Keputusan Suami

Dinda masih merasa ada sesuatu hal yang Alex sembunyikan darinya dan itu cukup mengganggu dirinya apalagi katanya Alex ingin pernikahan ini menjadi pernikahan yang sesungguhnya tanpa ada embel-embel kontrak di dalamnya namun bagaimana Dinda bisa melakukan semua itu kalau saat ini saja Alex masih berusaha menutupi sesuatu darinya.

"Dinda, mau sampai kapan kamu akan mendiamkan aku begini?"

"Aku tidak mendiamkan kamu, aku hanya lelah saja setelah bekerja seharian di kantor."

Alasan Dinda itu terasa tidak masuk akal bagi Alex pasalnya bukan hanya hari ini saja namun sudah beberapa hari ini Dinda melakukan hal yang sama.

"Kamu yakin ingin bertemu dengan orang tuaku?"

Mendengar pertanyaan dari Alex membuat Dinda menoleh, ia pun menganggukan kepalanya karena bagaimanapun ia ingin tahu seperti apa mertuanya yang kata Alex sedang sakit.

"Baiklah kalau memang kamu ingin bertemu dengan orang tuaku. Tapi jangan terkejut setelah tahu semuanya."

"Aku tidak akan terkejut namun awas saja kalau kamu membayar orang untuk pura-pura menjadi orang tuamu. Aku akan marah besar."

Alex hanya tersenyum tipis dan kemudian masuk ke dalam kamar sementara Dinda sama sekali tidak berniat menyusul Alex dan lebih memilih menghabiskan makanannya sampai pintu apartemen terbuka dan menampilkan Melvin di sana.

"Ada apa datang ke sini?"

"Memangnya salah kalau aku datang ke sini?"

"Kamu datang karena disuruh bunda atau karena keinginan sendiri?"

"Tentu saja karena keinginan sendiri. Aku mau bicara dengan Alex."

Dinda menahan tangan Melvin dan mengatakan pada sang adik bahwa jangan bicara dulu dengan Alex saat ini dan ucapan sang kakak membuat Melvin mengerutkan kening heran.

"Memangnya kenapa Kak?"

"Sudahlah kamu jangan banyak tanya. Kalau kamu pikir Alex melakukan KDRT padaku itu salah besar. Dia tidak melakukan itu."

"Lalu?"

"Sudahlah, ini masalah rumah tangga kami. Maaf sudah membuat kamu dan bunda khawatir saat itu."

Melvin hanya bisa menghela napasnya panjang, kalau sang kakak sudah mengatakan begitu maka ia bisa apa?

****

Dinda kini mengalihkan topik menjadi kenapa Melvin ada di sini dan Melvin pun yang awalnya tidak mau bercerita jadi bercerita juga. Melvin menceritakan perihal Icha dan pertemuannya secara tak sengaja di parkiran apartemen ini. Dinda nampak menyimak cerita Melvin hingga tuntas dan setelahnya ia langsung menanyakan pada Melvin bagaimana perasaan sang adik saat ini pada mantannya itu.

"Kenapa Kakak malah bertanya itu?"

"Jawab saja pertanyaanku. Kamu masih suka dengan wanita itu?"

"Bohong kalau aku mengatakan sudah sepenuhnya move on dari Icha. Bagaimanapun juga aku menjalin hubungan dengan dia sudah 4 tahun dan aku sungguh sangat mencintainya bahkan sudah bermimpi bisa menikah dengannya namun kenyataannya malah jadi seperti ini."

"Aku tahu kalau kamu masih mencintai dia namun kamu juga harus sadar bahwa saat ini di antara kalian sudah berbeda. Dia sudah menjadi istri orang dan kalau kamu terlalu dekat dengannya bukankah justru akan menimbulkan fitnah?"

"Aku tahu mengenai itu, Kak. Terima kasih sudah mengingatkanku. Aku paham di mana batasanku."

"Baguslah kalau kamu tahu di mana batasanmu."

Setelah itu mereka sempat berbincang santai sebelum akhirnya Melvin pamit. Selepas Melvin pamit barulah Alex keluar dari dalam kamar dan Dinda malah membuang muka ke arah lain.

"Kamu curhat pada Melvin mengenai rumah tangga kita?"

****

Alex tentu saja mendengar semuanya dari dalam kamar, ia kagum pada Dinda yang enggan menceritakan masalah rumah tangga mereka pada Melvin. Alex merasa bahwa keputusannya untuk menikahi Dinda adalah keputusan yang tepat, tadi di dalam kamar ia sengaja mengurung diri untuk berpikir apa keputusan yang harus ia ambil dan pada akhirnya Alex memutuskan untuk memenuhi apa yang Dinda inginkan.

"Kamu benar-benar ingin menemui orang tuaku kan?"

"Alex, kenapa sih kamu selalu saja mengulang pertanyaan itu?"

"Jawab saja pertanyaanku."

"Iya, aku ingin. Bukankah aku sudah menjawabnya juga berulang kali?"

"Baiklah, aku akan segera pesan tiketnya namun kamu sudah punya visa UK kan?"

"Ada, baru beberapa bulan yang lalu aku pulang dari London dan visanya belum expired."

"Baguslah kalau kamu sudah ada visa jadinya kita gak perlu urus visa dulu dan bisa langsung berangkat."

Dinda tak mengatakan apa pun dan membiarkan Alex melakukan booking tiket pesawat untuk mereka. Alex mengatakan 2 hari lagi mereka akan berangkat dan Dinda menyetujui itu, ia akan mengajukan cuti dan rasanya tidaklah berat untuk mengajukan itu karena ia belum pernah mengambil cuti tahun ini.

"Di sana cuacanya sedang agak dingin karena sebentar lagi musim dingin, persiapkan mantel dan baju yang banyak supaya tidak kedinginan."

****

Dinda menelpon Herlin untuk pamit karena 2 hari lagi ia dan Alex akan pergi ke Edinburgh menemui orang tua Alex. Herlin tentu saja bahagia mendengar itu dan ia mendoakan semoga saja perjalanan anak dan menantunya selamat sampai tujuan. Setelah berbincang beberapa saat , Herlin mematikan sambungan teleponnya dan melihat Melvin yang baru saja pulang.

"Bunda barusan teleponan sama siapa?"

"Oh, kakakmu barusan telepon. Dia dan Alex akan pergi menemui orang tua Alex di Edinburgh."

"Baguslah kalau begitu."

"Wajahmu kenapa?"

"Aku? Aku baik-baik saja, Bunda."

"Kamu yakin?"

Melvin menganggukan kepalanya, ia pun gegas menuju kamarnya dan menutup pintu kamar itu. Melvin menghela napasnya panjang, ia merasa bersalah pada sang bunda karena tidak mengatakan yang sejujurnya. Melvin tadi secara tak sengaja bertemu dengan Icha dan entah bagaimana wanita yang merupakan mantannya itu seperti sering sekali berjumpa dengannya belakangan ini hingga membuat Melvin jadi susah move on. Bayangan kebersamannya dengan Icha di masa lalu masih tertanam dalam benaknya dan tentu saja sangat sulit untuk dihilangkan apalagi rasa cinta itu masih ada. Icha sendiri juga malah bersikap seperti mereka masih bersama dulu dan itu membuat hati Melvin bergejolak.

"Tidak, aku gak mau dicap sebagai pria perusak rumah tangga orang. Aku harus bersikap tegas akan hal ini."

****

Lagi dan lagi Icha selalu saja berada di sekitar Melvin entah kebetulan atau memang disengaja namun wanita itu seperti selalu saja mencoba menggoda Melvin baik dengan tingkahnya maupun kata-kata yang keluar dari mulutnya. Melvin memutuskan untuk mengakhiri semua ini dan bersikap tegas pada sang mantan.

"Kenapa kamu mau menemuiku di sini?" tanya Icha yang sudah duduk di depan Melvin.

"Baiklah, aku gak akan mau berbasa-basi lagi. Tolong jangan pernah muncul lagi di hadapanku."

"Kok kamu bilang begitu? Aku kan gak sengaja bertemu denganmu belakangan ini."

"Kamu pikir aku cukup bodoh untuk memercayai apa yang kamu katakan barusan? Awalnya aku pikir ini memang hanya kebetulan saja namun kalau sudah keseringan ini bukan kebetulan namun namanya sudah direncanakan. Saat ini hubungan kita sudah berakhir dan kamu sudah menikah, aku gak mau dicap sebagai perebut istri orang dan aku harap kamu mengerti."

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

semoga mertua nya baik ya

2025-04-03

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2025-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Tuduhan dan Sebutan Perawan Tua
2 Seleranya Sama Bule?
3 Foto Ketika Sunset di Pantai
4 Apakah Saya Tampan?
5 Tetangga Apartemen
6 25 Tahun
7 Pertemuan Tak Terencana
8 Bujukan Sang Mantan
9 Calon Suami
10 Tawaran Untuk Menikah
11 Acara (yang seharusnya) Bahagia Justru Tidak Kesampaian
12 Batal Nikah
13 Jujur Pada Bunda
14 Mantan Itu Tetangga Rumah Baru Tante
15 Tante yang Kepo
16 Menikah
17 Malam Pertama dan Merajuk
18 Masih Ada Rasa Untuk Sang Mantan?
19 Keputusan Suami
20 Mulut Pedas Sang Tante
21 Tiba Di Rumah Mertua
22 Mengulik Masa Lalu
23 Peringatan Bunda
24 Pelukan Hangat
25 Pindah Ke Hotel
26 Musim Gugur
27 Tawaran Dari Mertua
28 Pelukan Dari Bunda
29 Minta Pesta Ulang
30 Membalas Hinaan Tante
31 Pamit Pada Rekan Kerja
32 Wakil Presdir
33 Musuh yang Nyata
34 Peringatan yang Datang
35 Sikap Manis
36 Perlahan Cinta Itu Tumbuh
37 Jadian
38 Maaf Dan Terima Kasih
39 Lamaran
40 Menjaga Jarak
41 Kondisi yang Menyedihkan
42 Kabar Bahagia yang Dinanti
43 Siasat Licik dan Ancaman
44 Hari Pernikahan Tiba
45 Butuh Penyesuaian
46 Bulan Madu di Rumah Ipar
47 Kejujuran Pada Mertua
48 Memilih Untuk Percaya
49 Takut Ketahuan
50 Bom yang Meledak
51 Lahir Ke Dunia
52 Dia Anakku?
53 Kejujuran yang Berujung Penangkapan
54 Hukuman Bagi yang Pantas Mendapatkannya
55 Mulai Kepo yang Membuat Resah
56 Menolak Tipu Muslihat
57 Tak Terima dan Marah
58 Sikap Aneh Suami
59 Semua Hancur
60 Berpisah Lebih Baik
61 Pergi Dari Rumah
62 Hidup yang Baru
63 Pekerjaanku
64 Akhir Cerita
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Tuduhan dan Sebutan Perawan Tua
2
Seleranya Sama Bule?
3
Foto Ketika Sunset di Pantai
4
Apakah Saya Tampan?
5
Tetangga Apartemen
6
25 Tahun
7
Pertemuan Tak Terencana
8
Bujukan Sang Mantan
9
Calon Suami
10
Tawaran Untuk Menikah
11
Acara (yang seharusnya) Bahagia Justru Tidak Kesampaian
12
Batal Nikah
13
Jujur Pada Bunda
14
Mantan Itu Tetangga Rumah Baru Tante
15
Tante yang Kepo
16
Menikah
17
Malam Pertama dan Merajuk
18
Masih Ada Rasa Untuk Sang Mantan?
19
Keputusan Suami
20
Mulut Pedas Sang Tante
21
Tiba Di Rumah Mertua
22
Mengulik Masa Lalu
23
Peringatan Bunda
24
Pelukan Hangat
25
Pindah Ke Hotel
26
Musim Gugur
27
Tawaran Dari Mertua
28
Pelukan Dari Bunda
29
Minta Pesta Ulang
30
Membalas Hinaan Tante
31
Pamit Pada Rekan Kerja
32
Wakil Presdir
33
Musuh yang Nyata
34
Peringatan yang Datang
35
Sikap Manis
36
Perlahan Cinta Itu Tumbuh
37
Jadian
38
Maaf Dan Terima Kasih
39
Lamaran
40
Menjaga Jarak
41
Kondisi yang Menyedihkan
42
Kabar Bahagia yang Dinanti
43
Siasat Licik dan Ancaman
44
Hari Pernikahan Tiba
45
Butuh Penyesuaian
46
Bulan Madu di Rumah Ipar
47
Kejujuran Pada Mertua
48
Memilih Untuk Percaya
49
Takut Ketahuan
50
Bom yang Meledak
51
Lahir Ke Dunia
52
Dia Anakku?
53
Kejujuran yang Berujung Penangkapan
54
Hukuman Bagi yang Pantas Mendapatkannya
55
Mulai Kepo yang Membuat Resah
56
Menolak Tipu Muslihat
57
Tak Terima dan Marah
58
Sikap Aneh Suami
59
Semua Hancur
60
Berpisah Lebih Baik
61
Pergi Dari Rumah
62
Hidup yang Baru
63
Pekerjaanku
64
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!