Bab 12 Memfitnah Orang

Namun, meskipun kedua orang ini baik padanya, tetap saja ada juga yang merendahkan dirinya.

 "Patrick, untuk apa kamu membuang waktu pada orang yang jelas-jelas akan menjadi mayat nantinya. Lebih baik simpan energi kalian untuk diri sendiri, dari pada memikirkan orang lain lebih baik pikirkan diri sendiri."

 "Aku dengar perjalanan kali ini puluhan kali lebih sulit dari perjalanan yang pernah ada sebelumnya!"

 Salah satu wanita yang berada di kerumunan mencoba mengingatkan Patrick dan Lu Xin.

  Wanita ini juga berusia kira-kira 30 tahun, namun tubuhnya sangat terjaga dengan baik, dia terlihat seperti wanita berusia 25 tahun.

 Dari semua orang yang menjadi pengawal, hanya dia satu-satunya wanita di rombongan ini.

Patrick melihat ke arah wanita yang berbicara tersebut, namun tidak membantah kata-kata wanita itu, dia hanya diam saja.

  "Jangan menghiraukan wanita itu, dia memang seperti itu. Dia sebenarnya sangat baik, namun cara penyampaiannya memang sedikit keras."

Patrick melihat ke arah Juan Bai dan berkata.

 Lu Xin juga berkata, "Dia dulunya adalah wanita yang lembut, namun adiknya mati di usia yang sangat muda karena bertugas sebagai pengawal. Sejak saat itu dia menjadi jauh lebih keras pada semua orang, dia berkata seperti ini sebenarnya memiliki niat mengingatkan kamu untuk tidak ikut dalam rombongan kali ini!"

 Mendengar Patrick dan Lu Xin, wanita itu tidak mengatakan apapun, seolah-olah dia menyetujui apa yang di katakan kedua orang tersebut.

 Juan Bai juga melirik ke arah wanita tersebut.

 Meskipun wanita ini terlihat cukup arogan dan sombong, namun sebenarnya sangat baik. Justru orang-orang yang memilih diam tanpa berbicaralah yang sebenarnya sangat sombong dan arogan, sebab mereka tidak memasukan orang lain di matanya.

. . .

 15 menit kemudian, rombongan kereta kuda mulai perlahan berjalan dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat.

 Sepanjang jalan, Juan Bai akan mengobrol bersama Patrick dan Lu Xin.

 Dia juga sesekali akan menandai peta yang ada di tangannya.

 Sebelumnya dia membeli peta Wilayah Tianmen di prefektur Ouyang, ini bertujuan untuk mengetahui tempat-tempat berbahaya sehingga dia bisa mempersiapkan diri lebih cepat.

 Juan Bai melihat sebuah wilayah di luar kota Shushan bernama hutan ribuan monster.

 "Senior, kenapa hutan ini di sebut hutan ribuan monster?" Juan Bai menunjuk sebuah wilayah di peta lalu bertanya ke arah Patrick.

 Patrick memikul pisau besar di punggungnya kemudian berkata, "Hutan Ribuan Monster itu sesuai namanya, memiliki banyak binatang monster. Biasanya murid dari berbagai sekte akan datang ke hutan itu untuk mengasah kemampuan bertarung. Namun ada juga Kultivator lepas yang menjadi pemburu demi mencari keuntungan!"

 "Namun kita hanya lewat di pinggiran hutan saja, jadi untuk keadaan normal kita akan lewat dengan aman!" Ujar Patrick.

"Apakah daerah ini sangat berbahaya?" Tanya Juan Bai lagi.

  "Tentu saja, sebab disitu terdapat banyak binatang monster dengan berbagai level. Jika itu hanya binatang level 1 kami masih bisa melawan, namun jika level 2 kami harus lari, sebab itu bukanlah sesuatu yang bisa di lawan oleh manusia biasa!" Ucap Patrick.

Juan Bai hanya mengangguk menandakan dia paham, namun dia tidak bertanya lagi.

  Akhirnya, mereka pun telah berjalan puluhan mil meninggalkan kota Shushan.

 Beberapa kali ada perampok yang mencoba menghalangi mereka, namun saat melihat rombongan yang memiliki banyak pengawal, mereka semua lari terbirit-birit. Hal ini terjadi hampir di sepanjang jalan.

Tak lama kemudian, kereta perlahan-lahan mulai melambat, lalu penjaga berbaju besi berkata, "Kita akan beristirahat sejenak, setelah fajar kita akan berjalan melewati hutan ribuan monster!"

 Salah satu pria yang menggunakan baju besi bergegas turun lalu berkata pada semua orang.

  "Baik!"

 Semua orang mengangguk serentak.

"Cepat dirikan kemah sementara!"

 Pengawal keluarga Qin memberikan perintah.

 Juan Bai juga ikut sibuk membangun kemah sementara, adapun yang lain, pergi mencari kayu bakar.

 Di malam hari udara sangat dingin, jika tidak membuat api unggun, semua orang akan menggigil.

 "Hei bocah, ayo ikut aku mencari kayu bakar!"

 Lima orang pria datang ke sisi Juan Bai dan pria yang memimpin mengajak Juan Bai untuk ikut bersama mereka.

 "Tidak, biar anak ini membantuku membangun kemah, kamu silahkan cari orang lain!" Patrick langsung menolak permintaan orang itu.

 Wajah pria itu nampak murung.

 "Patrick, apa maksudmu?"

 "Cih!" Patrick mencibir.

 "Barso, jangan pikir aku tidak tahu apa yang kalian lakukan selama bertahun-tahun, selama ini kalian selalu menipu pengawal baru untuk mengajaknya mencari kayu bakar, lalu kalian membunuhnya dan mengambil hartanya. Sikap kalian benar-benar menjijikan."

 Pria yang bernama Barso nampak murka setelah rencananya di ketahui.

 "Patrick, jika kamu tidak memiliki bukti jangan menuduh orang sembarangan!" Ujar Barso merasa tidak senang.

 "Haha!" Patrick tertawa lalu berujar, "Hal-hal yang kalian lakukan, kalian lebih mengetahui itu di bandingkan aku. Namun coba jelaskan, kenapa setiap pengawal baru yang ikut bersama kalian mencari kayu bakar selalu hilang? Namun kalian kembali dalam keadaan baik-baik saja. Selama ini alasan kalian hanya mengatakan berpisah karena bertemu binatang buas, kalian benar-benar tua bangka bodoh!"

 Patrick terang-terangan langsung menghina kelompok orang ini di depan semua orang.

 "Kamu.. Kamu jangan menuduh orang sembarangan!" Barso nampak gemetar ketakutan. "Jika tidak ingin pergi yasudah tidak usah pergi, kenapa harus memfitnah kami!"

  "Ayoo, kita saja yang pergi, lagi pula apa gunanya membawa bayi merah yang tidak bisa melakukan apapun!" Barso berujar kemudian dia membawa kelompoknya mencari kayu bakar.

 Melihat sekelompok tua Bangka itu pergi, Patrick langsung mencibir.

Sebenarnya Juan Bai juga tidak masalah jika harus ikut pada orang-orang itu, toh meskipun mereka di tambahkan 10 orang lagi, itu belum cukup untuk mengancam nyawanya.

Setelah mendirikan dua kemah, dia mencari batu besar lalu duduk di atasnya mengamati area sekeliling, ini adalah pertama kalinya dia keluar dari kota Shushan. Sebelumnya dia hanya berkeliling bersama ayahnya, itu pun masih dalam lingkup area kota Shushan.

 Dari atas batu, matanya terfokus pada sosok yang berada di dalam tirai.

 Dari awal hingga akhir, dia belum melihat gadis dari keluarga Qin yang katanya menjadi objek pengawalan.

Terpopuler

Comments

Umar Muhdhar

Umar Muhdhar

1

2024-10-30

0

Nurul Pky

Nurul Pky

lanjutkan

2024-10-25

0

Eneng Eneng

Eneng Eneng

Iklan menyesatkan lagi. Aku gak benci iklan. Tapi cara iklan yg sulit tombol gak pungsi untuk mengakses tanda silang

2024-10-22

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Dewi Pedang
2 Bab 2 Jalan Pedang Adalah Yang Tak Terkalahkan
3 Bab 3 Jangan Mau Menjadi Tahanan Istri
4 Bab 4 Memusnahkan Keluarga Zhao
5 Bab 5 Cincin Penyimpanan
6 Bab 6 Kultivator Lepas
7 Bab 7 Sobat Cepat Lari
8 Bab 8 Membunuh Ular
9 Bab 9 Master Rune
10 Bab 10 Membutuhkan Pengawal
11 Bab 11 Dua Orang Baik
12 Bab 12 Memfitnah Orang
13 Bab 13 Serangan Ribuan Monster
14 Bab 14 Menerobos Ranah
15 Bab 15 Penyergapan
16 Bab 16 Kultivator Alam Pemahaman
17 Bab 17 Menjadi Raja Dari Segala Pedang
18 Bab 18 Tiba Di Kota Wumei
19 Bab 19 Membangkitkan Garis Keturunan
20 Bab 20 Membunuh Penjaga Kota
21 Bab 21 Paman Ling Zhei
22 Bab 22 Buronan
23 Bab 23 Di kota Wumei Airnya Terlalu Dalam
24 Bab 24 Teknik Seribu Tongkat
25 Bab 25 Sosok Menakutkan
26 Bab 26 Ayo Pergi Temui Kakekku
27 Bab 27 Menambah Musuh
28 Bab 28 Menginginkan Banyak Pedang
29 Bab 29 Membunuh Dengan Mudah
30 Bab 30 Panggung Hidup Dan Mati
31 Bab 31 Aturan Yang Tidak Bisa Dilanggar
32 Bab 32 Pembunuhan Instan
33 Bab 33 Masalah Selesai
34 Bab 34 Mencari Tempat Berlatih
35 Bab 35 Membuat Jimat
36 Bab 36 Rencana Keluarga Chang
37 Bab 37 Sekte Hantu
38 Bab 38 Mencari Kelompok
39 Bab 39 Masuk ke Hutan Ribuan Monster
40 Bab 40 Gelombang Monster
41 Bab 41 Kelompok Lain
42 Bab 42 Bertarung
43 Bab 43 Anggap Sebagai Teman
44 Bab 44 Serigala Darah
45 Bab 45 Kemunculan Tiga Orang Alam Kebangkitan
46 Bab 46 Raja Monster
47 Bab 47 Peningkatan
48 Bab 48 Terkena Bubuk Peledak Nafsu
49 Bab 49 Kemarahan Wanita Cantik
50 Bab 50 Beruang Bumi
51 Bab 51 Setengah Alam Kebangkitan
52 Bab 52 Pertarungan Murid Sekte
53 Bab 53 Orang Yang Bertarung, Aku Yang Memetik Hasil
54 Bab 54 Menantang Semua Jenius Keluarga Qin
55 Bab 55 Terlalu Lemah
56 Bab 56 Aura Alam Kebangkitan Puncak
57 Bab 57 Apakah Kamu Terbiasa Berbicara Seperti Wanita
58 Bab 58 Ayo Pergi Ke Keluarga Zianmeng
59 Bab 59 Berikan Pelajaran Pada Mereka
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Dewi Pedang
2
Bab 2 Jalan Pedang Adalah Yang Tak Terkalahkan
3
Bab 3 Jangan Mau Menjadi Tahanan Istri
4
Bab 4 Memusnahkan Keluarga Zhao
5
Bab 5 Cincin Penyimpanan
6
Bab 6 Kultivator Lepas
7
Bab 7 Sobat Cepat Lari
8
Bab 8 Membunuh Ular
9
Bab 9 Master Rune
10
Bab 10 Membutuhkan Pengawal
11
Bab 11 Dua Orang Baik
12
Bab 12 Memfitnah Orang
13
Bab 13 Serangan Ribuan Monster
14
Bab 14 Menerobos Ranah
15
Bab 15 Penyergapan
16
Bab 16 Kultivator Alam Pemahaman
17
Bab 17 Menjadi Raja Dari Segala Pedang
18
Bab 18 Tiba Di Kota Wumei
19
Bab 19 Membangkitkan Garis Keturunan
20
Bab 20 Membunuh Penjaga Kota
21
Bab 21 Paman Ling Zhei
22
Bab 22 Buronan
23
Bab 23 Di kota Wumei Airnya Terlalu Dalam
24
Bab 24 Teknik Seribu Tongkat
25
Bab 25 Sosok Menakutkan
26
Bab 26 Ayo Pergi Temui Kakekku
27
Bab 27 Menambah Musuh
28
Bab 28 Menginginkan Banyak Pedang
29
Bab 29 Membunuh Dengan Mudah
30
Bab 30 Panggung Hidup Dan Mati
31
Bab 31 Aturan Yang Tidak Bisa Dilanggar
32
Bab 32 Pembunuhan Instan
33
Bab 33 Masalah Selesai
34
Bab 34 Mencari Tempat Berlatih
35
Bab 35 Membuat Jimat
36
Bab 36 Rencana Keluarga Chang
37
Bab 37 Sekte Hantu
38
Bab 38 Mencari Kelompok
39
Bab 39 Masuk ke Hutan Ribuan Monster
40
Bab 40 Gelombang Monster
41
Bab 41 Kelompok Lain
42
Bab 42 Bertarung
43
Bab 43 Anggap Sebagai Teman
44
Bab 44 Serigala Darah
45
Bab 45 Kemunculan Tiga Orang Alam Kebangkitan
46
Bab 46 Raja Monster
47
Bab 47 Peningkatan
48
Bab 48 Terkena Bubuk Peledak Nafsu
49
Bab 49 Kemarahan Wanita Cantik
50
Bab 50 Beruang Bumi
51
Bab 51 Setengah Alam Kebangkitan
52
Bab 52 Pertarungan Murid Sekte
53
Bab 53 Orang Yang Bertarung, Aku Yang Memetik Hasil
54
Bab 54 Menantang Semua Jenius Keluarga Qin
55
Bab 55 Terlalu Lemah
56
Bab 56 Aura Alam Kebangkitan Puncak
57
Bab 57 Apakah Kamu Terbiasa Berbicara Seperti Wanita
58
Bab 58 Ayo Pergi Ke Keluarga Zianmeng
59
Bab 59 Berikan Pelajaran Pada Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!