Bab 3 Jangan Mau Menjadi Tahanan Istri

   Awalnya Juan Bai hanya berfikir rasa sakit itu hanya mimpi, namun setelah dia membuka mata, rasa sakit seperti terpotong-potong masih ada dan bahkan semakin lama semakin sakit.

 Di tengah malam yang sunyi, suara teriakan Juan Bai seperti babi di sembelih mengganggu seluruh binatang yang sedang tidur.

"Ahhhhhh... Ahhhhh!"

 Dia ingin sekali pingsan agar tidak merasakan sakit, hanya saja otaknya tetap terjaga dan tidak mengizinkannya untuk tidur.

 "Aku tidak tahan lagi.. Aku tidak tahan lagi!"

 Juan Bai terus menerus melolong kesakitan. Dia menggigit giginya dengan kuat hingga gusinya berdarah, urat-urat di dahinya menonjol seperti cacing, tangannya terkepal erat dan tubuhnya telah basah oleh keringat.

   Dalam hatinya dia sangat menyesali pilihannya kali ini.

Waktu terus berjalan, hingga fajar pun akhirnya tiba. Setelah hampir semalaman merasakan penyiksaan yang tidak manusiawi, akhirnya Juan Bai bisa menghela nafas lega.

Kini rasa sakit terpotong-potong itu sudah tidak ada lagi, yang ada justru perasaan berenergi, seolah-olah meskipun dia naik turun gunung selama puluhan kali, dia tidak akan kelelahan.

 "Apakah seperti ini rasanya menjadi Kultivator?" Gumam Juan Bai.

Lalu dia kembali mengingat percakapannya dengan Dewi Pedang di dalam mimpi.

 "Kak Dewi Pedang berpesan untuk menjaga agar orang tidak mengetahui aku adalah kultivator jalan pedang, lalu menyerap pedang di bawah kualitas pedang yang aku miliki."

  "Lalu, bagaimana cara aku bertarung jika tidak memiliki teknik pedang?" Juan Bai menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

 Namun, saat dia memikirkan cara bertarung, seketika sebilah pedang berwarna biru langsung keluar dari tubuhnya entah dari mana.

 Saat pedang ini keluar, dia memotong apa saja dalam jarak sepuluh meter.

Srashh! Srashh! Srashh!

Pedang ini terbang sangat cepat hingga hanya terlihat kilatan cahaya biru.

Syiu! Syiu! Syiu!

Juan Bai bertanya-tanya bagaimana pedang ini bisa bergerak sendiri, dan butuh waktu lumayan lama baginya untuk memahami cara kerja pedang ini.

Akhirnya setelah terus-menerus mencoba, dia berhasil memahami cara mengendalikan pedang ini.

 Ternyata yang di maksud jalan pedang adalah menyatu dengan pedang, dan pedang adalah bagian dari tubuh kita. Jadi saat kita berfikir kemana maka pedang itu akan kesitu, jika kita menunjuk kesatu arah, pedang itu akan pergi ke arah yang di tunjuk!

  "Hiss, pantas saja Kultivator Pedang sangat di takuti." Juan Bai berujar, "Bahkan tanpa bergerak dan hanya dengan fikiran, itu sudah bisa membunuh musuh."

 Kemudian dia lagi-lagi melakukan eksperimen untuk mencoba sejauh apa jangkauan pedang terbangnya, kemudian dia menunjuk ke arah sebuah pohon yang berjarak lima puluh meter jauhnya.

 Syush!

Srashh! Srashh!

 Saat Juan Bai menunjuk kayu yang ada di kejauhan, seketika Pedang langsung terbang dan memotong-motong kayu yang di tunjuk Juan Bai hingga menjadi beberapa bagian.

  "Wow!"

 Keterkejutan muncul di matanya seolah-olah ini adalah hal yang tidak bisa di pahami nya sama sekali.

 "Lalu apakah pedang ini bisa membawaku terbang?" Juan Bai tampak berfikir keras.

   Namun setelah percobaan yang menguras tenaga, dia tetap gagal.

 "Sepertinya ini karena tingkat kultivasi ku yang terlalu rendah!" Juan Bai memikirkan beberapa kemungkinan yang masuk akal.

  Lagi pula dia baru memulai jalan pedang, dan butuh waktu untuk memahami sepenuhnya jalan pedang ini.

 Dengan pikirannya, dia kembali mencoba batas maksimal pedangnya bisa menempuh, ini bertujuan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan.

  Lalu dia memanggil pedang Ling Yu Nan di tangannya dan memainkannya beberapa kali.

Pedang ini sangat dingin dan ringan, selain itu ada pola-pola seperti ombak di atas bilah pedang Ling Yu Nan.

  Juan Bai mengalihkan pandangannya ke arah kediaman keluarga Zhao, lalu bergumam, "Keluarga Zhao, keluarga Zhao. Kalian akan membayar mahal atas tindakan kalian."

 . . .

 Di kota Shushan, kediaman keluarga Zhao!

  Bunyi kembang api terdengar sangat bising dari waktu ke waktu, banyak tamu nampak keluar masuk dari dalam kediaman keluarga Zhao.

