Dan saat Rayyan sedang membaca koran di kamarnya, tiba-tiba ponselnya berdering.
Rayyan yang mendengar semua itu hanya bisa berdecak kesal. "Kamu baru saja mau istirahat, pulang ke rumah ini lagi ada apa lagi sih? Mengganggu saja ah."
Kemudian dengan kesal, Rayyan angkat telepon itu.
"Halo, ada apa? Aku sudah lelah. Apakah kau tidak bisa mengurus semua nya sebentar saja tanpa aku, bodoh?" kata Rayyan dengan emosi.
Barron pun akhirnya dengan takut mengatakan, "Ini Bos, tadi Nina Klara... Lara, Dokter... dia tiba-tiba menangis ketakutan dan saat ini kamarnya juga sudah berantakan."
Rayyan yang mendengar semua itu jadi sangat terkejut.
"Apa? Tapi gadis itu kenapa lagi? Tadi waktu ku tinggal dia baik-baik saja."
Sedangkan saat ini, para dokter sedang berusaha menenangkan Klara yang sedang ketakutan.
"Pergi kalian semua! Jangan mendekat atau akan ku lukai kalian! Pergi dari sini semua nya!" kata Klara dengan wajah berderai air mata dan rasa takut.
Klara tiba-tiba melemparkan semua barang-barang yang ada di kamar rawat nya. Dan saat ini, beberapa dokter sudah berhasil menangkap tubuh Klara. Klara sedang berusaha melepaskan tubuh nya dari tangan para dokter. Hingga para dokter pun kewalahan.
"Tidak! Lepaskan aku!" kata Klara sambil memberontak. "Lepaskan aku! Lepaskan!"
Dan setelah itu, akhirnya para dokter pun berhasil membius Klara dan akhirnya gadis itu pun tenang.
Dan beberapa menit kemudian, akhirnya Rayyan datang dan melihat keadaan Klara yang sedang diperban oleh para dokter. Setelah itu, Rayyan membawa tubuh Klara ke ranjangnya. Dan Rayyan pun terkejut melihat keadaan Klara, dengan wajah yang begitu pucat.
Kemudian, dokter pun memberikan info tentang keadaan Klara.
"Tuan, saat Anda pergi tadi, keadaan Nina Klara baik-baik saja. Tapi entah kenapa 2 jam yang lalu, tiba-tiba Nina Klara histeris dan mencoba untuk melukai dirinya sendiri. Dia tidak ingin didekati siapapun."
Rayyan pun menjadi bingung. "Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Klara? Apa yang ada di otak mu itu sebenarnya?"
Kemudian, akhirnya dokter itu pun kembali ke ruangannya bekerja.
Dan beberapa saat kemudian, akhirnya Klara akhirnya sadar. Tapi dia tiba-tiba kembali histeris.
"S..siapa kau? Lepaskan aku! Aku tidak mau kau di sini! Lepaskan aku! Ku mohon padamu!" kata Klara sambil mencoba mendorong Rayyan dari hadapannya.
"Klara, apa yang terjadi padamu? Apakah kau masih ingat padaku?"
Kemudian, akhirnya Rayyan pun menekuk Klara. Klara masih berusaha melepaskan pelukan Rayyan itu. Tapi Rayyan masih berusaha menenangkan Klara.
Kemudian dokter pun segera menenangkan Klara dengan membiusnya. Dan akhirnya, Klara sudah tenang dan tertidur.
"Bagaimana ini bisa terjadi, Dok?" tanya Rayyan dengan heran.
Kemudian, dokter hanya menghela nafas dan bilang, "Saya juga nggak tau. Bagaimana ini bisa terjadi? Tiba-tiba saja saat dia sampai di rumah sakit ini, dia berusaha untuk menyakiti dirinya sendiri, histeris dan tidak bisa tenang."
Dan beberapa saat kemudian, akhirnya Klara sadar dan tiba-tiba berteriak sambil menangis.
Dan Rayyan pun segera menghampirinya.
Kemudian sambil tertidur, Klara bilang, "Lihatlah hidup ku. Aku tiba-tiba positif hamil, diusir dari rumah, cita-cita ku hancur, dan aku nggak punya siapa-siapa lagi. Dan lebih soal nya lagi, aku malah kecelakaan dan sekarang aku hamil tanpa tau ini anak siapa, Tuan," kata Klara sambil memeluk Rayyan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments