Hari Pertama Gavin Masuk Sekolah

Gavin saat ini juga telah berada di rumahnya yang juga tidak kalah besar dengan Salsabiela.

Sebab Gavin sendiri juga termasuk orang kaya nomer tiga di Belanda, papa Gavin sangat terkenal dan memiliki beberapa teman baik di beberapa negara lain, bahkan perusahaan milik Papanya juga ada di Indonesia.

Papanya bernama tuan Madava yang juga terselip pada nama tengahnya Gavin, dimana Gavin tidak suka dengan nama tengahnya itu, karena dirinya lebih suka jika di panggil dengan nama Gavin Parviz.

Awal mula Gavin di kirim ke Indonesia itu karena gaya kehidupan mewahnya yang lebih suka berfoya-foya daripada belajar, hal itu terjadi semenjak Gavin memasuki masa SMA, padahal sewaktu masih SMP Gavin merupakan anak yang baik, rajin, ramah, dan juga pintar serta sering sekali mendapatkan prestasi bagus di sekolahnya yang selalu membuat Papanya bangga, seakan Gavin merupakan anak yang berbakti kepada orang tua.

Tapi semenjak mereka tinggal di Belanda Gavin yang mulai beranjak dewasa malah berbeda, dia sangat angkuh, suka balapan liar, party-party, dan juga menjadi seorang playboy.

Hal ini yang tidak di sukai oleh Papanya sehingga dirinya di kirim ke Indonesia agar dapat hidup mandiri dengan uang saku yang juga telah di batasi oleh Papanya sampai Gavin benar-benar bisa berubah kembali menjadi Gavin yang dulu, barulah Papanya akan memberikan semua yang Gavin inginkan.

Gavin sempat menolak keinginan Papanya ini, tapi dengan ancaman tidak di berikan apapun jika dirinya tidak tinggal di Indonesia dan tetap ingin di Belanda, gavin mau tidak mau harus menuruti perintah Papanya itu.

Gavin sangat kesal dengan apa yang di dapatkannya hari ini di sekolah barunya di kota S.

Kota yang memang termasuk salah satu kota terbesar di Indonesia yang sungguh tidak pernah terlintas di pikirannya untuk menetap di sini, ini semua hanya terpaksa Gavin lakukan agar semua fasilitas yang di berikan oleh Papanya tidak pernah di bekukan.

Maka dari itulah semua syarat-syarat yang di beri oleh Papanya Gavin terima dan dia pun mau tinggal di Indonesia sendirian saja tanpa di temani oleh kedua orang tuanya yang saat ini tengah berada di Belanda, negara kincir angin yang terkenal dengan festival bunga tulipnya yang sangat indah ketika musim semi tiba.

Gavin saat ini tengah duduk di ruang tengah, dirinya teringat lagi hari pertamanya ketika tadi berada di sekolah, ketika Gavin menginjakkan kakinya ke sana banyak orang yang kagum akan ketampanannya terutama para siswi SMA Citra Bangsa yang kini telah menjadi sekolahnya juga dan Gavin juga telah memiliki tiga orang teman baru yang satu level dengan dirinya.

Tapi ada satu hal yang paling Gavin tidak habis pikir, bagaimana bisa sekolah ternama menerima siswi cupu seperti yang tadi di temukannya di sekolah bahkan seorang Gavin yang tampan dan super cool harus berbagi bangku dengan siswi cupu itu.

Gavin berharap bahwa dirinya di pindahkan ke kelas yang lain dan bisa jauh dari siswi cupu yang tanpa di tanya oleh Gavin, siswi itu malah memperkenalkan dirinya yang bernama Salsabiela.

Berpacu dengan pikiran kacau, gavin malah menelepon nomer salah satu dari tiga orang teman barunya yang tadi sempat bertukar nomer handphone dengannya ketika berada di sekolah.

Gavin mengajak temannya itu untuk menunjukkan kepadanya tempat Party yang bagus di kota S ini dan juga tidak lupa dirinya menyuruh temannya itu untuk menghubungi dua orang temannya yang lain.

Kini mereka berempat telah berada di salah satu Club terkenal di kota S, menikmati musik dengan semangat, bahkan Gavin tidak memperdulikan apalagi mengangkat telepon masuk dari Papanya yang menelepon untuk mengetahui keadaan Gavin saat ini.

Bersambung....

Jangan Lupa 👍👍👍

Terima Kasih Atas Dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!