Tiga belas
Nathan Danendra
Sha, jangan di kucek
Natasha Galeno
Sakit, kak mata gue perih banget
Nathan Danendra
Lo tenang dulu. Sekarang buka mata lo pelan-pelan
Natasha Galeno
Nggak bisa, kak ini perih banget
Nathan Danendra
Sha, dengerin gue
Natasha terus mengucek matanya, meski rasa perih semakin terasa. Air mata mulai mengalir, tanda bahwa usaha itu justru memperburuk keadaan. Melihat itu, Nathan merasa geram dan tak bisa diam. Dengan lembut, ia menahan tangan Natasha yang masih berusaha mengucek matanya, memegangnya dengan tegas namun penuh perhatian. Tanpa berkata apa-apa, Nathan mengambil kesempatan untuk meniup lembut mata Natasha, berharap bisa membantu mengurangi perih akibat debu yang menempel. Ia bergerak dengan hati-hati, memastikan tidak membuat Natasha merasa lebih sakit. Dalam diam, hanya ada suara angin yang bertiup lembut, sementara Nathan tetap fokus, menjaga agar Natasha merasa lebih baik
Natasha merasakan perbedaan suasana ketika rasa perih di matanya mulai mereda. Begitu ia merasa lebih baik, ia baru menyadari bahwa jarak antara dirinya dan Nathan sangat dekat. Tangan Nathan yang masih memegang pergelangan tangannya membuatnya terdiam kaku, tidak tahu harus berbuat apa. Tatapan kosong Natasha tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya, sementara jantungnya mulai berdetak lebih cepat, seolah detakan itu mengisi kekosongan yang tiba-tiba terasa begitu nyata. Waktu seolah berjalan lebih lambat, dan suasana di sekitar mereka menjadi hening. Semua yang sebelumnya terasa biasa kini berubah menjadi momen yang membekap, membuat Natasha merasa canggung namun tak bisa mengalihkan pandangannya
Nathan, yang melihat Natasha terdiam dalam keheningan, menyadari bahwa dia tampak terjebak dalam lamunannya. Untuk menyadarkannya, dengan hati-hati, ia kembali meniup lembut ke arah mata Natasha, kali ini bukan untuk meredakan perih, melainkan untuk menarik perhatiannya. Tiupan itu terasa berbeda lembut namun cukup untuk membangunkan Natasha dari kebingungannya. Natasha yang terkejut sedikit menggelengkan kepala, mencoba mengalihkan fokusnya. Wajahnya masih tampak sedikit pucat, tetapi kini matanya lebih tajam, menyadari kembali kedekatan mereka. Jantung Natasha berdegup kencang, tapi kali ini dia bisa kembali menata pikirannya, meskipun perasaan yang baru muncul itu membuatnya semakin bingung
Natasha Galeno
S…orry, kak
Nathan Danendra
Cuci muka dulu sana
Natasha pun segera berbalik dan berjalan ke arah sumber air terdekat, berusaha mengalihkan perasaan yang tiba-tiba menghangat itu. Setibanya di dekat air, Natasha mencelupkan tangannya ke dalam air dingin, membasahi wajahnya dengan cepat. Air yang menyegarkan itu membantu menenangkan pikirannya, meskipun ia masih bisa merasakan detakan jantung yang tak terkontrol
Sementara, Nathan dengan tenang mulai mengumpulkan anak-anak yang sudah menunggu di sekitar area permainan. Ia berbicara dengan mereka dengan suara yang santai, memastikan bahwa semua siap untuk memulai permainan harta karun. Natasha yang melihatnya hanya tersenyum manis
Natasha Galeno
Wah anak-anak hebat sudah pada berkumpul di lapangan semua. Emangnya kalian sudah pada tau hari ini kita mau ngapain?
Novan
Tidak tau, kak emangnya hari ini kita akan bermain game apa?
Natasha Galeno
Jadi hari ini kita punya petualangan seru. Kita akan bermain pencarian harta karun. Harta ini spesial banget, karena isinya adalah sesuatu yang bisa bikin kalian bahagia. Siap?
Anak-anak pun serentak mengatakan “siap”
Natasha Galeno
Ini peta yang akan membantu kalian menemukan harta karunnya. Tapi jangan lupa, untuk mencapai harta karun, kalian harus menyelesaikan tantangan di setiap pos. Tantangan ini nggak cuma seru, tapi juga akan kasih kalian pelajaran penting. Siapa yang berani mulai?
Qila
Kami semua sudah siap, kak
Natasha Galeno
Bagus! Tapi ingat, petualangan ini butuh kerja sama. Kalian nggak boleh meninggalkan teman kalian di belakang, ya. Kalau ada yang kesulitan, bantu. Karena pahlawan sejati itu selalu kerja sama. Siap jadi pahlawan?
Natasha Galeno
Baiklah, ini petunjuk pertama kalian “Di tempat yang hijau dan teduh, ada sesuatu yang harus kalian temukan. Itu adalah kunci untuk melanjutkan petualangan” Coba tebak di mana?
Natasha Galeno
Hmm, siapa yang mau cek di bawah pohon besar itu dulu?
Misi pertama pun berhasil di temukan
Natasha Galeno
Untuk langkah selanjutnya, carilah tempat yang dekat dengan suara air. Di sana ada tantangan untuk kalian. Wah, apa itu ya?
Dava
Air? mungkin dekat bak cuci atau kolam kecil
Natasha Galeno
Ayo, kita ke sana. Jangan lupa, tetap kerja sama dan jangan lari-lari ya, biar aman
Mereka semua pun telah berhasil menemukannya
Natasha Galeno
Selamat. Kalian berhasil menemukan harta karun ini. Isinya bukan emas atau berlian, tapi sesuatu yang lebih berharga. Coba lihat
Natasha Galeno
Gimana, suka nggak sama hadiahnya? itu yang kalian pegang semua akan menjadi milik kalian. Itu semua pemberian dari kak saga
Qila
Wah suka banget, terima kasih, kak Saga
Rena
Eiiit jangan berterima kasih kepada kak saga saja. Tapi berterima kasih juga kepada kak Natasha dan kak Nathan juga karena mereka sudah membantu kalian dalam mencari harta karun itu
Mereka pun serentak mengucapkan terima kasih kepada Nathan dan Natasha dengan senyum lebar di wajah mereka. Ada rasa syukur yang tulus dalam ucapan mereka, karena permainan harta karun yang seru dan penuh tantangan itu membuat mereka merasa bahagia dan bersemangat. Nathan dan Natasha saling berpandangan, lalu membalas senyum mereka. Meskipun hanya sedikit kata-kata, ekspresi anak-anak sudah cukup untuk menunjukkan betapa mereka menghargai usaha yang telah dilakukan. Atmosfer pun penuh keceriaan, membuat suasana semakin hangat dan penuh kebersamaan
Nathan Danendra
Mentoring udah selesai kan, mbak? kalau gitu anak-anak tolong langsung di suruh masuk aja ke kamar nya masing-masing
Rena
Baik, kalau gitu saya akan mengarahkan anak-anak terlebih dahulu untuk masuk ke kamarnya masing-masing
Rena pun langsung mengarahkan anak-anak untu pergi ke kamarnya masing-masing
Natasha Galeno
Kak, kebetulan kan mentoring udah selesai, gue boleh izin pulang?
Nathan Danendra
Mentoring selesai lebih awal, emang mau pulang sama siapa? masih jam segini
Natasha Galeno
[oh iya, biasanya kan mama sama papa jemput jam tujuh malam, sekarang baru jam enam. Dan gue lupa kalau kak Jevan udah pulang duluan. Sialan sekarang muka gue harus taro dimana]
Nathan Danendra
Kata mami jangan pulang dulu. Mami lagi jalan arah ke sini mau ketemu sama, lo dulu
Langkah Nathan tanpa disadari mengarah ke Natasha. Matanya yang tajam langsung bertemu dengan mata Natasha. Natasha yang merasakannya, tanpa bisa menghindar, sedikit tertegun. Ada sesuatu dalam tatapan Nathan yang membuatnya merasa sedikit cemas, jantungnya berdegup lebih cepat, dan tubuhnya seakan membeku sejenak. Suasana yang sebelumnya penuh keceriaan tiba-tiba terasa tegang, meskipun hanya dalam sekejap. Natasha merasa ada ketegangan yang tak terungkapkan di antara mereka, meski Nathan tetap tenang dan tak mengucapkan sepatah kata pun
Nathan Danendra
Lihat ke atas, kalau gue bilang jangan kedip, jangan kedip
Nathan, yang masih memegang perhatian Natasha, dengan lembut menyuruhnya untuk melihat ke atas. Natasha, meskipun merasa canggung, hanya mengikuti perintah itu tanpa bertanya. Matanya yang sedikit ragu tetap menatap ke atas, mempercayakan dirinya pada Nathan. Dengan penuh hati-hati, Nathan meneteskan obat mata ke mata Natasha, memastikan setiap tetes masuk dengan tepat. Gerakannya lembut dan terarah, seakan tidak ingin membuat Natasha merasa lebih tidak nyaman. Keheningan itu terasa lebih lama, namun Nathan tetap fokus, memastikan Natasha merasa lebih baik dan meredakan rasa perih di matanya
Nathan Danendra
Kalau mata nya gatel jangan pernah di kucek
Natasha Galeno
Jadi selama ini aku salah ya kalau gatel malah di kucek? harus nya aku langsung kasih tau kakak aja ya biar aku bisa dapet perhatian dari kakak
Aleena
Ya ampun, Nak, jangan-jangan habis ini sendal putus juga panggil kak Nathan biar dianter beli baru?
Chika
Natasha, drama mata gatel kamu layak masuk ftv, judulnya ketika debu menyatukan kita
Reva Williams
Lain kali jangan tunggu mata gatel dulu, sha langsung aja panggil kak Nathan nya kalau lagi butuh perhatian
Begitu teman-teman Aleena datang bersama Reva, suasana langsung berubah ramai. Ibu-ibu mulai tersenyum penuh arti, saling melirik dan berbisik, membuat atmosfer jadi penuh godaan tak terucap. Tatapan-tatapan mereka mengarah pada Natasha, seolah-olah membaca sesuatu yang bahkan tidak diucapkan. Natasha yang menyadari itu langsung merasa salah tingkah. Wajahnya memerah perlahan, sementara ia mencoba sibuk dengan tangannya, merapikan rambut atau memandang ke arah lain untuk menghindari perhatian. Tapi, semakin ia berusaha mengabaikan, semakin jelas bahwa ia jadi pusat perhatian. Ibu-ibu yang melihat reaksinya hanya tersenyum puas, menikmati momen kecil itu tanpa perlu berkata apa-apa. Suasana tetap ramai, tapi rasa malu Natasha seolah menjadi bumbu yang membuat semua semakin meriah
Natasha Galeno
Hehehe hallo mama, hallo tante
Natasha segera menyalami tangan mamanya dan teman-temannya dengan sopan, diikuti oleh Nathan yang melakukan hal yang sama. Gerakan mereka penuh hormat, meskipun Natasha tampak sedikit gugup dengan suasana yang ramai
Aleena
Lho mata kamu kenapa, sayang? sakit nggak, nak?
Natasha Galeno
Gapapa, ma tadi cuma kena debu aja
Fiona
Sudah cuci muka belum, sayang?
Natasha Galeno
Sudah, tante
Camila
Sudah di kasih obat tetes mata belum? kalau belum sini biar tante yang obatin
Natasha Galeno
Sudah, tante terima kasih, tadi sudah di obatin sama kak Nathan
Reva Williams
Semoga nggak cuma obatin mata saja ya, tapi bisa mengobati ketika kamu sedang sedih
Sandra
Waduh udah dapet lampu hijau aja dari calon mama mertua
Natasha Galeno
Tante, cukup ya, aku malu
Natasha Galeno
Ma ayo pulang
Reva Williams
Mau pulang kemana sih, sayang? kita semua kan mau kumpul dulu, nanti papa sama kak Jevan dan yang lain juga pada ke sini kok
Nathan Danendra
Tumben banget, mi. Mami lagi ngadain reuni atau gimana?
Reva Williams
Kita semua besok bakal liburan, sayang. Makanya hari ini waktunya girls time buat persiapan seru-seruan biar liburan kita besok makin heboh
Rava Williams
Gaya banget pada girls time segala
Tiba-tiba, anak-anak dan suami mereka datang serentak ke panti, menciptakan suasana yang penuh kejutan dan kebahagiaan. Semua orang di sekitar pun terkejut melihat keluarga yang tak terduga muncul bersamaan
Fiona
Weh, ini pada mau tawuran apa mau ngadain acara reality show? dateng langsung keroyokan kayak gini
Feroz
Sesuai interupsi dari Ibu Negara, kalau ibu negara sudah bilang kita kumpul jam tujuh, kita semua langsung gas meluncur kayak mobil balap, nggak pake rem
Dafa
Betul, nggak ada kata nanti dulu. Kalau bisa, semua langsung masuk ke mode jet pribadi
Rachel
Bapak-bapak ini keren-keren sekali
Hayden Bimantara
Masa yang di puji cuma bapak-bapak nya doang. Padahal anak-anaknya juga sampe sini tepat waktu. Parah, kecewa banget. Udah lah mending balik lagi aja pulang
Bima
Oke, anak-anak yang kece, keren, rajin dan tepat waktu. Udah puas, den? Atau perlu papa bikin spanduk yang gede?
