Chapter 14

Asta Devany prov.

Aku berjalan menuju halte berhubung pulang sekolah aku tak di jemput oleh pak mar supir pribadi keluarga Devany karena kakek melarang pak mar untuk menjemput ku.

" Masih aja ninggalin gue mulu " Seru Liz saat mendekati ku dengan terengah - engah " Balik bareng gue yuk kebetulan gue juga gak di jemput sama supir bokap gue "

" Oy , Ta ! " Teriak Liz saat aku tak mendengar kan ocehan nya .

Mata ku tertuju pada sosok yang tidak asing dan mengamati nya , Sosok itu tengah mengemudi moge dengan kecepatan full sementara di belakang nya sebuah mobil polisi yang terlihat sedang mengejar nya.

" Liz... itu dia ! "

" Apaan sih ? " Liz menatap ku dengan jengkel namun mata nya membulat saat melihat sosok yang ku maksud.

" Willy broun ?! , Mata - mata dari negara Amerika serikat ?! " Seru Liz keras membuat ku langsung memelototin nya.

" Ma-maaf abis gue kaget banget sih "

" Kita kejar dia pasti ada yang ingin dia sampai kan dan btw kenapa dia jadi kejar - kejaran sama polisi ?" Gumam ku .

" Kayak nya dia gak di kejar - kejar polisi deh , Mereka kayak buru - buru datang ke suatu tempat " Balas Liz.

Sebuah motor ninja berhenti di depan kami , Orang yang mengendarai nya tampak cukup familiar meski wajah nya tertutupi oleh helm hitam.

" Hai My Big Bos " Cowok itu melambai kan tangannya lalu melepas kan helm nya dengan gaya sok keren " Lama gak ketemu makin cakep aja loe "

Orang yang mengendarai motor ninja kawasaki itu adalah Rifki teman masa kecil ku .

" Gue gak di sapa nih? " Tanya Liz cemberut.

" Eits hampir lupa , Hai Liz gimana kabar loe? "

" Kabar gue baik , Loe sendiri gimana? "

" Seperti yang kalian lihat sekarang gue baik - baik aja " Ucap nya seraya tersenyum manis yang membuat cewek mana pun langsung lumer hati nya namun bagi ku aku tak akan terpengaruh aku sudah kebal.

" Tepe - tepe mulu liat tuh banyak yang liatin elo " Tegur ku " Kami gak mau jadi bahan pembicaraan orang - orang syirik "

"Tepe - Tepe ? " Rifki menaut kan Alis tanda tak mengerti.

" Maksud nya tebar - tebar pesona " Jawab Liz gemas.

" Jangan bilang loe cemburu kalo ada yang suka ama gue ? " Cowok itu tersenyum jail membuat ku ingin sekali menghajar nya.

" Nggak lah ya " Aku mengibas kan tangan ku lalu mendekati nya " Ketemuan di Cafe cantik - cantik ada hal yang pingin gue bahas "

" Jam berapa ? " Tanya nya.

" Jam delapan malam "

"Gak salah tuh loe ngajak gue kencan? " Rifki terkekeh kecil.

Aku menatap nya bete " Ini bukan kecan oke ? lagian gue dateng bareng Liz "

" Ada yang ingin kami tanyain ke elo dan ada yang ingin kami bahas juga " Sambung Liz.

Cowok itu menautkan alis dengan bingung lalu mengangguk mengerti .

" Ya udah kalo gitu sampe ketemu lagi " Aku melambai kan tangan saat bus berwarna merah datang dan segera masuk bersama Liz.

Sepanjang perjalanan kami hanya di penuhi dengan keheningan dan sibuk dengan pikiran masing - masing .

" Sta gue penasaran ama kedua cowok preman tadi , Mereka berasal dari keluarga Konglomerat ternama tapi lebih kerenan keluarga loe dari pada mereka "

Aku menoleh dan menatap Liz " Keluarga konglomerat ? Gak salah tuh ? Ada apa gerangan sampe keluarga ternama malah jadi preman sekolah "

" Mana gue tahu ? gue kan tempe ! "

Aku menatap nya tanpa ekspresi " Candaan loe terlalu garing "

" Iya deh gue gak pinter bercanda " Ucap Liz dengan gaya pura - pura sendu.

" Nah tuh loe sadar diri kenapa masih aja ngajak gue bercanda ? " Kata ku iseng.

" Sia*l*n Loe ! " Liz terkekeh dan meninju pelan bahu ku .

Aku hanya manyun kemudian berubah ekspresi dengan cepat " Btw gue penasaran kenapa Wlly broun ada di sini ? "

"Mana gue tahu ?..."

" Gak usah promosiiin slogan gk menarik itu "

Liz hanya tersenyum lebar saat mendengar nya dan berbisik " Gue kan mantan agent mata - mata di bidang tecnologi , Informasi dan pengkodean jadi pasti tau apa penyebab nya Wlly Broun ada di sini "

Aku menatap nya dengan girang "Serius ?"

" Dua rius neng ! " Seru nya semangat .

" Kalo gitu kita langsung nyusul dia ?" Tanya ku bersemangat.

" Kalo loe nya mau " Ucap Liz " Dia lagi ke gedung mahkamah agung buat ngurus persoalan bawahan nya yang gak sengaja bikin kekacauan di sini "

Aku langsung cemberut mendengar nya " Gak perlu deh gue gak mau ganggu dia "

" Jangan bilang loe suka ama om - om ganteng itu yang mirip Bill gates ? "

" Enak aja ! Gue kan anggap dia udah kayak paman gue sendiri semenjak kami ketemu di london tiga tahun yang lalu " Bantah ku kesal.

Liz tertawa keras lalu terdiam " So kita langsung pulang ke rumah ? "

" Ya " Angguk ku " Tapi gue mau langsung ke rumah sakit mau jenguk adek gue "

" Murry? Dia kenapa ? " Tanga Liz dengan ekspresi kaget.

" Gue gak mau cerita loe bisa liat di berita" Jawab ku Lirih.

Liz menghembus kan nafas nya dengan pelan lalu mengangguk dan mengotak - atik ponsel nya.

" Gue duga loe di jebak sama seseorang lagian mana mungkin loe berani lukain adek loe? sementara loe sendiri sayang banet ke Murry " Kata Liz dengan serius.

" Kalo misal nya itu beneran gue gimana ? " Tanya ku pelan.

" Gue gak akan percaya itu meski orang yang lukain adik loe mirip banget ama loe" Cetus Liz serius lalu menatap ku dengan lembut " Dan aku yakin ada yang mau jebak elo "

Aku tersenyum getir" gue kira loe bakalan percaya ama tuduhan gaje itu dan gue gak nyangka loe bakalan bilang ada yang ngejebak gue "

" Gue bilang kayak gitu karena kemungkinan kebenaran nya 77% atau 95%? " gumam nya " Inti nya semua ini pasti pelaku nya bukan elo "

" Kalo gitu loe pasti udah tau dong siapa pelaku nya karena di liat dari sikap loe yang santai banget " Liz menatap ku dengan tajam membuat ku lagi - lagi tersenyum getir .

" Ya , Gue emang tau pelaku nya tapi ya udahlah pelaku nya cuman main belakang aja dan pelaku nya juga ada di salah satu anggota keluarga gue "

" Udah gue duga " Ucap Liz tanpa berkedip.

" Lebih baik loe nyewa apartemen dan misahin diri dari kediaman Keluarga Devany itu yang aman buat loe ketimbang di sana terus " Saran Liz seraya menepuk pundak ku.

" Ya tar gue pindah " Kata ku menyetujui nya kemudian berdiri dan berjalan keluar dari bus saat bus yang kami tumpangi berhenti di depan halte Rumah sakit .

Meninggal kan Liz sendirian membuat ku merasa tak nyaman berjalan sedirian mana aku kan baru beberapa hari di indonesia .

Terpopuler

Comments

silviaanugrah

silviaanugrah

hai thor, aku datang bawa 15like & 10vote.
smgt up & smg ceritanya sukses ya, aku tunggu selalu feedback-nya. 😉

2021-02-11

1

semingit Melo kamelo Milo Susu Milo Indomilk wkkwkwk😂😂😂

2020-10-14

3

Susi Ana

Susi Ana

rate n jempol hadir, mampir yuk

2020-10-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!