Kebencian Arthur

Arthur memesan pizza serta minuman double impact. Sementara Alea hanya memesan minuman choco milk tea.

"Kenapa tidak memesan makanan? Apa kau tidak lapar seharian ini mencari keberadaan ibu mu?"

Alea menggelengkan kepala.

Saat Arthur hendak memasukan potongan pizza kedalam mulutnya, tiba-tiba dia melihat Chris bersama teman-temannya yang lain berada di cafe itu sehingga dia memutuskan untuk segera pergi.

Berada di dalam mobil berduaan dengan Arthur membuatnya sedikit kikuk. Apalagi saat dia teringat kembali dengan kejadian waktu itu. Namun, bagaimana bisa Arthur malah bersikap biasa saja seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

"Selagi aku berbaik hati. Aku minta kepadamu, tolong tinggalkan ayahku," pinta Arthur tiba-tiba memecah keheningan di dalam mobil.

"Aku tidak bisa," ucap Alea. "Walaupun aku ingin sekali melakukannya." Yang terakhir dia bicara dengan suara yang sangat pelan. Seketika Arthur menoleh, lalu kemudian menepikan mobilnya.

"Apa kau takut hidup susah jika pergi meninggalkan ayahku?" Arthur menatap tajam kepadanya.

"Tidak seperti itu. Aku hanya__" ucapan Alea terpotong karena Arthur mendahuluinya.

"Aku tahu, kau itu dulunya seorang office girl! Jadi wajar saja jika sekarang kau berkeinginan menjadi seorang istri dari pengusaha kaya untuk menaikan derajatmu, walaupun terlihat dengan jelas kalau sebenarnya kau tidak mencintai ayahku. Kau hanya menginginkan uang nya," ucap Arthur meninggikan suaranya.

"Kenapa diam saja?" tanya Arthur saat melihat Alea yang hanya diam menatap tajam kearahnya. "Benar kan, yang barusan aku katakan?" lanjutnya.

Alea menelan ludahnya, berusaha untuk tidak terpancing emosi mendengar kata-kata menyakitkan yang terlontar dari mulut manis yang pernah menciumnya. Dia pun menundukkan kepala.

Arthur mendengus kesal karena Alea mengabaikannya. Dia sama sekali tak menggubris ucapannya. "Lihat saja, apa yang akan aku lakukan kepadamu! Akan ku buat kau terus membungkam mulutmu, hingga kau lupa bagaimana caranya berbicara," batin Arthur dengan sorot mata yang begitu tajam. Dia pun terlihat mengirimkan pesan teks kepada seseorang, lalu kembali mengemudikan mobilnya.

"Ini sudah sore, sebaiknya kita pulang." Alea menoleh kepada Arthur.

"Sebelum pulang, kita mampir ke mansion temanku terlebih dahulu," ucap Arthur. Alea hanya diam. Tak mengiyakan ataupun menolaknya. Hingga sekitar tiga puluh menitan, akhirnya mereka telah sampai di mansion Dylan.

Arthur dan Dylan bersikap biasanya seperti seorang teman yang sudah lama tidak berjumpa. Karena dalam waktu dua bulan kebelakang ini mereka sudah jarang bertemu. Dylan di tugaskan oleh ayahnya untuk mengurus bisnisnya yang ada di luar negeri.

Alea menatap kearah dua laki-laki itu, tanpa ada kecurigaan. Merasa tenggorokannya sangat haus, dia pun meneguk es jeruk yang sudah Dylan buatkan. Akan tetapi dua menit kemudian tiba-tiba kepalanya terasa pusing hingga dia pun akhirnya pingsan.

Flash Back On.

[Aku sedang dalam perjalanan menuju rumahmu bersama seorang wanita. Aku membutuhkan bantuan. Tolong campurkan obat tidur kedalam minuman wanita yang akan datang bersamaku] Isi pesan Arthur kepada Dylan.

[Jangan gila! Memangnya apa yang akan kau lakukan kepadanya?]

[Jangan banyak bertanya! Lakukan saja sesuai yang aku perintahkan. Nanti juga kau akan mengetahuinya] Isi pesan terakhir Arthur.

Flash Back Off.

"Apa yang akan kau lakukan dengan gadis ini?" tanya Dylan.

"Aku akan membawanya ke kamarmu."

"Jangan gila< Arthur! Aku tidak mengijinkan mu untuk berbuat mesum di rumahku!" bentak Dylan.

"Apa kau pikir aku ini tidak sanggup menyewa kamar hotel, sehingga aku harus numpang bercinta di kamar mu?" sinis Arthur.

