Thomas dan Natasha yang sudah berada dikota kecil hampir satu pekan berencana untuk pulang kerumahnya, namun sepertinya Thomas enggan untuk pulang karena merasa terbebani oleh bayangan Louis. ia tidak sanggup meninggalkan putranya dikota kecil ini. namun tidak mungkin juga ia akan membawa Louis pulang kerumahnya bersama dengan Natasha.
Natasha yang hampir saja melupakan urusannya untuk mencari anak kecil yang mirip dengan suaminya, secara tidak kebetulan melihat anak kecil tersebut berjalan sendiri dihadapannya. dan tanpa membuang waktu Natasha langsung mengejar anak tersebut sebelum menghilang dan susah untuk mencarinya kembali.
Natasha mengikutinya diam-diam dari belakang, dan disaat anak kecil itu berhenti Natasha langsung menghampirinya.
"hai adik kecil, apa kau ingat denganku?."
Louis menatap Natasha dan mencoba mengingat wajahnya. "tentu saja aku ingat karena kau wanita yang bersama ayahku waktu itu." ucapnya pelan.
Dan sepertinya Natasha tidak mendengar suaranya, Natasha menunduk dan kembali bertanya padanya. "adik kecil, apa kau sudah lupa denganku, waktu itu kita tidak sengaja bertabrakan."
"iya Tante aku ingat, apa ada hal yang ingin kau inginkan dariku?." ucap Louis yang berencana ingin mencari tahu hubungan antara ayahnya dengan wanita ini.
Natasha tersenyum-senyum sendiri mendengar ucapan anak kecil yang terdengar seperti orang dewasa. "mmmmmmmmm . . .tentu saja, karena sudah lama sekali aku mencari-carimu."
Louis merasa sangat beruntung sekali karena dengan begitu kemungkinan besar ia dapat bertemu dengan ayahnya jika berurusan dengan wanita yang dihadapannya kini.
"benarkah itu?, untuk apa kau mencariku?, apakah kau mengenalku?."
Natasha mengusap rambut ank yang ada dihadapannya. "adik kecil mengapa kau berbicara seperti orang dewasa, bagaimana jika kita bicara santai sambil memakan eskrim?."
Louis melihat arloji ditangannya, dan sebentar ia harus pergi untuk kursus bahasa Inggrisnya. "jika sekarang aku tidak bisa Tante, karena aku ada kursus sekarang ini, bagaimana nanti sore saja?, kita bertemu ditempat ini lagi?."
Natasha menatap Louis dengan tajam meras takjub padanya karena anak yang dihadapannya kini benar-benar bersikap seperti orang dewasa dari usianya.
"baiklah, tapi bolehkah tante tahu namamu?."
"namaku Louis." jawabnya singkat.
"Louis . . .?, nama yang bagus, dan Louis perkenalkan namaku Natasha addrew. dan kau bisa memanggilku dengan Acha."
Louis hanya menganggukkan kepalanya, dan kemudian berpamitan pergi. "jika begitu aku akan pergi dulu, dan sampai jumpa lagi nanti sore." ucap Louis dan langsung berlari pergi karena kelasnya akan segera dimulai.
Natasha memperhatikan Louis yang berlari dan kemudian menghilang dengan cepat. "mengapa dia sangat mirip sekali dengan Thomas, sikap acuhnya seperti Mr.Boy kecil saja." ucap Natasha didalam hati sambil tertawa sendiri karena mengingat suaminya.
***********
Baru saja kemarin Thomas bertemu dengan Louis, ia sudah merasa kangen padanya. dan hati Thomas merasa berat jika harus meninggalkan putranya dikota kecil ini. Thomas mencari cara agar Natasha bisa menerima kehadiran putranya.
Thomas yang melihat Natasha berdiri dipinggir jalan, langsung menghampirinya untuk membahas tentang Louis.
"sayang . . . apa yang kau lakukan disana?." tanya Thomas mesra.
"Thomas . . . andai saja kau lebih cepat datangnya, pasti kau akan merasa kaget jika bertemu dengan seorang bocah yang sangat cerdas darimu."
Thomas menaikkan alisnya sebelah mendengar celotehan istrinya.
"apa yang kau bicarakan sayang, daripada kau berdiam diri disini lebih baik kita pergi kesuatu tempat."
"suatu tempat?. . . , memangnya kau ingin mengajakku kemana?, apakah kau ingin memberikan kejutan lainnya untukku?."
Thomas terdiam sambil menggaruk-garuk kepala dengan jari telunjuknya untuk berpikir sejenak. "tentu saja sayang, aku harap kau akan menyukainya."
