Klara hampir kecelakaan

Klara yang mendengar semua itu pun langsung marah dan merasakan sangat sedih. "Pap, Klara nggak pernah melakukan semua itu. Klara bener-bener nggak tahu kalau Klara itu hamil, Pa," kata Klara sambil menangis.

Mendengar semua itu, Klara pun semakin marah. "Papa nggak habis pikir sama kamu. Memang nya selama ini tuh kamu bergaul dengan cara yang seperti apa, sampai-sampai ada seorang pria yang menghamili mu. Kamu sama sekali tak menyadarinya?"

Klara pun hanya bisa menangis. "Jadi saat ini aku hamil. Dan anehnya, aku nggak tahu ayah dari bayi ini itu siapa."

Tiba-tiba Papa nya Klara pun langsung berdiri dari tempat duduk nya dan langsung menarik tangan Klara dengan kasar. "Papa nggak mau tahu pokoknya sekarang kamu pergi saja dari rumah ini. Papa menyesal tidak bisa mendidik kamu dengan baik hingga kamu bisa memberikan apa yang menjadi milik mu pada orang lain begitu saja."

Setelah mengatakan semua itu, tubuh Klara pun dijatuhkan begitu saja. Klara pun terjatuh hingga seluruh tubuh nya saat ini merasakan sakit. Namun rasa sakit yang saat ini dia rasakan tidak sebanding dengan apa yang dia rasakan di hatinya.

Pintu rumah Klara pun tertutup. Klara hanya diam saat melihat semua itu.

Air mata Klara pun tak bisa terbendung. Klara menangis sejadi-jadinya.

Tak lama kemudian, akhirnya hujan pun turun seolah-olah ikut merasakan kesedihan yang saat ini dia rasakan.

Klara pun berjalan pergi tanpa tujuan di tengah hujan. Klara terus melangkah pergi tanpa tahu arah tujuan.

Hingga beberapa saat kemudian, ada mobil yang hampir saja menabrak nya.

Namun saat itu, Rayyan dan anak buah nya melihat kejadian itu. Tanpa pikir panjang, Rayyan tiba-tiba memiliki keinginan untuk menyelamatkan Klara.

"Apa kau sudah gila, nona? Kenapa kau ingin ditabrak? Jika terjadi sesuatu pada ku, yang repot bukan hanya kau, tapi juga orang yang terlibat dalam hal ini," kata Rayyan.

Dengan berderai air mata, Klara pun mendorong tubuh pria yang ada di depan nya itu dengan kasar. "Diamlah kau, Tuan. Kau sama sekali tak akan pernah mengerti bagaimana rasanya berada di posisi ku saat ini," kata Klara dengan nada yang sangat dingin pada Rayyan.

Rayyan pun hanya menghela nafas saat mendengar semua itu. "Aku memang tidak mengetahui apa yang saat ini terjadi pada mu, namun coba ceritakanlah. Siapa tahu aku bisa membantu mu."

Rayyan pun langsung menggendong Klara ke mobil nya. Klara terkejut untuk sesaat, namun dia saat ini sudah tidak punya tenaga untuk protes sama sekali.

Rayyan pun bertanya, "Sekarang kau ingin kemana, nona?" kata Rayyan dengan dingin pada Klara.

Klara hanya menggelengkan kepala nya dan kembali menangis. "Saya nggak tahu harus cerita bagaimana, Tuan. Tapi yang jelas kehidupan saya hari ini hancur. Saya seperti ingin mengakhiri hidup saya."

Rayyan pun hanya menghela nafas saat mendengarnya. "Baiklah nona, kalau begitu bagaimana jika nona tinggal di rumah saya untuk sementara waktu?"

Mendengar itu, Klara pun terkejut. "Maafkan saya, Tuan. Namun bukannya saya menolak, tapi saya nggak mau menambah masalah baru untuk anda hanya karena anda baik pada saya."

Rayyan yang mendengar itu pun langsung merasa terkejut dan memandang wajah Klara. "Maafkan saya, nona. Saya tidak menyangka kalau niat baik saya membuat mu tidak nyaman. Tapi maksud saya adalah lebih baik kamu istirahat dulu karena kalau kamu sakit, kasihan bayi yang ada di dalam kandungan mu itu. Dia juga bisa sakit nanti."

