Tujuh belas
Pagi ini, Natasha sudah kembali memulai aktivitasnya dan berangkat ke sekolah. Meskipun sempat ada pengaruh dari kata-kata Nathan yang terus menghantui pikirannya, semoga dia bisa menenangkan pikiran dan fokus kembali pada kegiatan hari ini. Diharapkan hari ini menjadi kesempatan bagi Natasha untuk melupakan hal-hal yang mengganggu dan menjalani hari dengan semangat baru, tanpa terbebani oleh apa yang sudah terjadi
Natasha Galeno
Hallo, guys
Saga Kieran
Sha, lo gapapa kan?
Ketika Natasha tiba di kelas dan menyapa teman-temannya, Saga langsung menghampirinya dengan wajah yang tampak panik. Keadaan ini membuat Natasha merasa bingung. Apa yang membuat Saga begitu khawatir? Kenapa dia tampak cemas sekali? Natasha berusaha untuk tetap tenang dan tersenyum, mencoba menutupi kegugupan yang tiba-tiba muncul di dalam dirinya
Axel Fransisco
Sha, dari semalem saga mikirin, lo. Katanya udah dua hari Natasha belum balas chat, gue
Natasha Galeno
Hahaha jadi karena itu? astaga, saga, gue gapapa kok. Sorry ya kemarin gue lagi full liburan bareng sama keluarga, makanya gue nggak sempet balesin chat dari kalian. Tapi gue udah sempet baca chat dari lo kok
Saga Kieran
Tapi kok cuma di baca? nggak di bales?
Zoey Skylar
Namanya juga lagi fokus kumpul sama keluarga. Yang penting sekarang Natasha udah klarifikasi kan, kalau dia nggak kenapa-kenapa, dan dia nggak balas chat lo karena lagi fokus ngumpul sama keluarganya
Saga Kieran
Sorry, sha kalau gue udah terlalu lebay
Natasha Galeno
Hahaha bilang aja sih, ga kalau lo kangen sama, gue
Saga Kieran
Lebih kangen sama anak-anak panti sih, makanya gue chat lo cuma mau nanya kabar anak-anak panti
Haikal Nugraha
Halah bulshit. Kalo kangen mah blak-blakan aja kali, ga. Pake segala berkedok nanya kabar anak panti
Elvina Vynnea
Hahaha itu biar bisa lanjut chattan sama Natasha aja itu, kal
Nirvan Naraj
Kalo suka mah bilang
Saga Kieran
Monyet, lo semua
Zoey Skylar
Cepet banget galaknya, tadi aja udah kayak orang abis putus cinta
Shinta
Selamat pagi anak-anak
Ketika guru datang, suasana kelas langsung berubah. Anak-anak, yang tadinya tampak sibuk dengan obrolan mereka, segera duduk dengan rapi di bangku masing-masing. Semua fokus, tidak ada lagi suara riuh, dan kelas menjadi tenang. Guru yang masuk pun tersenyum melihat kedisiplinan mereka
Shinta
Hari ini kita akan mulai dengan tugas baru. Tugas ini akan membantu kalian memahami materi lebih dalam. Kalian diminta untuk membuat laporan tentang topik yang sudah kita bahas minggu ini, yaitu sejarah Perang Dunia II
Raja Vikrama
Apakah ada buku atau referensi khusus yang harus kita pakai, bu?
Shinta
Iya, kalian bisa mencari referensi dari buku teks yang sudah kalian dapatkan di perpustakaan. Selain itu, kalian bisa mencari jurnal atau artikel yang relevan untuk memperkaya laporan kalian
Natasha Galeno
Berapa panjang laporan yang harus kami buat, bu?
Shinta
Laporannya harus sekitar 5 halaman, dengan font ukuran 12, spasi 1,5. Jangan lupa mencantumkan sumber referensinya dengan benar, ya
Zoey Skylar
Kapan batas waktu pengumpulannya, bu?
Shinta
Tugas ini harus dikumpulkan besok. Tolong pastikan kalian punya cukup waktu untuk mencari informasi dan menulis laporan
Axel Fransisco
Itu waktu yang cukup singkat. Apakah kita bisa kerja kelompok, bu?
Shinta
Tugas ini bersifat individu, jadi kalian harus mengerjakannya sendiri. Tapi kalau ada yang bingung atau butuh bantuan, bisa diskusi dengan teman-teman atau datang ke saya setelah kelas
Siswa/i
Baik, bu terima kasih atas info nya
Shinta
Sama-sama. Jangan lupa untuk menggunakan waktu di perpustakaan dengan baik untuk mencari referensi. Semoga berhasil
Saga Kieran
Kalau batas pengumpulan nya besok, kita bakal begadang ini, sha. Info yang bisa joki siapa, ya?
Natasha Galeno
Pakai waktu jam istirahat buat pergi ke perpus aja. Kita cari referensi sebanyak-banyaknya. Karena waktu kita nggak banyak, ga. Mau kapan lagi? balik sekolah harus ke panti dulu. Sampai rumah udah harus langsung di ketik
Saat jam istirahat tiba, Natasha dan Saga memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Mereka merasa waktu yang terbatas akan lebih efektif jika dimanfaatkan di tempat yang tenang. Dengan begitu, mereka bisa fokus mengerjakan tugas sejarah yang harus segera diselesaikan. Di perpustakaan, mereka berharap bisa menemukan referensi yang diperlukan untuk laporan mereka. Meskipun istirahat mereka singkat, mereka optimis bisa memanfaatkan waktu dengan baik untuk menyelesaikan tugas, sekaligus mempersiapkan diri untuk tugas-tugas lainnya
Saga Kieran
Sha, bentar ya, perut gue mules banget. Gue cabut ke toilet dulu
Natasha tetap fokus mencari buku-buku yang dibutuhkan di rak perpustakaan. Dia teliti memeriksa katalog dan membaca daftar referensi yang telah ditentukan. Meskipun waktu istirahatnya terbatas, dia berusaha seefisien mungkin untuk menemukan buku yang relevan
Natasha Galeno
Siapa sih yang naro buku The Second World War di atas? ngeselin banget, udah tau gue nggak sampe
Unknown
Kalau emang dasarnya pendek nggak usah menyalahkan orang lain
Natasha Galeno
E…hhh, k…ak Nathan
Nathan tiba-tiba muncul di samping Natasha dan dengan sigap mengambilkan buku dari rak yang terlalu tinggi untuknya. Tanpa berkata apa-apa, dia menyerahkan buku itu, lalu kembali memeriksa rak di dekatnya
Natasha Galeno
M…akasih, kak
Setelah menerima buku itu, Natasha langsung menuju meja terdekat. Dia membuka buku tersebut dan mulai mencatat poin-poin penting yang dibutuhkan untuk tugasnya. Dengan fokus penuh, dia memanfaatkan waktu yang tersisa di perpustakaan untuk menyusun informasi secara rapi dan terstruktur
Natasha Galeno
Ini masih kurang, gue butuh referensi lagi. Tapi buku-buku sejarah Perang Dunia II posisinya kenapa ada di atas semua? gue nggak sampe ngambil nya
Natasha Galeno
Saga kenapa lama banget sih? kan kalau ada dia, gue bisa minta tolong buat ambilin buku itu
Tiba-tiba saja buku yang Natasha inginkan sudah tergeletak di atas meja
Natasha Galeno
Astaga ternyata, lo bisa denger keluh kesah, gue, ga. Akhirnya lo dateng juga bawa buk….
Awalnya, ia mengira Saga yang membantunya, tapi kemudian menyadari bahwa itu adalah Nathan. Rupanya, Nathan mendengar ocehannya yang kesulitan mengambil buku tersebut dan tanpa banyak bicara, dia langsung menaruh buku Stalingrad: The Fateful Siege 1942-1943 dan Armageddon: The Battle for Germany, 1944-1945 di meja Natasha
Natasha menatap buku itu sejenak, merasa sedikit bingung namun sekaligus bersyukur
Nathan Danendra
Di perpustakaan di larang berisik, mending kalo mau ngedumel di luar aja. Takut ganggu anak-anak yang lain
Natasha Galeno
O…hhh s…orry
Natasha pun kembali fokus mencatat poin-poin penting dari buku tersebut
Natasha selalu merasa sedikit sedih saat melihat buku yang diletakkan Nathan di mejanya. Perasaan bahwa dia selalu salah di mata Nathan kembali menghantuinya. Dia mencoba fokus pada tugas, namun perasaan itu tetap ada, membuatnya merasa bingung dan tidak nyaman
Perasaan Natasha terus menghantui pikirannya. Dia merasa lebih baik untuk berinteraksi seadanya dengan Nathan, menghindari keterlibatan yang berlebihan. Setiap kali mereka bertemu, rasa canggung dan keraguan itu semakin besar, membuatnya enggan untuk berbicara lebih banyak atau menunjukkan perasaan yang lebih dalam
Natasha mulai merenung, menyadari bahwa mungkin ada sesuatu yang membuat Nathan begitu cuek terhadapnya. Dia bertanya-tanya apa yang sebenarnya tidak disukai Nathan, hingga perlakuannya begitu dingin dan jauh. Merasa frustrasi dan lelah mencoba memahami sikapnya, Natasha mulai berpikir untuk menyerah dan mengikuti langkah Nathan, bersikap cuek dan tidak peduli lagi, agar tidak lagi merasa terluka atau kecewa
Saga Kieran
Wih udah dapet banyak aja
Natasha Galeno
Lo lama banget, saga. Gue udah mau selesai. Tinggal lanjut ngetik di rumah aja
Saga Kieran
Trus kalau lo udah selesai mau lanjut ke kantin apa mau langsung masuk kelas?
Natasha Galeno
Udah jam segini udah pasti langsung masuk kelas lah, ga. Mau ke kantin juga waktu istirahatnya udah abis
Saga Kieran
Yaudah, sha kalau mau duluan masuk kelas, masuk aja. Nanti gue nyusul
Natasha Galeno
Emang gapapa, gue tinggal?
Saga Kieran
Yaelaaa emang gue anak kecil apa, sha. Tadi juga lo gue tinggal pup kan?
Natasha Galeno
Hahaha iya-iya
Natasha Galeno
Oke selesai, gue ke kelas duluan ya, ga. Lo semangat nyari nya
Natasha Galeno
Nyari jodoh
Saga Kieran
Ngapain di cari? kan jodohnya udah ada di depan mata
Saga Kieran
Hahaha stop marah-marah sama gue deh, sha. Lo tuh terlalu gemes jadi kan gue tambah suka godain nya
Natasha Galeno
Dasar laki-laki penggoda
Saga Kieran
Selagi yang di godain nya lo, gue nggak bakal berenti, karena kalau berhenti, muka Natasha yang sangat menggemaskan itu takut hilang
Natasha Galeno
Udah berani blak-blakan ya lo genit sama, gue?
Saga Kieran
Udah sana masuk kelas. Hati-hati ya, sayang
Saat Saga memanggilnya dengan sebutan "sayang," pipi Natasha seketika memerah. Perasaan canggung dan hangat bercampur di dalam dirinya. Tanpa berkata apa-apa, Natasha hanya melangkah perlahan, mencoba mengalihkan perhatian dengan kembali ke kelas, meski hatinya masih berdebar
Natasha Galeno
[apa-apaan ini, masa cuma di panggil sayang doang sama saga, gue jadi deg-degan]
Natasha Galeno
[nggak, nggak boleh, gue nggak boleh baper sama, saga]
Jevan Galeno
Sha, gue nggak bisa nganter, lo soalnya di suruh ke kantor, papa
Natasha Galeno
Yaudah gapapa, gue bisa bareng sama, saga
Jevan Galeno
Bareng, Nathan
Natasha Galeno
Nggak usah, kak. Gue bareng sama saga aja. Ayo, ga
Saga Kieran
Bang, duluan ya
Tanpa banyak bicara, Natasha dan Saga langsung berangkat bersama. Teman-teman Jevan hanya saling melirik, heran melihat Natasha yang biasanya enggan, kini tumben langsung pergi bersama Saga tanpa ragu. Suasana di sekitar mereka terasa penuh tanda tanya, namun Natasha tetap melangkah tanpa memedulikan pandangan tersebut
Alvaro Williams
Tumben banget nolak bareng sama, Nathan?
Gavin Dafian
Iya aneh banget langsung berangkat gitu tanpa basa-basi
Jevan Galeno
Ikutin Natasha dari belakang, nat. Jangan sampe lo kehilangan jejaknya mereka. Tolong pantau mereka
Maverick Ferozion
Jangan sampe ada apa-apa. Pasti in Natasha aman dalam pantauan
Nathan segera melajukan motornya, diam-diam mengikuti jejak Saga dan Natasha. Tatapannya fokus ke arah mereka, sementara pikirannya dipenuhi berbagai hal yang sulit ia ungkapkan. Meski terlihat tenang, gerakannya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang membuatnya tak ingin melepas pandangan dari mereka
Saga Kieran
Sha, mau makan dulu nggak? lo istirahat tadi belum makan
Natasha Galeno
Bukan gue doang yang belum makan, lo juga belum makan
Saga Kieran
Iya mau makan dulu nggak?
Natasha Galeno
Kayaknya kalau kita makan dulu kelamaan deh, ga. Mending jajan-jajanan yang ada di pinggir jalan aja
Saga Kieran
Lo mau jajan apa? batagor? siomay?
Natasha Galeno
Mau telur gulung
Saga Kieran
Jangan, telur gulung minyak nya banyak. Kalo jajan tuh yang bikin kenyang sekalian, sha
Natasha Galeno
Beli bakpao aja tuh
Saga Kieran
Mana abang nya?
Natasha Galeno
Itu ada di sebelah kanan
Natasha dan Saga pun berhenti di pinggir jalan untuk membeli jajanan. Suasana terasa santai saat mereka memilih makanan ringan sambil berbincang ringan. Sementara itu, Nathan memarkir motornya tak jauh dari sana, mengamati dari kejauhan tanpa menarik perhatian. Dia tetap diam, hanya memperhatikan mereka sambil menyembunyikan ekspresinya
Setelah selesai membeli jajanan, Natasha dan Saga kembali melanjutkan perjalanan. Di atas motor, Natasha yang duduk di belakang sembari makan membagi makanannya dengan menyuapi Saga. Keduanya tampak santai, seolah menikmati momen sederhana itu, terutama karena mereka belum sempat makan sejak istirahat tadi. Di balik suasana akrab mereka, Nathan tetap mengikuti dari kejauhan, memperhatikan tanpa sepatah kata
Hayden Bimantara
Romantis banget, udah kayak di drama Korea. Pantes minta bareng sama, saga. Karena saga tau caranya bikin cewek nyaman
Di tengah perjalanan, Hayden tiba-tiba muncul dari belakang, melajukan motornya dengan kecepatan santai hingga sejajar dengan Nathan. Kehadirannya yang tak terduga membuat Nathan melirik sekilas, tapi ia tetap fokus pada arah Saga dan Natasha. Hayden, yang tampak santai, hanya melihat situasi di depan tanpa menyadari dinamika yang sedang terjadi di antara mereka
Tak lama kemudian, perjalanan mereka berakhir saat akhirnya tiba di panti asuhan. Suasana panti terasa hangat, dengan suara anak-anak yang bermain di halaman
Hari di panti diisi dengan kegiatan seperti biasa, bermain bersama anak-anak, berbincang dengan para pengurus, dan membantu membersihkan beberapa sudut panti. Waktu berlalu begitu cepat hingga tak terasa malam pun tiba
Setelah kegiatan di panti selesai, Natasha bukannya beristirahat meski tubuhnya terasa lelah. Dia langsung membuka laptop di kamarnya, menyalakan lampu meja, dan mulai mengerjakan tugas nya. Dengan fokus penuh, dia mengetik dan membaca referensi yang sudah dikumpulkan di perpustakaan sebelumnya
Malam semakin larut, tetapi Natasha tetap berusaha menyelesaikan pekerjaannya. Dalam hati, dia merasa tugas ini harus segera selesai agar esok hari bisa berjalan lebih tenang. Meskipun matanya mulai terasa berat, semangat untuk menyelesaikan tanggung jawabnya tetap mengalahkan rasa lelahnya
Natasha Galeno
Hufttt akhirnya selesai, huwaaaa ngantuk banget
Tak lama setelah Natasha merasakan kantuk yang semakin berat, tangannya mulai berhenti mengetik, dan kepalanya perlahan terjatuh di atas meja. Suasana kamar yang hening, dengan hanya cahaya dari layar laptop yang masih menyala, membuatnya akhirnya tertidur di tempat itu. Tubuhnya yang lelah tak mampu lagi melawan rasa kantuk, sementara buku-buku dan catatan tugasnya tetap terbuka di hadapannya. Malam berlalu dengan Natasha terlelap di atas meja
Seperti biasa, Aleena masuk ke kamar Natasha untuk membangunkannya. Namun, kali ini dia sangat terkejut dan panik begitu melihat Natasha tertidur di atas meja, dengan laptop masih terbuka di depannya dan beberapa buku berserakan. Aleena cepat mendekat, khawatir melihat Natasha yang tampak kelelahan. Dengan hati-hati, Aleena memanggil Natasha, mencoba membangunkannya perlahan
Aleena
Natasha, sayang. Kamu kenapa tidur disini, nak?
Natasha Galeno
A…www badan Natasha sakit banget
Aleena
Kenapa nggak tidur di kasur, sayang?