Senyuman mengembang diwajah Natasha, ia tidak bisa membayangkan kejutan lain yang diberikan Thomas. "jika seperti itu, bagaimana jika kita pergi sekarang?."
Dan dengan tiba-tiba Thomas memeluk Natasha merasa sangat bersalah karena terus-menerus membohongi istrinya.
"maafkan aku sayang karena tidak berani berterus terang padamu." ucapnya didalam hati.
Natasha merasa aneh dengan Thomas tiba-tiba memeluknya. "ada apa Thomas?."
Thomas melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada istrinya. "tidak ada apa-apa sayang, entah mengapa tiba-tiba aku ingin memeluk dirimu."
Natasha tersenyum geli karena suaminya tiada henti-hentinya menggoda dirinya.
"tapi Thomas apakah kita akan pergi hingga sore hari?." tanya Natasha yang tiba-tiba teringat akan janjinya terhadap Louis.
"entahlah sayang, memangnya kenapa sayang?." tanya Thomas heran.
"tidak apa-apa Thomas, hanya saja aku mempunyai janji nanti sore!."
Thomas menaikkan alisnya sebelah. "janji . . . ?, apakah janji itu lebih penting dariku?."
ekspresi wajah Thomas membuat Natasha gelagapan untuk menjawab pertanyaannya.
"tidak Thomas, tidak ada yang lebih penting darimu. hanya saja aku sudah berjanji pada anak kecil yang sangat ingin kujumpai, yang nantinya akan kuperkenalkan padamu."
"jika begitu aku tidak bisa berjanji sayang, karena ada seseorang juga yang ingin aku perkenalkan padamu, dan ini lebih penting daripada anak kecil kenalanmu itu."
Natasha mengerucutkan bibirnya, berusaha memprotes suaminya melalui ekspresi wajahnya. namun bukannya mendapat perhatian dari suaminya, Natasha justru mendapatkan pandangan mengerikan dari Thomas.
Thomas menarik lengan istrinya, agar cepat mengikuti langkahnya. "ayo Natasha, nanti kita terlambat."
Natasha berlari kecil mengikuti langkah suaminya, kemudian mereka masuk kedalam mobil. Thomas langsung memacu kendaraannya untuk menjemput Louis ditempat kursus.
Natasha yang heran melihat sikap suaminya mulai merasa tidak nyaman, saat Thomas melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Natasha langsung memarahi Thomas saat kendaraan mereka hampir menabrak seseorang yang hendak menyeberangi jalan.
"Thomas apa yang kau lakukan, apa kau ingin membunuhku?."
"tentu tidak sayang." jawabnya tanpa melihat kearah Natasha.
Natasha merasa kesal terhadap suaminya, Natasha hanya bisa diam seribu bahasa untuk membuat Thomas peka akan perasaan yang dirasakannya saat ini. dan Natasha juga merasa sangat malas untuk berdebat dengan Thomas.
Thomas kembali melajukan kendaraannya dengan kecepatan sendiri, dan saat sudah tiba didepan sebuah gedung dimana tempat Louis kursus, Thomas menghentikan laju mobilnya."
Thomas melihat kearah depan gerbang gedung untuk mencari keberadaan Louis, sehingga Thomas hampir saja lupa keberadaan Natasha yang tengah duduk disampingnya.
Natasha mulai merasa kesal karena suaminya tak kunjung juga peka, bahwa saat ini ia mengacuhkannya dengan kesibukannya sendiri.
Natasha keluar dari mobil tanpa diketahui boleh Thomas, dan ia melihat Louis keluar dari gedung yang ada dihadapannya, mata Natasha tertuju pada Louis yang berjalan sendiri tanpa berkerumun dengan teman-temannya. dan saat itu juga Natasha mempunyai inisiatif untuk menghampirinya.
"Louis . . . Louis . . . Louis . . . ." teriak Natasha sambil melambaikan tangannya.
Louis yang melihat Natasha langsung menghampirinya. "Tante, bagaimana kau tahu jika aku berada disini?, bukankah kita janjian ditempat dimana kita bertemu tadi?."
Natasha menggaruk pelipisnya. "ehmmmm . . . . ceritanya sangat panjang, dan sungguh beruntung jika kita berdua bertemu disini."
"benarkah itu?."
"tentu saja Louis." senyuman Natasha langsung mengembang dan unek-uneknya terhadap Thomas langsung hilang seketika.
Thomas yang mencari keberadaan Louis terlihat syok saat melihat istrinya Natasha sudah tidak ada ditempat duduk, dan yang membuatnya sangat terkejut saat Thomas melihat istrinya sedang berbicara dengan Louis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Little Peony
Semangat Authot 🌸💕
2021-03-02
1