Hayden Bimantara
Halah, Papa kurang niat. Sekalian pesen drone, tulis nama hayden di langit, terus kasih kembang api biar dramatis
Feroz
Jangan, den tanggung, mending sekalian aja billboard di tengah kota, lengkap sama foto hayden lagi gaya peace
Vano
Sekalian aja bikin konser, panggil MC terkenal, terus undang tetangga biar tau anak lo emang bintang
Dafa
Halah spanduk doang, pelit amat lo, bim. Sekalian pasang iklan di TV nasional lah, pake lagu tema, terus ada video slow-mo hayden lagi jalan
Hayden Bimantara
Gila, om-om gue pada keren-keren banget cok, mantap semuanya pada nge dukung gue buat jadi bintang spesial di dunia ini. Udah lah ayo kita gas bikin parade keliling kota, gue yang jadi raja, lo jadi pengiringnya! Semua orang bakal tahu kalau anak lo keren abis
Chika
Heh udah ah jangan halu mulu, mending kamu sekarang bantuin mama bawa ini ke mobil papa, bangun dulu sini. Raja kok malah ngemper di depan pintu kayak nunggu dipanggil audisi
Hayden Bimantara
Raja kok di suruh-suru
Alvaro Williams
Emang dasar anak durhaka, di suruh orang tua bukannya nurut malah nyaut
Bima
Oh emang sengaja uang jajan nya minta di….
Hayden Bimantara
BERCANDA, PA
Dengan panik mendengar ancaman dari papa, Hayden langsung mengambil barang-barang sang mama dan buru-buru memindahkannya ke dalam mobil Bima, berharap bisa menghindari masalah yang lebih besar
Vano
Dasar, semua anak sama aja, kalau udah dapat ancaman uang jajan mau di potong pasti baru jalan
Arkan Vanovic
Kayak papa dulu nggak gitu aja. Semua anak pasti pernah ngalamin, pa
Vano
Ya kan gue bilang tadi semua anak ya berarti semua
Jevan Galeno
Nggak semua, om. Jevan nggak kok
Natasha Galeno
Gaya nya pd banget. Lego papa buangin semua juga lo nangis-nangis ke papa
Nathan Danendra
Hah udah gede masih nangis?
Jevan Galeno
Lah monyet. cok? coba bayangin sesuatu yang menurut lo bisa jadi kebahagiaan lo di sita. Coba lo bayangin gitar yang jadi aset berharga lo di buang sama om Rezvan
Rezvan Danendra
Jangan di tanya. Nangis dia nggak mau makan seminggu
Feroz
Halah bisa aja lo, van. Nggak di kasih jatah seminggu sama bini, emang lo bakal kuat?
Reva Williams
Jangankan jatah, saya tidur sama Nathan aja kadang masih suka ngambek
Rava Williams
Hahaha sama anak sendiri lho, van. Cemburuan amat
Fiona
Heh bisa banget kalau ngituin orang, kamu juga suka gitu ya, mas. Aku cium varo karena gemes aja kamu masih suka iri. Suka nggak mau ngalah sama anak
Gavin Dafian
Hahaha semua bapak-bapak ternyata sama aja. Kirain bapak gue doang yang begitu
Dafa
Astaga, gue lagi diem aja di senggol sama anak sendiri
Camila
Tapi sesuai kenyataan kok. Ngurus satu bayi malah berasa punya dua bayi
Sandra
Anak dan istri selalu benar
Reva Williams
Hahaha udah-udah. Sekarang kita masuk dulu yuk biar enak ngobrol nya
Semua pun mengangguk setuju ketika Reva menyuruh mereka untuk masuk ke dalam panti. Dengan langkah serentak, mereka mulai berjalan
Reva Williams
Langsung saja kita mulai. Dengan hormat, kami informasikan bahwa besok akan diadakan liburan yang telah direncanakan. Persiapan untuk kegiatan tersebut sudah kami siapkan dengan baik, sehingga yang perlu dibawa hanya keperluan pribadi masing-masing. Kami berharap semuanya dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menikmati waktu liburan yang menyenankan
Gavin Dafian
Lo tau jev kalo besok mau ada liburan?
Arkan Vanovic
Gue rasa anak-anak yang lain juga nggak tau kalo besok mau holiday
Hayden Bimantara
Kayak nya Ini proker nya ibu-ibu dan bapak-bapak deh
Alvaro Williams
Buset, proker udah kayak organisasi aja
Feroz
Heh anak-anak, di larang gosip, udah kalian aman tinggal bawa diri aja
Alvaro Williams
Emangnya kita mau jalan-jalan kemana sih, tante Reva?
Reva Williams
Sesekali kita bakal bermain di alam. Seperti glamping, horseback riding, berkebun, bersepeda, beternak, air terjun dan masih banyak yang lain
Dafa
Gimana anak-anak? seru kan liburan kita kali ini
Serentak, anak-anak menunjukkan ekspresi wajah penuh antusiasme, mata mereka berbinar-binar, seolah siap menjalani petualangan seru yang telah direncanakan. Semangat mereka terpancar jelas, dan semuanya terlihat sangat bersemangat menantikan momen liburan yang penuh keseruan
Comments