5,sahabat

Adinda POV

Hari sudah mulai malam, dan aku sudah bersiap siap untuk pergi bertemu dengan Sherly yang pasti sudah salah paham dengan ku, seperti nya sudah saatnya kini Sherly tau siapa diriku.

Aku berjalan keluar dari kamar dengan menggunakan kaos dan memakai celana jeans sambil membawa tas selempang berwarna hitam dan aku membiarkan rambut ku terurai begitu saja, karena aku memang suka rambut ku terurai.

Aku berjalan menuruni tangga rumah, dan aku sudah melihat kakak kakak ku dan juga mamah sedang berada di ruang keluarga sambil menonton televisi.

Aku menghampiri mereka dan duduk di samping mamah.

"Mau kemana lu udah rapih aja?,"tanya kak Lintang sambil menatap ku heran.

"Kakak gak usah kepo deh!" balas ku.

Aku langsung saja meminta izin pada mamah untuk pergi menemui Sherly, dan mamah mengizinkan ku untuk pergi lalu setelah itu aku mencium pipi mamah sebelum pergi.

Aku berjalan keluar dari rumah, menuju bagasi, aku langsung menghampiri motor kesayanganku ini, aku menaiki motor sambil memakai helm berwarna hitam.

Dan langsung menancap gas menuju kafe, setelah sampai di kafe, aku langsung turun dari motor menyimpan helm di kaca spion motor, lalu berjalan masuk ke dalam kafe, saat sudah di dalam aku langsung melihat kesetiap sudut kafe tersebut mencari keberadaan Sherly.

Kini aku sudah menemukannya, Sherly sedang duduk di kursi pojok kafe sambil memainkan ponsel nya, aku berjalan menuju meja Sherly.

"Hay udah lama nunggu? " tanya ku.

Namun Sherly malah menatap ku kebingungan, aku langsung melihat ke arah pakaian mungkin ada yang salah, sampai aku ingin sesuatu, aku langsung memukul kening pelan, mengingat ia kan tau kalau aku itu cupu.

Aku langsung saja duduk di depan Sherly, sebelum berbicara aku memanggil pelayan nya terlebih dahulu, untuk memesan jus alpukat.

Sedangkan Sherly masih menatap ku kebingungan.

"Hey, gue Adinda, "ucap ku.

"Apa, lu Adinda " tanya nya keheranan sambil menatap ku dan tertawa geli, rupanya ia tidak percaya dengan ku, memangnya perubahan ku begitu besar yah? sampai ia tidak mengenalku sedikit pun.

"Iya gue Dinda, " ucap ku sambil tersenyum ke arahnya.

"Lo gak boong kan?"Sherly seperti nya masih tidak percaya dengan penampilan ku.

"Iya Sherly gue Dinda temen lu yang tadi di permalukan oleh cowok paling sok sedunia. "

"Gue beneran gak nyangka ama lu, lu itu cantik kenapa lu mau mau nya dandan jelek kaya gitu. "

"Ah panjang kalau gue ceritain, nanti ajalah gue ceritanya, kedatangan gue kesini kan buat jelasin hubungan gue ama Daniel, bukan buat nyeritain masalah gue," jelas ku.

"Ini mbak pesenan nya, " ucap pelayanan sambil menaruh jus alpukat di meja ku.

"Makasih" balas ku.

Lalu pelayan itu kembali meninggalkan meja.

"Ya udah lo ceritain, gue udah gak sabar, " ucap Sherly dengan gak sabaran.

"Ok gue ceritain, jadi sebenarnya mereka itu adalah kakak gue, gue sengaja gak bilang sama siapa siapa kalau mereka kakak gue, karena gue gak mau semua orang ngedeketin gue karena uang gue, " jelas ku sambil meminum jus alpukat.

Sedangkan Sherly menatapku terkejut karena mendengar ucapan ku.

"Yang bener jadi sebenarnya nama lu itu adalah Adinda Kirana pratama, pante aja, kalau sekarang lu berpenampilan kayak gini, lu mirip,mirip banget malahan."

Aku menjawab nya dengan mengangguk.

"Ah gue sempet mikir yang enggak enggak tau gak, gue pikir lu mau nusuk gue dari belakang, " ucap Sherly dengan lega.

"ya kali gue mau nusuk lu dari belakang terus kalau lu mati gimana? kan gue gak mau masuk penjara, " ucap ku sambil menatap nya lalu meminum jus.

Namun tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam cafe tersebut dan berhasil membuat mood ku ancur saat melihatnya masuk.

Sherly pun melihat lelaki yang masuk ke dalam cafe tersebut.

"Kenapa lu? dia gak bakal ngenalin lo kok, " goda Sherly.

"Gue masih benci sama dia, gue gak pernah di bentak sama orang lain apalagi didepan umum kaya tadi, " sinis ku yang masih menatap nya dengan tajam.

Namun tiba-tiba dia menghampiri meja kita sambil tersenyum, aku langsung mengalihkan pandangan ku ke arah lain, saat ia juga sadar aku sedang menatapnya dengan tatapan tak suka.

"Sherly lu lagi di sini? " tanya Bastian.

"Alah sok baik lu, biasanya juga gak pernah nanya, modus aja lu gedein, " gumam ku dalam hati, sambil tersenyum kecut ke arah lain.

"Iya kak, " jawab Sherly.

Sedangkan aku saat itu ingin sekali membunuhnya, kalau misalkan membunuh itu tidak dosa, mungkin sedari tadi di sekolah sudah kubunuh tu orang.

Lalu Bastian berbalik melihat ku, yang sedang asik memainkan sedotan yang berada di gelas minum.

"Hey, kaya nya kita pernah ketemu yah? kalau gak salah di mall kan?" tanya Bastian sambil menatap ku dan terseyum pada ku.

"Idih sok baik lagi ni orang," Dalam hati ku.

Aku mencoba menarik nafas dalam-dalam, mengatur emosiku yang sangat bergejolak, sebelum akhirnya menjawab ucapan Bastian sambil senyum, yah senyum terpaksa.

"Oh iya kaya nya gitu, " balas ku sedikit acuh.

"Oh jadi kalian udah pernah ketemu? kenalin Din dia itu kakak kelas ku, " ujar Sherly yang juga ikut ikutan seolah olah Dinda yang ada di sini itu bukan lah yang berada di sekolah nya.

"Boleh gabung ga? "tanya Bastian.

"Lagian gue juga sendirian nih, " sambung nya.

Sherly pun menatap ku sambil mengangkat kan satu alis nya seakan mengisyaratkan, dia harus menjawab apa.

"Boleh ko, "Jawab ku malas.

"Makasih," ucap nya sambil tersenyum padaku.

Tah lah rasanya mood ku kembali berantakan, bahkan sangat berantakan, bagaimana tidak orang yang ku benci sekarang sedang berada di hadapan ku sedang mengobrol dengan teman baru ku yang sudah ku anggap sebagai sahabat ku , mereka mengobrol dengan asik nya.

"Din lu kenapa? "tanya Sherly yang membuat ku sadar dari lamun ku.

"Gue gak papa kok, " jawabku acuh.

Btw gue bener bener bete tau gak, rasanya Bastian itu adalah lelaki yang membawa suasana tidak nyaman, dalam hidup ku.

"Sherly pulang yuk, " ajak ku yang dibalas anggukan oleh Sherly, seperti nya Sherly juga tidak suka dengan kedatangan Bastian, pasalnya tadinya ia akan menanyakan banyak hal tentang Daniel, namun semua itu di ganggu oleh kedatangan Bastian.

"Kak aku sama Dinda pulang duluan yah soalnya besok harus sekolah, " pamit Sherly.

"Sorry yah kalau gue ganggu kalian, " balas Bastian.

"Gak ko gak ganggu iya kan Din."

Akupun mengangguk yah walaupun sebenarnya dia memang sangat mengganggu sekali, bagaimana tidak tadinya aku akan mengobrol bersenang senang dengan sahabat ku namun itu berantakan saat ia datang.

Setelah berpamitan, aku dan Sherly langsung melangkah kan kaki ke keluar cafe tersebut, dan menuju parkiran.

"Lu naik apa tadi ke sini Sherly, " tanya ku.

"Naik taksi. "

"Gue anterin lu pulang yah?. "

"Gak usah lah gue bisa naik taksi kok. "

"Ya udah deh, oh iya besok pulang sekolah main kerumah gue oke, gue masih mau cerita sesuatu sama lu, "

"Ok, gue pergi yah, " ucap Sherly sambil melambaikan tangannya.

Aku langsung pergi ke arah motor dan menaikinya, dan juga memakai helm, lalu aku menancap gas untuk pulang ke rumah, tempat paling nyaman di dunia ku.

Author POV

Sementara itu Bastian masih duduk di meja cafe sambil melamun.

"Cewek yang namanya Dinda itu cantik juga yah, " gumamnya.

"Gue bakal dapetin dia bagaimana pun caranya, "gumamnya kembali sambil menampilkan senyum nya, dan minum minuman yang sudah di pesan oleh nya.

Terpopuler

Comments

D. Shintya S

D. Shintya S

hi kak... ceritanya keren. jangan lupa baca novel aku ya... unconditional love... semoga suka...🙏🙏🙏

2020-09-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!