Natasha Galeno
Natasha ketiduran, ma semalem lagi ngerjain tugas
Aleena
Ya ampun pantes aja sampai ketiduran kayak gini. Udah yuk sekarang bangun pelan-pelan, siap-siap pergi ke sekolah
Setelah terbangun, Natasha langsung menuju kamar mandi
Galeno
Natasha sudah bangun, ma?
Jevan Galeno
Tumben mama nggak marah-marah liat Natasha baru bangun?
Aleena
Pagi ini mama bukan di serang emosi, tapi di serang kepanikan. Pas mama masuk ke dalam kamar Natasha, dia ketiduran lagi nugas, badan dia sakit semua gara-gara lupa pindah ke kasur
Galeno
Astaga trus gimana? Natasha nya mau izin nggak masuk aja atau gimana, ma?
Aleena
Natasha lagi mandi, pa. Dia mau berangkat ke sekolah
Galeno
Kalau sakit tidak usah di paksakan, lebih baik suruh dia istirahat aja, ma
Natasha Galeno
Aman aja, pa
Jevan Galeno
Nugas sampe jam berapa, lo? sampe sayu begitu matanya. Udah ayo berangkat, udah telat nih
Aleena
Sampai sekolah, bekel nya di makan ya, sayang
Galeno
Kamu yakin mau berangkat ke sekolah?
Natasha Galeno
Yakin dong, pa. Kenapa nggak yakin? orang Natasha gapapa kok
Galeno
Yasudah pada hati-hati ya
Natasha dan Jevan akhirnya berangkat bersama, melaju menuju sekolah dengan suasana pagi yang tenang. Meskipun Natasha masih sedikit mengantuk, ia berusaha untuk tetap fokus, berharap hari ini berjalan lebih lancar
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Natasha dan Jevan tiba di sekolah. Mereka langsung turun dari kendaraan dan berjalan menuju gerbang sekolah. Suasana pagi di sekolah cukup ramai dengan teman-teman yang sudah mulai berkumpul, namun Natasha tetap fokus, berusaha memulai hari dengan semangat meskipun masih terasa lelah dari malam sebelumnya
Axel Fransisco
Guys langsung kumpul di lapangan ya, kita olahraga sekarang
Setelah mendapatkan arahan dari Alex, anak-anak langsung menuju lapangan untuk pelajaran olahraga. Di sana, mereka bergabung dengan teman-teman lainnya yang sudah siap beraktivitas. Suasana lapangan cukup ceria, meski Natasha merasa sedikit kelelahan, dia tetap berusaha menikmati kegiatan olahraga yang akan dimulai.
Zoey Skylar
Omg, sha liat deh ternyata mapel olahraga kita barengan sama kelasannya kak Nathan
Natasha terus mengabaikan orang-orang yang mengajak ngobrol. Dia memilih untuk duduk sejenak, memeluk dengkulnya. Tubuhnya terasa sangat lemas setelah semalam begadang mengerjakan tugas. Meskipun suasana ramai dan teman-temannya mulai beraktivitas, Natasha hanya duduk diam, berusaha mengumpulkan tenaga. Dia merasakan kelelahan yang cukup dalam, namun mencoba bertahan agar tidak terlihat terlalu lemah di depan teman-temannya
Siswa/i
Kak Erick ganteng banget
Siswa/i
Kak varo juga nggak kalah ganteng
Siswa/i
Nggak ada yang bisa ngalahin kegantengan kak Nathan
Tiba-tiba, sebuah bola basket melayang dan mengenai kepala Natasha dengan keras, membuatnya terjatuh ke tanah. Tubuhnya tergeletak tak bergerak di lapangan. Teman-temannya yang melihat kejadian itu langsung panik dan berlari menghampiri Natasha. Mereka mencoba membangunkan dan memeriksa kondisinya, namun Natasha tetap tidak sadarkan diri. Suasana menjadi sangat tegang
Maverick Ferozion
Sha bangun, sha
Haikal Nugraha
Bawa Natasha ke uks
Saga Kieran
Minggir biar, gue aja yang bawa Natasha ke uks
Erick dan Saga saling menatap tajam, keduanya terlihat tegang dan seolah tidak sepakat. Saat Erick berusaha menggendong Natasha untuk membawanya ke tempat yang lebih aman, Saga segera bergerak maju, juga ingin menggendong Natasha. Ketegangan di antara mereka terasa jelas, meski keduanya sama-sama ingin membantu Natasha. Teman-teman yang lain hanya bisa menunggu, bingung melihat situasi yang tidak terduga itu
Comments