan.

Eca berjongkok dan menarik rambut Fahira sampai kepala nya terjengkang ke belakang

"Oh... Kamu sudah berani ngebentak saya ya!"

Fahira menggeleng kepala "E-enggak lepas ca, sakit" Pinta Fahira, justru Eca semakin menguatkan tarikan hingga buat kepala Fahira sedikit merasakan pusing.

"Saya akan merebut kembali apa yang kamu rebut dari saya, ingat itu!" Perkataan Eca tertuju pada kasih sayang ibu kandung nya.

Eca melepas tarikan rambut Fahira setelah guru BK menegur nya, guru itu tidak memberi hukuman, karena sadar siapa Eca dan Fahira.

Kedua orang tua dari gadis itu mendonasikan sebagian harta nya untuk bangunan sekolah yang baru, membuat Eca dan Fahira sangat disegani para guru di sekolahnya.

Dan juga murid-murid sekolah nya, Fahira dikenal dengan segudang prestasi nya, sedangkan Eca ratu sekolah yang dikenal suka buat onar kepada murid-murid di sekolah.

"Ra" teriak Gita sambil berlari ketika melihat sahabat nya di siksa oleh Eca.

Gita berjongkok, lalu memegangi lengan Fahira untuk membantu nya berdiri

"Sumpah demi apa pun cewek itu keterlaluan banget" tatapan mata Gita mengarah ke arah Eca setelah Fahira sudah di tolong.

Fahira langsung mengajak Gita untuk masuk ke dalam kelas.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kelakuan random dari Eca yang bersama kedua teman nya yang bernama Cantika dan Kinar membuat Fahira geleng-geleng kepala, bagaimana Fahira gak sewot kalau lihat Eca duduk berdempetan di kursi Rangga.

Fahira pun sampai berani menegur saudara tirinya itu. Fahira langsung memberikan edukasi ke Eca kalau yang dia lakukan itu salah, Tapi Eca gak terima dengan perlakuan Fahira.

"Ca, mamah enggak ngajarin kamu kaya gitu, sadar kamu Ca" Kata Fahira dengan nada lembut.

Eca menyilangkan kedua tangan di dada dengan raut wajah menyebalkan "Kamu cemburu kalau saya ada di dekat mantan cowok kamu?"

Fahira gak tau lagi harus berkata apa, karena apa yang di bahas dan apa pula yang Eca jawab, Fahira langsung menarik lengan Eca untuk kembali duduk di kursi belajar nya.

"Jangan kesana lagi, duduk sini" Kata Fahira.

Saat Fahira balik badan, Eca kembali menarik rambut Fahira, satu kelas kembali di buat gaduh oleh kedua saudara tiri itu, suasana itu sudah biasa setiap pagi nya.

Bu Dewi sebagai wali kelas yang sudah datang untuk mengajar, langsung melerai kegaduhan yang dibuat Eca kepada Fahira.

"Dia dulu yang mulai Bu" tunjuk Eca gak terima.

Fahira sekilas melirik, dia gak menjawab perkataan dari saudara tirinya, memilih untuk membereskan rambut yang sudah mekar akibat dijambak oleh Eca.

"Sudah diam!" Sewot Bu Dewi.

Ketika murid sekelas diam, Bu Dewi duduk tenang dan sambil memperkenalkan murid baru yang akan ikut belajar di kelas XII IPS 2.

Saat Rey muncul sebagai siswa baru, sebuah pemandangan yang tak biasa muncul dari benak Eca dan Fahira. Kedua nya terlihat terkejut. Yang satu terus menatap, dan yang satu lagi berkacak pinggang dalam hati.

Yang berkacak pinggang adalah Fahira, sebab satu bulan yang lalu di hari ulang tahun, pria itu sudah merebut keperawanan nya.

"Ah, kenapa dia ada disini!" Keluh dalam hati Fahira. Gadis itu merasa sudah tidak nyaman lagi setelah Rey muncul. Motif dia pindah sekolah hanya untuk bertanggung jawab apa yang sudah ia perbuat.

Rey mengetahui sekolah Fahira karena kartu pelajar Fahira tertinggal di tempat tidur adik kandung nya.

"Reynaldi Septian, panggil saja Rey saya pindahan dari SMA Garuda Bandung."

Setelah berkenalan di depan kelas, akhirnya Rey disuruh oleh guru untuk duduk di samping meja belajar nya Ruli.

Di meja belajar Rey tepat sekali berada di belakang meja belajar nya Fahira.

Seketika aroma parfum dari seragam sang cowok masuk ke lobang hidung Fahira, Fahira langsung mencubit pundak Rey hanya sekedar ingin meluapkan amarah, tapi sama sekali Fahira tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

Rey menoleh ke belakang melihat wajah Fahira yang nunduk dan kaku, tapi entah kenapa Rey malah suka dengan ekspresi itu.

