Bab 15 Penyergapan

Merasakan Batu Energi di tangannya telah hancur menjadi abu, Juan Bai langsung membuka mata.

 Tapi, saat dia membuka matanya, banyak pasang mata yang sedang melihatnya dengan tatapan tidak puas. Ada yang marah, benci, ragu-ragu dan ada juga yang kagum.

 "Kau akhirnya bangun juga, kami sebelumnya sempat berfikir bahwa anda telah menjadi mayat!"

 Suara anggun bak Dewi dari langit ke tujuh mengalihkan fokus Juan Bai. Saat pandangan matanya melihat ke arah tersebut, itu adalah wajah oval, mata seperti bulan sabit, bibir semerah mawar dan kulit seperti giok susu, sangat indah dan menawan.

 Dengan gaun merah yang sedikit transparan, itu menambah keindahan tak terlukiskan dari wanita itu, wanita itu adalah Yun Xiao.

 Juan Bai bersumpah, dalam hidupnya ini adalah kedua kalinya dia melihat wanita secantik ini. Yang pertama adalah kak Dewi Pedang yang selalu hadir dalam mimpinya, yang kedua adalah Yun Xiao. Tapi jika mereka berdua di bandingkan, Yun Xiao ini seperti cahaya lilin, sementara kak Dewi Pedang seperti cahaya bulan purnama, tidak setara.

 Oleh karena itu, Juan Bai tidak terlalu terbuay oleh kecantikan wanita itu, dia pun dengan cepat bangkit dari atas batu dan naik di atas kereta kuda.

"Cih, jika bukan karena dia sangat kuat, nona Yun Xiao tidak akan repot-repot menghabiskan waktu untuk menunggunya!"

 "Bah, memangnya apa gunanya menjadi hebat, tetap saja dia juga bekerja sebagai pengawal, tidak ada bedanya dengan kita."

Mendengar orang-orang membicarakan dirinya, Juan Bai terlalu malas menghiraukan orang-orang itu, dia menghampiri Patrick lalu duduk di sampingnya.

Melihat tatapan acuh tak acuh dari Juan Bai, Yun Xiao sedikit terkejut. Biasanya setiap pria yang melihatnya akan terpesona hingga hampir meneteskan air liur, tapi Juan Bai adalah orang pertama yang melihatnya dengan acuh tak acuh seperti ini.

Jelas, sikap Juan Bai menimbulkan fluktuasi di hatinya.

. . .

 "Senior, berapa lama semua orang menungguku?" Juan Bai bertanya pada Patrick.

  "Hampir 7 jam lamanya."

 "Jika bukan karena Nona Yun Xiao yang meminta untuk menunggumu bangun, kamu akan di tinggalkan disini!" Ucap Patrick.

  "Hehe, tak disangka akan memakan waktu selama ini!" Dengan senyum canggung, Juan Bai menggaruk kepalanya.

  Setelah memastikan semua orang sudah naik ke dalam kereta kuda, perjalanan kembali di lanjutkan.

 Perjalanan menuju kota Wumei cukup memakan waktu, jadi Juan Bai terus berkultivasi di sepanjang jalan.

  Kadang-kadang mereka akan bertemu perampok yang memiliki banyak anggota, namun itu dengan cepat di selesaikan. Juan Bai juga akan selalu turun tangan melawan perampok, dia memanfaatkan hal ini untuk sekalian berlatih.

 Hanya saja, Juan Bai tidak menyadari, bahwa setiap kali dia mengambil tindakan, Yun Xiao diam-diam akan mengintipnya dari balik tirai.

 "Nona, apakah nona tertarik pada anak itu?" Pelayan di depan Yun Xiao bertanya dengan aneh.

  Jelas-jelas dari segi status, nona nya jauh lebih baik dari pemuda itu, dari segi kultivasi juga Yun Xiao jauh lebih tinggi, sangat tidak masuk akal jika dia tertarik pada orang biasa seperti Juan Bai.

  Merasakan tatapan aneh pelayannya, Yun Xiao berujar pelan, "Dia cukup menarik!"

 "Hiss.. Nona, kamu tidak boleh memikirkan orang biasa seperti dia, jika Holius Chang mengetahui hal ini, nona akan menderita, anak ini juga tidak akan berakhir baik!"

 Pelayan Yun Xiao kembali mengingatkannya untuk tidak berfikir terlalu jauh.

"Tentu saja aku tahu ini, aku hanya merasa dia menarik, aku tidak memiliki perasaan apapun pada orang biasa seperti dia, aku juga menyadari kami bukan orang yang setara."

 Yun Xiao merapikan rambutnya dan berkata, setelah itu dia menutup tirai dan memejamkan matanya seolah sedang tidur.

