Tawaran Untuk Menikah

Melvin saat itu tengah membantu Herlin dalam mempersiapkan acara syukuran yang akan digelar sebentar lagi. Melvin yang baru saja menaruh minuman di atas meja melihat sebuah mobil yang tidak asing di matanya berhenti tepat di depan rumah mereka dan tentu saja hal itu membuat Melvin menjadi tidak senang, acara yang ia bayangkan akan berjalan khidmat dan penuh canda tawa kini pasti akan berubah menjadi medan perang akibat kedatangan tamu itu.

"Bunda undang tante?"

"Bunda nggak undang, Vin."

Melvin menghela napasnya panjang, tantenya itu sudah sejak kecil menjadi musuh bersama dirinya dan Dinda karena ucapan sang tante yang selalu saja nyinyir perihal kondisi ekonomi keluarga mereka bahkan dari dulu ketika mendiang ayah mereka masih ada kelakuan wanita itu masih sama saja tidak ada yang berubah.

"Lin, ada acara apa ini? Kok kamu gak bilang-bilang sama aku sih waktu aku datang waktu itu?"

"Karena memang ini acara untuk keluarga inti saja," jawab Melvin kesal.

"Vin, jaga nada bicara kamu dong. Tante kan nanya baik-baik."

"Tante ke sini ada urusan apa?" tanya Melvin yang tak mau basa-basi.

"Tante ke sini untuk mengundang kalian semua minggu depan ke rumah tante karena akan ada acara syukuran rumah baru."

Melvin sama sekali tidak bersedia menanggapi apa yang dikatakan oleh sang tante, Melvin melengos begitu saja dan hal itu sungguh membuat Widuri kesal.

"Lin, anak kamu itu kok gak diajarin sopan santun, sih? Masa ada aku di sini dia langsung kabur begitu saja."

"Melvin banyak kerjaan belakangan ini, mood dia bisa berubah cepat."

"Jadi laki kok baperan. Eh, Lin kamu belum jawab pertanyaan aku, sebenarnya ini ada acara apa?"

"Acara syukuran kecil-kecilan karena Dinda jadi general manager di perusahaan tempatnya bekerja."

"Oh jadi Dinda sekarang udah jadi general manager."

"Iya Mbak."

Saat itulah Dinda dan Alex muncul di pintu depan, Dinda nampak terkejut karena tak menyangka tantenya yang menyebalkan ini ada di rumah ini.

****

Bukan Widuri namanya kalau tidak kepo melihat sosok Alex yang memiliki wajah bule nan tampan, ia yang memang dasarnya tidak bisa mengerem mulutnya pun dengan kurang ajarnya menanyakan Alex ini siapanya Dinda. Dinda hendak menjawab namun Alex sudah mendahuluinya dengan mengatakan bahwa dia adalah calon suami Dinda. Sontak saja jawaban Alex barusan membuat semua orang yang ada di sana terbelalak.

"Permisi," ujar Dinda kemudian menarik Alex masuk ke dalam rumahnya untuk mereka bisa bicara leluasa.

Dinda membawa Alex ke dalam kamarnya di rumah ini, bukannya mendengar Dinda saat ini Alex malah sibuk mengedarkan pandangan ke selurih penjuru kamar masa kecil Dinda.

"Kamu dengar saya gak sih?"

"Maaf memangnya tadi kamu bicara apa?"

Rasanya Dinda ingin mencekik pria itu karena rupanya sejak tadi Alex sama sekali tidak memerhatikan apa yang ia katakan.

"Saya tanya sama kamu, apa maksud kamu mengatakan pada tante saya bahwa kamu adalah calon suami saya."

"Memang saya calon suami kamu kan? Masa kamu mau menolak laki-laki seperti saya?"

"Siapa yang bilang kalau saya mau nikah sama kamu? Pacaran aja nggak gimana mau nikah."

"Jangan-jangan apa yang dibilang Ghea bener, ya? Kamu itu sukanya sesama perempuan."

Sontak saja Dinda menggeplak kepala Alex karena sudah sembarangan bicara.

"Saya ini suka sama laki-laki, ya! Kurang ajar si Ghea berani-beraninya dia ngomong begitu sama kamu."

****

Alex menawarkan kerja sama untuk Dinda, pria itu menawarkan supaya bisa menikahi Dinda dan membuat Dinda tak lagi menjadi objek bully yang dilakukan oleh keluarga besarnya dan juga beberapa rekan di kantor. Dinda nampak menggelengkan kepalanya dengan tegas menolak gagasan Alex barusan, bukannya apa namun Dinda tak mau menikah bukan berlandaskan cinta lagi pula ia dan Alex juga belum lama bertemu dan Dinda khawatir kalau Alex tidak lebih baik dari Afif.

"Saya pernah dikecewakan sama seorang pria yang dulu mengatakan bahwa saya adalah satu-satunya dan ingin melamar saya menjadi istrinya namun sebuah fakta mengejutkan malah saya dapati tidak lama setelah kami berencana untuk memberitahu bunda soal hubungan kami. Rupanya selama ini dia sudah menikah, hati saya hancur dan saya tak bisa lagi percaya pada ucapan pria."

Alex terdiam mendengar cerita Dinda barusan, kini Alex bisa memahami kenapa Dinda menjadi seperti ini dan kala menceritakan hal itu, Dinda nampak tak kuasa menahan air matanya supaya tidak tumpah dan pada akhirnya Dinda menangis di depan Alex.

"Terima kasih karena kamu sudah berbagi cerita."

****

Sementara itu Widuri bertanya pada Herlin soal apa yang Alex ucapkan beberapa saat yang lalu bahwa Alex adalah calon suami Dinda. Herlin sendiri juga tak tahu apa-apa soal itu hingga ia tak bisa mengatakan apa pun pada Widuri yang kalau sudah kepo akan sesuatu pasti akan ia usut hingga tuntas dan ujungnya bisa saja menjadi bahan ghibah dengan keluarga besar. Herlin sudah hafal betul tabiat kakaknya ini dan ia memilih untuk diam dan tak mau sampai salah mengeluarkan pernyataan.

"Kenapa kamu mengatakan tidak tahu? Berarti selama ini Dinda gak pernah cerita sama kamu?"

"Aku nggak mau komentar soal itu."

"Atau jangan-jangan itu pasangan kumpul kebonya Dinda?"

Seketika Herlin terkejut sekaligus marah kala kakaknya ini mulai menuduh yang bukan-bukan soal anaknya.

"Saya tahu persis seperti apa anak saya, Mbak. Dia itu wanita terhormat dan gak mungkin melakukan seperti apa yang dituduhkan oleh Mbak barusan."

"Kalau memang begitu lantas apa dong? Jangan-jangan Dinda saat ini hamil sama pria itu hingga tiba-tiba mengenalkan dia sebagai calon suami? Atau jangan-jangan dia itu cuma pria sewaan Dinda doang untuk membohongiku dengan mengatakan dia adalah calon suami Dinda? Dinda kan penyuka sesama jenis jadi--"

"CUKUP MBAK! JANGAN PERNAH KAMU HINA LAGI ANAK-ANAKKU!"

Widuri nampak shock dengan Herlin yang baru pertama kali berani membentaknya.

****

Dinda, Melvin dan Alex mendengar semua yang dikatakan oleh Widuri pada sang bunda barusan. Hati Dinda dan Melvin begitu sakit kala sang bunda dikatai yang bukan-bukan oleh Widuri dan kemudian Dinda pun memutuskan untuk menyanggupi tawaran yang Alex berikan saat mereka ada di dalam kamar barusan.

"Baiklah, ayo kita menikah."

Melvin nampak tak mengerti apa yang Dinda katakan barusan namun belum sempat menanyakan apa pun, Dinda sudah menggandeng tangan Alex turun tangga menuju ruang tengah di mana Widuri dan Herlin berada.

"Maaf ya Tante, kalau bicara jangan sembarangan saya ini gak pernah kumpul kebo dan saya juga bukan penyuka sesama jenis. Apa yang dikatakannya benar, dia calon suami saya. Saya harap Tante berhenti mengusik keluarga kami lagi setelah ini."

Terpopuler

Comments

Lindo Riee

Lindo Riee

cocok banget dengan namany widuri ,wanita mulutny penuh duri gedek liatny 😡

2025-02-14

1

Ayu

Ayu

haduhhh kebangetan bener tuh mulutnya bude Duri /Sleep/

2024-11-21

1

Bzaa

Bzaa

tante widuri sesuai namanya berduri

2025-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Tuduhan dan Sebutan Perawan Tua
2 Seleranya Sama Bule?
3 Foto Ketika Sunset di Pantai
4 Apakah Saya Tampan?
5 Tetangga Apartemen
6 25 Tahun
7 Pertemuan Tak Terencana
8 Bujukan Sang Mantan
9 Calon Suami
10 Tawaran Untuk Menikah
11 Acara (yang seharusnya) Bahagia Justru Tidak Kesampaian
12 Batal Nikah
13 Jujur Pada Bunda
14 Mantan Itu Tetangga Rumah Baru Tante
15 Tante yang Kepo
16 Menikah
17 Malam Pertama dan Merajuk
18 Masih Ada Rasa Untuk Sang Mantan?
19 Keputusan Suami
20 Mulut Pedas Sang Tante
21 Tiba Di Rumah Mertua
22 Mengulik Masa Lalu
23 Peringatan Bunda
24 Pelukan Hangat
25 Pindah Ke Hotel
26 Musim Gugur
27 Tawaran Dari Mertua
28 Pelukan Dari Bunda
29 Minta Pesta Ulang
30 Membalas Hinaan Tante
31 Pamit Pada Rekan Kerja
32 Wakil Presdir
33 Musuh yang Nyata
34 Peringatan yang Datang
35 Sikap Manis
36 Perlahan Cinta Itu Tumbuh
37 Jadian
38 Maaf Dan Terima Kasih
39 Lamaran
40 Menjaga Jarak
41 Kondisi yang Menyedihkan
42 Kabar Bahagia yang Dinanti
43 Siasat Licik dan Ancaman
44 Hari Pernikahan Tiba
45 Butuh Penyesuaian
46 Bulan Madu di Rumah Ipar
47 Kejujuran Pada Mertua
48 Memilih Untuk Percaya
49 Takut Ketahuan
50 Bom yang Meledak
51 Lahir Ke Dunia
52 Dia Anakku?
53 Kejujuran yang Berujung Penangkapan
54 Hukuman Bagi yang Pantas Mendapatkannya
55 Mulai Kepo yang Membuat Resah
56 Menolak Tipu Muslihat
57 Tak Terima dan Marah
58 Sikap Aneh Suami
59 Semua Hancur
60 Berpisah Lebih Baik
61 Pergi Dari Rumah
62 Hidup yang Baru
63 Pekerjaanku
64 Akhir Cerita
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Tuduhan dan Sebutan Perawan Tua
2
Seleranya Sama Bule?
3
Foto Ketika Sunset di Pantai
4
Apakah Saya Tampan?
5
Tetangga Apartemen
6
25 Tahun
7
Pertemuan Tak Terencana
8
Bujukan Sang Mantan
9
Calon Suami
10
Tawaran Untuk Menikah
11
Acara (yang seharusnya) Bahagia Justru Tidak Kesampaian
12
Batal Nikah
13
Jujur Pada Bunda
14
Mantan Itu Tetangga Rumah Baru Tante
15
Tante yang Kepo
16
Menikah
17
Malam Pertama dan Merajuk
18
Masih Ada Rasa Untuk Sang Mantan?
19
Keputusan Suami
20
Mulut Pedas Sang Tante
21
Tiba Di Rumah Mertua
22
Mengulik Masa Lalu
23
Peringatan Bunda
24
Pelukan Hangat
25
Pindah Ke Hotel
26
Musim Gugur
27
Tawaran Dari Mertua
28
Pelukan Dari Bunda
29
Minta Pesta Ulang
30
Membalas Hinaan Tante
31
Pamit Pada Rekan Kerja
32
Wakil Presdir
33
Musuh yang Nyata
34
Peringatan yang Datang
35
Sikap Manis
36
Perlahan Cinta Itu Tumbuh
37
Jadian
38
Maaf Dan Terima Kasih
39
Lamaran
40
Menjaga Jarak
41
Kondisi yang Menyedihkan
42
Kabar Bahagia yang Dinanti
43
Siasat Licik dan Ancaman
44
Hari Pernikahan Tiba
45
Butuh Penyesuaian
46
Bulan Madu di Rumah Ipar
47
Kejujuran Pada Mertua
48
Memilih Untuk Percaya
49
Takut Ketahuan
50
Bom yang Meledak
51
Lahir Ke Dunia
52
Dia Anakku?
53
Kejujuran yang Berujung Penangkapan
54
Hukuman Bagi yang Pantas Mendapatkannya
55
Mulai Kepo yang Membuat Resah
56
Menolak Tipu Muslihat
57
Tak Terima dan Marah
58
Sikap Aneh Suami
59
Semua Hancur
60
Berpisah Lebih Baik
61
Pergi Dari Rumah
62
Hidup yang Baru
63
Pekerjaanku
64
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!