Malika yang diberitahu oleh Thomas tentang Louis sedang bersama Natasha, Malika langsung bergerak cepat menuju toko eskrim untuk menjemput Louis tanpa diketahui Natasha.
Malika tidak menyangka jika Louis anaknya akan bertemu Natasha, bahkan Louis terlihat akrab dengannya. Malika penasaran dengan Louis bagaimana anaknya itu bisa akrab dengan wanita yang menjadi saingannya terdahulu.
Ketika sampai dirumah Malika langsung menanyakan perihal Natasha kepada Louis tanpa basa-basi.
"Louis sayang, apakah ibu boleh bertanya padamu?."
Louis mengangkat bahunya sambil berkata.
"tentu saja ibu, karena hari ini aku sedang senang ibu boleh menanyakan hal apapun padaku!."
"benarkah itu sayang?, memangnya hari ini hal apa yang membuatmu senang?." tanya Malika penasaran.
"aku senang karena hari ini aku dapat makan eskrim sepuas hatiku." jawabnya polos.
Malika tersenyum mendengar ucapan putranya, walaupun terkadang sikap Louis lebih dewasa dari usianya tapi tetap saja dia seorang anak-anak yang terkadang polos akan ucapannya.
"bagaimana bisa kau makan eskrim sepuasnya?, bukankah ibu tidak memberikan uang jajan lebih kepadamu?, apakah kau membongkar tabunganmu agar dapat membeli eskrim?." tanya Malika pura-pura tidak tahu, dan bersikap curiga kepada Louis.
Louis tersenyum kepada ibunya, lalu ia mengambil tasnya dan menunjukkan uang jajan yang diberikan Malika saat Louis pergi kursus. "aku tidak mungkin melakukan hal yang dikatakan ibu, dan ini uang jajanku masih utuh dan tidak terpakai." jawab Louis lesu merasa kecewa karena Malika menudingnya.
Malika langsung memeluk Louis merasa bersalah akan ucapannya, sehingga anaknya terlihat sangat sedih.
"maafkan ibu Louis, ibu bukannya ingin menudingmu."
Louis menepuk-nepuk pundak ibunya.
"tidak apa-apa ibu, dan apakah ibu tahu jika tadi aku bertemu dengan wanita yang pernah bersama dengan ayah?."
"Wanita . . . ?, wanita mana yang kau maksud?."
"tentu saja Tante yang mentraktirku makan eskrim."
"Louis apa maksudmu, dan bagaimana kau bisa mengenalnya?."
Louis tersenyum kepada ibunya.
"secara tidak sengaja aku mengenalnya, dan apakah ibu tahu jika aku dapat bertemu dengannya setiap hari pasti aku akan dapat bertemu dengan ayah dan bersama dengannya setiap hari." jawab Louis polos.
Malika terdiam mendengar ucapan putranya."ucapanmu memang benar Louis, kau dapat bertemu dengan ayahmu setiap hari jika kau bersama Natasha. akan tetapi akankah Natasha menerima kehadiranmu jika dia tahu kau anak dariku dan juga suaminya?." ucap Malika didalam hatinya.
"kenapa ibu terdiam?, apakah ibu tidak senang jika aku dapat bertemu dengan ayah setiap harinya?."
Malika tersenyum dan mencium pipi Louis.
"tentu saja ibu senang sayang, karena ibu akan bahagia jika kau juga bahagia."
Louis merasa senang karena Ibunya tidak memarahinya, Louis juga sengaja tidak memberitahukan rencananya tentang mendekatkan kembali hubungan antara ibu dengan dan ayahnya. karena Louis merasa yakin jika ia dapat melaksanakan rencana tanpa harus ibunya tahu.
****************
Natasha yang masih marah terhadap Thomas mencoba menenangkan diri dengan pergi ke mall. namun bukannya suaminya yang diajak, Natasha justru meminta bantuan Jonathan untuk menemaninya. ia berbelanja sangat banyak agar hatinya merasa senang, dan itu membuat Jonathan kewalahan untuk membawa barang-barang belanjaannya.
"Natasha mengapa kau mengajakku untuk membeli barang-barang ini?." tanya Jo protes.
Natasha tidak menjawab pertanyaan dari Jonathan, ia hanya memelototkan matanya agar Jonathan tidak protes kepadanya.
"ini semua pasti karena Thomas yang melakukan kesalahan, tapi kenapa harus aku yang menanggung hukumannya. awas kau Thomas !!!! aku nanti akan membalasmu !!!." ucap Jo pelan.
Natasha tertawa kecil mendengar Jonathan mengomel didalam hatinya. "kau bicara apa Jo?."
"aku tidak bicara apa-apa Cha, apakah masih ada barang yang ingin kau beli?."
Natasha menaruh ujung jarinya dipelipis dan itu membuat Jonathan ketakutan karena pasti istri temannya ini masih ingin membeli banyak barang jika berekspresi seperti itu.
"hmmmmmmmmm . . . . kurasa hari ini sudah cukup, dan kita bisa pulang sekarang." ucap Natasha.
Jonathan menghempaskan nafas panjang.
"syukurlah . . . oh ya Cha untuk apa semua barang-barang yang kau beli ini?."
Natasha juga merasa bingung mau diapakan barang-barang yang ia beli.
"kau tidak perlu tahu Jo!." jawab Natasha merasa bingung sendiri.
Jonathan langsung menutup mulutnya "tampaknya hari ini Natasha sangat sensitif, pasti Thomas melakukan kesalahan besar sehingga Natasha terlihat sangat ganas hari ini." pikir Jonathan.
"apa yang kau pikirkan Jo?, oh ya Jo bagaimana jika kau membawa barang-barang tersebut kedalam bagasi mobil?, aku akan menunggumu dikafetaria itu, aku kan mentraktir apapun yang kau inginkan." ucap Natasha mencoba merayu Jo agar dapat mengorek informasi tentang masalah suaminya yang dirahasiakan darinya.
Tentu saja Jonathan tidak dapat menolak jika ditawarkan makanan, apalagi sangat jarang Natasha menawarinya seperti ini.
"baiklah Nyonya Chadwick, akan akan melayani apapun permintaanmu." ucap Jonathan tersenyum tanpa henti.
Natasha amat yakin ada suatu hal yang disembunyikan Thomas darinya, dan sikap suaminya akhir-akhir ini semakin mencurigakan. Natasha yang lebih dulu tiba dikafetaria memesan satu meja penuh dengan makanan-makanan lezat hanya untuk mendapatkan informasi dari Jonathan.
Setelah Jonathan menaruh barang-barang belanjaan Natasha, ia segera bergegas masuk kembali kedalam Mall untuk menyusul Natasha. namun disaat ia akan masuk kedalam Mall, Jonathan melihat Malika sedang bersama seorang pria.
"bukankah itu Malika?, siapa lelaki yang ada disampingnya itu?, ahhhh . . . .mungkin itu suaminya Malika, tapi mengapa sosok lelaki tersebut dari belakang mirip dengan Thomas?." tanya Jonathan sendiri.
Hati Jonathan sangat penasaran sekali dan ingin menghampiri Malika, namun sayangnya cacing didalam perut Jonathan sudah berbunyi. "Kau selamat hari ini Malika, jika saja perutku ini tidak lapar, aku pasti sudah menginterogasimu saat ini juga." ucap Jonathan sendiri.
Akhirnya Jonathan memutuskan untuk masuk kedalam kafetaria, dan betapa terkejutnya Jonathan saat melihat meja yang sudah dipenuhi makanan-makanan lezat.
"Natasha apa semua ini untukku?." tanya Jonathan sambil menelan ludah karena melihat makanan yang terlihat lezat didepan matanya.
Natasha tersenyum kecil. "tentu saja Jo, aku dengan sengaja memesankan menu-menu spesial yang ada dikafetaria ini hanya untukmu."
"kau memang yang terbaik Cha, apakah aku boleh memakannya sekarang."
"kau boleh menghabiskan semuanya saat ini juga Jo, silahkan Jo kau duduklah di sampingku."ucap Natasha.
Tanpa basa-basi Jonathan langsung menarik kursi dan duduk disampingnya, dan tanpa malu-malu lagi Jonathan langsung menikmati hidangan yang disediakan Natasha untuknya.
"aku tidak menyangka akan semudah ini merayu Jonathan, dan tidak lama lagi aku akan mengetahui rahasia yang kau sembunyikan Thomas." ucap Natasha didalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments