Kecelakaan

Saatnya jam pulang sekolah tiba, para siswa-siswi pun mulai memenuhi area parkiran sekolah mengambil kendaraan mewah miliknya masing-masing, kemudian satu persatu keluar dari gerbang sekolah tersebut, dan sebagian dari mereka yang tidak membawa kendaraannya memilih menunggu jemputan dari supir pribadi mereka masing-masing di luar gerbang sekolah.

Sama halnya dengan Kania, tiara, sahit, dan Salsabiela yang saat ini sedang berada di luar gerbang sekolah, menunggu Zabien mengambil mobilnya di area parkiran sekolah, karena mereka semua akan jalan-jalan ke salah satu Mall besar di kota S.

Setelah sebelumnya mereka bersusah payah membujuk Salsabiela yang menolak untuk ikut serta dengan mereka berempat, namun akhirnya Salsabiela mengalah dan menelepon Mamanya untuk meminta izin pergi, yang ternyata memberikannya izin.

Zabien pun tiba di depan mereka dan mempersilahkan mereka semua untuk masuk ke mobilnya, semua sudah masuk dan duduk, tapi tidak dengan Salsabiela, dia bukannya masuk melainkan malah berjalan ke arah seseorang.

Tiba-tiba Salsabiela berteriak dengan sangat keras bersamaan dengan suara rem mobil yang berdecit membuat semua mata melihat kearah mobil tersebut.

"Awaaasss...." teriak Salsabiela mendorong seseorang

"Cuppuuuu...." teriak orang yang di dorong

"Bielaaaa..." teriak Kania dan Tiara bersamaan, ketika baru saja turun lagi dari mobilnya Zabien pada saat melihat Salsabiela tidak masuk tadi

Semua orang mulai mengerumuni Salsabiela yang pingsan dengan kepala berdarah setelah berhasil mendorong orang yang akan tertabrak oleh sebuah mobil yang melaju kencang, tapi

na'as, justru malah dirinya lah yang terkena hantaman dari mobil tersebut.

Salsabiela pun segera di bawa ke rumah sakit dan Mamanya segera di hubungi oleh Kania, seketika Kania kaget kala melihat handphone milik Salsabiela, itu adalah handphone keluaran terbaru yang hanya ada tiga di dunia alias limited edition.

Tapi Kania hanya diam, dia tidak memberitahu teman-temannya yang lain, dia mulai membuka layar handphone yang kebetulan sekali tidak terkunci, kania mencari kontak Mama Salsabiela dan meneleponnya, setelah selesai Kania mengembalikan handphone tersebut ke tempatnya semula, yaitu tas Salsabiela tanpa mau menggunakan kesempatannya untuk mengotak-atik handphone mahal tersebut.

Ya, walaupun mereka bersahabat, tapi untuk isi di dalam tas, mereka memilih untuk saling menghargai kepemilikannya masing-masing dengan tidak membuka tanpa izin tas atau apapun milik temannya sebelum mendapatkan izin, makanya persahabatan mereka terjalin dengan baik hingga saat ini, lagipula dalam sebuah persahabatan tidak semuanya harus di bagi dengan sahabat, tentu sedikit banyaknya kita juga menginginkan adanya privasi untuk diri sendiri agar merasa nyaman, itulah yang mereka berlima terapkan.

Dalam perjalanan mereka semua merasa khawatir dengan Salsabiela, begitu sampai Salsabiela langsung di bawa ke ruang UGD,

Saat ini Mama Salsabiela juga telah tiba di rumah sakit, dan ternyata dokter yang menangani Salsabiela adalah dokter Farrel, dokter keluarga mereka di Indonesia yang memang telah lama tidak bertemu, dokter Farrel tidak pernah mengira jika gadis cupu yang sedang di periksa olehnya adalah Salsabiela Hermawan Baskoro putri tunggal tuan Abellano Hermawan Baskoro.

Gadis kecil mungil yang begitu cantik dan sangat seksi kini terlihat sebagai gadis cupu yang imut sekali, entah hal apa yang membuat gadis yang diam-diam di sukainya tersebut, menyamar seperti itu.