Mengejutkan

Keesokan harinya.

Carlos dan ketiga istrinya sudah standby duduk di meja makan bersama Rachel dan juga Antonio anak bungsunya. Saat menyadari kalau dia tidak melihat keberadaan Arthur dan Alea, dia pun meminta Laura untuk segera memanggil keduanya.

Beberapa menit kemudian Arthur datang dan langsung duduk di samping ibunya. Sikapnya masih terlihat dingin kepada Carlos. Bahkan dia tak ingin menoleh kearah wajah ayahnya.

"Alea mana?" tanya Carlos.

"Sebentar lagi nona Alea turun, Tuan," ucap Laura.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki sedang menuruni anak tangga. Sekilas Arthur menoleh, namun kemudian dia mengunci pandangannya ketika dia melihat dengan jelas sosok wanita yang ada di hadapannya. "Gadis ini! siapa dia? Apa dia anak dari perempuan yang sudah ayah nikahi?" batinnya kini bertanya-tanya.

Carlos menyambut kedatangan Alea, dia pun menoleh kearah Arthur yang sedari tadi terpaku melihat kehadiran Alea di rumahnya.

"Perkenalkan Alea, dia Arthur putra pertama ku," ucap Carlos. Alea pun menoleh, dan betapa terkejutnya dia saat melihat sosok laki-laki yang di perkenalkan Carlos kepadanya.

Deg.

Jantungnya seakan terhenti saat itu juga. "Laki-laki ini!" batinnya. Dia kembali mengingat bagaimana peristiwa itu. Dia ingin sekali melupakan kejadian itu, tapi bagaimana caranya? "jadi dia anak dari tuan Carlos. Pantas saja sifatnya tidak jauh berbeda dengan ayahnya," pikir Alea dalam hati.

"Arthur, perkenalkan. Dia adalah istri Ayah. Kau harus menghormatinya, karena sekarang dia adalah ibu mu juga."

Deg.

Arthur terkejut saat mendengar pengakuan ayahnya. Awalnya dia mengira kalau Alea itu sodara tirinya, tapi ternyata dia salah. Dia pun menatap Alea penuh dengan kebencian. Rasanya ingin sekali dia pergi dari meja itu, namun Samantha menahannya.

Suasana di meja itu begitu hening. Hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling beradu.

"Laura, tuangkan lagi sup itu ke mangkuk Alea," titah Carlos.

Laura menganggu, "baik, Tuan."

"Cukup, Laura," hardik Alea saat Laura hendak menuangkannya.

"Kau harus makan yang banyak." Carlos terlihat begitu perhatian kepadanya, sehingga membuat ketiga istri yang lainnya menatap heran. Karena tidak biasanya Carlos bersikap semanis itu.

Brakk...

Melihat itu Arthur menggebrak meja makan lalu pergi meninggalkan semua orang yang ada di sana.

"Arthur..." teriak Carlos. Namun Arthur tampak tak memperdulikannya. "Anak itu!" desisnya.

"Sudahlah, Tuan! Dia itu masih muda, belum bisa berkompromi dengan hati dan pikirannya," ucap Stevani. "Sama seperti halnya yang sudah istri baru Tuan ini lakukan. Dia kabur dari mansion sehingga membuat semua orang kewalahan mencarinya. Dasar menyusahkan saja!" desisnya.

"Diam!" bentak Carlos, "tidak ada yang menyuruhmu untuk bicara."

Seketika Stevani pun langsung menundukkan kepala.

Selesai makan. Alea pergi kekamar terlebih dulu saat yang lainnya masih berada di meja makan. Dia duduk di atas balkon kamarnya. "Jadi laki-laki itu anak tuan Carlos! Bagaimana aku akan menghadapinya? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana marahnya tuan Carlos ketika dia mengetahui kalau sebenarnya aku sudah tidak suci lagi. Karena saat itu anaknya berhasil merenggut mahkota ku, dua hari sebelum aku melangsungkan pernikahan dengannya," batin Alea yang menyandarkan kepalanya di dinding balkon penuh ratapan.

Tanpa dia sadari, seseorang yang duduk di halaman bawah sedang menatap tajam kearahnya. "Semua wanita sama saja! Aku yakin gadis itu mau menikah dengan ayah, karena hidup ayah bergelimang harta," pikir Arthur.

***

"Dasar perempuan tidak tahu malu! Apa yang kau lakukan terhadap anakku!" maki Stevani kepada Alea.

"Maaf nyonya, tapi aku tidak melakukan apa-apa terhadap Antonio. Tadi dia terjatuh, dan aku hanya berniat untuk menolongnya." Alea berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi, namun Stevani tetap menuduhnya.

"Bohong! Aku tahu, kau pasti sengaja ingin mencelakai anakku. Ia kan?" bentaknya.

"Aku sungguh-sungguh. Aku tidak ingin mencelakai anak nyonya, aku hanya berniat menolongnya ketika tadi aku melihat Antonio terjatuh dari sepeda."

"Aku tidak percaya! Kau pasti yang sudah mendorongnya hingga dia terjatuh. Katakan saja!" Stevani menjambak rambut Alea.

"Singkirkan tanganmu darinya." Carlos tiba-tiba datang. Dengan cepat Stevani menurunkan tangannya. "Apa yang terjadi? kenapa kau menjambaknya?" Carlos menatap tajam kepada Stevani.

"Wanita ini kurang ajar, Tuan. Dia sudah berani mencelakai anak kita. Tuan lihat lutut Antonio, berdarah karena wanita ini telah mendorongnya," tuduh Stevani seraya menunjuk Alea.

Carlos menoleh kepada Antonio yang sedang menangis meringis kesakitan. Dia membungkukkan tubuhnya lalu jongkok di hadapan putra kecilnya. "Apa benar yang di katakan ibumu, kalau ibu Alea yang mencelakai mu?" tanya Carlos kepada Antonio.

Antonio menggelengkan kepalanya.

Lalu kenapa lututmu berdarah?" tanyanya lagi.

"Antonio telah jatuh dali sepeda, Ayah," jawab anak yang masih berusia tiga tahunan itu. Bahkan bicaranya pun masih terdengar cadel.

Carlos kembali berdiri tegap. "Apa kau dengar?" tanyanya menatap tajam kepada Stevani.

"Iya, tuan. Aku minta maaf." Seperti biasa, setiap melakukan kesalahan, Stevani pun menunduk tak berani menatap wajah suaminya. Carlos memang di segani banyak orang. Termasuk semua istrinya.

Carlos menoleh kepada Alea. "Ikut aku." mau tidak mau, Alea pun ikut dengannya.

Dari atas balkon ternyata sedari tadi Arthur melihatnya. Bahkan Arthur tahu, kalau Alea tidak bersalah. Alea hanya ingin berusaha untuk membantu Antonio. Namun karena Antonio belum begitu akrab dengan Alea, sehingga dia malah menangis semakin kencang saat Alea menghampirinya.

Carlos membawa Alea ke kamar istimewa. "Disini biasanya istriku melayaniku dengan sangat baik dan memenuhi semua hasr*at ku."

Deg.

Mendengar ucapan Carlos membuat Alea sedikit ketakutan, akan kah hari ini mereka melakukan kewajiban sebagai pasangan suami istri.

Carlos merebahkan tubuh Alea ke ranjang, lalu memegangi dagunya.

"Ma-maaf, Tuan. Bukankah Tuan sudah berjanji tidak akan melakukannya sebelum aku mencintai Tuan." Alea ketakutan sehingga bicaranya pun terbata-bata.

"Kau tidak perlu takut. Aku pasti akan menepati janjiku untuk tidak melakukan kewajibanku sebagai suami sebelum kau membuka hati untukku," ucap Carlos, "tapi sebagai gantinya... Biarkan aku menikmati lembutnya ranum bibir mu setiap kali aku menginginkannya," lanjutnya.

Jantung Alea berguncang hebat. Nafasnya kembang kempis tak karuan saat tubuh kekar Carlos menghimpit tubuhnya. Tatapannya begitu dalam, sorot matanya seakan di penuhi hawa naf*su yang sangat bergejolak. Saat Carlos mendekatkan wajah kepada Alea, tiba-tiba ponselnya berdering. Carlos langsung meninggalkan Alea begitu saja saat menerima informasi dari seseorang di ujung telepon.

"Selamat." Alea bernafas lega saat melihat kepergian suaminya.

