Thomas yang masih terguncang dengan kenyataan, bahwa dirinya memiliki putra dari Malika merasa linglung. Thomas bingung harus bagaimana cara memberitahu istrinya tentang masalah ini.
Akhirnya dengan terpaksa ia harus berbohong kepada istrinya, dan menyembunyikan fakta tersebut dari Natasha untuk sementara waktu.
Malika mengajak Thomas pergi untuk bertemu dengan putranya, namun saat ia akan keluar dari pintu masuk hotel ia melihat Natasha yang tengah duduk dikafetaria seorang diri.
Thomas langsung berbalik arah agar Natasha tidak melihat dirinya dan lalu kemudian Thomas berputar arah memegang lengan Malika dan pergi dari tempat tersebut.
Malika merasa senang saat Thomas memegang lengannya dengan erat, terlebih lagi Thomas saat ini lebih mementingkan Louis dari pada Natasha.
***********
Natasha yang tengah duduk dikafetaria sambil menunggu Thomas, mulai gelisah karena suaminya tak juga kelihatan batang hidungnya. namun pada saat yang sama Natasha berpikir jika mungkin ini saatnya ia pergi menemui anak laki-laki yang berada disekolah tersebut.
Dan akhirnya Natasha memutuskan untuk pergi bertemu dengan anak yang membuat hatinya sangat penasaran, Natasha berjalan keluar hotel menuju sekolah tempat dimana anak tersebut berada. namun ia sedikit khawatir akan tersesat seperti tadi pagi, kemudian Natasha berinisiatif untuk mengajak Jonathan agar ada yang menemaninya diperjalanan.
Natasha pergi kekamar Jonathan untuk meminta menemaninya pergi namun Jonathan tidak berada dikamarnya, dan terpaksa Natasha harus pergi sendiri.
Natasha berjalan menyusuri jalan yang tadi pagi ia lalui, perlahan ia berjalan ketempat sekolah anak tersebut. dan akhirnya tiba juga didepan gerbang sekolah, Natasha melihat sekeliling sekolah tampak sudah sepi hatinya bertanya-tanya. "apakah ia masih didalam?."
Natasha mendekat kearah gerbang sekolah dan sangat kebetulan sekali karena didepan gerbang sekolah ada seorang satpam yang berdiri didepan gerbang sekolah.
Natasha menghampiri dan bertanya kepadanya. "selamat siang pak, apakah anak sekolah masih berada didalam?"
Pak satpam tersebut tersenyum dan menjawab pertanyaannya. "siang juga nona, anda telat nona, karena anak sekolah sudah pulang setengah jam yang lalu."
perasaan kecewa langsung melanda hatinya, karena tak dapat menemui kembali anak tersebut. namun sepertinya Natasha tak pantang menyerah ia mencoba bertanya kembali tentang anak tersebut namun Natasha lupa jika dirinya tidak mengetahui nama anak tersebut.
Dan pada akhirnya Natasha pulang dengan kekecewaan yang mendalam, kini a tak tahu harus pergi kemana untuk bertemu anak tersebut. Natasha kembali menyusuri jalan yang tadi ia lalui untuk kembali kehotel, dan diperjalanan pulang ia tak sengaja melihat mobil Thomas sedang terparkir didepan kafetaria yang berada tak jauh dari hotel tempat ia menginap.
Natasha berinisiatif untuk masuk dan melihat siapa yang akan ditemuinya dikafetaria tersebut, sampai-sampai Thomas pergi sendiri tanpa memberitahunya. Natasha berjalan masuk kedalam kafetaria tersebut dan mencari keberadaan Thomas, dan benar saja jika Thomas berada didalam dan duduk disudut kafetaria. namun Natasha tak melihat orang lain yang duduk bersamanya selain Thomas disana, Natasha langsung menghampiri suaminya untuk mengejutkannya.
Natasha menepuk pundak suaminya, dan Thomas langsung menoleh untuk melihat siapa yang menepuk pundaknya.
"Natasha . . . . " Thomas merasa terkejut jika istrinya berada tepat dibelakangnya, Thomas panik dan tak tahu apa yang akan dilakukannya jika Natasha tahu jika ia bertemu dengan Malika dan juga anaknya.
"Thomas kenapa kau terkejut seperti itu?, dan apa yang kau lakukan disini?."
"Na . . . Na . . . Natasha bagaimana kau tahu jika aku berada disini?."
Natasha menatap suaminya dengan wajah curiga yang membuat Thomas semakin panik dibuatnya. "aku . . . tentu saja aku mengikutimu." jawab Natasha dengan lugas.
Thomas langsung menelan ludah mendengar jawaban Natasha, dan wajahnya menjadi gelisah. "meng . . . meng . . . mengikuti . . .?."
"hehe . . . he . . . he . . . hehe . . . " gelak tawa langsung menyelimuti hati Natasha melihat wajah Thomas yang langsung panik.
Thomas langsung terheran melihat Natasha tertawa. "Natasha, apakah kau sedang mengerjaiku?."
Natasha langsung mengambil tempat duduk disebelah Thomas. "jika iya, apakah kau akan marah padaku?."
"tentu saja tidak sayang, bagaimana mungkin aku berani memarahi istri cantikku ini." ucap Thomas dengan mulut manisnya, sambil melihat apakah Malika dan putranya sudah kembali dari toilet.
"aku harus cepat-cepat membawa Natasha keluar dari kafetaria ini, sebelum Malika dan putranya kembali kesini." ucap Thomas didalam hatinya.
"sayang . . . bagaimana jika pergi dari tempat ini?." bujuk Thomas berusaha membawa Malika keluar dari kafetaria.
"pergi dari tempat ini?, bukankah kau mempunyai urusan ditempat ini?."
"tidak sayang."
"tidak . . ?, lalu mengapa kamu berada disini?."
Thomas menggaruk pelipisnya, karena hampir saja ia ketahuan berbohong kepada istrinya. "maksud perkataanku, aku sudah tidak mempunyai urusan ditempat ini. karena orang yang ingin aku jumpai mempunyai urusan mendadak dan tidak dapat datang ketempat ini"
Thomas melirik kearah toilet kembali, berharap Malika belum datang menghampirinya. "mmmmm . . . sayang bagaimana jika pergi dari tempat ini?, dan pergi ke Mall yang ada dikota ini."
Senyuman lebar langsung menghias wajah Malika. "apakah kau serius ingin membawaku ke Mall?."
Thomas langsung meringis melihat istrinya langsung tersenyum karena diajak ke Mall.
namun Thomas merasa bersalah karena harus meninggalkan Malika dan putranya.
"tentu saja sayang, bukankah tujuan kita kemari untuk berlibur?."
Natasha langsung memeluk Thomas karena merasa sangat senang. "baiklah Thomas, lebih baik kita segera pergi. sebelum kau berubah pikiran dan mengerjakan pekerjaanmu kembali."
Natasha langsung menarik lengan panjang Thomas untuk keluar dari kafetaria dan berjalan kearah mobil yang terparkir tanpa melepaskan kaitan tangannya.
"cepatlah Thomas, aku sudah tidak sabar untuk melihat Mall yang ada dikota ini."
"iya sayang, . . . kau masuklah dulu kedalam mobil, karena sepertinya ponselku tertinggal didalam." ucap Thomas memberikan alasan kepada istrinya, agar ia dapat masuk kedalam kafetaria kembali dan menjelaskan kepergiannya kepada Malika.
Natasha mengernyitkan dahinya karena harus menunggu lagi, dan tentu saja Thomas mengerti jika ekspresi Natasha seperti itu, pasti istrinya itu sedang merajuk. Thomas langsung mengecup kening Natasha dan berkata. "jangan khawatir sayang, aku tidak akan lama."
Thomas langsung masuk kedalam kafetaria kembali, dan benar saja dugaannya jika Malika dan putranya sudah kembali dari toilet dan mencari dirinya. Thomas segera menghampiri mereka dan meminta maaf karena tidak bisa menemani mereka.
"Malika . . . kuharap kau tidak akan marah, karena sepertinya aku tidak bisa menemani kalian makan siang, karena aku harus pergi sekarang juga."
Malika mengerti alasan Thomas itu karena Malika sempat melihat Natasha keluar bersama Thomas dari kafetaria.
"iya Thomas, aku mengerti . . . aku harap lain kali kita dapat makan siang bersama."
Thomas merasa lega karena Malika dapat mengerti dirinya, namun saat ia melihat wajah Louis ia melihat kekecewaan dimatanya. sepertinya Louis tidak merelakan kepergiannya, Thomas menundukkan kepalanya dan memeluk Louis dengan erat. dan hati Thomas merasa haru karena baru kali ini merasakan kebahagiaan menjadi seorang ayah.
Thomas berusaha tersenyum agar Louis dapat mengerti dirinya. "Louis . . . anak pintar, ayah akan kembali menemuimu kembali."
walaupun Louis merasa kecewa kali ini namun ia sudah cukup senang dapat bertemu dengan ayahnya yang sudah lama ia rindukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Sazia Almira Santoso
tomas bicara lah twros terosterang dibohongi lebih menyakit kan
2021-03-03
1
Little Peony
🍀🍀🍀🍀
2021-03-02
1