"Lalu kenapa kau membawanya kesini? Dan siapa sebenarnya dia?" tanyanya seraya menoleh kearah Alea.

"Dia adalah istri ke empat ayahku," ucapan Arthur membuat Dylan sangat terkejut, "makanya aku membawanya kemari. Aku sangat membutuhkan bantuanmu. Jadi kau harus membantuku!" ucapan Arthur membuat Dylan menarik nafas panjang dan membuangnya dengan kasar. Akhirnya mau tidak mau, Dylan pun terpaksa mengikuti keinginan Arthur.

Arthur membaringkan tubuh mungil Alea di ranjang, lalu meminta Dylan untuk tidur di sampingnya. Tanpa instruksi, Dylan langsung melingkarkan tangannya di perut Alea yang sudah tidak sadarkan diri. Arthur pun langsung mengabadikan moment itu di kamera ponselnya.

"Sudah," ucap Arthur lalu duduk di tepi ranjang.

"Tanggung jawab kau Arthur," ucap Dylan secara tiba-tiba. "Junior ku benar-benar bereaksi ketika aku tidur dengannya," lanjut Dylan. Seketika Arthur pun mengernyitkan dahi.

Arthur tampak serius mengamati semua poto-poto hasil jepretannya. "Yang ini bagus, tapi mukamu terlihat tampak jelas sekali disini. Aku tidak ingin ayah murka lalu mencari mu," ucapnya.

"Yang ini saja!" seru Dylan saat melihat poto dirinya yang seakan sedang mencium Alea.

"Tapi wajah Alea gak terlihat. Bagaimana ayah yakin kalau yang ada di poto ini benar-benar Alea," sahut Arthur.

"Jadi namanya Alea! cantik, secantik orangnya," gumam Dylan.

"Aku akan memilih poto ini saja," seru Arthur setelah merasa yakin dengan keputusannya.

"Dimana aku?" gumam Alea saat mengamati sekeliling ruangan yang menurutnya begitu asing. "Ahh," pekiknya, memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

"Kau sudah sadar?" jawab seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.

Alea terkejut dan bertanya-tanya. "Apa yang sebenarnya telah terjadi?"

"Maaf. aku tidak bisa menolak kecantikan dan keindahan lekuk tubuhmu," ucap Dylan. Dia harus memainkan skenario sesuai apa yang sudah Arthur perintahkan.

"Apa?" Alea terkejut. Dia membuka selimut, tapi dia heran melihat tubuhnya yang masih berpakaian utuh. "Apa yang sebenarnya telah terjadi? dan apa yang sudah kau lakukan kepadaku?" Alea memborong semua pertanyaan yang ada di kepalanya.

"Aku terpaksa melakukannya, karena kau begitu sangat menggoda," ungkap Dylan.

"Kau pasti bicara omong kosong! Pasti tidak terjadi apa-apa diantara kita," bantah Alea. "Dimana tuan Arthur?" Alea celingukan mencari keberadaan anak tirinya.

"Dia ada di bawah. Aku sangat berterima kasih sekali kepadanya, karena telah membawamu kemari," ucap Dylan.

Alea berlari keluar dari kamar itu, lalu menuruni anak tangga untuk menghampiri Arthur. "Tuan Arthur!" teriaknya.

Arthur menoleh.

Plak!

Tiba-tiba Alea menamparnya.

"Dasar manusia kejam! Tega sekali kau melakukan ini kepadaku," bentak Alea. Namun bukannya marah Arthur malah tersenyum menyeringai.

"Bagus! Dylan berhasil membuatnya percaya kalau telah terjadi sesuatu diantara mereka," batin Arthur.

"Bukankah sudah aku katakan? Aku akan membuat hidupmu menderita selama kau masih berniat untuk tetap bertahan hidup dengan ayahku," desis Arthur dengan sorot mata penuh kebencian.

"Tolong kasih tahu aku alasan yang jelas, kenapa Tuan Arthur begitu membenciku?" Alea menatap dalam wajah Arthur dengan mata yang berkaca-kaca.

"Jangan berpura-pura bodoh! Kau tahu betul alasan mengapa aku begitu sangat membencimu. Aku ingin kau pergi dari kehidupan ayahku!" ccap Arthur dengan sorot mata yang merah menyala.

"Tidak! Aku rasa bukan itu alasannya," ujar Alea. "Pasti Tuan Arthur takut jika ayah Tuan mengetahui apa yang pernah terjadi diantara kita karena itu Tuan Arthur sangat menginginkan aku untuk pergi dari tuan Carlos. Padahal bukan cuma aku saja yang merebut tuan Carlos dari nyonya Samantha, tapi nyonya chamela dan nyonya Stevani juga," Alea kini meneteskan air matanya.

Arthur tertegun mendengar ucapan yang di katakan Alea. Karena memang benar, dia takut ayahnya tahu tentang perbuatan yang pernah dilakukannya. Namun Alea yang kini seakan jadi prioritas utama Carlos, membuat Arthur sangat ingin menyingkirkannya. Karena dia merasa kalau ayahnya tidak berlaku adil terhadap ibunya.

Episodes
1 Arthur Dhanurendra Bratajaya
2 Alea Alkhaleena
3 Mansion
4 Bukan hadiah
5 Arthur dan Alea
6 Meminta waktu
7 Mengejutkan
8 Sedang apa?
9 Mencari Aleta
10 Kebencian Arthur
11 Asisten pribadi
12 Telah ternodai
13 Pembelaan
14 Pengakuan
15 Di sekap
16 Rencana melepaskan
17 Melarikan diri
18 Apartemen Chris
19 Tinggal bersama Calista
20 Tertangkapnya Arthur
21 Pesan dari Arthur
22 Jebakan
23 Tidak rela
24 Cemburu?
25 Aku akan menikahimu
26 Pria bertopeng
27 Kedekatan Arthur dan Alea
28 CCTV
29 Tak rela
30 Luka hati
31 Tuduhan
32 THM
33 Kejahatan Chamela
34 Rawat di mansion
35 Sixpack dan macho
36 Overprotektif
37 Perasaan tidak bisa dibohongi
38 Tertuduh
39 Jeruji
40 Carlos diambang dilema
41 Perlakuan buruk terhadap Alea
42 Wanita yang malang
43 Pertengkaran Rachel dan Chamela
44 Pura-pura masih lupa ingatan
45 Mulai menerima Rachel sebagai adiknya
46 Gatal-gatal
47 Berterus terang
48 Will you marry me
49 Rencana bertunangan
50 Pertengkaran
51 Mengejutkan
52 Pertemuan antara dua keluarga
53 Mengiba
54 Bertemu Zalia
55 Kiss first love
56 Rencana pindah
57 Sekertaris
58 Bertunangan
59 Berdansa
60 Kemungkinan akan berjodoh
61 Salah paham lagi
62 Gelang
63 Villa
64 Cinta dan benci
65 Katakan jika kau mencintaiku?
66 Yang kedua kalinya
67 Rencana perpisahan Alea dengan Carlos.
68 Sidang perceraian
69 Berkunjung ke mansion Bratajaya.
70 Happy ending.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Arthur Dhanurendra Bratajaya
2
Alea Alkhaleena
3
Mansion
4
Bukan hadiah
5
Arthur dan Alea
6
Meminta waktu
7
Mengejutkan
8
Sedang apa?
9
Mencari Aleta
10
Kebencian Arthur
11
Asisten pribadi
12
Telah ternodai
13
Pembelaan
14
Pengakuan
15
Di sekap
16
Rencana melepaskan
17
Melarikan diri
18
Apartemen Chris
19
Tinggal bersama Calista
20
Tertangkapnya Arthur
21
Pesan dari Arthur
22
Jebakan
23
Tidak rela
24
Cemburu?
25
Aku akan menikahimu
26
Pria bertopeng
27
Kedekatan Arthur dan Alea
28
CCTV
29
Tak rela
30
Luka hati
31
Tuduhan
32
THM
33
Kejahatan Chamela
34
Rawat di mansion
35
Sixpack dan macho
36
Overprotektif
37
Perasaan tidak bisa dibohongi
38
Tertuduh
39
Jeruji
40
Carlos diambang dilema
41
Perlakuan buruk terhadap Alea
42
Wanita yang malang
43
Pertengkaran Rachel dan Chamela
44
Pura-pura masih lupa ingatan
45
Mulai menerima Rachel sebagai adiknya
46
Gatal-gatal
47
Berterus terang
48
Will you marry me
49
Rencana bertunangan
50
Pertengkaran
51
Mengejutkan
52
Pertemuan antara dua keluarga
53
Mengiba
54
Bertemu Zalia
55
Kiss first love
56
Rencana pindah
57
Sekertaris
58
Bertunangan
59
Berdansa
60
Kemungkinan akan berjodoh
61
Salah paham lagi
62
Gelang
63
Villa
64
Cinta dan benci
65
Katakan jika kau mencintaiku?
66
Yang kedua kalinya
67
Rencana perpisahan Alea dengan Carlos.
68
Sidang perceraian
69
Berkunjung ke mansion Bratajaya.
70
Happy ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!