Alea duduk di tepi ranjang seraya merenung. Dia tidak mau memberikan tubuhnya kepada Carlos, namun apakah Alea bisa untuk selalu menghindar? Karena lambat laun pria paruhbaya itu pasti akan menjamahnya apalagi status Carlos kini suaminya.

Episodes
1 Arthur Dhanurendra Bratajaya
2 Alea Alkhaleena
3 Mansion
4 Bukan hadiah
5 Arthur dan Alea
6 Meminta waktu
7 Mengejutkan
8 Sedang apa?
9 Mencari Aleta
10 Kebencian Arthur
11 Asisten pribadi
12 Telah ternodai
13 Pembelaan
14 Pengakuan
15 Di sekap
16 Rencana melepaskan
17 Melarikan diri
18 Apartemen Chris
19 Tinggal bersama Calista
20 Tertangkapnya Arthur
21 Pesan dari Arthur
22 Jebakan
23 Tidak rela
24 Cemburu?
25 Aku akan menikahimu
26 Pria bertopeng
27 Kedekatan Arthur dan Alea
28 CCTV
29 Tak rela
30 Luka hati
31 Tuduhan
32 THM
33 Kejahatan Chamela
34 Rawat di mansion
35 Sixpack dan macho
36 Overprotektif
37 Perasaan tidak bisa dibohongi
38 Tertuduh
39 Jeruji
40 Carlos diambang dilema
41 Perlakuan buruk terhadap Alea
42 Wanita yang malang
43 Pertengkaran Rachel dan Chamela
44 Pura-pura masih lupa ingatan
45 Mulai menerima Rachel sebagai adiknya
46 Gatal-gatal
47 Berterus terang
48 Will you marry me
49 Rencana bertunangan
50 Pertengkaran
51 Mengejutkan
52 Pertemuan antara dua keluarga
53 Mengiba
54 Bertemu Zalia
55 Kiss first love
56 Rencana pindah
57 Sekertaris
58 Bertunangan
59 Berdansa
60 Kemungkinan akan berjodoh
61 Salah paham lagi
62 Gelang
63 Villa
64 Cinta dan benci
65 Katakan jika kau mencintaiku?
66 Yang kedua kalinya
67 Rencana perpisahan Alea dengan Carlos.
68 Sidang perceraian
69 Berkunjung ke mansion Bratajaya.
70 Happy ending.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Arthur Dhanurendra Bratajaya
2
Alea Alkhaleena
3
Mansion
4
Bukan hadiah
5
Arthur dan Alea
6
Meminta waktu
7
Mengejutkan
8
Sedang apa?
9
Mencari Aleta
10
Kebencian Arthur
11
Asisten pribadi
12
Telah ternodai
13
Pembelaan
14
Pengakuan
15
Di sekap
16
Rencana melepaskan
17
Melarikan diri
18
Apartemen Chris
19
Tinggal bersama Calista
20
Tertangkapnya Arthur
21
Pesan dari Arthur
22
Jebakan
23
Tidak rela
24
Cemburu?
25
Aku akan menikahimu
26
Pria bertopeng
27
Kedekatan Arthur dan Alea
28
CCTV
29
Tak rela
30
Luka hati
31
Tuduhan
32
THM
33
Kejahatan Chamela
34
Rawat di mansion
35
Sixpack dan macho
36
Overprotektif
37
Perasaan tidak bisa dibohongi
38
Tertuduh
39
Jeruji
40
Carlos diambang dilema
41
Perlakuan buruk terhadap Alea
42
Wanita yang malang
43
Pertengkaran Rachel dan Chamela
44
Pura-pura masih lupa ingatan
45
Mulai menerima Rachel sebagai adiknya
46
Gatal-gatal
47
Berterus terang
48
Will you marry me
49
Rencana bertunangan
50
Pertengkaran
51
Mengejutkan
52
Pertemuan antara dua keluarga
53
Mengiba
54
Bertemu Zalia
55
Kiss first love
56
Rencana pindah
57
Sekertaris
58
Bertunangan
59
Berdansa
60
Kemungkinan akan berjodoh
61
Salah paham lagi
62
Gelang
63
Villa
64
Cinta dan benci
65
Katakan jika kau mencintaiku?
66
Yang kedua kalinya
67
Rencana perpisahan Alea dengan Carlos.
68
Sidang perceraian
69
Berkunjung ke mansion Bratajaya.
70
Happy ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!