Perasaan kecewa melanda hati Thomas, ia tak menyangka jika istrinya akan semarah ini kepadanya, bahkan Thomas tidak mengetahui dimana keberadaan istrinya saat ini.
Kini Thomas hanya bisa berharap Natasha akan segera kembali kerumahnya, agar semua masalah yang ia hadapi bisa terselesaikan, Thomas menatap Louis yang sedang asyik bermain bersama pengasuhnya.
dan membayangkan betapa bahagianya jika Natasha juga ada disini bersamanya.
***************
Setelah menghabiskan dua pekan Natasha ditempat James, perasaan mata mulai tenang dan tidak terlalu memikirkan hal-hal yang menyakitkan yang terjadi dikota kecil waktu lalu.
Ditempat James, Natasha merencanakan hal-hal yang harus ia siapkan untuk dibicarakan dengan suaminya. Natasha yang memutuskan untuk berpisah dari Thomas sempat ditentang oleh James, dengan alasan jika Natasha harus mendengarkan masalahnya langsung dari mulut Thomas barulah dirinya dapat mengambil keputusan dengan tepat tanpa ada penyesalan diakhir nanti.
Namun Natasha memutuskan untuk pulang kerumah Papanya terlebih dahulu sebelum dirinya menemui Thomas, ia berpikir pasti Thomas sudah mencarinya kerumah Papanya. Natasha tidak mau membuat orang tuanya cemas apabila Thomas menceritakan jika dirinya pergi meninggalkannya begitu saja.
Natasha meminta James unt menemaninya bertemu dengan Papanya, namun James menolak dengan alasan jika dirinya hanya akan membuat tuan Anthony curiga dan akan menambah masalah bagi hubungannya dengan Thomas. James hanya bisa mengantar Natasha dan menunggunya diluar rumah Papanya.
Setelah sampai dirumah Anthony, Natasha merasa gugup untuk masuk kedalam rumah Papanya sendiri. ia sangat takut jika Papanya akan menanyakan seribu pertanyaan untuk dirinya. namun James menggenggam erat tangannya dan memberikan nasihat agar tidak usah merisaukan hal-hal yang belum tentu akan terjadi.
Perkataan James membuat Natasha kagum kepadanya, sebab baru kali ini ia melihat James sangat dewasa dan bisa dijadikan seorang kakak yang sangat bisa diandalkan. dan Natasha sangat tak menyangka jika James sangat bijak dalam memutuskan suatu masalah baginya.
Dengan penuh keraguan Natasha memberanikan diri untuk masuk kedalam rumah, ia melihat Papanya yang tengah asyik menyiram tanaman. Natasha menghampirinya dan langsung memeluk Anthony dari belakang.
"Papa." panggil Natasha dengan lembut
Anthony merasa terkejut sekaligus senang dengan kedatangan putrinya, apalagi ia sudah sangat lama tak bertemu dengan putrinya, ia menengok kearah belakang dan melihat wajah putrinya yang sudah sangat dirindukannya.
"sayang . . . akhirnya kau mau datang dan menemui ayahmu yang sudah tua ini." ucap Anthony sambil menitikkan sedikit air matanya.
Natasha langsung mengusap air mata yang keluar dari celah mata Anthony.
"kenapa Papa berbicara seperti itu?, tentu saja aku datang untuk bertemu dengan Papa yang sangat aku sayangi ini."
Senyuman mengembang dari wajah Anthony, ia merasa bahagia dapat melihat putrinya dan langsung memeluk serta mencium kening putrinya.
"oohhh sayang Papa, kenapa kau tiada kabar dan membuat orang tua ini khawatir nak?."
"maafkan aku Pa, ada banyak sekali kegiatan setelah aku menjadi Nyonya Chadwick. sehingga aku tidak sempat menjengukmu, namun kali ini aku berjanji aku akan selalu kesini setiap pekan agar Papa tidak mengkhawatirkan aku lagi". ucap Natasha berusaha membuat hati Anthony senang.
"benarkah itu?, lalu mengapa dua hari yang lalu kau tidak ikut bersama suamimu kesini?."
"apa Pa?, . . . Thomas kesini?." apa yang dia bicarakan dengan Papa?." tanya Natasha merasa terkejut
"ada apa denganmu nak, kenapa kau merasa terkejut seperti itu. dan jika aku tidak salah ingat tidak banyak yang suamimu bicarakan. dia hanya kemari membawa makanan."
"benarkah itu?, apa tidak ada hal lain yang dibicarakan Thomas?."
"maksudmu apa sayang?, tapi aku sempat merasa aneh pada diri Thomas saat itu." ucap Anthony sambil mencoba mengingat-ingat kembali saat Thomas datang berkunjung kerumahnya.
"aneh katamu Pa?, aneh bagaimana?."
"kau ini kenapa sayang?, kenapa kau sangat penasaran sekali tentang suamimu. bukankah kau dapat menanyakannya langsung kepada suamimu?."
Natasha hampir lupa jika Papa nya tidak mengetahui jika dirinya dan Thomas sedang ada masalah, seketika itu juga ia berhenti bertanya tentang Thomas agar Papa nya tak merasa curiga.
"kau benar Pa, akan aku tanyakan setelah aku kembali kerumah."
Anthony menganggukkan kepalanya, walaupun sikap putrinya sedikit aneh namun ia tak mau bertanya dan mencampuri urusan rumah tangganya. Anthony hanya berharap jika rumah tangga putrinya selalu bahagia.
Natasha bernafas lega karena Papanya tidak bertanya-tanya tentang Thomas kepadanya, dan setelah ia puas melepaskan rindu pada orang tuanya, namun sebelum Natasha pamit untuk pulang kerumah Thomas, ia mengajukan pertanyaan pada Anthony yang sangat aneh baginya.
"Papa . . . aku ingin bertanya sesuatu padamu?."
"kau ini kenapa sayang?, tanyakanlah apa yang ingin kau tanyakan?."
"mmmmmmmm Papa bagaimana jika suatu saat nanti aku kembali kerumah ini dan menjadi putri kecil Papa lagi."
pertanyaan Natasha membuat Anthony yakin jika rumah tangga putrinya sedang tidak baik-baik saja, namun Anthony tidak mau terlalu banyak bertanya jika putrinya tidak mau menceritakannya sendiri. Anthony yakin jika putrinya dapat menyelesaikan masalahnya tanpa harus dirinya ikut campur.
"tentu saja sayang, pintu rumah ini selalu terbuka untukmu dan kau akan selalu menjadi putri kecilku selamanya."
"terimakasih Pa . . . , aku sangat lega mendengarnya. jika demikian aku pamit untuk pulang terlebih dadulu."
"iya sayang, semoga kau selalu bahagia." ucap Anthony sambil mengusap rambut putrinya.
Natasha berjalan keluar dari rumah Anthony dan ia melihat James masih setia menunggu didalam mobilnya, kemudian Natasha menghampiri James yang sedang bernyanyi santai.
"hai cantik, apakah kau butuh tumpangan?." gurau James.
Natasha tersenyum mendengar celetukan James. "kau masih disini James, kenapa kau tak ikut masuk kedalam. apakah kau tak merindukan Papa?."
"tentu saja aku merindukannya, namun aku mempunyai tugas yang penting saat ini. jadi aku harus menyelesaikannya terlebih dahulu, barulah aku akan menemuinya." terang James.
kemudian Natasha masuk kedalam mobil, dan mereka pun berkendara menuju rumah Thomas. disepanjang perjalanan Natasha hanya duduk terdiam, entah apa yang ada didalam pikirannya. James yang menatapnya merasa iba pada adiknya, kini tak ada raut wajah ceria yang menghiasi wajahnya.
James mencoba menghibur Natasha dengan cerita lawaknya, namun Natasha hanya tersenyum kecil dan kembali lagi pada lamunannya. hati James merasa teriris melihat Natasha, wanita yang disayanginya berada dalam masa yang sulit. andai saja dahulu ia berusaha merebut hati Natasha mungkin mereka akan menikah dan hidup bahagia selamanya saat ini.
Namun James tidak menyesalinya, karena kini Natasha masih berada dekat dengannya. walaupun hatinya terluka karena Thomas, tapi James tidak bisa menggantikan posisi Thomas dihati Natasha. James sudah merasa bahagia saat Natasha menghubunginya pertama kali disaat dirinya merasa kesulitan seperti saat ini. didalam hati James, ia selalu mendoakan kebahagiaan untuk wanita yang dicintainya secara diam-diam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments