Enam
Sesampainya di panti, suara motor Nathan sudah lebih dulu mengundang perhatian. Anak-anak panti berlarian ke arah gerbang sambil berseru riang
Fisya
Yey kak Nathan, itu ada kak Nathan, kak Nathan datang
Cinta
Kak Nathan, tadi aku dapat nilai bagus di sekolah
Chiko
Kak, nanti ajarin aku main gitar lagi ya
Nathan tersenyum kecil, menanggapi dengan sabar satu per satu, meskipun dikerubuti dari segala arah
Qila
Kakak membawa kakak cantik? kakak cantik ini siapa, kak? apakah kakak cantik ini pacarnya kak Nathan?
Natasha hanya bisa tersenyum lebar, meski pipinya mulai memanas saat mendengar salah satu anak kecil berseru polos, "Kakak cantik ini pacarnya kak Nathan?” Natasha mencoba bersikap santai, meskipun hatinya sedikit berdebar
Nathan Danendra
Gimana kalau kita ngobrol di dalam aja? Biar kalian enak kenalannya sama kakak-kakak yang ada di sini
Dava
Oke, kak Nathan. Tapi Kakak jangan pergi dulu ya
Nathan hanya bisa mengangguk sambil tersenyum sembari mengikuti mereka yang berlari masuk ke dalam panti, sambil masih sesekali menoleh memastikan Nathan benar-benar tetap di sana
Natasha Galeno
[K…ak Nathan bisa senyum? i…ni serius gue ngeliat kak Nathan senyum? manis banget ya Tuhan kegantengan nya kak Nathan langsung nambah berkali kali lipat]
Fisya
Ibu Reva, ada kak Nathan
Reva Williams
Hei sayang, udah pulang?
Nathan hanya bisa mengangguk pelan, lalu dengan penuh hormat menyalami tangan sang mama. Gerakannya tenang, namun ada kehangatan dalam caranya menggenggam, seolah setiap sentuhan itu berbicara lebih dari kata-kata. Sang mama tersenyum lembut, menepuk punggung tangan Nathan, seakan memberi dukungan tanpa perlu banyak bicara
Reva Williams
Loh Natasha?
Natasha pun maju dengan senyum hangat, menyalami tangan Reva dengan penuh hormat. Namun, seakan tak mampu menahan diri lebih lama, ia segera menghamburkan pelukannya, memeluk erat Reva untuk melepaskan rindu yang telah lama tertahan. Reva tertawa kecil sambil membalas pelukan Natasha, menepuk lembut punggungnya
Reva yang baru menyadari adanya Saga di dekat mereka langsung tersenyum dan menyapanya dengan hangat. Dan dengan sadar, Saga ikut menyalami tangan Reva
Reva Williams
Natasha tumben banget sayang ke main ke sini? biasanya nggak pernah ikut kalau Jevan ke sini
Nathan Danendra
Mami, Nathan izin jelasin ini dulu ya. Jadi Natasha sama Saga ini lagi menjalankan tugas dari Pak Arif, tugasnya mereka bakal mentoring ke anak-anak panti selama satu minggu
Reva Williams
Oh baiklah, itu tugas yang bagus. Kalian pasti bisa membantu banyak anak-anak di sana. Sebelumnya ini di minum dulu nak minumannya
Saga Kieran
Terima kasih banyak, tante
Natasha Galeno
Terima kasih banyak, tante maaf jika Natasha sudah banyak merepotkan, tante
Reva Williams
Nggak, sayang. Justru tante malah seneng kalau ada orang yang ingin berpartisipasi dengan panti ini. Pasti anak-anak pada seneng kedatangan kalian
Saga Kieran
Tante maaf lancang, tapi di sini nggak ada yang main boneka barbie kan?
Reva Williams
Ada. Itu tuh coba deh kamu lihat, dia yang sedang berdiri di samping ayunan
Saya yang melihat anak itu sedang membawa boneka Barbie langsung diam kaku, keringat dingin mulai merembes di dahi. Pandangannya tertuju pada boneka itu, dan seakan ada sesuatu yang tidak beres, membuat saga tak bisa mengalihkan pandangan. Rasanya ada ketegangan yang aneh mengisi ruang sekitar, meski semuanya tampak biasa saja
Reva Williams
Saga, kamu kenapa nak? kamu sakit? yaampun muka nya kenapa jadi pucat sekali
Natasha Galeno
Dia punya kelainan, tante. Kelainannya takut sama boneka barbie
Reva Williams
Astaga maaf-maaf, tapi kok lucu sekali ya bisa takut sama boneka barbie. Sangat di sayangkan ya padahal barbie itu cantik sekali loh
Natasha Galeno
Emang unik tante anaknya
Saga Kieran
S…ha, gue mau balik
Natasha Galeno
Trus lo mau lepas tanggung jawab lo gitu aja?
Nathan Danendra
Gue pastiin aman, lo tenang aja
Reva Williams
Iya saga, kamu tenang aja ya. Tante pastikan selama kalian mentoring anak-anak, tidak ada yang sedang bermain boneka barbie
Saga Kieran
I…yaa, terima kasih
Natasha Galeno
Kalau Natasha boleh tau, jadwalnya mereka hari ini apa, tante?
Reva Williams
Hari ini jadwalnya mengajak anak-anak untuk berbicara tentang impian dan tujuan mereka, serta memberi semangat agar mereka percaya diri untuk meraihnya
Natasha Galeno
Menarik, pasti bakal seru banget kalau udah bahas impian sama anak-anak, karena mereka punya impian dan tujuan hidupnya masing-masing
Reva Williams
Iya, nak semangat ya. Kalau ada apa-apa jangan sungkan buat kabarin tante sama Nathan. Atau kamu bisa meminta bantuan dengan pengasuh-pengasuh yang lain di sini
Natasha Galeno
Baik, tante terima kasih
Reva Williams
Kalau gitu boleh langsung di mulai, karena sekarang udah jadwalnya mereka harus lanjut belajar
Saga Kieran
Okey, tante. Ayo sha, nggak sabar gue mau tebar pesona
Saga Kieran
Sha bacot banget sih, lo ngomong kenceng-kenceng begitu, bikin malu gue aja
Saga Kieran
Hehe maaf ya tante, emang beruk kalo di lepas dari kandang suka begini. Sekali lagi maafin hewan peliharaan saya yang lagi lepas ya, tante. Kalau gitu saya sama Natasha permisi. Izin bertemu dengan anak-anak
Saga pun langsung menarik tangan Natasha dengan tegas namun tetap lembut. Natasha yang awalnya kesal hanya bisa mengikuti langkahnya
Begitu sampai di ruang belajar, Saga akhirnya melepaskan tangan Natasha
Saga Kieran
Hallo semuanya. Perkenalkan nama aku saga dan ini temen aku namanya, Natasha
Fisya
Hallo kak saga, Hallo kak Natasha
Natasha Galeno
Hai semuanya salam kenal. Teman-teman. Hari ini, aku sama kak saga bakal nemenin kalian belajar selama satu minggu kedepan
Cinta
Yey kita punya teman baru. Asik
Qila
Kak Natasha, nanti ajarin gambar. Aku mau belajar bikin bunga yang bagus
Natasha Galeno
Iya, sayang nanti kita belajar bareng-bareng ya
Novan
Kak Saga, kakak bisa cerita seru nggak? Aku suka cerita sebelum belajar
Saga Kieran
Punya. Jadi, dulu ada seekor kucing yang mau pergi ke sekolah. Dia pakai tas, bawa buku, siap banget belajar. Pas dia sampai di pintu sekolah, dia malah dimarahin sama satpam
Chiko
Kenapa dimarahin, Kak?
Saga Kieran
Karena kucingnya nggak pake sepatu. Satpamnya bilang, Eh, kucing, ini sekolah, bukan pasar. Jadi kucingnya pulang deh, nyari sepatu
Fisya
Kak Saga, itu kucing dari mana sih bawa tas sama buku?
Saga Kieran
Kak saga nggak tau, karena kak saga denger cerita itu dari tetangga rumah kak saga
Semua anak makin tertawa sampai terpingkal-pingkal, sementara Saga hanya tersenyum kecil, merasa puas melihat reaksi mereka
Cinta
Kakak ayo kita lanjut ngobrol yang lain
Natasha Galeno
Hm okey, kita akan ngobrol tentang impian kalian. Kalian tahu kan, impian itu adalah sesuatu yang ingin banget kalian capai suatu hari nanti? Ada yang bisa cerita, apa sih impian kalian?
Chiko
Aku pengen jadi dokter biar bisa bantu orang yang sakit
Natasha Galeno
Wow, jadi dokter itu luar biasa, ya. Itu pekerjaan yang bisa menyelamatkan banyak orang. Kamu sudah tahu mau mulai dari mana untuk jadi dokter?
Chiko
Chiki ingin belajar lebih banyak di sekolah, terus kalau udah gede mau kuliah di kedokteran
Saga Kieran
Itu langkah yang sangat tepat. Kalau kamu fokus dan semangat belajar, pasti bisa kok. Ada nggak yang punya impian lain?
Cinta
Aku mau jadi guru. Bisa ngajarin anak-anak, kayak ibu Reva
Natasha Galeno
Aamiin, jadi guru itu mulia banget, bisa memberi ilmu kepada orang lain. Kalau jadi guru, kamu mau ngajarin apa?
Cinta
Mungkin matematika atau bahasa Indonesia, Kak
Natasha Galeno
Kalian semua punya impian yang keren-keren, ya. Ingat, apa pun impian kalian, yang penting adalah percaya sama diri sendiri dan terus berusaha. Kadang perjalanan menuju impian itu nggak mudah, tapi yang penting adalah nggak menyerah. Semua langkah kecil yang kalian ambil akan membawa kalian lebih dekat ke impian
Novan
Semangat jadi tukang bakso
Saga Kieran
Wah ada apa dengan tukang bakso?
Novan
Novan pengen jadi tukang bakso, kak. Soalnya kalau jadi tukang bakso, aku bisa makan bakso gratis tiap hari. Trus kalau ada yang beli, kuahnya aku kasih banyak air biar hemat
Chiko
Jadi nanti yang beli dapet bakso kuah rasa air dong?
Novan
Iya, biar pelanggan sehat, banyak minum air
Saga Kieran
Yang ada warung bakso kamu bakal sepi, van. Orang beli bakso, bukan air putih
Novan
Makanya, kalian nggak usah jadi pelanggan aku
Qila
Kakak, Qila punya impian keren, Kak
Natasha Galeno
Wah, impian apa tuh, Qila?
Qila
Aku pengen jadi penjinak dinosaurus
Saga Kieran
Emang dinosaurus masih ada, sha?
Natasha Galeno
*menggeleng
Saga Kieran
Dinosaurus kan sudah punah, Qila
Qila
Makanya aku mau jadi penjinak dulu, biar mereka balik lagi. Kan kalau nggak ada yang jinakin, mereka takut datang ke sini
Saga Kieran
Jadi, kalau dinosaurus ngamuk, kamu bakal gimana, qil?
Qila
Santai aja, Kak Saga. Qila bakal kasih mereka makan cilok, dinosaurus mana bisa marah kalau kenyang
Dava
Cilok? Qil, itu dinosaurus atau manusia lapar sih?
Saga Kieran
Kak saga rasa dinosaurusnya nggak ngamuk, qil, tapi malah antre beli cilok sama kamu
Qila
Ya udah, nanti Kak Saga aku kasih diskon dinosaurus, tapi cuma sekali. Jangan nagih terus
Saga Kieran
Qil, kamu ini calon tukang cilok atau pahlawan dinosaurus sih?
Ruangan langsung meledak dengan tawa anak-anak, bahkan Natasha, yang sampai mengusap mata karena terlalu banyak ketawa
Rena
Mba, anak-anak kelihatan bahagia banget ya hari ini. Rena jarang lihat mereka segembira ini. Anak-anak terlihat nyaman sama mereka
Reva Williams
Iya, Rena. Mereka memang luar biasa. Natasha sama Saga bener-bener bikin suasana jadi hidup. Anak-anak jadi semangat banget
Rijal
Natasha dan saga itu ceria sekali, ya. Mereka sangat perhatian sekali terhadap anak-anak. Pasti anak-anak sangat senang dengan kehadiran Saga dan Natasha
Reva Williams
Saya sangat senang mereka mau meluangkan waktu di sini. Rasanya panti ini jadi lebih hidup, karena anak-anak di sini butuh role model seperti mereka
Rijal
Sampai nggak terasa ya, hari sudah sore begini. Anak-anak masih seru banget mainnya
Rena
Iya, mang mereka kelihatannya betah banget. Padahal biasanya kalau sore mereka udah capek
Rijal
Ini pasti gara-gara Natasha dan Saga. Lihat tuh, anak-anak sampai lupa waktu karena mereka
Di sisi lain, Natasha sedang membantu anak-anak menggambar, sementara Saga duduk dikelilingi beberapa anak yang terus minta diceritakan cerita lucu. Suara tawa mereka terdengar sampai ke pengurus-pengurus panti
Reva Williams
Momen-momen seperti ini bikin mami bersyukur banget. Anak-anak terlihat begitu bahagia. Nathan, kamu harus kasih tau Natasha sama Saga, terima kasih sudah membawa kebahagiaan buat mereka
Suasana sore itu terasa hangat, meskipun langit mulai gelap, dan anak-anak perlahan mulai dipanggil untuk masuk ke dalam
Reva Williams
Anak-anak, waktu belajarnya sudah selesai ya. Ayo semuanya masuk dulu. Sudah sore, waktunya istirahat sebentar sebelum makan malam
Novan
Sebentar lagi, ibu. Kita lagi seru nih
Rijal
Ayo, dengar kata ibu. Kalau nggak masuk sekarang, nanti nggak kebagian cerita malam dari kak Saga loh
Anak-anak langsung berhenti dan menoleh ke arah Saga
Chiko
Kak Saga mau cerita apa? seru nggak?
Saga Kieran
Kalau kalian nggak masuk sekarang, ceritanya kak saga simpan buat besok aja
Anak-anak langsung berlari ke dalam sambil tertawa kecil
Natasha Galeno
Wah, Kak Saga sekarang punya jurus rahasia ya. Kalau gitu, nanti aku juga mau ikutan dengar ah ceritanya
Anak-anak masuk dengan penuh semangat, suasana riuh tawa mereka memenuhi ruangan. Pemilik panti tersenyum lega, sementara Natasha dan Saga saling pandang sambil menahan tawa kecil
Reva Williams
Saga, Natasha, tante benar-benar berterima kasih. Anak-anak terlihat begitu bahagia hari ini, lebih dari biasanya
Saga Kieran
Ah, Tante, kita cuma main-main biasa aja kok sama mereka
Reva Williams
Bukan cuma main-main saja. Cara kalian mendekati mereka, bikin mereka nyaman, itu luar biasa. Tidak semua orang bisa seperti kalian
Natasha Galeno
Mereka anak-anak hebat semua, Tante. Kita cuma kasih sedikit semangat aja
Reva Williams
Kadang, sedikit perhatian seperti itu berarti besar untuk mereka. Anak-anak di sini tidak selalu punya kesempatan untuk merasakan kasih sayang seperti ini
Natasha Galeno
Mereka juga bikin kita belajar lebih banyak, Tante. Ternyata kebahagiaan itu bisa sesederhana main sama mereka
Reva Williams
Kalian punya hati yang besar. Tante bersyukur banget anak-anak punya Kakak-kakak seperti kalian untuk sementara waktu ini. Semoga ini bukan kunjungan terakhir kalian, ya
Saga Kieran
Walaupun waktu kita main sama mereka cuma satu minggu, tapi kita bakal sering-sering berkunjung ke sini kok, tante
Natasha Galeno
Betul. Anak-anak di sini terlalu lucu dan seru untuk dilewatkan
Reva langsung tersenyum lega, merasa anak-anaknya berada di tangan yang tepat, meski hanya untuk sementara
Reva Williams
Natasha, Saga, ayo ikut makan dulu bareng sama mereka. Makan malam nya sudah siap
Natasha Galeno
Wah, Tante, boleh banget. Tapi kira-kira makanannya cukup nggak, tante? Takut kita malah jadi ngerepotin
Reva Williams
Cukup dong. Kalau kurang, nanti kita tambah. Anak-anak pasti juga senang kalau Kakak-kakaknya ikut makan sama mereka. Udah yuk kita langsung ke meja makan aja. Anak-anak udah pada nungguin
Mereka semua berjalan ke ruang makan dengan suasana hangat, sementara anak-anak berteriak senang melihat Natasha, Saga, dan Nathan bergabung di meja makan bersama mereka
Natasha terdiam sejenak, pikirannya melayang tanpa arah. Namun, tiba-tiba matanya tertuju pada sosok Nathan yang duduk di sudut ruangan, fokus membaca bukunya. Cahaya lampu menerangi wajahnya yang tenang, memperlihatkan ekspresi serius namun tetap memancarkan pesona. Ada sesuatu dalam caranya memegang buku dan menatap halaman-halamannya yang membuat Natasha tanpa sadar terus memperhatikan. Entah mengapa, momen sederhana itu justru terasa begitu menarik baginya
Natasha Galeno
Kak Nathan nggak ikut makan bareng, tante?
Reva Williams
Katanya nanti aja, dia lagi fokus hafalan buat ujian besok
Natasha Galeno
Kak Nathan kenapa nggak belajar di rumah aja tante? kan kalau belajar di rumah bisa lebih fokus?
Reva Williams
Nathan masih mau nungguin kalian berdua sampai selesai. Karena kan memantau kalian itu termasuk salah satu amanah dari pak Arif untuk Nathan
Natasha Galeno
Maaf ya, Kak Nathan. Gara-gara aku, kakak jadi ke ganggu konsentrasinya
Reva Williams
Nggak, sayang gapapa. Nathan juga udah biasa kok belajar di sini, jadi kamu nggak perlu khawatir
Natasha Galeno
Tapi jam makan nya kak Nathan jadi ke tunda dong, tante 😔
Reva Williams
Ini mau tante anterin makanan nya ke situ
Natasha Galeno
Atau nggak biar Natasha aja tante yang anterin makanan nya buat kak Nathan
Reva Williams
Nggak usah, nak. Biar tante aja yang anterin, kamu lanjut makan aja
Natasha Galeno
Biar Natasha aja, tante. Kebetulan makanan Natasha juga sudah habis
Saga Kieran
Emang dasar lo nya aja sha yang mau deket-deket sama kak Nathan
Reva Williams
Hahaha yaudah nih tolong kasih buat Nathan ya, sha
Natasha Galeno
Okey, tante siap
Natasha dengan sigap mengambil piring berisi makanan yang hendak diberikan kepada Nathan. Dengan senyum kecil, dia berjalan menghampiri Nathan yang masih duduk tenang di tempatnya
Natasha Galeno
Hai, kak Nathan
Nathan hanya melirik sekilas dari balik bukunya, tanpa mengubah ekspresi datarnya
Natasha Galeno
[Serius, gue cuma dilirik doang? Gue nyapa bukannya di sapa balik malah dicuekin? sabar sha sabar]
Natasha Galeno
Fokus banget, Kak, belajarnya. Sorry ya misalnya Natasha udah ganggu kakak. Ini Natasha bawain makanan buat kakak. Jangan terlalu fokus sampai lupa makan kak. Jadi, makan dulu ya, baru di lanjut belajarnya
Natasha Galeno
Masa cuma di taro aja kak nggak di makan?
Natasha Galeno
Yah kalau makannya di tunda dulu nanti nasi nya keburu kering dong. Mending belajarnya yang di tunda dulu, kak nanti kalau udah selesai makan baru lanjut belajar lagi. Atau apa perlu nih Natasha yang suapin sekalian?
Nathan tanpa banyak bicara langsung mengambil piring makanan yang disodorkan Natasha. Gerakannya tenang, tapi dia sama sekali tidak menoleh ke arah Natasha
Nathan tetap fokus ke makanannya, tanpa memberi respons apa pun. Sementara itu, Natasha hanya bisa menghela napas panjang sambil menggigit bibir, menahan rasa gemas dan sedikit kecewa
Reva Williams
Natasha sini sayang, ada mama Aleena sama papa galen nih di sini
Natasha Galeno
Loh ada mama sama papa?
Natasha Galeno
Kak Nathan, Natasha ke depan dulu ya. Kak Nathan yang semangat belajarnya
Natasha, yang sudah kesal tapi tak mau kalah, akhirnya memutuskan untuk memberi sentuhan akhir yang lebih berani. Sebelum pergi, dia berhenti sejenak, menatap Nathan yang masih terpaku pada bukunya, lalu menyempatkan diri untuk melayangkan kiss bye sambil mengedipkan satu mata. Namun, alih-alih mendapatkan respons, Nathan tetap tak bergeming, matanya tak sekali pun beralih dari halaman buku yang sedang dibacanya. Natasha hanya bisa mendengus pelan sambil melipat tangan di dada
Natasha berlari kecil dengan senyum lebar menghiasi wajahnya, tanpa ragu langsung menghamburkan pelukannya ke arah Mama dan Papa nya yang sedang berdiri di depan pintu
Galeno
Papa pengen kamu jujur atas kelakuan kamu hari ini
Comments