Cinta Mr.Boy 2
Setelah hampir lima tahun menjalani pernikahan dengan Thomas, hidup Natasha dipenuhi kebahagiaan yang tiada henti-hentinya. Thomas yang makin sukses dengan bisnisnya selalu memanjakan istrinya dengan membelikan barang-barang mewah.
namun sayangnya Natasha merasa bersalah pada Thomas karena dirinya belum kunjung juga memberikan keturunan untuk Thomas.
walaupun hidup Natasha bergelimang harta ia merasa sedih setiap kali melihat seorang anak kecil berlarian dengan tawa yang riang, Thomas yang selalu melihat istrinya duduk termenung memandangi anak-anak, menghampirinya dan memberi kecupan kecil untuknya.
"sayang, kenapa kau duduk termenung disini, apakah ada sesuatu hal yang kau inginkan?."
Natasha memberikan senyuman ringan kepada Thomas. "Thomas kau lihatlah anak-anak yang berlarian disana, alangkah bahagianya aku jika dirumah ini juga penuh dengan tawa anak-anak seperti itu."
Thomas menghela nafas panjang karena istrinya selalu membahas tentang anak.
"sayang kau jangan terus membahas hal tentang anak terus, bukankah aku sudah menyarankanmu untuk mengadopsi seorang anak dari panti asuhan?, tapi kau malah menolaknya karena kau bilang anak itu bukan dari darah dagingku."
Thomas beranjak pergi meninggalkan Natasha sendiri, karena merasa lelah dengan masalah yang dibicarakan istrinya. Natasha menitikkan air matanya karena Thomas berbicara kepadanya dengan suara lantang.
namun seketika itu Natasha terlintas suatu ide yang makin membuat suaminya tercengang.
Natasha berlari kedalam menghampiri Thomas untuk mengutarakan tentang ide yang dia miliki. "Thomas, tunggu aku ingin membicarakan sesuatu hal yang penting denganmu."
Namun sepertinya Thomas tak mendengar teriakkan istrinya, ia berjalan terus masuk kedalam kamar, tanpa mengetahui jika Natasha sudah berdiri dibelakangnya.
dan saat Thomas hendak akan menutup pintu kamar ia melihat wajah istrinya yang sudah memasang tampang kesal.
"Acha, sejak kapan kau berada dibelakangku?."
Natasha hanya mendengus mendengar ucapan Thomas, dan berjalan masuk kedalam kamar. Thomas mengetahui benar sifat istrinya, pasti kali ini ada sesuatu hal lain yang diinginkan Natasha darinya. Thomas menutup pintu kamar dan menghampiri istrinya.
"sayang janganlah kau memasang wajah masam seperti itu, apakah ada yang kau inginkan dariku?."
wajah Natasha berubah menjadi cerah dan menjawab pertanyaan dari suaminya. "apakah kau akan mengabulkan permintaanku kali ini?."
"Acha sayang, mengapa kau bertanya seperti itu. bukankah selama kau selalu mendapatkan apa yang kau mau?."
"Thomas perkataanmu memang benar adanya, namun mungkin kali ini permintaanku agak berat untukmu?."
Thomas makin penasaran dengan istrinya, ia memeluk Natasha dengan erat dan berbisik kepadanya dengan lembut.
"katakanlah sayang, aku akan melakukan apapun untukmu. apakah kau ingin kita pergi liburan menikmati waktu kita berdua?."
Natasha merinding mendengar bisikan Thomas, dan Natasha jadi semakin sulit mengutarakan maksud keinginannya. ia takut jika Thomas akan marah besar kepadanya, namun Natasha juga tak mau memendam keinginannya untuk mempunyai anak.
"Thomas, . . . " Natasha menatap mata suaminya yang berbinar-binar dan hal itu makin membuat Natasha bersalah.
"katakanlah sayang." ucap Thomas sambil mengecup kening istrinya.
"Thomas, sebenarnya aku tidak ada maksud untuk menyinggung perasaanmu, namun bagaimana jikalau kita memiliki anak dengan cara menggunakan rahim wanita lain?."
Thomas tercengang mendengar ucapan istrinya, "sayang apa yang kau bicarakan, bagaimana bisa kau berbicara seperti itu?."
Natasha langsung menundukkan kepalanya saat Thomas mengajukan pertanyaan yang bertubi-tubi kepadanya.
"maafkan aku Thomas, aku hanya ingin mendapatkan anak dari darah dagingmu, bukannya mengadopsi dari panti asuhan, yang tidak tahu siapa orang tua kandungnya."
Thomas menghela nafas panjang mendengar jawaban dari istrinya, sebenarnya Thomas juga sudah lama menginginkan kehadiran seorang anak didalam rumahnya. namun Thomas tidak mau menyinggung perasaan istrinya jika membahas soal anak dihadapannya.
Thomas langsung memeluk istrinya, dan menenangkan hatinya yang sedang gelisah.
"sayang, sayang, sayang . . . bagaimana bisa aku mempunyai anak dari wanita lain hanya karena keinginan kita untuk memiliki seorang anak didalam rumah ini?, bukankah aku sudah berjanji padamu jika didalam hidupku hanya ada satu wanita yaitu dirimu sayang, Natasha addrew."
"aku juga tidak rela berbagi dirimu dengan wanita lain Thomas, namun aku sudah lama menantikan kehadiran anak didalam rumah ini."
Thomas membelai rambut Natasha dengan lembut. "bersabarlah sayang, mungkin suatu saat nanti Tuhan akan memberikan anak pada kita."
Natasha menghela nafasnya. "tapi Thomas aku sudah sangat bersabar, dan kali ini aku tidak mau bersabar untuk kesekian kalinya."
Thomas yang tidak mengerti ucapan istrinya hanya duduk terdiam menganga, ia bingung harus dengan cara apa agar istrinya melupakan soal anak, dan tiba-tiba terlintas suatu ide didalam pikiran Thomas. "baiklah sayang bagaimana jika pergi berlibur terlebih dahulu?."
Natasha berdiri tegap dihadapan Thomas dengan pose yang menantang. " Thomas kenapa kau malah membicarakan soal liburan terus, bukankah kita sedang membicarakan bagaimana kita bisa cepat memiliki anak?."
Thomas langsung menarik lengan istrinya, dan Natasha yang berdiri tidak seimbang langsung jatuh kepelukan suaminya, dan tentu saja Thomas tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung mendekap istrinya dengan erat serta mencumbuinya.
tentu saja Natasha melakukan perlawanan karena masih kesal dengan suaminya.
"Thomas apa yang lakukan?."
"sayang bukankah kau ingin kita cepat memiliki keturunan?."
"yang kau ucapkan itu memang benar, tapi bukan seperti ini maksudku!."
Thomas tersenyum menggoda Mendengar jawaban Natasha, dan ia akhirnya melepaskan pelukannya. "baiklah sayang aku mengerti maksudmu, tapi aku punya satu permintaan untukmu sebelum aku mengabulkan keinginanmu."
Natasha tersenyum sumringah mendengar ucapan suaminya. "baiklah Thomas, katakan apa keinginanmu?."
"sayang, maukah kau menemaniku bekerja dipinggiran kota ini, karena aku ada proyek disana. dan kupikir kita bisa sambil berlibur disana, dan dari cerita yang kudengar didesa itu ada tempat yang menarik yang belum pernah kita kunjungi."
Natasha merasa bersemangat mendengar cerita suaminya, dan ia melupakan keinginannya sejenak. "benarkah itu?, bagaimana bisa ada tempat menarik dikota ini yang belum kita kunjungi?."
Thomas tersenyum simpul karena istrinya merasa termakan bujuk rayuannya. "tentu saja ada sayang, bagaimana apakah kau mau ikut denganku?, atau aku pergi sendiri?."
Natasha merasa tertarik dengan apa yang diceritakan oleh Thomas, dan ia akhirnya menyetujui dan ikut pergi bersama suaminya.
"baiklah Thomas, aku akan ikut pergi denganmu."
Thomas tersenyum lebar mendengar jawaban istrinya dan tidak sabar menantikan hari liburannya. "terimakasih sayang, kali ini aku merasa bersemangat untuk melakukan perjalanan bisnis karena kau yang pergi menemaniku."
************
disaat Thomas dan Natasha mempersiapkan liburan mereka, Malika justru disibukkan dengan Louis selalu menanyakan tentang keberadaan ayahnya. Malika merasa bingung harus menjawab apa pertanyaan dari putranya itu. karena semakin bertambahnya waktu Louis akan menyadari siapa ayahnya yang sebenarnya, akhirnya Malika memutuskan untuk pergi kekota untuk mencari kabar tentang Thomas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Vernanda Yulita Selvi
salken dr madiun,jatim.
2022-08-20
1
Febby Sadin
keren thor
ditunggu like baliknya
2021-03-08
2
Calladorable
.
2021-03-08
1