Klara pun memandang lelaki di depan nya dengan heran. Matanya menyipit, berusaha mencerna apa yang baru saja dilihatnya. Rasa penasaran dan ketakutan bercampur aduk dalam dirinya.
"Tapi..." Klara baru ingin bertanya, tapi Rayyan langsung memotongnya dengan kata-kata yang membuat jantungnya berdebar kencang.
"Kau apa yang kau lakukan? Kenapa kau membawa ku ke jalanan begini? Sebenarnya apa yang kau inginkan?" tanya Klara sambil marah dengan mata tajam nya itu.
Rayyan yang tidak terima dengan apa yang dikatakan Klara pun langsung menariknya mendekat pada tubuhnya. Untuk sesaat, mereka saling berpartisipasi berpandangan di tengah hujan yang sedang mengguyur kota itu.
Sambil menatap tajam, "Hei, apa kau buta atau bagaimana? Apakah kau tidak sadar jika rumah sakit yang kamu tempati itu sedang terbakar?"
Setelah menyadari apa yang dikatakan Rayyan, Klara akhirnya memandang ke arah lain.
Dan Rayyan yang menyadari bahwa tubuhnya dan Klara terlalu dekat pun akhirnya melepaskan Klara dan memilih mencari tempat yang lebih aman untuk berteduh dari hujan.
Dan akhirnya Rayyan menemukan sebuah tempat. Akhirnya Rayyan lari ke tempat itu, dan akhirnya Klara terpaksa mengikuti Rayyan ke tempat itu.
Dan saat ini, Rayyan sedang bertanya pada diri nya sendiri, "Apa yang ku lakukan sebenarnya? Apa tujuan ku untuk menyelamatkan gadis ini? Bisa-bisanya aku melakukan semua ini hanya untuk gadis yang sama sekali tidak aku kenal?"
Dan Klara yang menyadari sejak tadi pria yang bersamanya itu sedang melamun pun langsung menghampirinya lalu memanggilnya dengan keras.
"Hei, Tuan! Ada apa-apa denganmu?" teriak Klara.
Rayyan yang menyadari Klara ada di pandangannya pun langsung menjauh tiga langkah dari gadis yang ada di hadapannya itu.
"Hei, apa yang kau lakukan? Kenapa kau sejak tadi terus saja mengikuti ku?" tanya Rayyan dengan nada yang sangat dingin.
"Siapa juga yang mengikuti mu? Aku dalam keadaan yang seperti ini juga karena dirimu. Ingat itu baik-baik, Tuan!" kata Klara sambil memandang Rayyan dengan tatapan mata yang aneh.
"Karena aku? Kau bilang karena aku? Kau ingat, aku juga dalam keadaan yang seperti ini juga karena dirimu!" kata Rayyan karena tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Klara.
"Siapa juga yang menyuruh mu untuk masuk ke dalam ruang rawat inap ku tanpa izin dan masuk begitu saja?"
Sebenarnya, mendengar apa yang dikatakan Klara, Rayyan ingin membalas perkataannya itu. "Sudahlah, berbicara dengan wanita seperti nya hanya akan membuat ku darah tinggi."
Klara pun mendengar apa yang dikatakan Rayyan. "Apa-apa? Kau bilang apa?"
"Tidak, aku tidak bilang apapun padamu. Sudahlah. Daripada terus membuat ku marah dan darah tinggi, lebih baik kau membantu ku agar aku bisa cepat pergi dari tempat ini," kata Rayyan sambil memandang ke depan.
"Siapa juga yang ingin membuat mu marah? Kau sendiri yang sejak awal memulainya!"
Kemudian Rayyan pun berusaha untuk menghubungi semua anak buahnya. Namun sia-sia, karena cuaca yang sangat buruk.
"Aduh, bagaimana sekarang? Nenek Oma pasti sekarang..."
Sementara Klara tiba-tiba merasakan tubuh nya mulai lemas, dan tiba-tiba Klara pun pingsan.
Kemudian, saat itu juga Rayyan pun akhirnya menoleh ke arah Klara dan membuang nafas saat menyadari gadis itu pingsan.
"Astaga, gadis ini pingsan segala lagi."
Rayyan pun segera menggendongnya untuk membawanya ke tempat yang kering.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Kalah Sama Sepuh, gak ngaruh
Ciee klara udah ada bibit bibit cintanya nih ya thor🤭
oh ya thor aku suka sama cerotamu loh, jangan lupa mampir juga thor di cerita ku yang baru aku udah boom like di ceritamu juga🥰🌹
2025-02-01
0