Tinggal bersama Calista

Chris mengurungkan niatnya untuk mengajak Alea pergi keluar.

"Sebaiknya kita makan bersama. Kebetulan tadi sebelum kemari aku membeli makanan di restoran favorit kita." Calista mencairkan suasana.

"Baiklah. Kemari kan makanannya biar aku siapkan," ucap Chris.

"Tapi maaf, aku hanya memberi tiga porsi makanan saja. Aku tidak tahu kalau ada dia disini." Calista menatap sinis kepada Alea.

"Tidak apa-apa, biar aku pesankan makanan via online untuk Alea, dengan begitu kita bisa makan sama-sama," ucap Chris meraih ponsel lalu mencari makanan lewat aplikasi dilayar ponselnya.

"Tidak perlu. Aku tidak lapar, kau kasih saja jatah makananku untuknya," ucap Arthur.

"Tidak bisa begitu. Aku sudah membeli makanan ini khusus untukmu, setidaknya kau hargai perasaanku dengan cara memakannya," ujar Calista.

"Kalau begitu kalian saja yang makan. Aku tidak terbiasa makan sepagi ini," ucap Alea. Namun ternyata mulut dan perutnya mengatakan hal yang berbeda. Perutnya keroncongan sehingga dia tak dapat mengelak lagi kalau sebenarnya dia lapar.

Arthur menyunggingkan senyumnya yang nyaris tak terlihat oleh siapapun. "Kalau begitu kita makan satu piring berdua!" ucapnya seraya menoleh kepada Alea.

"Gak bisa begitu, sayang! Kamu tidak akan kenyang jika makan sepiring berdua." Calista tak mengindahkan keinginan kekasihnya.

"Ya sudah, biar aku pesan makanan lagi untuk Alea," kata Arthur.

"Tidak, jangan Arthur! Aku sudah membelikan makanan untukmu, tapi kau malah berniat untuk membelikan makanan untuk wanita lain. Kau sama sekali tak menghargai perasaanku."

"Ya sudah begini saja. Kau yang makan satu piring dengan Arthur, atau aku saja yang makan satu piring dengan Alea?" Chris berusaha untuk menengahi.

Seketika Calista tersenyum menyeringai. "Aku akan makan satu piring dengan Arthur! Iya 'kan sayang?" Calista meminta persetujuan.

"Ya sudah. Itu akan lebih baik dari pada Alea yang satu piring dengan Chris," batin Arthur. Dia pun kemudian mengangguk.

Alea mengunyah pelan makanan yang ada di mulutnya. Sesekali dia menoleh kearah Calista dan Arthur. Calista tampak agresif beberapa kali menyuapi Arthur meskipun Arthur menolaknya.

"Jadi dia itu pacarnya tuan Arthur! Pantas saja dia seperti tidak suka melihatku disini," batin Alea.

Selesai makan Alea langsung membereskan meja lalu mencuci piring bekas mereka makan tadi. Chris sempat menahannya, namun Alea tetap kekeh. Setelah itu dia kembali menghampiri mereka diruang tengah untuk pamit pergi.

"Kau mau pergi kemana? Ku pikir kau akan tinggal disini?" tanya Chris.

Alea terdiam. Dia juga bingung mau pergi kemana, soalnya tas dan uangnya ketinggalan di mansion Bratajaya.

"Untuk sementara, sebaiknya kau tetap tinggal disini. Aku janji akan mencarikan penginapan yang aman buatmu," pinta Arthur.

"Sebenarnya siapa gadis ini? Kenapa Arthur begitu peduli kepadanya? Aku yakin, Alea itu bukan sepupu Chris," batin Calista menatap curiga.

"Aku tidak mungkin tinggal disini bersama kalian," kata Alea yang menoleh kearah Arthur dan Chris secara bergantian.

Arthur mengerti kekhawatiran Alea. Apa lagi waktu itu dia pernah menodainya, jadi wajar saja jika sekarang Alea bersikap wanti-wanti terhadap Chris dan dirinya. "Calista apa kau bisa menjaga Alea untuk sementara waktu, dan membiarkannya untuk tinggal di apartemen mu?" tanya Arthur.

Calista terkejut mendengar permintaan Arthur terhadapnya. Namun untuk menyenangkan hati sang pujaan hati dia terpaksa mau menuruti keinginan Arthur agar Alea tinggal bersamanya. "Ya sudahlah! Dari pada Alea tinggal bersamamu. Ups, maksudku dengan kalian," ralatnya.

***

Suara bel apartemen Calista berbunyi. dengan cepat Calista membukanya.

"Sayang... Tumben kau kesini? Ada apa? Apa kau merindukanku?" Calista antusias menyambut kedatangan Arthur.

"Alea mana? Aku hanya ingin memastikan kalau keadaannya baik-baik saja."

Deg. Calista tertampar kenyataan mendengar pengakuan Arthur. Ternyata dia datang bukan untuk menemuinya, melainkan untuk menemui Alea.

"Masuklah! Akan ku panggilkan dia," kata Calista dengan raut wajah yang tampak kecewa.

"Ini pertama kalinya kau datang ke apartemen ku. Seharusnya aku senang! Tapi nyatanya aku malah kecewa, karena orang yang kau cari bukanlah aku," batin Calista.

Saat ingin mengetuk pintu kamar yang Alea tempati, tiba-tiba Alea keluar. "Calista, ada apa?" tanyanya.

Calista menoleh kebelakang, kearah dimana Arthur berada. Alea pun ikut menoleh. "Raut wajah Calista tampak sedih. Apa dia sedang bertengkar dengan tuan Arthur?" batin Alea bertanya-tanya.

"Aku senang kau baik-baik saja!" ucap Arthur setelah menghampiri Alea.

Alea tersenyum. "Tentu saja, Calista begitu baik kepadaku," sahut Alea. "Sepertinya aku harus meninggalkan mereka berdua," batin Alea. Dia pun meminta ijin keluar dengan beralasan mencari angin.

Arthur menatap wajah Calista yang tampak sayu. "Kau kenapa?"

"Aku kecewa! Ini pertama kalinya kau datang kemari, tapi kenapa malah Alea yang ingin kau temui bukan aku."

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk menyakitimu," ucap Arthur terdengar tulus. Meskipun Arthur setengah hati menjalani hubungan dengan Calista, namun dia tidak ingin melukai perasaan gadis itu.

"Jujur, aku cemburu! Mengapa kau begitu peduli dengan Alea. Sebenarnya dia itu siapa?" lirih Calista dengan mata yang berkaca-kaca.

Arthur mendekati Calista kemudian memeluknya. Calista pun melingkarkan tangannya di pinggang Arthur lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Arthur. Cukup lama mereka berdiri dalam posisi berpelukan seperti itu.

Sesaat kemudian Arthur perlahan melepaskan pelukannya. Tak disangka, Calista berjingkat menyeimbangi tubuh tinggi Arthur kemudian mencium bibirnya. Arthur terpaku melihat aksi nekad yang dilakukan Calista terhadapnya. Namun walau bagaimana pun dia seorang laki-laki yang normal, sentuhan lembut bibir Calista memancing bi*rahinya, hingga diapun membalas ciuman Calista.

Alea berdiri seraya melebarkan kedua tangannya menghirup udara bebas di atas rooftop apartemen. Rasanya sudah lama sekali dia tidak menghirup udara segar seperti itu karena Carlos selalu mengurungnya dan tidak mengijinkannya keluar mansion.

"Lepas dari tuan Carlos, aku malah harus berurusan dengan anaknya. Padahal aku ingin sekali pergi dari kehidupan mereka," batin Alea, saat mengingat kembali apa yang telah dilakukan Carlos dan Arthur kepadanya.

Sempat terpikir di benak Alea untuk pergi sejauh mungkin dari kota kelahirannya, dan menjalani hidup yang normal seperti yang lain. Alea merasa kalau kehidupan yang dijalaninya begitu rumit, apalagi semenjak ibu angkatnya menjualnya kepada Carlos. Harapan untuk bisa hidup bahagia pun seakan sirna. Terlalu banyak air mata dan kecewa, sehingga membuatnya lupa bagaimana caranya tersenyum.

Arthur terus mencium dan menghisap ranum bibir Calista dengan lembutnya. Tangannya mulai nakal meraba-raba bokong Calista lalu menyusup masuk kedalam kaosnya. Saat hendak membuka pengait bra yang dikenakan Calista, tiba-tiba dia mengurungkannya ketika mengingat kembali apa yang sudah dia lakukan kepada Alea.

"Tidak! Aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak benar-benar mencintainya," batin Arthur. Dia pun melepas ciuman lalu merapikan kaos Calista kembali.

"Kenapa?" Calista menatap heran.

"Aku tidak ingin melampaui batasan," jawab Arthur.

Calista merangkul Arthur dan berbisik di telinganya. "Aku mencintaimu. Aku rela melakukan apapun demi kamu. Jika kamu menginginkannya, maka aku akan siap memberikannya untukmu." Calista mengusap lembut bibir Arthur dengan ibu jari tangannya.

Episodes
1 Arthur Dhanurendra Bratajaya
2 Alea Alkhaleena
3 Mansion
4 Bukan hadiah
5 Arthur dan Alea
6 Meminta waktu
7 Mengejutkan
8 Sedang apa?
9 Mencari Aleta
10 Kebencian Arthur
11 Asisten pribadi
12 Telah ternodai
13 Pembelaan
14 Pengakuan
15 Di sekap
16 Rencana melepaskan
17 Melarikan diri
18 Apartemen Chris
19 Tinggal bersama Calista
20 Tertangkapnya Arthur
21 Pesan dari Arthur
22 Jebakan
23 Tidak rela
24 Cemburu?
25 Aku akan menikahimu
26 Pria bertopeng
27 Kedekatan Arthur dan Alea
28 CCTV
29 Tak rela
30 Luka hati
31 Tuduhan
32 THM
33 Kejahatan Chamela
34 Rawat di mansion
35 Sixpack dan macho
36 Overprotektif
37 Perasaan tidak bisa dibohongi
38 Tertuduh
39 Jeruji
40 Carlos diambang dilema
41 Perlakuan buruk terhadap Alea
42 Wanita yang malang
43 Pertengkaran Rachel dan Chamela
44 Pura-pura masih lupa ingatan
45 Mulai menerima Rachel sebagai adiknya
46 Gatal-gatal
47 Berterus terang
48 Will you marry me
49 Rencana bertunangan
50 Pertengkaran
51 Mengejutkan
52 Pertemuan antara dua keluarga
53 Mengiba
54 Bertemu Zalia
55 Kiss first love
56 Rencana pindah
57 Sekertaris
58 Bertunangan
59 Berdansa
60 Kemungkinan akan berjodoh
61 Salah paham lagi
62 Gelang
63 Villa
64 Cinta dan benci
65 Katakan jika kau mencintaiku?
66 Yang kedua kalinya
67 Rencana perpisahan Alea dengan Carlos.
68 Sidang perceraian
69 Berkunjung ke mansion Bratajaya.
70 Happy ending.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Arthur Dhanurendra Bratajaya
2
Alea Alkhaleena
3
Mansion
4
Bukan hadiah
5
Arthur dan Alea
6
Meminta waktu
7
Mengejutkan
8
Sedang apa?
9
Mencari Aleta
10
Kebencian Arthur
11
Asisten pribadi
12
Telah ternodai
13
Pembelaan
14
Pengakuan
15
Di sekap
16
Rencana melepaskan
17
Melarikan diri
18
Apartemen Chris
19
Tinggal bersama Calista
20
Tertangkapnya Arthur
21
Pesan dari Arthur
22
Jebakan
23
Tidak rela
24
Cemburu?
25
Aku akan menikahimu
26
Pria bertopeng
27
Kedekatan Arthur dan Alea
28
CCTV
29
Tak rela
30
Luka hati
31
Tuduhan
32
THM
33
Kejahatan Chamela
34
Rawat di mansion
35
Sixpack dan macho
36
Overprotektif
37
Perasaan tidak bisa dibohongi
38
Tertuduh
39
Jeruji
40
Carlos diambang dilema
41
Perlakuan buruk terhadap Alea
42
Wanita yang malang
43
Pertengkaran Rachel dan Chamela
44
Pura-pura masih lupa ingatan
45
Mulai menerima Rachel sebagai adiknya
46
Gatal-gatal
47
Berterus terang
48
Will you marry me
49
Rencana bertunangan
50
Pertengkaran
51
Mengejutkan
52
Pertemuan antara dua keluarga
53
Mengiba
54
Bertemu Zalia
55
Kiss first love
56
Rencana pindah
57
Sekertaris
58
Bertunangan
59
Berdansa
60
Kemungkinan akan berjodoh
61
Salah paham lagi
62
Gelang
63
Villa
64
Cinta dan benci
65
Katakan jika kau mencintaiku?
66
Yang kedua kalinya
67
Rencana perpisahan Alea dengan Carlos.
68
Sidang perceraian
69
Berkunjung ke mansion Bratajaya.
70
Happy ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!