6,permintaan maaf

Adinda POV

Pagi ini aku telah bangun dari tidur, aku juga tidak tau kenapa pagi ini aku bangun begitu cepat, karena biasanya kalau aku bangun pasti harus menunggu mamah teriak teriak, dan mengancam ku terlebih dahulu.

Aku bangun dari tempat tidur sambil mengucek ngucek mata, aku membuka mata perlahan lahan dan aku mendapati pemandangan yang begitu indah.

Aku melihat cahaya matahari yang mulai muncul perlahan lahan untuk menyinari bumi, dari jendela balkon kamar ku yang lupa aku tutup semalam.

Aku turun dari kasur dan menyeret kaki ku ke kamar mandi.

"DINDA KAMU UDAH BANGUN BELUM," Teriak mamah ku dari balik kamar.

"UDAH KOK MAH INI DINDA LAGI MANDI, " balas ku yang masih berada di kamar mandi,

"Tumben udah bangun biasanya masih mimpi kamu pagi-pagi gini, "mamah ku pun heran mengapa aku bangun sepagi ini, yah aku juga tidak tau apa alasannya.

Setelah selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan langsung memakai baju, dan tetep berpenampilan nerd seperti biasanya.

Aku beranjak menuruni tangga dan pergi ke ruang makan, disana mamah dan ayah ku sudah menampilkan senyumannya pada ku dan aku membalas kan senyuman mereka.

Aku duduk di kursi biasa, dan menikmati sarapannya, setelah selesai sarapan, aku berpamitan pada orang tua ku, dan setelah itu aku berangkat sekolah bersama kak Lintang.

Setelah sampai sekolah, aku kali ini tidak turun di tempat biasa aku turun, melainkan aku turun di parkiran, bersamaan dengan kak Lintang, aku sudah tidak peduli semua pendapat tentang aku dan kak Lintang.

Aku berjalan seperti biasa ke kelas di temani oleh kak Lintang di sebelah ku kita mengobrol saat di perjalanan, yah walaupun banyak sekali ucapan ucapan yang berhasil membuat telingaku panas namun aku tetap menghiraukan nya, walaupun kakak ku tadinya akan marah pada mereka namun aku menahannya.

Apaan sih tu si cupu ama gebetan gue.

Dia itu calon gue.

Mau mauan kak lintang ama sampah kayak mendingan juga gue kemana mana.

Elah tu si Lintang di kasih pelet apaan sih.

Dan masih banyak lagi ucapan mereka, ya sudah lah mau gimana lagi.

Aku berjalan memasuki kelas dan duduk di dekat Sherly yang sedang fokus membaca novel, sampai-sampai ia tidak sadar aku ada di sana. Di kelas semua orang tengah menatap ku, namun lagi-lagi aku tidak peduli, ini sudah menjadi resiko ku jika aku memutuskan berpenampilan seperti ini yah pasti banyak yang membenci ku, aku mencoba menghiraukan mereka dengan menepuk pundak Sherly.

Sherly terlihat sangat terkejut saat aku menepuk pundaknya.

"Ya ampun kaget gue, " jawabnya sambil menutup buku novelnya yang ia langsung simpan di kolong meja.

"Napa lu kok cemberut gitu? " tanya nya kembali, dan kini ia telah menatap ku.

"Gak papah kok, " ucap ku malas, sambil menyenderkan tubuh ku ke senderan kursi.

"Ok, tapi nanti jadi kan? "

"Jadi kok, " ucap ku masih dengan malas.

Saat aku akan memejamkan mata, tiba-tiba bel sekolah tandanya masuk berbunyi, yang di susul oleh datang nya pak Hery guru sejarah , aku langsung membenarkan posisi duduk ku.

bastian POV

Aku sedang mondar-mandir gak jelas di depan pintu masuk kelas, aku sedang menunggu ketiga sahabat ku , aku akan meminta maaf pada mereka, bagaimana pun mereka adalah sahabat yang sudah ku anggap saudara, tidak nyaman rasanya jika bermarahan dengan mereka terlalu lama , saat aku melihat ke sisi kanan, aku langsung mendapati.

Daniel dan Lintang sedang berjalan menuju kelas, mataku langsung melebar saat menatapnya, dan aku langsung berlari menghampiri mereka.

"Nil, Tang gue minta maaf yah soal kejadian kemari, gue janji gak bakalan lakuin itu lagi, " ucap ku sambil memohon pada mereka tak perduli berapa banyak pasang mata melihat ku aku masih tetap menampilkan mimik muka memohon pada mereka berdua.

"Ngapain lu minta maaf ke gue? lu gak salah sama gue lu salahnya ama Dinda, jadi lu seharusnya minta maaf ama dia bukan sama gue, " ketus Lintang, sambil melepaskan tangan ku yang berada di tangannya.

"Minta maaf ama dia? " jawab ku, tentu saja aku tidak mau minta maaf pada cewek kampungan kaya dia, ya kali gue harus minta maaf.

"Itu kalau lu mau sih, " ketus Daniel seraya menatapku dengan tatapan yang sangat menyeramkan.

Aku menarik nafas ku dalam-dalam, " Ok gue bakal minta maaf sama dia tapi kalian janji kalau gue udah minta maaf sama dia dan dia mau maafin gue, maka lu harus maafin gue juga, " dengan terpaksa aku menyetujui apa yang mereka minta, aku akan meminta maaf pada dia nanti pas jam istirahat.

"Ok kita tunggu, "mereka langsung meninggal kan ku pergi ke kelasnya masing-masing, rasanya aku tidak tau bagaimana cara meminta maaf pada wanita itu, ah merepotkan kan, aku mengacak-ngacak rambut ku sebelum ikut masuk ke kelas bersama Daniel.

Tak lama saat aku ke kelas bel masuk pun sudah berbunyi, semua murid masuk ke kelasnya masing-masing, dan aku langsung duduk di bangku, dan mendengarkan guru yang akan mengajar.

Kring kring kring.

Bel istirahat telah berbunyi.

Kita sedang berjalan menuju kantin.

"Nil, lo janji yah kalau si Dinda itu maafin gue lu juga gak boleh diemin gue, " ucap ku pada nya sambil menatap.

"Ok gue janji, " balasnya dengan nada datar dan tatapan yang kosong.

"Ya udah sono pergi, " Lintang datang dan menyuruh ku pergi bertemu Dinda.

Sebelum pergi aku bernafas sangat kasar dan setelah itu aku berjalan menuju kantin, karena aku tau dia ada di kantin, aku berjalan melewati koridor koridor sekolah.

Sampai saat aku berada di kantin, aku mencari Dinda ke setiap sudut kantin dan aku kini sudah menemukan sosok tersebut sedang melahap makanan sambil tersenyum dan mengobrol dengan Sherly.

Namun entah kenapa tubuh ku malah bergetar saat akan berjalan menuju wanita itu, aku berhenti sejenak dan mengatur nafas beserta tubuh ku untuk tidak bergetar, mungkin saja tubuhku bergetar gara-gara akan meminta maaf pada wanita tersebut.

Setelah aku mengatur nafasku aku kembali melangkah kan kaki sampai aku sekarang sudah sampai di depan meja nya, mereka berdua menatap ku aneh, begitu pula dengan murid yang lainnya.

"Din gue minta maaf, " ucap ku terpaksa, dan juga sangat gugup, ini baru pertama kalinya yah aku melakukan hal gila seperti ini.

Dia pun menatapku dan berdiri di hadapan ku, ingin sekali ku makan tu wajah ngeselin nya.

"Minta maaf lu gak ikhlas tau gak, " ucap nya sambil menatapku dengan tajam, namun entah kenapa saat aku menatapnya sedekat ini, aku malah teringat seseorang, tapi entah siapa.

"Gue ikhlas kok, " balas ku sambil kembali memperlihatkan senyum pada wanita cupu itu.

"Gak gue gak percaya, " tegasnya yang kali ini membuat gue emosi, tapi gue harus sabar demi sahabat gue.

"Gue beneran kok, " gue menatapnya dengan intens dan gue tarik tangannya untuk ikut dengan gue pergi, gue udah gak tahan liat orang orang natap gue.

"Ehhh mau bawa gue kemana? " teriak Adinda.

"Gak usah banyak tanya, ikut aja pasti lo suka," jawab ku sambil terus menariknya, dan gak tau kenapa aku tersenyum tanpa sadar.

Aku membawa Dinda ke Rooftop sekolah, setelah sampai di sana aku melepaskan tarikan tangannya, dan saat aku berbalik ke arahnya, ia sedang memegangi tangannya, apa gue terlalu keras ya megangngin tangannya.

"Lu kenapa? " tanya ku sambil memiringkan kepalaku karena wanita itu tengah menunduk.

"Sakit, " ucapnya dengan pelan.

"Sorry gak sengaja."

"Minta maaf aja terus,tapi ngapain kamu bawa aku ke sini? "

"Gue mau minta maaf ama lu."

"Emang harus ya minta maaf di sini? "

Aku heran harusnya ia suka dong berada di sini, ini tempatnya indah loh, dari atas sini kita bisa melihat gedung gedung yang tinggi dan juga kendaraan yang melintas di jalan.

"Aku takut ketinggian, " ucapnya dengan nada yang pelan sambil masih menundukkan kepalanya.

Aku mengangkat dagu wanita itu dan aku melihat muka yang begitu ketakutan dan entah kenapa itu malah membuat ku tersenyum melihat nya.

"Kak turun yuk, aku udah maafin kamu kok, " ucap Dinda sambil kembali menundukkan kepalanya.

Sebenarnya aku masih mau berada di sana, tapi karena aku sudah tidak tega melihatnya ketakutan jadi aku mengangguk dan membawanya kembali turun.

Terpopuler

Comments

Necha_elpita💞

Necha_elpita💞

lanjut

2020-06-13

4

Claudia Tengker

Claudia Tengker

up lagi semangat banget ni aku bacanya , keknya aku bisa baca ampe slsai malam ini , up lagi yah jangan ampe kekejar , Semangat thor :)

2020-02-02

5

Dengsi Afrianto

Dengsi Afrianto

ank ipa bljar sjrah jg ya ..
bknnya lintang sm daniel beda klas

2020-02-01

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!