Bab 5

•••

Kabar kedatangan mama Frida sudah tersebar luas di perusahaan Andrian. Para pegawai dan staf lain seketika berdiri berjajar saat mendapatkan pemberitahuan jika mama Frida 5 menit lagi akan sampai.

Manager tempat itu meneliti semuanya, memastikan jika tidak ada sampah atau kotoran sedikit pun.

Dia lalu berdiri di posisinya, berdiri paling depan menyambut sang ibunda tuan mereka.

Mobil bermerek Lexus itu datang memarkirkan diri di halaman perusahaan.

Seorang wanita terlihat menampakkan kakinya keluar. Mama Frida berdiru tegak, membenarkan kacamata hitam mewahnya. Ia berjalan ke depan, meminta manager perusahaan ini membantunya melepaskan mantel yang menempel di bahu.

Langkahnya yang penuh dengan keanggunan masuk ke dalam perusahaan. Melewati begitu saja jajaran para pegawai yang menunduk memberikan hormatnya.

Senyuman amat tipis terulas di bibirnya. Nampaknya dia sangat senang akan penyambutan ini.

Ting...

Pintu lift terbuka, mama Frida masuk ke sana hanya ditemani oleh manager perusahaan.

Suasana terasa sunyi.

" Siapa namamu?" Ucap mama Frida, dia bertanya demi mengurangi rasa jenuhnya.

" Ah, nama saya Vita nyonya." Jawab Vita dengan menunjukkan senyuman manisnya. Terasa sebuah prestasi sendiri saat ibunda dari tuannya ini mengajaknya berkenalan. Biasanya, mama Frida ini hanya cuek dan diam.

" Oh.." balas mama Frida sangat singkat.

Dia kembali diam, namun senyuman di wajah Vita belum juga luntur. Dia berseri-seri seakan mendapatkan binta jatuh dari surga ke 7.

Ting...

Vita dengan senang hati mempersilahkan mama Frida untuk terlebih dahulu. Demi mendapatkan perhatian, Vita akan melakukan apa saja agar semakin dekat.

" Nyonya." Bastian dan Salsa berdiri di depan ruangan Andrian. Mereka membungkuk lalu kembali berdiri tegak.

" Bastian, apa.. Andrian ada di dalam?" Mama Frida bertanya dengan suara yang sangat lembut.

" Ada nyonya, mari silahkan masuk." Andrian maju selangkah, membuka gagang pintu dan masuk ke dalam bersama mama Frida.

" Terimakasih."

" Sama-sama nyonya." Bastian kembali sedikit membungkuk, dia lalu kembali keluar dari sana.

Mama Frida yang melihat sosok putra semata wayangnya ini langsung melepaskan kacamatanya. Tersenyum merekah sembari mendekat.

" Hallo honey, putra kesayangan mama."

Cup..

Cup..

Inilah hal yang di benci Andrian. Mamanya, selalu saja melakukan cipika-cipiki. Andai saja orang lain melihat, ia pasti akan sangat malu sekali.

" Kamu kok tidak nyuruh mama duduk." Ucap mama Frida dengan bibir yang sedikit mengerucut.

" Ah iya, duduk ma." Balas Andrian dengan wajah suntuk.

Cetak..

Cetak..

Mama Frida meletakkan tas dan kacamatanya ke atas meja. Sebelah kakinya ia silangkan.

" Ruanganmu sama sekali tidak ada perubahan ya." Ucap mama Frida dengan mengedarkan pandangan.

" Perubahan apa! Andrian nyaman seperti ini." Balas Andrian sembari menatap layar laptop.

" Ini terlalu dark sayang. Ini membosankan." Ucap mama Frida sembari wajah menye-menye.

" Kamu seharusnya berganti warna dengan nuansa putih. Warna itu akan membuatmu lebih ceria." Sambung Mama Frida.

" Aku tidak suka." Balas Andrian singkat.

" Tidak suka? Kenapa kamu bertahan dengan warna gelap seperti ini. Warna ini sama sekali tidak singkron dengan kehidupanmu honey."

" Kamu itu pewaris tunggal kaya raya. Tampan, serba punya segalanya. Kamu harus menjaga karismatikmu."

Andrian sudah mulai jengah, baru saja belum ada 5 menit. Mamanya ini sudah terus mengoceh tiada henti dan mencoba mengatur kehidupannya. Hal itulah yang sangat di benci Andrian. Ia sangat tidak suka kehidupannya mendapat campur tangan orang lain.

" Kalau kamu tidak sempat menggantinya, biar mama panggilkan desainer interior profesional." Sambung mama Frida.

" Tidak perlu ma. Ini sudah cukup." Balas Andrian.

" Bagimu cukup. Tapi bagi tamumu ini sangat membosankan honey."

Ya, Andrian mengusap pelipisnya. Dia pusing mendengarkan ini semua. Diam adalah jalan satu-satunya agar dia tidak bertengkar dengan sang mama.

••

Setelah mengalamin hal yang tidak menyenangkan. Lasya memanjakan dirinya di salon kecantikan. ia melakukan berbagai macam treatment demi menunjang penampilannya besok. Baginya, besok ia harus menjadi pengantin tercantik. Pernikahan sekali seumur hidup harus di siapkan secara semaksimal mungkin.

" Nona, bukankah kamu mengatakan besok menikah?" Tanya dokter estetika ini.

" Iya benar!" Jawab Lasya dengan mata terpejam, sebab dia sedang di masker.

" Kalau boleh saya saran. Bukannya kamu sebaiknya melakukan perawatan miss v juga." Ucap dokter estetika.

" Perawatan miss V? Apa maksutmu perawatan..... bagian... bawah?" Tanya Lasya malu-malu.

" Iya benar."

" HAH!" Karena rasa terkejutnya, secara reflek Lasya membuka mata dengan terbelalak.

" A-apa ada perawatan se-seperti itu?" Dengan rasa gugup Lasya bertanya.

" Tentu saja ada. Bahkan ada bermacam-macam perawatan juga. Ada laser vaginal rejuvenation, vagina tightening, vagina brightening, vagina ozone, serta perawatan infeksi jamur vagina." Jelas dokter.

Lasya langsung terdiam saat dokter yang mendampinginya ini menjelaskan. Dia tidak menyangka jika untuk area bawah saja ada berbagai macam perawatan. Bahkan sepertinya tidak ada bedanya dengan perawatan wajah.

" ii-itu perawatan untuk apa saja ya?" Dengan malu Lasya mencoba bertanya. Ya, ia menahan rasa itu demi menjadi yang terbaik untuk suaminya esok.

" Saya akan menjelaskannya."

Lasya mendengarkan secara teliti penjelasan sang dokter. Ia dibuat tercengang kala ada perawatan penguapan segala.

Penguapan? Di uap? Apa tidak matang Itu nanti?

Lasya menyengir kuda sendiri membayangkan.

" Bagaimana nona, kamu memilih yang mana?"

" Ehm, aku pilih yang brightening saja deh kayaknya." Jawab Lasya ragu.

" Baik, setelah selesai perawatan wajah saya akan membawa kamu ke perawatan miss V. Suami kamu sangat beruntung menikah denganmu. Kamu sangat memperhatikan penampilan. bahkan demi pernikahan besok, kamu juga melakukan berbagai macam perawatan. Saya yakin, suamimu akan itu sangat mencintaimu."

Mendengar kalimat dari dokter, Lasya hanya bisa bungkam. Sejujurnya dalam benaknya saja dia belum berani memikirkan hal itu. Tapi, dalam doanya paling terdalam dia berdoa semoga kehidupannya dengan suaminya nanti memang akan sangat bahagia.

Lasya yakin pilihan orang tuanya tidak akan pernah sembrono. Papa-nya pasti akan memilihkannya dengan pria yang sangat baik.

" Iya, kami saling mencintai." Lasya membalas dengan senyuman di wajahnya. Seolah mereka memanglah sepasang kekasih yang sudah menjalin selama bertahun-tahun lamanya.

" Saya sangat iri denganmu." Balas dokter.

Kedua alis Lasya langsung bertaut. " Iri kenapa ya?" Tanyanya heran.

" Ya iri saja. Kalau boleh jujur aku berumur lebih atas darimu. Tapi sampai sekarang aku belum juga mendapatkan jodoh."

Seakan mereka teman dekat, dokter itu bercerita dengan begitu ringannya.

" Masa kamu belum pernah punya kekasih?" Balas Lasya.

" Sudah! Aku bahkan sudah berkali-kali menjalin hubungan dengan laki-laki. Tapi mereka semua buruk." Ujar dokter dengan mengelap masker di wajah Lasya.

" Buruk? Apa maksutmu wajahnya... maaf, jelek?"

" Tidak." Jawab sang dokter. " Mereka tampan, tapi standart. Tidak terlalu tampan dan tidak jelek juga." Sambungnya.

Lasya di buat bingung dengan pernyataan ini.

" Lalu buruknya dimana?"

" Buruknya mereka ada yang mokondo, ada juga yang tukang selingkuh."

Gleg...

Menelan ludah sudah Lasya mendengarnya. Ja seolah mendapatkan sebuah berita yang menancap di hatinya. Seketika itu juga pikirannya langsung berkecamuk.

Terpopuler

Comments

minsook123

minsook123

Langsung kebawa suasana.

2024-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal
2 Bab 2. Kembalinya Sang Mantan
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 35
36 Bab 36. Ayo Ke Hotel
37 Bab 37 Dukungan Mendua Dari Sang Mama
38 Bab 38 Kegilaan Bianka
39 Bab 39. Kenapa tidak bercerai saja
40 Bab 40. Watak Buruk Bianka
41 Bab 41. Di kira Wanita Pelit
42 Bab 42. Anak Tiri
43 Bab 43. Suami mu, Pacar ku!
44 Bab 44. Kejahatan Andrian Lagi
45 Bab 45. Di Benci Suami, Di Puji Bujang
46 Bab 46. Mulut pedas Ibu Mertua
47 Bab 47. Sikap Andrian yang Mempermalukan Lasya
48 Bab 48. Marah atau Cemburu
49 Bab 49. Buruk Sangka
50 Bab 50. Kiriman Video
51 Bab 51. Mulai Terbongkar
52 Bab 52. Jujur Atau Tidak?
53 Bab 53. Kemarahan Edwin
54 Bab 54. Keputusan William
55 Bab 55. Surat Cerai
56 Bab 56. Kehampaan Andrian
57 bab 57. Salah Perjodohan
58 Bab 58 Tergoda
59 Bab 59. Mengatur Trik
60 Bab 60 sidang Mediasi
61 Bab 61 Melayani 10 pria
62 Bab 62 Bertarung
63 Bab 63 Masalah Baru
64 Bab 64 Pembalasan William
65 Bab 65 Kepanikan Andrian
66 Bab 66 Pidana
67 Bab 67 Menyatakan perasaan
68 Bab 68 Karma
69 Bab 69 Teringat kebaikan Lasya
70 Bab 70 Meninggalkan Kota
71 Bab 71 Di manjakan
72 Bab 72 Nasib yang sudah berbeda
73 Bab 73 Keberhasilan Lasya
74 Bab 74 Menikah
75 Bab 75 Pergi
76 Bab 76 Kegugupan William
77 Bab 77 Menyatakan Cinta
78 Bab 78 Berdebar
79 Bab 79 Sayang
80 Bab 80 Semakin gencar
81 Bab 81. Sebuah Pesta
82 Bab 82 Bertemu
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 : Awal
2
Bab 2. Kembalinya Sang Mantan
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
35
36
Bab 36. Ayo Ke Hotel
37
Bab 37 Dukungan Mendua Dari Sang Mama
38
Bab 38 Kegilaan Bianka
39
Bab 39. Kenapa tidak bercerai saja
40
Bab 40. Watak Buruk Bianka
41
Bab 41. Di kira Wanita Pelit
42
Bab 42. Anak Tiri
43
Bab 43. Suami mu, Pacar ku!
44
Bab 44. Kejahatan Andrian Lagi
45
Bab 45. Di Benci Suami, Di Puji Bujang
46
Bab 46. Mulut pedas Ibu Mertua
47
Bab 47. Sikap Andrian yang Mempermalukan Lasya
48
Bab 48. Marah atau Cemburu
49
Bab 49. Buruk Sangka
50
Bab 50. Kiriman Video
51
Bab 51. Mulai Terbongkar
52
Bab 52. Jujur Atau Tidak?
53
Bab 53. Kemarahan Edwin
54
Bab 54. Keputusan William
55
Bab 55. Surat Cerai
56
Bab 56. Kehampaan Andrian
57
bab 57. Salah Perjodohan
58
Bab 58 Tergoda
59
Bab 59. Mengatur Trik
60
Bab 60 sidang Mediasi
61
Bab 61 Melayani 10 pria
62
Bab 62 Bertarung
63
Bab 63 Masalah Baru
64
Bab 64 Pembalasan William
65
Bab 65 Kepanikan Andrian
66
Bab 66 Pidana
67
Bab 67 Menyatakan perasaan
68
Bab 68 Karma
69
Bab 69 Teringat kebaikan Lasya
70
Bab 70 Meninggalkan Kota
71
Bab 71 Di manjakan
72
Bab 72 Nasib yang sudah berbeda
73
Bab 73 Keberhasilan Lasya
74
Bab 74 Menikah
75
Bab 75 Pergi
76
Bab 76 Kegugupan William
77
Bab 77 Menyatakan Cinta
78
Bab 78 Berdebar
79
Bab 79 Sayang
80
Bab 80 Semakin gencar
81
Bab 81. Sebuah Pesta
82
Bab 82 Bertemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!