  Banyak masyarakat yang berjalan kaki juga menoleh ke dalam kediaman keluarga Zhao tanpa di sadari, baik karena penasaran ataupun berkat suara kembang api.

 "Apa yang terjadi di kediaman keluarga Zhao?" Seorang paman dengan baju cheongsam bertanya pada beberapa pria di depannya.

  "Entahlah," Seseorang berkata, "Aku hanya mendengar sedikit bahwa Nona Zhao yang bernama Talia sedang melangsungkan pertunangan dengan Malvin dari Sekte Pedang Kabut!" ucap orang tersebut sambil menghisap cerutu di tangannya.

  "Bagaimana bisa? Bukankah baru beberapa hari yang lalu gadis itu bertunangan dengan anak keluarga Bai?" Tanya orang lain dengan sedikit bingung.

   Melihat ada orang yang ketinggalan berita, seorang pria botak nampak bersemangat. Dia siap untuk memberikan informasi terbaru pada orang itu.

  Dia mengambil kursi kayu yang ada di kedai pinggir jalan lalu berujar, "Senior ini nampaknya belum mengetahui berita terbaru kan?" Tanya pria botak.

 "Berita apa? Aku bahkan tidak di izinkan istriku untuk keluar rumah, beruntung istriku sedang sakit dan aku memiliki kesempatan keluar untuk membeli obat!" Ucap lelaki tua yang memegang sekantong obat herbal dengan canggung.

  Mendengar hal ini, banyak orang menunjukan tatapan simpati padanya.

 Tatapan mata semua orang sangat jelas memiliki arti, "Artinya kamu ini seorang suami atau seorang tahanan!"

 Tapi pria botak seolah tidak perduli pada nasip lelaki tua itu, dia berbicara hingga air liur muncrat kemana-mana.

  "Bro.. Kamu harus tahu, tadi malam keluarga Bai mengalami nasip tragis." Pria botak itu menyesap mulutnya lalu berujar lagi, "Pada tengah malam, kediaman keluarga Bai terbakar hebat hingga seluruh anggota keluarga Bai musnah, jadi saat ini keluarga Bai tidak memiliki keturunan lagi yang masih hidup." ucap pria botak itu dengan wajah serius yang di buat-buat.

  "Lalu.. Siapa yang melakukan itu pada keluarga Bai? Dan kenapa nona keluarga Zhao justru menerima pria lain?" Tanya paman yang membawa kantung obat.

  Pria botak mencibir dan berkata, "Bah bah, Talia adalah gadis cantik dan ambisius, jadi tentu saja dia tidak ingin menjadi janda setelah tunangannya mati, lagi pula wanita bodoh mana yang masih setia pada orang mati." Pria botak berujar, kemudian dia berkata lagi, "Brother, kamu juga harusnya biarkan saja istrimu mati agar kamu tidak terkurung seperti tahanan setiap hari, aku sangat prihatin padamu."

  "Yah, betul.. Kamu jangan mau menjadi tahanan istri, jika kamu yang sakit, mungkin dia akan langsung mencari suami lain!" Ucap paman berbaju cheongsam.

  Mendengar hal ini, paman yang membawa kantung obat nampak berfikir..

Lalu dia pun pergi meninggalkan kerumunan.

. . .

 Di area lain, saat ini Juan Bai kembali ke hutan tempat dia di kejar sebelumnya. Dari sini dia melihat ke arah puing-puing keluarga Bai dengan mata penuh dendam.

Terpopuler

Comments

Nurul Pky

Nurul Pky

wah langsung mantap ilmu pedangnya 👍

2024-10-24

0

Harusnya Pria Botak mending Cari Istri Lain

2024-10-23

0

Yanka Raga

Yanka Raga

oke thor
🤩😎

2024-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Dewi Pedang
2 Bab 2 Jalan Pedang Adalah Yang Tak Terkalahkan
3 Bab 3 Jangan Mau Menjadi Tahanan Istri
4 Bab 4 Memusnahkan Keluarga Zhao
5 Bab 5 Cincin Penyimpanan
6 Bab 6 Kultivator Lepas
7 Bab 7 Sobat Cepat Lari
8 Bab 8 Membunuh Ular
9 Bab 9 Master Rune
10 Bab 10 Membutuhkan Pengawal
11 Bab 11 Dua Orang Baik
12 Bab 12 Memfitnah Orang
13 Bab 13 Serangan Ribuan Monster
14 Bab 14 Menerobos Ranah
15 Bab 15 Penyergapan
16 Bab 16 Kultivator Alam Pemahaman
17 Bab 17 Menjadi Raja Dari Segala Pedang
18 Bab 18 Tiba Di Kota Wumei
19 Bab 19 Membangkitkan Garis Keturunan
20 Bab 20 Membunuh Penjaga Kota
21 Bab 21 Paman Ling Zhei
22 Bab 22 Buronan
23 Bab 23 Di kota Wumei Airnya Terlalu Dalam
24 Bab 24 Teknik Seribu Tongkat
25 Bab 25 Sosok Menakutkan
26 Bab 26 Ayo Pergi Temui Kakekku
27 Bab 27 Menambah Musuh
28 Bab 28 Menginginkan Banyak Pedang
29 Bab 29 Membunuh Dengan Mudah
30 Bab 30 Panggung Hidup Dan Mati
31 Bab 31 Aturan Yang Tidak Bisa Dilanggar
32 Bab 32 Pembunuhan Instan
33 Bab 33 Masalah Selesai
34 Bab 34 Mencari Tempat Berlatih
35 Bab 35 Membuat Jimat
36 Bab 36 Rencana Keluarga Chang
37 Bab 37 Sekte Hantu
38 Bab 38 Mencari Kelompok
39 Bab 39 Masuk ke Hutan Ribuan Monster
40 Bab 40 Gelombang Monster
41 Bab 41 Kelompok Lain
42 Bab 42 Bertarung
43 Bab 43 Anggap Sebagai Teman
44 Bab 44 Serigala Darah
45 Bab 45 Kemunculan Tiga Orang Alam Kebangkitan
46 Bab 46 Raja Monster
47 Bab 47 Peningkatan
48 Bab 48 Terkena Bubuk Peledak Nafsu
49 Bab 49 Kemarahan Wanita Cantik
50 Bab 50 Beruang Bumi
51 Bab 51 Setengah Alam Kebangkitan
52 Bab 52 Pertarungan Murid Sekte
53 Bab 53 Orang Yang Bertarung, Aku Yang Memetik Hasil
54 Bab 54 Menantang Semua Jenius Keluarga Qin
55 Bab 55 Terlalu Lemah
56 Bab 56 Aura Alam Kebangkitan Puncak
57 Bab 57 Apakah Kamu Terbiasa Berbicara Seperti Wanita
58 Bab 58 Ayo Pergi Ke Keluarga Zianmeng
59 Bab 59 Berikan Pelajaran Pada Mereka
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Dewi Pedang
2
Bab 2 Jalan Pedang Adalah Yang Tak Terkalahkan
3
Bab 3 Jangan Mau Menjadi Tahanan Istri
4
Bab 4 Memusnahkan Keluarga Zhao
5
Bab 5 Cincin Penyimpanan
6
Bab 6 Kultivator Lepas
7
Bab 7 Sobat Cepat Lari
8
Bab 8 Membunuh Ular
9
Bab 9 Master Rune
10
Bab 10 Membutuhkan Pengawal
11
Bab 11 Dua Orang Baik
12
Bab 12 Memfitnah Orang
13
Bab 13 Serangan Ribuan Monster
14
Bab 14 Menerobos Ranah
15
Bab 15 Penyergapan
16
Bab 16 Kultivator Alam Pemahaman
17
Bab 17 Menjadi Raja Dari Segala Pedang
18
Bab 18 Tiba Di Kota Wumei
19
Bab 19 Membangkitkan Garis Keturunan
20
Bab 20 Membunuh Penjaga Kota
21
Bab 21 Paman Ling Zhei
22
Bab 22 Buronan
23
Bab 23 Di kota Wumei Airnya Terlalu Dalam
24
Bab 24 Teknik Seribu Tongkat
25
Bab 25 Sosok Menakutkan
26
Bab 26 Ayo Pergi Temui Kakekku
27
Bab 27 Menambah Musuh
28
Bab 28 Menginginkan Banyak Pedang
29
Bab 29 Membunuh Dengan Mudah
30
Bab 30 Panggung Hidup Dan Mati
31
Bab 31 Aturan Yang Tidak Bisa Dilanggar
32
Bab 32 Pembunuhan Instan
33
Bab 33 Masalah Selesai
34
Bab 34 Mencari Tempat Berlatih
35
Bab 35 Membuat Jimat
36
Bab 36 Rencana Keluarga Chang
37
Bab 37 Sekte Hantu
38
Bab 38 Mencari Kelompok
39
Bab 39 Masuk ke Hutan Ribuan Monster
40
Bab 40 Gelombang Monster
41
Bab 41 Kelompok Lain
42
Bab 42 Bertarung
43
Bab 43 Anggap Sebagai Teman
44
Bab 44 Serigala Darah
45
Bab 45 Kemunculan Tiga Orang Alam Kebangkitan
46
Bab 46 Raja Monster
47
Bab 47 Peningkatan
48
Bab 48 Terkena Bubuk Peledak Nafsu
49
Bab 49 Kemarahan Wanita Cantik
50
Bab 50 Beruang Bumi
51
Bab 51 Setengah Alam Kebangkitan
52
Bab 52 Pertarungan Murid Sekte
53
Bab 53 Orang Yang Bertarung, Aku Yang Memetik Hasil
54
Bab 54 Menantang Semua Jenius Keluarga Qin
55
Bab 55 Terlalu Lemah
56
Bab 56 Aura Alam Kebangkitan Puncak
57
Bab 57 Apakah Kamu Terbiasa Berbicara Seperti Wanita
58
Bab 58 Ayo Pergi Ke Keluarga Zianmeng
59
Bab 59 Berikan Pelajaran Pada Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!