Bab 12. Mulai Tersentuh?

Hatchimm...

"Eh" Rey menoleh ke Fahira, ia sudah terasa penyebab dari perundungan yang dilakukan Eca, Fahira barusan saja bersin, lalu Fahira bersin lagi untuk yang kedua kalinya.

Rey yang berada di samping mendadak mengecek suhu tubuh gadis itu melalui sentuhan telapak tangan ke arah kening, lalu menggenggam lengan Fahira yang ikut terasa panas.

Rey menggandeng lengan Fahira tanpa melepaskan nya. Niat nya untuk membawa gadis itu ke ruangan UKS, Rey sendiri tidak memberi tahu tujuannya yang secara tiba-tiba belok arah.

Tunjuk Fahira ke arah depan "Rey kelas kita di ujung sana, kenapa situ belok?"

Rey berhenti melangkah untuk menjawab pertanyaan. "Badan kamu panas, istirahat dulu di UKS!"

Fahira menggeleng kepala "Engga, aku nanti bisa ketinggalan pelajaran!"

Rey menoleh sejenak, sebelum akhirnya ia bertindak. Menopang kedua kaki Fahira dan menggendongnya untuk ke ruangan UKS.

Fahira sampai reflek mengalungkan kedua tangan nya di leher Rey. Karena gadis itu hampir terjengkang ke belakang, setelah itu Fahira memukul-mukul dada Rey dengan kasar.

"Turunin aku!, kamu ngapain sih!, malu tau" Seru Fahira.

"Kalau gak dibeginikan kamu nanti bakal lari ke kelas" Kata Rey dengan wajah datarnya.

"Rey ih turunin aku sih, malu tau." Pinta Fahira sambil pecicilan untuk melepaskan diri dari topangan tangan Rey yang begitu kuat.

Rey mendelik ke wajah Fahira yang sudah merona menahan malu "Diem Fahira, nanti kamu jatuh"

"Turunin aku makanya! kalau gak mau lihat aku berontak" Sewot Fahira.

"Gak" Rey tetap dengan pendirian nya.

"Ngeselin" Fahira tiba-tiba semakin berontak.

Hingga keseimbangan dari topangan tangan Rey tak bisa di kontrol lagi karena Fahira terlalu banyak bergerak.

Dan terjadilah....

KADEBUG!!

Fahira menimpa tubuh Rey dari atas, jarak wajah mereka pun sangatlah tipis, mereka dalam situasi yang membuat kedua nya tenggelam di dalam tatapan saling pandang.

Untungnya, tidak ada yang melihat peristiwa memalukan itu, hanya saja Fahira berusaha melepas kedua tangan nya yang terjepit oleh kepala Rey.

Rey sadar, ia juga langsung lepas rengkuhan tubuh gadis yang ada diatas nya, ia bangun dan melanjutkan perjalanan ke ruang UKS.

Keduanya kembali berjalan normal dan mereka berjalan saling diam.

Fahira terus memegang bibir nya sambil berjalan menunduk, ia tak berani melihat wajah suami nya yang ada di samping.

Sampailah mereka ada di dalam ruang UKS, Rey memberi penjelasan kepada dokter tentang kehadirannya.

Dokter itu segera memeriksa Fahira dalam keadaan tenang, walau kedua wajah murid yang ada di sisinya sangat mencurigakan.

Rey meninggalkan ruangan UKS, dia kembali ke kelas untuk meminta izin ke guru yang mengajar.

"Fahira di ruangan UKS?" Kata dalam hati Gabriel sambil mengerut kening.

Pria itu ingin pergi ke ruangan UKS, namun di cegah oleh guru pengajar.

"Ciyeee Rey terus PDKT sama Fahira"

"Padahal Fahira jelek, mau aja sih kamu"

"Fahira gadis pemalu aja ada yang suka ya?!"

"Mau mulut kalian saya robek?!" Rey sewot ke murid kelas yang sedang menjelek-jelekan Fahira.

"Cukup Rey, ibu izinkan. Bel pelajaran ibu yang kedua kamu wajib datang ke kelas"

Rey pun mengangguk "Siap Bu, terima kasih banyak" Setelah berucap Rey meninggalkan kelas nya kembali.

Gabriel sampai menggeleng kepala melihat tingkah laku Rey yang semakin hari semakin perhatian dengan seorang gadis yang Gabriel sukai.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sebelum ke UKS Rey memberi bubur ayam hangat dulu yang ada di kantin sekolah.

bahkan ia membawa mangkuk bubur itu ke ruangan UKS.