Klara pun tidak percaya ternyata pria di hadapan nya pun mengetahui kehamilan nya. Apa hanya dia yang bodoh atau bagaimana?

Klara pun mengatakan, "Bahkan tanpa aku mengatakan apapun, kau bahkan telah mengetahui apa masalah ku, Tuan. Jadi untuk apa kau bertanya pada ku?"

Rayyan hanya mengangguk ke depan sambil menjalankan mobil nya. "Aku tahu apa yang sedang gadis ini alami. Yaoi, bagaimana bisa tidak menyadari kehamilan nya sedikit pun?" monolog Rayyan dalam hati nya.

Dan beberapa saat kemudian, akhirnya mereka pun sampai di apartemen Rayyan. Klara pun langsung turun dari mobil Rayyan karena tidak ingin berbincang terlalu lama bersama pria yang tak dia kenali saat ini.

Klara dan Rayyan pun langsung masuk dan Klara pun langsung duduk di sofa karena sudah merasa sangat lelah.

Namun, Klara tiba-tiba mengatakan, "Maafkan aku, Tuan. Aku berjanji sebentar lagi aku akan mencari tempat tinggal yang baru."

Rayyan hanya memandang Klara dengan pandangan yang aneh. Rayyan pun berdehem.

"Hmmm, nona, kau tenang saja. Kau tidak perlu terburu-buru seperti itu. Baik

"Hmmm, nona, kau tenang saja. Kau tidak perlu terburu-buru seperti itu. Baiklah, nona, sebaik nya kau istirahat saja ya. Aku yakin kau pasti sudah sangat lelah," kata Rayyan.

Rayyan pun menunjukkan dimana kamar Klara, setelah itu meninggalkan Klara begitu saja.

Sementara itu, Klara hanya memandang kamar itu dan menghela nafas. "Baiklah, sekarang aku istirahat saja. Aku juga sudah sangat lelah dan akan kupikirkan apa yang akan kulakukan besok," gumam Klara dalam hati nya.

Kemudian Klara pun tertidur.

Dan keesokan paginya, Klara pun terbangun dari tidur nya dan langsung bersiap-siap untuk turun ke bawah. Saat Klara turun ke bawah, Klara melihat bahwa saat ini Rayyan sedang menunggu nya di bawah.

Klara pun segera menghampiri Rayyan. "Tuan, ada apa? Apakah ada sesuatu yang terjadi?"

Rayyan pun mengatakan, "Tidak, nona. Aku hanya sedang bersantai saja hari ini."

Klara pun langsung duduk di sofa. Namun beberapa saat kemudian, ponsel Klara pun berdering. "Nomer siapa ini? Aku sama sekali tak mengenal nomer ini. Aku blok saja lah," kata Klara.

Klara pun memblokir nomer itu. Namun dalam hati nya Klara pun merasa penasaran sebenarnya siapa pemilik nomer itu.

Rayyan pun kembali dengan membawa dua cangkir teh. "Ada apa, nona? Kenapa kau terlihat cemas?" tanya Rayyan pada Klara.

Klara hanya menghela nafas. "Tidak apa-apa, Tuan. Tadi aku hanya mendapatkan nomer tak dikenal. Namun aku penasaran siapa yang sebenarnya menelpon ku tadi."

Rayyan pun mengatakan, "Oh, kalau begitu nanti aku akan membantu mu untuk mencari tahu siapa orang itu kalau perlu."

"Tidak perlu, Tuan. Mungkin itu hanya telpon yang tidak penting," kata Klara.

Ponsel Rayyan tiba-tiba berdering. Rayyan pun menjawab telpon. "Iya, Halo. Ada apa, Barron? Aku sedang ada di rumah. Apa ada sesuatu yang penting?"

"Bos, gawat! Nenek anda saat ini sedang ditangani dokter karena kepala nya terluka. Tapi saat ini saya sedang mencari orang yang bertanggung jawab atas semua ini," kata Barron.

