Gavin Sakit

"Deg"

jantung Salsabiela berdetak cepat ketika berada dalam satu mobil dengan Panji

"Lo, kenapa jadi kayak orang gugup gitu, sih...??" tanya Panji yang melihat sikap tidak biasa Salsabiela

"Gue gak kenapa-napa kok, nji"

"Gue tau, lo itu pasti canggung karena pertanyaan gue tadi, tapi lo gak usah pusing mikirin hal itu, karena sebenarnya gue..." Panji mengantung perkataannya

"Sebenarnya apa...??" Salsabiela balik bertanya

"Gue cuma bercanda, biel"

ucap Panji santai dengan gaya super cool-nya

"Jadi, lo itu cuma bercanda, gue kira Lo serius cinta sama gue" ucap Salsabiela tersenyum ceria

"Ya, enggak lah, meskipun gue tau kalau Lo itu sebenarnya gak cupu, gue itu cuma anggap Lo sebagai sahabat dan anak temannya Mama gue"

ucap Panji sembari mengacak-acak rambut Salsabiela

Salsabiela membiarkannya hal tersebut sebab dirinya sudah tidak gugup seperti tadi, panji sendiri sudah tau jika Salsabiela tidak sepenuhnya cupu, karena sempat mengantarkan Mamanya, nyonya Zahra arisan di rumah Salsabiela, dan panji juga yang sempat membekap mulut Salsabiela di depan toilet waktu itu.

Panji memang jatuh cinta pada Salsabiela sejak dirinya belum mengetahui jika Salsabiela adalah seorang gadis cantik tanpa melihat status Salsabiela sebagai murid yang kurang mampu.

Bagi Panji Salsabiela itu punya hati yang tulus apa adanya, baik, serta ramah pada semua orang, di tambah lagi setiap Panji berada di dekat Salsabiela, panji merasa nyaman.

"Gue sayang Lo, biel, gue cinta sama Lo, bukan karena Lo cantik tapi karena Lo tuh berbeda, cuman lagi, gue gak bisa liat Lo bersikap kayak tadi"

(batin Panji)

Skip.

Setengah Jam Kemudian...

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu, dik...??" tanya pak satpam yang berjaga di depan gerbang rumah Gavin

"Apakah benar ini rumah Gavin...??"

tanya Salsabiela

"Benar..., adik-adik ini siapa, ya"

"Kami berenam adalah teman sekolahnya, gavin" ucap Panji

Tiba-tiba saja telepon yang ada di pos satpam berbunyi, terlihat pak satpam sedang berbicara serius dengan seseorang, setelah selesai, pak satpam mempersilahkan Salsabiela dan teman-temannya masuk ke dalam, mereka di sambut oleh orang yang kemarin datang ke sekolah, yaitu asisten Zidane.

"Hai...teman-teman" ucap Gavin yang keluar dari dalam

"Hai... Gavin" ucap mereka semua serentak

"Terima kasih, ya karena kalian sudah mau datang ke rumah gue"

"Sama-sama, vin" ucap Panji

"Kalian mau minum apa"

"Gak usah repot-repot, vin, keluarin

aja semua camilan yang Lo punya"

ucap Kania dan Sahit bersamaan

"Banyak sih, kalian mau yang mana, entar bisa pilih sendiri" ucap Gavin

Gavin pun mengajak semua teman-temannya menuju sebuah ruangan, ternyata itu adalah ruangan yang di buat seperti supermaket, ada begitu banyak makanan dan minuman di sana, bahkan ada bahan-bahan untuk memasak berserta peralatannya juga, tempat itu di tata sedemikian rupa sehingga terlihat lebih menarik, rapi, dan bersih.

"Ini tuh, udah kayak dapur Master Chef Indonesia aja, tau, gak" bisik Kania di telinga Salsabiela

"Lo bisa aja, nia" ucap Salsabiela

"Sekarang, kalian bebas milih apa yang kalian inginkan" ucap Gavin tersenyum

ramah

Gavin memperhatikan teman-temannya masih terpaku dengan apa yang mereka lihat di hadapan mereka saat ini, hanya saja Gavin bingung dengan satu orang yang terlihat biasa-biasa saja melihat semuanya, orang itu tidak lain adalah Salsabiela, salsabiela sama sekali tidak terlihat kegirangan melihat sebuah tempat mewah.

Sesungguhnya Salsabiela tidak terkejut karena ia juga memiliki apa yang di miliki oleh Gavin, salsabiela justru malah teringat sesuatu, penataan tempat tersebut sama persis seperti yang pernah di lihatnya di Paris.

"Kok bisa, ya" gumam Salsabiela

"Bisa apanya...??" tanya Gavin yang ternyata mendengar ucapan Salsabiela.

Bersambung....

Jangan Lupa Like 👍👍👍

Terima Kasih

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***