"Ini kamu?..."

"Cepat isi perut kamu, kamu belum sarapan kan dari pagi?" Kata Rey yang sok tahu atau mungkin dia sedang salah tingkah.

"Lah aku sudah sarapan" Kata Fahira.

"Cepat, buka mulut kamu" Pinta Rey yang sudah menciduk bubur di atas bulatan sendok.

"Rey, kamu ini gak ada rasa malu apa gimana sih? Di belakang tuh dilihat Dokter Endri"

Rey menoleh ke arah dokter "Ngapain malu ya pak, yang saya lakukan juga untuk kesembuhan pasien juga kan?"

Dokter Endri cukup tersenyum melihat tingkah laku mereka yang menurut nya sangat menggemaskan.

"Tuh dokter aja senyum-senyum" Rey kembali menoleh ke arah Fahira. "Cepat ah dimakan, gak enak kalau sudah dingin"

Fahira membuka rahang dan menggiring bubur yang ada di sendok itu ke dalam mulut nya.

Dari belakang Dokter Endri menopang dagu dan berkata "Ciyeeee" yang membuat Fahira tersedak.

Rey langsung memberi air mineral untuk gadis itu sambil membantu memijat tengkuk lehernya.

"Abaikan yang dibelakang, anggap saja kita lagi berdua" Kata Rey.

"Ih..." Fahira menggeplak dada Rey.

Merasa diberi kode oleh Rey, Dokter Endri langsung bangkit dan meninggalkan area UKS untuk pergi mencari makan di kantin sekolah.

"Titip dulu gadis itu ya, saya mau cari makan di kantin" Kata Dokter Endri. Dengan jawaban yang lantang dari Rey, membuat Dokter Endri kembali tersenyum ramah dan meninggalkan area ruang UKS.

"Berani banget sih kamu Rey, sampai ngusir dokter itu" Protes Fahira.

Rey menggeleng "Mana ada, beliau sendiri yang mau ke kantin" Kata Rey sambil mengaduk bubur yang masih belum merata.

"Ya tapi kan..."

Hap!!

Fahira menggantung kata dan menerima suapan dari Rey kembali. Hingga makanan yang di beli Rey sudah dihabiskan gadis itu.

Rey mengusir poni rambut Fahira yang sudah menutupi kedua mata nya.

Fahira sendiri dalam keadaan mendongak kepala, gadis itu sedang meneguk minuman mineral yang di beli Rey.

"Tolong buang!" Kata Fahira dengan nada ketus sambil menyerahkan botol minuman yang kosong kepada Rey.

Rey mengambil nya, lalu membuang botol itu ke tempat sampah, sekaligus mengembalikan mangkuk bubur itu ke kantin.

Di kantin Rey di beri lambaian tangan oleh Dokter Endri, niat beliau hanya memberi sapaan saja sambil memakan gado-gado.

Rey tersenyum penuh arti membalas lambaian tangan itu, sebelum akhirnya Rey kembali ke ruangan UKS.

Fahira masih dalam keadaan duduk dengan tenang untuk menurunkan makanan sebelum ia rebahan di atas ranjang UKS.

Rey mendekat, dia duduk kembali di samping Fahira yang sedang melongo ke arah depan.

"Fahira kenapa kok melamun?" Tanya Rey.

Fahira menoleh ke samping dan mencoba mengembangkan senyuman. "Gak apa-apa"

Rey langsung menyudahi obrolan Fahira. Dari pada dilanjut akan membuat sakit gadis itu menjadi parah.

Berhubung Fahira tadi melawan tiga orang sekaligus. Gadis itu gak bisa nurutin keinginan Rey. Dari pada harus di siksa oleh Eca dan kawan-kawan.

Yang Fahira tau geng women yang di ketuai oleh Eca kalau diberi perlawanan ya seperti sekarang kejadian nya.

"Kamu istirahat ya, biar cepat sembuh"

Fahira hanya menoleh, tanpa menjawab perkataan dari Rey.

Episodes
1 Bab 01. Prolog 21+
2 Bab 02. Bertemu Dia lagi
3 Bab 03. Dorongan Kecil.
4 Bab 04. Pernyataan Ayahnya.
5 Bab 05. Emosi Meluap Fahira.
6 Bab 06. Kebencian Segala Sisi Fahira.
7 Bab 07. Tak Bernilai
8 Bab 08. Gudang Sekolah.
9 Bab 09. Janji Rey Di Makam Ibu Fahira
10 Bab 10. Ijab Kabul
11 Bab 11. Perundungan Saudara Tiri
12 Bab 12. Mulai Tersentuh?
13 Bab 13. Kegaduhan Di Kantin.
14 Bab 14. Luluh?
15 Bab 15. Ketakutan Fahira.
16 Bab 16. Terus Di Tempel Gabriel
17 Bab 17. Pindah Rumah
18 Bab 18. Kemunculan Mantan Pacar Rey
19 Bab 19. Alasan Fahira Menjauh.
20 Bab 20. Semua Terungkap
21 Bab 21. Sakit.
22 Bab 22. Fahira Hamil?
23 Bab 23. Hasil Testpack
24 Bab 24. Khawatir
25 Bab 25. Cemas
26 Bab 26. Pernyataan Sayang Fahira
27 Bab 27. Hati Yang Terbagi Dua.
28 Bab 28. Perubahan Isi Hati.
29 Bab 29. Rindu Ibu.
30 Bab 30. Sama-sama Perhatian.
31 Bab 31. Luka dan Cinta
32 Bab 32. Disekap
33 Bab 33. Trauma Fahira.
34 Bab 34. Dalang Di Balik Masalah.
35 Bab 35. Tragedi
36 Bab 36. Pesawat Kertas.
37 Bab 37. Rumah Sakit
38 Bab 38. Kekalahan Naysila
39 Bab. 39 Di Ikuti Seseorang
40 Bab 40. Teror.
41 Bab 41. Ancaman Lagi.
42 Bab 42. Clue.
43 Bab 43. Desti?
44 Bab 44. Terungkap.
45 Bab 45. Pertengkaran.
46 Bab 46. Permintaan Maaf.
47 Bab 47. Ngidam Fahira.
48 Bab 48. Eca Dalam Masalah.
49 Bab 49. Tertembak.
50 Bab 50. Vonis Dokter.
51 Bab 51. Lembaran Baru.
52 Bab 52. Kado Ulangtahun.
53 Bab 53. Rencana Fahira.
54 Bab 54. Syukuran
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 01. Prolog 21+
2
Bab 02. Bertemu Dia lagi
3
Bab 03. Dorongan Kecil.
4
Bab 04. Pernyataan Ayahnya.
5
Bab 05. Emosi Meluap Fahira.
6
Bab 06. Kebencian Segala Sisi Fahira.
7
Bab 07. Tak Bernilai
8
Bab 08. Gudang Sekolah.
9
Bab 09. Janji Rey Di Makam Ibu Fahira
10
Bab 10. Ijab Kabul
11
Bab 11. Perundungan Saudara Tiri
12
Bab 12. Mulai Tersentuh?
13
Bab 13. Kegaduhan Di Kantin.
14
Bab 14. Luluh?
15
Bab 15. Ketakutan Fahira.
16
Bab 16. Terus Di Tempel Gabriel
17
Bab 17. Pindah Rumah
18
Bab 18. Kemunculan Mantan Pacar Rey
19
Bab 19. Alasan Fahira Menjauh.
20
Bab 20. Semua Terungkap
21
Bab 21. Sakit.
22
Bab 22. Fahira Hamil?
23
Bab 23. Hasil Testpack
24
Bab 24. Khawatir
25
Bab 25. Cemas
26
Bab 26. Pernyataan Sayang Fahira
27
Bab 27. Hati Yang Terbagi Dua.
28
Bab 28. Perubahan Isi Hati.
29
Bab 29. Rindu Ibu.
30
Bab 30. Sama-sama Perhatian.
31
Bab 31. Luka dan Cinta
32
Bab 32. Disekap
33
Bab 33. Trauma Fahira.
34
Bab 34. Dalang Di Balik Masalah.
35
Bab 35. Tragedi
36
Bab 36. Pesawat Kertas.
37
Bab 37. Rumah Sakit
38
Bab 38. Kekalahan Naysila
39
Bab. 39 Di Ikuti Seseorang
40
Bab 40. Teror.
41
Bab 41. Ancaman Lagi.
42
Bab 42. Clue.
43
Bab 43. Desti?
44
Bab 44. Terungkap.
45
Bab 45. Pertengkaran.
46
Bab 46. Permintaan Maaf.
47
Bab 47. Ngidam Fahira.
48
Bab 48. Eca Dalam Masalah.
49
Bab 49. Tertembak.
50
Bab 50. Vonis Dokter.
51
Bab 51. Lembaran Baru.
52
Bab 52. Kado Ulangtahun.
53
Bab 53. Rencana Fahira.
54
Bab 54. Syukuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!