Terpopuler

Comments

vj'z tri

vj'z tri

lanjut lah 🥳🥳🥳🥳

2025-03-03

0

Wuna.MC

Wuna.MC

Dukungan penuh dariku 👏🏻👏🏻👏🏻

2024-12-30

0

Xsam

Xsam

semangat juga kak bikin novel nya

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 kemarahan papa
2 Klara hampir kecelakaan
3 klara dan Rayyan terjebak hujan
4 kejadian sebelum kehamilan klara
5 gejala kehamilan yag mulai terlihat
6 kejadian di balik. klata yang di tabrak truk.
7 penyebab wajah Klara di oprasi
8 pertemuan kedua antara Rayyan dan klara
9 gadis menyebalkan
10 akhirnya Klara sadar dari pingsan nya
11 mual karena asap rokok
12 marah nya oma
13 Klara tiba tiba histeris
14 kepulangan rohan
15 akhirnya pria itu sadar juga
16 pertemuan Rayyan dengan pria misterius
17 kilas balik kejadian saat malam itu
18 mencoba memperbaiki keadaan
19 permintaan Klara pada Rayyan
20 kemarahan papa nya Klara pada rohan
21 kesendirian mMa nya Klara
22 ini adalah cara aku menulis
23 rohan ingin menemui Klara di rumah sakit
24 pelukan hangat mama
25 ajakan menikah dari Rayyan
26 klara bersedia meniksh dengan rayyan
27 klara tunggal di apartemen milik rayyan
28 rayyan menyelidiki kedua orang tua klara
29 rayyan tertenbak.
30 Rayyan mengatakan yang sebenarnya pada kedua orang tua Klara
31 keselamatan Klara terancam
32 Klara di bawa ke rumah sakit
33 Klara mencari Rayyan
34 akhirnya Klara bisa memeluk papa dan mama nya
35 Klara ngidam rujak buah
36 Klara ngidam rujak buah buatan Rayyan
37 usaha Rayyan untuk memenuhi ngidam Klara
38 Klara ngambek pada Rayyan
39 kerinduan Klara pada kedua orang tua nya
40 Klara akhirnya bisa tinggal di rumah nya lagi
Episodes

Updated 40 Episodes

1
kemarahan papa
2
Klara hampir kecelakaan
3
klara dan Rayyan terjebak hujan
4
kejadian sebelum kehamilan klara
5
gejala kehamilan yag mulai terlihat
6
kejadian di balik. klata yang di tabrak truk.
7
penyebab wajah Klara di oprasi
8
pertemuan kedua antara Rayyan dan klara
9
gadis menyebalkan
10
akhirnya Klara sadar dari pingsan nya
11
mual karena asap rokok
12
marah nya oma
13
Klara tiba tiba histeris
14
kepulangan rohan
15
akhirnya pria itu sadar juga
16
pertemuan Rayyan dengan pria misterius
17
kilas balik kejadian saat malam itu
18
mencoba memperbaiki keadaan
19
permintaan Klara pada Rayyan
20
kemarahan papa nya Klara pada rohan
21
kesendirian mMa nya Klara
22
ini adalah cara aku menulis
23
rohan ingin menemui Klara di rumah sakit
24
pelukan hangat mama
25
ajakan menikah dari Rayyan
26
klara bersedia meniksh dengan rayyan
27
klara tunggal di apartemen milik rayyan
28
rayyan menyelidiki kedua orang tua klara
29
rayyan tertenbak.
30
Rayyan mengatakan yang sebenarnya pada kedua orang tua Klara
31
keselamatan Klara terancam
32
Klara di bawa ke rumah sakit
33
Klara mencari Rayyan
34
akhirnya Klara bisa memeluk papa dan mama nya
35
Klara ngidam rujak buah
36
Klara ngidam rujak buah buatan Rayyan
37
usaha Rayyan untuk memenuhi ngidam Klara
38
Klara ngambek pada Rayyan
39
kerinduan Klara pada kedua orang tua nya
40
Klara akhirnya bisa tinggal di rumah nya lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!