Episodes
1 Bab 01. Prolog 21+
2 Bab 02. Bertemu Dia lagi
3 Bab 03. Dorongan Kecil.
4 Bab 04. Pernyataan Ayahnya.
5 Bab 05. Emosi Meluap Fahira.
6 Bab 06. Kebencian Segala Sisi Fahira.
7 Bab 07. Tak Bernilai
8 Bab 08. Gudang Sekolah.
9 Bab 09. Janji Rey Di Makam Ibu Fahira
10 Bab 10. Ijab Kabul
11 Bab 11. Perundungan Saudara Tiri
12 Bab 12. Mulai Tersentuh?
13 Bab 13. Kegaduhan Di Kantin.
14 Bab 14. Luluh?
15 Bab 15. Ketakutan Fahira.
16 Bab 16. Terus Di Tempel Gabriel
17 Bab 17. Pindah Rumah
18 Bab 18. Kemunculan Mantan Pacar Rey
19 Bab 19. Alasan Fahira Menjauh.
20 Bab 20. Semua Terungkap
21 Bab 21. Sakit.
22 Bab 22. Fahira Hamil?
23 Bab 23. Hasil Testpack
24 Bab 24. Khawatir
25 Bab 25. Cemas
26 Bab 26. Pernyataan Sayang Fahira
27 Bab 27. Hati Yang Terbagi Dua.
28 Bab 28. Perubahan Isi Hati.
29 Bab 29. Rindu Ibu.
30 Bab 30. Sama-sama Perhatian.
31 Bab 31. Luka dan Cinta
32 Bab 32. Disekap
33 Bab 33. Trauma Fahira.
34 Bab 34. Dalang Di Balik Masalah.
35 Bab 35. Tragedi
36 Bab 36. Pesawat Kertas.
37 Bab 37. Rumah Sakit
38 Bab 38. Kekalahan Naysila
39 Bab. 39 Di Ikuti Seseorang
40 Bab 40. Teror.
41 Bab 41. Ancaman Lagi.
42 Bab 42. Clue.
43 Bab 43. Desti?
44 Bab 44. Terungkap.
45 Bab 45. Pertengkaran.
46 Bab 46. Permintaan Maaf.
47 Bab 47. Ngidam Fahira.
48 Bab 48. Eca Dalam Masalah.
49 Bab 49. Tertembak.
50 Bab 50. Vonis Dokter.
51 Bab 51. Lembaran Baru.
52 Bab 52. Kado Ulangtahun.
53 Bab 53. Rencana Fahira.
54 Bab 54. Syukuran
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 01. Prolog 21+
2
Bab 02. Bertemu Dia lagi
3
Bab 03. Dorongan Kecil.
4
Bab 04. Pernyataan Ayahnya.
5
Bab 05. Emosi Meluap Fahira.
6
Bab 06. Kebencian Segala Sisi Fahira.
7
Bab 07. Tak Bernilai
8
Bab 08. Gudang Sekolah.
9
Bab 09. Janji Rey Di Makam Ibu Fahira
10
Bab 10. Ijab Kabul
11
Bab 11. Perundungan Saudara Tiri
12
Bab 12. Mulai Tersentuh?
13
Bab 13. Kegaduhan Di Kantin.
14
Bab 14. Luluh?
15
Bab 15. Ketakutan Fahira.
16
Bab 16. Terus Di Tempel Gabriel
17
Bab 17. Pindah Rumah
18
Bab 18. Kemunculan Mantan Pacar Rey
19
Bab 19. Alasan Fahira Menjauh.
20
Bab 20. Semua Terungkap
21
Bab 21. Sakit.
22
Bab 22. Fahira Hamil?
23
Bab 23. Hasil Testpack
24
Bab 24. Khawatir
25
Bab 25. Cemas
26
Bab 26. Pernyataan Sayang Fahira
27
Bab 27. Hati Yang Terbagi Dua.
28
Bab 28. Perubahan Isi Hati.
29
Bab 29. Rindu Ibu.
30
Bab 30. Sama-sama Perhatian.
31
Bab 31. Luka dan Cinta
32
Bab 32. Disekap
33
Bab 33. Trauma Fahira.
34
Bab 34. Dalang Di Balik Masalah.
35
Bab 35. Tragedi
36
Bab 36. Pesawat Kertas.
37
Bab 37. Rumah Sakit
38
Bab 38. Kekalahan Naysila
39
Bab. 39 Di Ikuti Seseorang
40
Bab 40. Teror.
41
Bab 41. Ancaman Lagi.
42
Bab 42. Clue.
43
Bab 43. Desti?
44
Bab 44. Terungkap.
45
Bab 45. Pertengkaran.
46
Bab 46. Permintaan Maaf.
47
Bab 47. Ngidam Fahira.
48
Bab 48. Eca Dalam Masalah.
49
Bab 49. Tertembak.
50
Bab 50. Vonis Dokter.
51
Bab 51. Lembaran Baru.
52
Bab 52. Kado Ulangtahun.
53
Bab 53. Rencana Fahira.
54
Bab 54. Syukuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!