Natasha berjalan perlahan menuju kamar, membawa secangkir teh hangat yang baru saja ia buat untuk Nathan. Aroma teh yang masih mengepul memenuhi udara, memberikan sensasi menenangkan. Saat ia membuka pintu, matanya langsung menangkap sosok suaminya yang duduk santai di kursi, tenggelam dalam buku yang sedang dibacanya. Rambut Nathan masih basah, tetesan air sesekali jatuh mengenai bahunya yang terbuka. Cahaya pagi yang masuk melalui jendela membuat sosoknya terlihat semakin tenang dan karismatik. Natasha tersenyum kecil, menikmati pemandangan itu sebelum akhirnya mendekat, menyodorkan teh yang sudah ia siapkan
Natasha Galeno
Hai, sayang. Teh nya sudah jadi, sambil di minum dulu ya
Begitu Natasha mendekat dengan secangkir teh di tangannya, Nathan dengan cepat meraih pinggangnya dan menariknya ke dalam pangkuannya. Natasha terkejut sesaat, tapi tatapan hangat suaminya membuatnya tak bisa menolak. Nathan mengambil teh dari tangannya, meletakkannya di meja samping sebelum melingkarkan kedua lengannya di tubuh Natasha
Comments