"Selamat pagi teman-teman" ucap Salsabila saat dirinya baru sampai di kelas pagi ini
"Biela, lo udah sembuh" ucap Tiara sambil memeluk Salsabiela
"Udah kok" ucap Salsabiela pula
"Kita semua khawatir sama Lo, biel, terutama orang yang Lo selamatin kemarin itu, sampai nanya Kania, tau gak" ucap Zabien seperti orang yang sedang jealous
"Lo serius, mustahil rasanya kalau tuh orang khawatirin cewek cupu kayak gue" respon Salsabiela tidak percaya
"Lo liat aja sendiri, entar, kalau tuh anak baru belagu menghampiri, lo" ucap Sahit bersamaan dengan kehadiran orang yang mereka bicarakan yaitu Gavin
"Salsabiela" ucap Gavin tiba-tiba muncul
"Iya, ada apa" jawab Salsabiela yang masih berada di bangku Kania
"Gue mau bicara sebentar sama Lo, boleh gak" ucap Gavin lagi sembari menarik lengan Salsabiela untuk duduk di bangku mereka berdua
"Ada, apa" ujar Salsabiela yang langsung duduk di mejanya
"Gue mau ucapin terima kasih, karena Lo udah menyelamatkan gue, kemarin" ujar Gavin
"Sama-sama, lagipula udah kewajiban kita untuk menolong sesama, kan, sekalipun kemarin itu bukan Lo, gue akan tetap bantuin kok" ucap Salsabiela tersenyum
"Lo memang baik, ternyata" puji Gavin
"Biasa aja, deh, kayaknya" Salsabiela merendah
"Lo mau gak berteman sama gue" gavin menawarkan
"Lo, yakin, sama ucapan Lo" ucap Salsabila tidak menyangka akan dapet tawaran seperti itu dari Gavin
"Yakin..." ucap Gavin
"Gak malu memangnya, berteman sama cewek cupu...??" tanya Salsabiela
"Gue gak akan malu, toh, semua orang itu sama, yang bedain cuma sifat dan amalannya aja" tambah Gavin membuat jantung Salsabiela berdetak cepat mengingat bahwa dirinya pernah mengatakan hal itu pada orang yang pernah mengisi hatinya yaitu Drago
"Ternyata Lo bisa bersikap bijak juga, ya, bukan cuma bersikap arogan" ujar Tiara yang tiba-tiba nimbrung
"Iya, itu semua karena pernah ada orang yang bilang ke, gue" ujar Gavin kemudian
"Siapa... gebetan Lo, ya" ledek Tiara pada Gavin
"Kalau, gitu, Lo mulai sekarang bisa kok temenan sama kita" ucap Kania tiba-tiba juga ikutan nimbrung sembari memberikan semangat pada mereka berenam
Skip.
Bel menandakan jam istirahat berbunyi, para siswa-siswi berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing.
Salsabiela dan teman-temannya memilih untuk makan di kantin, mereka duduk di salah satu meja di sana, gavin yang juga ada di sana langsung mengambil posisi di sebelah Salsabiela, gavin tidak menghiraukan cibiran dari Yudha, miko, dan Denu yang kini malah menganggap Gavin seorang pengkhianat.
Gavin makan dengan lahap pesanannya dengan berbagai Pasang mata yang melihatnya, ada yang mencibir, ada yang heran, dan ada pula yang takjub dengan perubahan Gavin kepada Salsabiela dan teman-temannya hanya dalam dua hari saja, tapi Gavin tidak peduli dengan semua itu, yang paling penting baginya bukanlah sebuah ketenaran yang harus di gapai melainkan teman-teman yang tulus.
Entah Gavin sadar atau tidak semenjak kejadian dua hari lalu ada begitu banyak perubahan yang di lakukan oleh Gavin, namun yang Gavin ingat saat ini hanya satu orang, orang yang pernah ada untuk hatinya, orang yang sampai kini di nantinya untuk bertemu kembali ketika dia sudah lulus SMA nanti.
Berbeda dengan Gavin yang makan dengan lahapnya, salsabiela justru malah masih memikirkan kata-kata bijak Gavin yang di akuinya di katakan oleh seseorang.
Apakah Salsabiela harus menanyakan siapa orang tersebut, tapi itu adalah privasinya Gavin, dan tidak baik menganggu privasi orang lain kecuali jika orang tersebut mengizinkannya.
"Hah...privasi" salsabiela langsung teringat sidik jari di handphonenya
Salsabiela langsung menanyakan kepada keempat temannya siapa yang telah menelepon Mamanya, dan itu ternyata Kania, setelah tahu Salsabiela mengucapkan terima kasih kepada Kania dengan tatapan penuh arti.
Bersambung....
Jangan Lupa 👍👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments