Natasha yang sedang terbawa emosi langsung mengemasi pakaiannya dan meminta James untuk menjemputnya saat ini juga. dan tentu saja James Cameron langsung menjemput Natasha dipelabuhan secepat mungkin, setelah diberi kabar melalui pesan singkat darinya.
James sangat heran karena baru kali ini Natasha menghubunginya setelah sekian lamanya, dan James langsung bisa menebak jika saudara angkatnya itu pasti sedang dalam masalah yang besar.
James yang sudah lama tidak bertemu Natasha, langsung mencari keberadaannya setelah ia tiba dipelabuhan. dan betapa kagumnya James saat melihat Natasha yang masih cantik seperti dahulu, bahkan saat bini Natasha terlihat lebih seksi saat pertama kali James bertemu dengannya waktu dulu.
James melambaikan tangannya agar Natasha mengetahui kedatangannya, dan setelah melihat kedatangan James Natasha langsung berlari kearah James dan memeluk dirinya.
"James akhirnya kau datang juga, apakah aku merepotkanmu James?."
James menatap wajah Natasha, dan James langsung tahu jika saat ini Natasha pasti sedang dalam masalah. namun James enggan bertanya karena Natasha pasti tidak akan menyukai jika ia membahas masalahnya tersebut.
"tentu tidak sayang, kau pasti sangat merindukanku, sampai-sampai kau berani menghubungiku?." ucap James sambil menyeringai.
Natasha tersenyum mendengar ucapannya dan ingin sekali rasanya Natasha mencurahkan isi hatinya pada James, namun ia takut akan membuat James murka pada Thomas dan mencari keributan yang tidak diinginkannya.
"tentu saja James, aku sangat . . . sangat . . . sangat merindukan kakakku yang tampan ini."
"oh sayang ucapanmu membuatku terasa terbang tinggi, dan sekarang apa rencanamu sayang?."
"James bisakah kau membawaku pergi dari kota kecil ini?, aku sudah merasa muak tinggal lebih lama lagi disini."
"tentu saja bisa sayang, tapi apakah aku tidak boleh mengisi perutku dulu?."
"maafkan aku James lebih baik kita makan setelah kita meninggalkan kota kecil ini."
James merasa lebih heran lagi dengan sikap adik angkatnya ini, dan James amat sangat penasaran tentang masalah yang dialami Natasha saat ini.
"wah . . . wah . . . wah . . . sayang sebenarnya ada masalah apa disini, apakah kau tidak ingin memberitahukan pada kakakmu ini?."
"oh James . . . tidak bisakah kau bertanya padaku nanti?, saat ini aku hanya ingin pergi dari sini. dan jika kau tidak mau mengantarku pergi, aku akan pergi sendiri nyali dari sini." ancam Natasha.
"wow sayang mengapa kau jadi sensitif sekali, baiklah aku akan dengan senang hati mengantarmu. namun kau harus berjanji satu hal padaku?."
"baiklah James aku akan mendengarkannya nanti, lebih kita pergi sekarang." ucap Natasha sambil menarik tangan James dan menaiki kapal yang sudah bersandar dipelabuhan.
James menggelengkan kepalanya melihat sikap adiknya, dan ia semakin penasaran sekali dengan masalah yang dihadapinya saat ini.
Didalam kapal Natasha hanya duduk termenung, ia membayangkan bagaimana suaminya itu bisa membohonginya selama bertahun-tahun hidup bersamanya. dan mengapa suaminya itu begitu tega dengannya.
Hati Natasha makin marah berkecamuk saat memikirkan kembali tentang Malika dan juga Thomas, dan saat ini Natasha ingin pergi jauh dari kehidupan Thomas.
James melihat kesedihan sekaligus kemarahan didalam mata Natasha, dan jika Natasha tidak memberitahu masalah yang dialaminya, ia bersumpah akan mencari Thomas untuk menghabisinya karena telah berani membuat adikku terluka.
************
Sementara itu didalam kamar hotel, Thomas yang merasa kebingungan mulai merasa gelisah karena istrinya tak juga kunjung kembali kehotel. dari siang sampai sore hari Thomas menanti Natasha kembali untuk menjelaskan situasinya, namun hingga menjelang malam istrinya tidak kunjung pulang juga.
Thomas yang mulai tidak sabar mencoba mencari Jonathan agar situasi saat ini bisa dimengerti olehnya mengapa Natasha pergi dan kenapa ia marah kepadanya.
Thomas yang ingin pergi mencari Jonathan secara kebetulan bertemu dengannya didepan meja resepsionis, namun ia sangat terkejut saat mendengar bahwa Jonathan akan pergi meninggalkan hotel.
"Jo . . . apa aku tidak salah dengar?."ucap Thomas yang berdiri dibelakangnya.
Jonathan yang juga merasa terkejut karena tiba-tiba Thomas ada dibelakangnya.
"Thomas . . . sejak kapan kau berdiri dibelakangku?."
Thomas langsung mencekram kerah leher Jonathan. "jawab pertanyaanku Jo?, apa benar kau akan pergi meninggalkan hotel ini?."
Jonathan menatap wajah Thomas, yang terlihat lusuh, dan berantakan. didalam hatinya yang paling dalam terbersit rasa iba untuk Thomas. namun saat Jonathan memikirkan kembali pengkhianatannya terhadap Natasha ia harus tetap tegar untuk tidak perduli pada sahabatnya.
"maafkan aku kawan, aku tidak bermaksud ingin meninggalkanmu. aku hanya tidak ingin berada ditengah-tengah masalah antara kau dan Natasha."
"tapi Jo, setidaknya kau jelaskan dulu masalah ini kepadaku, barulah aku bisa memperbaiki semua keadaan yang rumit ini."
Jonathan menatap mata Thomas dan tersenyum kecewa kepadanya.
"baiklah jika itu keinginanmu, aku akan menjelaskan situasinya setelah menyelesaikan urusanku dengan nona resepsionis.
Thomas sedikit tersenyum lega, "akhirnya Jonathan mau bicara kepadaku." ucap Thomas didalam hatinya.
"terimakasih Jo, aku akan membalas semua jasamu kepadaku."
Jonathan hanya bisa tersenyum mendengar perkataan Thomas. setelah Jonathan menyelesaikan urusannya dengan resepsionis, Thomas langsung mengajak Jonathan duduk dan membicarakan masalah yang membuat Natasha pergi tanpa pamit kepadanya.
Setelah mereka duduk, Jonathan membuka suaranya terlebih dahulu.
"mmmmmmm Thomas sekarang kau ingin aku bagaimana?, apakah kau ingin aku mencari dimana istrimu berada?, atau kau ingin aku meminta maaf karena telah memukulmu kemarin!." tegas Jonathan.
Thomas sangat terkejut mendengar ucapan Jonathan, ia tidak menyangka temannya itu berani bicara sengit kepadanya.
"Jo, aku menahanmu pergi hanya karena aku ingin tahu masalah apa yang membuatmu dan juga istriku dengan tega meninggalkan diriku sendiri dihotel?."
"tega katamu?." Jonathan menatap Thomas dengan sengitnya. "justru kau yang lebih tega karena melukai hati istrimu dan juga mengecewakan diriku kawan!."
"apa maksudmu Jo, sebenarnya ini tentang apa sehingga kau berbicara seperti itu?."
Jonathan sudah mulai muak dengan semua ucapan Thomas. "baiklah kawan jika kau memang tidak tahu masalahnya aku akan dengan senang hati memberitahumu. tapi sebelum itu aku ingin bertanya, apakah kau masih menemui Malika?."
setelah mendengar nama Malika, Thomas merasa sangat terkejut, dan tak bisa berbicara apapun didepan Jonathan. "apakah Acha telah mengetahui tentang hubunganku dengan Malika?."tanyanya didalam hati.
"tampaknya kau sangat terkejut kawan?, apakah kau bisa menyembunyikan Malika selama yang kau inginkan, tanpa ada yang mengetahuinya?." tanya Jonathan dengan ekspresi wajah yang sangar.
"tunggu dulu Jo, apa maksudmu?, masalah ini bukan seperti yang kau pikirkan. dan sebenarnya aku juga tengah memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa menjelaskan semuanya ini pada istriku, aku hanya menunggu waktu yang tepat Jo."
Jonathan semakin salah paham dengan ucapan Thomas barusan, ia bangkit dari tempat duduknya dan semakin marah kepada Thomas.
"baiklah Jo, lebih baik kau pergi sekarang, tampaknya kau tidak memperdulikan istrimu lagi dan hanya memikirkan kekasih lamamu itu?." ucap Jonathan dan langsung melangkahkan kakinya.
Thomas yang tidak peka dengan masalahnya membiarkan Jonathan pergi, kini Thomas harus berpikir keras agar hubunganya dengan Natasha membaik. sehingga ia dapat menjelaskan kepadanya jika ia sudah memiliki putra dari wanita lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments