marah nya oma

"Ada-ada saja, dasar pria tidak jelas!" ucap Rayyan dengan kesal.

Dan beberapa saat kemudian, akhirnya Klara keluar dari kamar mandi dan langsung duduk di tempat duduk nya kembali. Barron yang melihat wajah Klara agak pucat pun dia sedikit khawatir.

"Nona, apakah kita perlu ke rumah sakit? Saya lihat muka Nona begitu pucat," tanya Baron.

"Tidak perlu, Tuan. Saya juga sebentar lagi juga saya bakal kembali ke rumah sakit kok."

Kemudian Rayyan pun memandang Klara dengan tatapan agak kesal. Dan Klara yang menyadari tatapan itu pun langsung penasaran.

"Kenapa memandang kayak begitu? Apa aku sudah melakukan sesuatu yang membuat mu kesal lagi?"

"Apa kau sudah selesai? Ayo cepat lah! Ayo kembali ke rumah sakit. Dan aku juga harus segera pulang."

"Eh, Tuan, tapi kan kau belum selesai makan."

"Sudahlah, jangan urus aku!" Dengan pelan, Rayyan menarik tangan Klara ke dalam mobilnya.

"Hmm, bagaimana ini ya?" ucap Klara.

Rayyan yang mendengar itu pun jadi merasa bingung. "Bagaimana apa nya?" ucap Rayyan dengan menatap mata Klara.

"Seperti nya aku butuh ponsel baru. Tapi aku saja belum bekerja."

Mendengar apa yang dikatakan Klara pun Rayyan jadi tertawa.

"Makanya kalau punya HP tuh jangan pernah berpikir kalau tidak akan pernah membutuhkan HP begitu saja," ucap Rayyan.

Dan beberapa saat kemudian, akhirnya Klara pun sampai di rumah sakit. Klara pun akhirnya sampai di kamar rawat nya. Setelah itu, Rayyan pun segera meninggalkan rumah sakit nya untuk segera menunggu oma nya yang sedang menunggu nya.

Dan beberapa lama kemudian, akhirnya Rayyan sudah pulang dan segera menemukan oma nya itu.

"Oma," panggil Rayyan dengan lembut.

Sedangkan wanita paruh baya itu hanya memandang cucu nya itu dengan kesal.

"Masih ingat kan kau sana, Oma? Kenapa kamu tidak pergi sana dari rumah ini sekalian?"

Mendengar apa yang dikatakan oma nya itu pun Rayyan langsung memeluk oma nya dengan erat. Sedangkan wanita paruh baya itu pun tak kunjung membalas pelukan Rayyan karena masih sangat kesal padanya.

"Oma, tadi itu aku habis keluar terus pas lagi ada di sana tiba-tiba tempat itu mengalami sedikit masalah..."

Kemudian Rayyan pun segera pulang untuk menemui oma nya itu.

Melihat Rayyan yang ada di depan nya itu, wanita paruh baya itu masih saja terlihat kesal karena Rayyan baru pulang jam segini.

"Emang nya tadi kamu itu ada masalah apa sih?"

Mendengar itu, Rayyan pun mengatakan, "Hanya sedikit masalah kecil, Oma."

"Gini aja gimana? Kalo besok aku ajak Oma jalan-jalan biar Oma bisa refreshing. Biar nggak bosan di rumah."

Mendengar itu pun, wanita paruh baya itu bilang, "Halah, bilang aja kamu ngomong begini ke Oma biar Oma bisa maafin kamu kan."

"Yaa, nggak dong. Aku itu cuma baru ingat beberapa bulan ini aku emang terlalu sibuk, jadi aku cuma mau jalan-jalan sama Oma besok."

"Oh ya, sekarang kan udah malem. Gimana kalau misalnya Oma tidur dulu habis ini? Kan udah malem, Oma pasti cape."

Kemudian, wanita paruh baya itu pun langsung pergi ke kamar nya untuk beristirahat.

Kemudian, Rayyan pun menghela nafasnya dan akhirnya pergi ke kamarnya untuk istirahat.

"Akhirnya aku bisa istirahat juga."

"Oh ya, aku baru ingat kenapa tadi aku meninggalkan gadis itu di restoran tadi."

"Ah ya sudah lah, aku ingin istirahat saja. Aku pun sudah lelah."

Episodes
Episodes

Updated 39 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!