Chapter 18

Asta Devany Prov.

Aku tertidur lelap ah tidak juga cuman merem aja kok , Soal nya males dengerin guru nerangin pandahal pelajaran yang dia terang kan udah pernah ku pelajari di rumah hiss memang ya belajar di sekolah biasa itu tak semenyenang kan dengan sekolah mata - mata.

Brak ...!!

" Asta Devany !!! Apa kamu tidak mendengar kan yang saya terangkan ?! "

Teriakan itu sukses membuat ku bangun dengan kaget , Sementara ku dengar banyak orang yang ikut terkejut seraya mengumpat.

Aku menatap malas Pak tarmono " Apaan sih pak? , Saya kan lagi tidur kok bapak malah ganggu tidur saya ? "

Pak tarmono menatap ku sambil mengangguk - angguk " Bagus ya , Dari tadi kamu tidak mendengar kan penjelasan saya ?"

Ku putar bola mata ku dengan malas " Saya dengerin ko pak , Meski pun saya kelihatan lagi tidur saya sebener nya mendengar kan bapak ko "

" Halah! , Banyak alasan ! Cepet keluar dari kelas dan berdiri di depan kelas sampai bel belajaran berakhir nya berbunyi ".

" Dengan senang hati pak ! " Kata ku semangat .

Cihuyy..., akhir nya bisa bebas dari guru membosan kan itu awokwok ....

Dengan santai nya aku berjalan melewati pak tarmono lalu tersenyum lebar ke arah guru itu " Bapak emang pengertian deh , Cihuyy dadah pakk saya mau ke depan kelas "

" Sudah sana - sana ! " Pak tarmono mengibas kan tangan ke arah ku dengan gaya mengusir.

" Eh tunggu dulu pak ada yang ketinggalan " Kata ku mendadak .

" Apa lagii ?! " kata pak tarmono gemas.

" Ada yang ketinggalan pak "

" Apa nya yang ke tinggalan?!"

" Itu lho pak temen saya , Liz yuk ikut gue " Aku melambai kan tangan ke arah Liz dengan bersemangat .

Namun tubuh ku malah di dorong keluar dari kelas " Liz tetap di kelas jangan macam - macam dan bikin keributan Asta "

" Yee bapak , kan jadi gak setia kawin eh nikah ..shit kawan! Maka nya saya ajak dia " Kata ku saat Pak Tarmono mendorong ku keluar dari kelas .

" Terserah kamu saja jangan gangggu pelajaran saya dan tetap diam berdiri di situ ! " Cetus Pak Tarmono seraya menutup pintu kelas dengan cepat .

Aku mendengus kesal dan bersandar di dinding dekat pintu " Ck , Kalo diem disini pasti gak asyik "

" Murid baru udah kena hukuman enak gak tuh beb? "

Aku terlonjak kaget saat sebuah suara mengaget kan ku , Lalu Seorang cowok terkekeh geli melihat tingkah ku.

" Jirr , Gue kira siapa ternyata elu " Cetus ku saat tau siapa yang mengaget kan ku.

" Lah terus siapa yang loe harepin ? " Tanya Devin seraya ikut bersandar di dinding tepat di sebelah ku.

" Kalo boleh Liz aja atau guru bk sekalian dari pada elo " Kata ku sadis.

" Duh sakit tau denger nya " Cowok itu berpura - pura merasa sedih kemudian tertawa lepas.

" Brisik ah , Bilang aja loe kesini mau ledekin gue kan? "

" Yee , Ketahuan deh kalo udah ketahuan mana mau gue ledekin loe " Ucap nya cemberut " Lagian loe bikin masalah kok sampe di hukum kayak gini"

" Eh curut jangan kepo , Udah sana hus - hus pergi jangan ganggu gue " Kata ku dengan gaya mengusir.

Devin menatap ku dengan bete " Gak punya perasaan gak, punya hati loe ,siapa juga yang mau gangguin elo? "

Please deh kenapa sih nih cowok kalo deket ama gue rese banget tapi kalo bicara ama orang lain keliatan cool dan keren giliran gue nyebelin .

" Loe kesini mau ngehina gue ? " Ketus ku kesal.

" Ya, gak dong gue ke sini cuman lewat doang dan kebetulan liat loe berdiri di sini maka nya gue samperin loe " Kilah nya .

Mata ku menyipit dan menatap nya dengan curiga " Loe nguntit gue ya?"

Cowok itu malah tertawa bukan nya marah aneh banget " Ya gak lah geer amat deh loe "

" Biarin kan yang geer gue "

" Ya udah deh gue pergi dulu jaga diri baik - baik di sini banyak orang jahat lhoo jangan sampe loe nyinggung salah satu dari mereka tar baru tau rasa loe " Setelah berkata seperti itu cowok itu melenggang pergi meninggal kan ku.

" JEDERRR...!!!"

Aku terlonjak kaget saat sebuah suara melengking ditelinga kanan ku dan dua tangan yang menepuk kedua pundak ku dari belakang " Mama help me !!" Jerit ku kaget.

" Pfft ... hahaha anj*r segitu aja loe udah kaget Sta " Kata seseorang dengan tawa membahana .

Aku berbalik dan memelototi cewek yang berani mengaget kan ku " Asem loe Liz untung jantung gue kuat "

" Ya elah loe kan gak punya penyakit jantung jadi gak mungkin loe jantungan "

" Terserah elo deh lagian kenapa loe bisa keluar dari kelas? Si Tarmono pasti gak ngijinin murid keluar dari kelas nya pas lagi pejaran nya di mulai " Cetus ku heran " Kok loe bisa keluar sih ? Loe pake cara apaan coba?"

Liz tersenyum sumringah " Gue pake cara baik - baik dong yang pasti nya cuman minta izin ke toilet karena kebelet dan kebetulan gue anak baik jadi nya Pak Tarmono percaya ama gue , Gak kayak loe "

" Shitt! Jadi maksud loe gue bukan anak baik - baik aja gitu ?"

" Iya lah , Bukti nya loe berani ngelawan Pak Tarmono bahkan seneng banget pas di suruh keluar " Kata Liz seraya tersenyum lebar.

" Yee dasar muna, loe juga bukan anak baik - baik , Inti nya meski pun tampang loe kalem loe tetep aja mirip kayak gue ! " Cetus ku dengan senyum licik.

" Hah?! enak aja , Siapa juga yang mau di samain ama elo ? " Cibir Liz kesal " Dari pada berantem mendingan kita ke ruang osis ada yang mau gue tunjukin bukti - bukti yang gue temukan "

"Oke " Kata ku seraya berjalan cepat menuju ruang osis bersama liz.

Kami menyeberngi lapangan basket dan menuju gedung sebelah yaitu gedung ekstrakulikuler Ruang osis berada di lantai dua sementara di lantai satu itu tempat klub kesenian .

" Gila loe ya jalan kok cepet amat kayak orang mau lomba jalan cepat " Protes Liz saat aku berjalan semakin cepat dan seperti orang yang mau lari namun pada akhir nya kami malah lari juga.

" Berhubung sekarang gak ada rapat anggota osis pasti ruangan itu sepi dan itu kesempatan kita buat bergerak leluasa " Kata ku di sela - sela hembusan nafas ku yang memburu.

Kami bergerak cepat menuju lantai dua sementara itu juga kami tetap awas dan waspada , Ingat ya musuh selalu berada di mana - mana jadi jangan heran kalo kami terlalu waspada.

Tak butuh waktu lama akhir nya kami sampai di depan pintu ruang Osis, Ku lihat dengan hati Liz memutar hendel pintu ruangan itu .

Kemudia menoleh pada ku " Di kunci "

Tanpa banyak bicara aku memberikan nya jepit rambut ku pada liz yang menerima nya tanpa bicara sedikit pun lalu mencoba membobol pintu hanya dengan jepit rambut.

Tak lama terdengar bunyi Klik lembut menandakan bahwa pintu sudah terbuka , Kami pun segera masuk kedalam harus nya tempat ini di segel dengan pita kuning namun polisi yang menangani kasus ini terlalu b*d*h mungkin.

" Untung nya kepala sekolah meminta ruangan ini di kunci dan di jaga ketat agar bukti - bukti dan jejak sang pelaku tidak hilang karena banyak siswa yang iseng ingin masuk" ucap Liz seolah - olah dia tau apa yang sedang ku pikir kan .

" Berhubung Satpam nya lagi sarapan di bawah dan mungkin pengganti mereka lagi menuju kesini jadi nya ruangan ini gak ada yang jaga " Lanjut Liz" kita cuman punya waktu sebentar untuk leluasa menyelidiki tkp ini "

" Dan lihat itu, Itu yang pernah aku bilang ke kamu letak nya masih di posisi awal dan gak geser sedikit pun " Liz menujuk ke arah dinding yang di hiasi poster struktur anggota ke organisasian osis dan struktur foto anggota nya yang letak nya saling bersampingan.

Jantung ku mencelus saat melihat sesuatu yang mengerikan dan membuat ku mual.

Terpopuler

Comments

Febby Sadin

Febby Sadin

like dan komen thor!

salam dari Cinta Beda Provinsi🥰
mari saling mendukung thor

2021-02-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!