Dua hari kemudian, rombongan kereta kuda melewati jalur curam, sisi kiri adalah jurang ratusan meter, disisi kanan adalah tebing menjulang ke langit.

 Meskipun jalan ini sangat menakutkan, namun tidak ada pilihan lain, ini adalah satu-satunya akses jika ingin ke kota Wumei.

 Menyaksikan jurang tanpa dasar di sisi kiri kereta kuda, bulu kuduk Juan Bai berdiri tanpa sadar, dia merasakan jiwanya seolah akan meninggalkan tubuhnya. Jika di gambarkan, ini seperti orang yang pertama kali naik pesawat yang lepas landas, sedikit syok.

Namun, setelah mengamati ekspresi semua orang, dia menyadari hanya dirinya yang memiliki ekspresi ini, sementara yang lainnya sangat tenang.

Lu Xin, yang melihat ekspresi ketakutan Juan Bai, menawarkannya anggur.

"Apa kamu bisa minum anggur labu?" Lu Xin bertanya pada Juan Bai.

"Aku tidak minum alkohol!" Juan Bai langsung menolak.

Saat ini usianya baru 16 tahun, dia tidak pernah meminum alkohol. Tentunya dia menolak karena usianya yang masih muda, jika dia sudah dewasa mungkin dia akan mencobanya.

Saat semua orang sedang mengobrol, kuda-kuda yang menarik kereta langsung berteriak dan mulai berlari kiri kanan. Sontak hal ini membuat kereta yang di tariknya menjadi tidak stabil.

"Cepat turun!"

Seseorang berteriak, lalu dia langsung melompat dari kereta kuda yang membawa mereka.

Tak berselang lama setelah beberapa orang turun, batu besar yang jatuh dari tebing langsung menimpa gerbong kereta kuda hingga hancur berkeping-keping.

Gerbong yang terbuat dari kayu seperti kertas saat tertimpa oleh batu besar yang jatuh dari atas tebing.

Bamm!

Kini, batu lain lagi jatuh menggelinding menabrak gerbong yang tersisa. Saat batu besar menabrak gerbong kereta, beberapa orang yang lambat bereaksi langsung terseret masuk ke dalam lembah yang dalam bersama gerbong kereta kuda.

"Penyergapan, ini penyergapan!"

"Cepat bersiap, ini adalah trik dari Aliansi Perampok!"

Pria yang menggunakan baju besi berkata pada semua orang yang masih hidup.

Terpopuler

Comments

Umar Muhdhar

Umar Muhdhar

4

2024-10-30

0

Oe Din

Oe Din

Alkohol tidak sama dengan minuman keras. Tapi miras jelas mengandung alkohol.

2024-09-28

0

Oe Din

Oe Din

Apakah perumpamaan modern (pesawat) dalam novel klasik cocok dipakai...???

2024-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Dewi Pedang
2 Bab 2 Jalan Pedang Adalah Yang Tak Terkalahkan
3 Bab 3 Jangan Mau Menjadi Tahanan Istri
4 Bab 4 Memusnahkan Keluarga Zhao
5 Bab 5 Cincin Penyimpanan
6 Bab 6 Kultivator Lepas
7 Bab 7 Sobat Cepat Lari
8 Bab 8 Membunuh Ular
9 Bab 9 Master Rune
10 Bab 10 Membutuhkan Pengawal
11 Bab 11 Dua Orang Baik
12 Bab 12 Memfitnah Orang
13 Bab 13 Serangan Ribuan Monster
14 Bab 14 Menerobos Ranah
15 Bab 15 Penyergapan
16 Bab 16 Kultivator Alam Pemahaman
17 Bab 17 Menjadi Raja Dari Segala Pedang
18 Bab 18 Tiba Di Kota Wumei
19 Bab 19 Membangkitkan Garis Keturunan
20 Bab 20 Membunuh Penjaga Kota
21 Bab 21 Paman Ling Zhei
22 Bab 22 Buronan
23 Bab 23 Di kota Wumei Airnya Terlalu Dalam
24 Bab 24 Teknik Seribu Tongkat
25 Bab 25 Sosok Menakutkan
26 Bab 26 Ayo Pergi Temui Kakekku
27 Bab 27 Menambah Musuh
28 Bab 28 Menginginkan Banyak Pedang
29 Bab 29 Membunuh Dengan Mudah
30 Bab 30 Panggung Hidup Dan Mati
31 Bab 31 Aturan Yang Tidak Bisa Dilanggar
32 Bab 32 Pembunuhan Instan
33 Bab 33 Masalah Selesai
34 Bab 34 Mencari Tempat Berlatih
35 Bab 35 Membuat Jimat
36 Bab 36 Rencana Keluarga Chang
37 Bab 37 Sekte Hantu
38 Bab 38 Mencari Kelompok
39 Bab 39 Masuk ke Hutan Ribuan Monster
40 Bab 40 Gelombang Monster
41 Bab 41 Kelompok Lain
42 Bab 42 Bertarung
43 Bab 43 Anggap Sebagai Teman
44 Bab 44 Serigala Darah
45 Bab 45 Kemunculan Tiga Orang Alam Kebangkitan
46 Bab 46 Raja Monster
47 Bab 47 Peningkatan
48 Bab 48 Terkena Bubuk Peledak Nafsu
49 Bab 49 Kemarahan Wanita Cantik
50 Bab 50 Beruang Bumi
51 Bab 51 Setengah Alam Kebangkitan
52 Bab 52 Pertarungan Murid Sekte
53 Bab 53 Orang Yang Bertarung, Aku Yang Memetik Hasil
54 Bab 54 Menantang Semua Jenius Keluarga Qin
55 Bab 55 Terlalu Lemah
56 Bab 56 Aura Alam Kebangkitan Puncak
57 Bab 57 Apakah Kamu Terbiasa Berbicara Seperti Wanita
58 Bab 58 Ayo Pergi Ke Keluarga Zianmeng
59 Bab 59 Berikan Pelajaran Pada Mereka
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Dewi Pedang
2
Bab 2 Jalan Pedang Adalah Yang Tak Terkalahkan
3
Bab 3 Jangan Mau Menjadi Tahanan Istri
4
Bab 4 Memusnahkan Keluarga Zhao
5
Bab 5 Cincin Penyimpanan
6
Bab 6 Kultivator Lepas
7
Bab 7 Sobat Cepat Lari
8
Bab 8 Membunuh Ular
9
Bab 9 Master Rune
10
Bab 10 Membutuhkan Pengawal
11
Bab 11 Dua Orang Baik
12
Bab 12 Memfitnah Orang
13
Bab 13 Serangan Ribuan Monster
14
Bab 14 Menerobos Ranah
15
Bab 15 Penyergapan
16
Bab 16 Kultivator Alam Pemahaman
17
Bab 17 Menjadi Raja Dari Segala Pedang
18
Bab 18 Tiba Di Kota Wumei
19
Bab 19 Membangkitkan Garis Keturunan
20
Bab 20 Membunuh Penjaga Kota
21
Bab 21 Paman Ling Zhei
22
Bab 22 Buronan
23
Bab 23 Di kota Wumei Airnya Terlalu Dalam
24
Bab 24 Teknik Seribu Tongkat
25
Bab 25 Sosok Menakutkan
26
Bab 26 Ayo Pergi Temui Kakekku
27
Bab 27 Menambah Musuh
28
Bab 28 Menginginkan Banyak Pedang
29
Bab 29 Membunuh Dengan Mudah
30
Bab 30 Panggung Hidup Dan Mati
31
Bab 31 Aturan Yang Tidak Bisa Dilanggar
32
Bab 32 Pembunuhan Instan
33
Bab 33 Masalah Selesai
34
Bab 34 Mencari Tempat Berlatih
35
Bab 35 Membuat Jimat
36
Bab 36 Rencana Keluarga Chang
37
Bab 37 Sekte Hantu
38
Bab 38 Mencari Kelompok
39
Bab 39 Masuk ke Hutan Ribuan Monster
40
Bab 40 Gelombang Monster
41
Bab 41 Kelompok Lain
42
Bab 42 Bertarung
43
Bab 43 Anggap Sebagai Teman
44
Bab 44 Serigala Darah
45
Bab 45 Kemunculan Tiga Orang Alam Kebangkitan
46
Bab 46 Raja Monster
47
Bab 47 Peningkatan
48
Bab 48 Terkena Bubuk Peledak Nafsu
49
Bab 49 Kemarahan Wanita Cantik
50
Bab 50 Beruang Bumi
51
Bab 51 Setengah Alam Kebangkitan
52
Bab 52 Pertarungan Murid Sekte
53
Bab 53 Orang Yang Bertarung, Aku Yang Memetik Hasil
54
Bab 54 Menantang Semua Jenius Keluarga Qin
55
Bab 55 Terlalu Lemah
56
Bab 56 Aura Alam Kebangkitan Puncak
57
Bab 57 Apakah Kamu Terbiasa Berbicara Seperti Wanita
58
Bab 58 Ayo Pergi Ke Keluarga Zianmeng
59
Bab 59 Berikan Pelajaran Pada Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!