Chapter 10

Asta Devany prov.

Aku berjalan memasuki gerbang raksasa yang hampir menutupi bangunan besar yang hampir menyaingi istana negara , Ada perasaan tak enak yang menggelitiki hati ku.

" Selamat datang Miss Asta , Kenapa anda pulang larut malam seperti ini ? Angin malam tidak baik untuk kesehatan anda "

Kepala pelayan keluarga Devany menyambut ku di depan pintu utama .

" Tidak ada urusan nya dengan anda " ketus ku seraya menyelonong masuk.

"Miss Asta , Mr.Devany dan ayah anda sedang menunggu anda di ruang kerja Mr.Devany "

" Bilang ke mereka aku sedang sibuk "

"Miss tapi ayah anda mengingin kan anda ke sana"

" Diam lah !" bentak ku tak senang saat kepala pelayan keluarga devany itu terus - terus an membujuk ku " Aku akan pergi kesana "

" Baik lah, kalau begitu mari saya antar anda ke tempat Mr.devany "

" oke "

Aku tersenyum kecut , kemudian aku mengikuti dari belakang nya dia menuntun ku keruang kerja pria tua brengsek itu lalu mengetuk pintu nya.

Terdengar suara sahutan dari dalam , Dan menyuruh aku masuk kepala pelayan segera membuka kan pintu untuk ku dan mendorong ku masuk.

Aku melangkah masuk , wajah ku membeku melihat ayah ku sudah duduk di depan meja kerja kakek ku itu beranjak berdiri dan mendekati ku dengan wajah dingin tanpa ekspresi.

Tubuh ku ikut membeku seolah - olah tatapan tajam ayah ku itu menghentikan waktu , Ada apa ini kenapa ayah ku seperti mau membunuh ku dan memutilasi ku?!.

Apa yang sebenar nya terjadi...

PLAKKK...!!!

Sebuah tamparan keras itu mendarat di pipi ku , Menyisa kan rasa perih di sana.

Aku menatap ayah ku dengan pandangan tak percaya " Pa-papa..."

Kontan mata ku berkaca - kaca seraya menatap manik mata pria itu yang menyorot kan kesedihan , kekekcewaan dan amarah yang besar.

"Papa ... apa salah asta sampai papa menampar asta ?..." Tanya ku tergetar.

" Masih pura - pura tidak tahu ?! " Raung nya kesal " lihat ini !, Lihat !!"

Tangan nya melempar kan beberapa lembar photo polaroid kepada ku , Mata ku membulat saat melihat sosok ku sendiri yang sedang memegang pistol dan mengarah kan nya ke arah adik ku yang menatap ku dengan tatapan tak percaya dan guratan keputus asaan yg terlihat jelas di manik mata nya.

Aku melihat foto ke dua di mana diri ku menembak kan peluruh ke arah adik ku , Tangan ku bergetar hebat bagaimana mungkin?! aku tidak pernah melakukan ini.

Foto ketiga membuat ku merasa tertohok melihat adik ku jatuh ke tanah dengan tubuh bersimpangan darah, Serta orang - orang yang mulai berdatangan.

Dengan hati - hati aku mendongak menatap wajah ayah ku dengan wajah pucat.

" Sekarang penjelasan apa yang ingin kau suara kan "

Suara dingin itu membuat merasa tertekan.

" Papa ,Papa anggap orang di foto ini itu sta ?"

" Orang buta tuli bisu juga tau kalau orang yang mencelaka kan mury adalah kamu ! " ketus nya .

Aku menggeleng " Itu bukan sta ! , Papa papa percaya kan ke sta? " ku genggam kedua telapak tanga ayah ku .

Ayah ku menghentak kan tangan nya dan menampar ku lagi " Kamu fikir papa buta apa?! Jelas - jelas itu kamu dan kamu tak mau mengaku ?! "

"Papa... "

"Jangan anggap saya sebagai papa mu lagi !, jika Adik mu kenapa - kenapa Ingat lah ini semua salah mu ! "

" Mury tidak punya salah pada mu tapi kamu malah mencoba membunuh nya ?! "

Setelah berkata seperti itu Ayah ku meninggal kan ku yang masih berdiri bergetaran hebat di tengah ruangan.

" PAPA BAHKAN TIDAK BERFIKIR PANJANG ! , JIKA ASTA ADALAH PELAKU NYA PASTI ASTA TAK MEMILIKI LUKA SEDIKIT PUN! ".

Teriak ku emosi , Namun Ayah ku itu menghirau kan ku dan terus berjalan pergi .

Pada akhir nya orang yang paling menyayangi ku pun memutus kan untuk membuang ku ? , Apakah aku memang tak begitu pantas menjadi anak nya?papa andai kan papa tau betapa menderita nya asta selama ini apakah papa akan menyesal ? ku rasa itu tidak akan pernah terjadi.

PROK...PROK...PROK...

Aku membalikan badan dan menatap pria tua yang sedari tadi diam dan menyaksikan kejadian tadi dengan senyum puas , Sudah ku duga dia pelaku nya.

" Apa anda puas ?! " Bentak ku kesal.

" Ya..." senyum licik nya kembali mengembang.

" Bukan kah kakek mu ini sudah pernah bilang ?, Lakukan beberapa hal untung kemajuan perusahaan milik keluarga kita jika kamu terus menolak hal seperti ini akan terulang dan mungkin lebih kejam dari sekarang "

Tangan ku mengepal erat , Aku menaik kan dagu ku dan tersenyum angkuh " Jangan pernah berfikir saya akan menyerah , Lihat saja nanti sejauh apa anda bertindak saya akan membalas nya berkali - kali lipat jika anda berani mengusik kehidupan saya dan adik saya ".

Setelah berkata seperti itu aku langsung pergi meninggal kan ruangan jahanam itu , Brengsek jika begini terus yang ada akan lebih banyak korban berjatuhan hanya karena masalah sepele ini.

Aku terkejut saat melihat sepupu ku membawa masuk sebuah kotak kardus besar ke dalam kamar ku , Segera ku berlari ke lantai dua untuk mengejar nya.

Sesampai nya di depan pintu kamar ku , Ku lihat sepupu ku yang bernama Atha devany itu meletak kan kardus yang dia bawa di tengah - tengah ruangan.

Dia menoleh dan tersenyum riang " Liat gue bawa sesuatu buat elo "

" Apaan tuh " Aku berjalan mendekati kardus itu dengan rasa penasaran.

" Liat aja sendiri " cetus nya lalu dengan santai nya membuka lemari pendingin kecil di sudut ruangan dan mengambil beberapa camilan yang ada di dalam nya.

Aku membuka kardus nya dan mendengus kesal saat isi nya makanan ringan dan beberapa minuman dingin .

" Kenapa ? gak suka sama hadiah nya ? pandahal gue beli semua itu pas gue masih di korea sebelum balik ke sini " Ucap Atha seraya duduk di kursi sova yang menghadap ke balkon.

" Suka kok " kata ku seraya tersenyum getir " Thanks tadi nya gue kira loe hadiahin kunci mobil benz keluaran terbaru yang tadi pagi loe beli :'D "

" Wehh , Mana mau gue kasih mobil baru gue ke elo ? " dengus nya geli.

"Dasar pelit " kata ku bete.

Atha terkekeh kecil " So loe udah di marahin bokap loe lagi ? "

Aku menatap nya dengan heran.

" Gue udah tau kok , Santai aja gue lebih percaya ama loe " Atha mengibas kan tangan nya lalu meminum milkshake yang dia ambil di lemari pendingin minuman tadi.

" Terserah loe deh " Aku membuka salah satu bungkus snack dan memakan isi nya " Btw gue saranin loe diem aja gak perlu ikut campur masalah gue "

" Eits , Mana mau gue diem aja liat sepupu gue di tindas kakek sendiri ? " Dumel nya jengkel " Besok gue anterin loe ke sekolah dan btw kenapa tuh baju lengan loe ? kok ada bercak darah nya ? ".

DEG...

# halo teman - teman yang hobi rebahan di rumah makasih ya udah baca karya author #

# jangan lupa like , vote , share ,favorit ,kritik dan saran nya ya ! ^-^#

Terpopuler

Comments

meloinsyadia

meloinsyadia

papa nya gimana sih main percaya aja sama aki aki itu 😐

2020-10-02

0

Akira ✨

Akira ✨

like 🤩

2020-09-24

1

✨_Via_✨

✨_Via_✨

ketauan tuh

2020-09-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!