Chapter 15

Aku berjalan menelusuri koridor rumah sakit dengan hati gundah tak ada yang ku pikir kan selain memikir kan bagaimana keadaan adik ku sekarang .

Langkah ku berhenti di depan ruangan VIP yang mungkin di sewa oleh ayah ku , Sebuah tangan besar menahan tangan ku yang hendak memutar hendel pintu.

Ku lihat tangan itu cukup familiar membuat mata ku membulat lalu terdengar suara dingin dan berat " Papa tidak mengizin kan mu datang untuk mengunjungi adik mu , Bukan kah papa sudah bilang? Jika adik mu belum sadar kamu tidak di boleh kan untuk menjenguk nya "

Perkataan itu seakan menampar pipi ku rasa nyeri merambat ke dasar hati ku mengingat akan peringatan ayah ku tadi pagi dia bahkan tak mengizin kan ku untuk bertemu murry dan jika murry tidak kunjung sadar kan diri dalam sebulan ini maka... dia tak akan menganggap ku sebagai anak nya.

'Lalu apakah aku benar - benar anak angkat mu papa? ', Pertanyaan itu selalu menghantui diri ku akhir - akhir ini.

" Pa-papa kali ini saja sta ingin bertemu dengan murry " Kata ku Lirih.

Ayah ku melepas kan tangan ku yang tadi ia cengkram dengan erat " Tidak sta lebih baik kamu pulang dan urus - urusan mu di rumah "

" Ta-tapi..."

" Kakek mu sudah marah besar pada mu lebih baik kamu selesai kan masalah mu dengan kakek mu " Ayah ku menatap ku dengan tatapan kosong " Papa harap kamu bisa melewati semua nya papa percaya dengan mu "

Sebelum pergi masuk kedalam ruangan VIP papa ku meremas bahu kanan ku dan tersenyum getir " Kamu pasti bisa menghadapi semua ini "

Aku menatap kepergian nya dengan pikiran yang sibuk mengolah perkataan nya , Aku tersentak saat mengetahui apa yang ayah ku kata kan dirumah akan ada permainan baru yang di ciptakan sang penguasa keluarga devany yang kolot.

***

Wajah ku membeku , Mulut ku ikut terkunci seolah - olah aku bisu .Tatapan tajam bagaikan segerombol serigala itu itu menghujami ku dengan penuh tuduhan.

" Bukah kah aku sudah bilang ?, Aku bukan pelaku nya ! " Jerit ku frustasi bagaimana mungkin?! mereka menuduh ku sebagai pencuri saham keluarga devany .

" Bagaimana mungkin apa nya ?! , Semua bukti mengarah pada mu dan kamu juga tak mau mengakui hal itu sama seperti ketika ayah menyuruh mu untuk mengaku kamu adalah pelaku yang menyelakai murry!" Mr.Nate menatap ku dengan kebencian yang tersirat di mata nya.

"Ayah tolong tenang dulu jangan seenak nya menuduh Asta sebagai pelaku nya " Kata Atha mencoba untuk melurus kan keadaan.

" Paman apa bukti nya jika aku adalah pelaku nya " Aku menatap Paman ku dengan wajah menantang.

" Asta devany cukup ! '' Teriak seseorang dengan suara tegas namun lemah.

Aku melemparkan tatapan penuh hawa pembunuh ke pria tua yang sedang duduk di kursi kepala keluarga .

" Pak tua lebih baik kau akhiri saja permainan ini " Ketus ku.

"Jaga perkataan mu Asta " Tegur Paman ku tak senang.

Kakek ku mengangkat tangan nya kemudia Paman ku itu terdiam.

" Kata kan apa alasan mu menyuri beberapa saham keluarga devany ?" Ucap Kakek ku dengan tatapan menuduh.

"Aku sudah bilang tadi " Aku menatap lelaki separuh baya itu tanpa ekspresi " Aku tak mencuri nya , Lagi pula saham keluarga Devany tidak cocok untuk ku "

" Dan jangan hanya karena aku sering melawan kalian dan sering berbuat ulah , Kalian menuduh ku seperti ini " Lanjut ke dengan tatapan dingin.

Lalu berjalan pergi meninggal kan mereka dengan kesal .

" Asta Devany berhenti di situ ! , Kami belum selesai bicara! " Bentak paman ku jengkel.

Aku terus berjalan pergi " Berhenti memanggil ku dengan nama belakang Devany !, Aku muak dengan nama itu ! "

Blam...

Suara bantingan pintu terdengar begitu menggema di lantai atas , Tubuh ku bergetar hebat tak urung aku terjatuh di lantai dan bersandar di belakang pintu kamar ku.

Pria tua itu masih saja melakukan hal aneh untuk membuat ku tunduk pada perintah nya , Tuhan apa kah salah jika aku membenci keluarga ku sendiri ? mereka begitu licik mau melakukan apa pun demi mendapat kan hal yang mereka ingin kan .

Rasa sakit menghujami dada ku mengingat perlakuan kakek dan paman serta bibi ku sendiri dari dulu mereka menganggap ku aneh , Bahkan menganggap ku monster serta aib keluarga .

Aku berjalan menuju cermin besar yang terpasang di meja kecil dekat tempat tidur ku.

Perlahan tangan ku melepaskan ribuan jepit yang melekat di kepala ku dan menjambak rambut biru ku hingga lepas menampak kan garis merah terang di balik nya.

Kemudia jari ku melepas kan soft lens yang ku pakai dan memasuk kan nya ke wadah nya.

Tak heran mereka menganggap ku monster atau alien jika aku melihat pantulan wajah ku di cermin aku... memang monster.

Kedua bola mata ku yang berbeda warna di mata kanan bola mata ku berwarna biru terang dan di mata kiri bola mata ku berwarna hijau zamrud fenomena ini biasa nya di nama kan Heterochomia iridium.

Penyakit ini memang tidak langka di indonesia sekitar 150 ribu pertahun , Tapi entah lah aku tak tahu pendapat kalian pada inti nya penampilan ku sangat mengheboh kan.

Rambut asli ku berwarna merah menyala karena ibu ku keturunan darah Irlandia, Sementara aku hanya mewarisi tinggi badan ayah ku dan mata ku yang berbeda warna tidak di warisi dari salah satu orang tua ku.

Penampilan ku yang sangat mencolok ini pasti menarik perhatian apa lagi aku sangat berbeda dengan keturunan keluarga Devany lain nya.

Karena takut dengan tuduhan yang aneh - aneh dari publik mereka menyembunyi kan ku setelah kematian Camelia kembaran ku meski kami kembar dia memiliki rambut berwarna biru pekat seperti ayah dan mata biru terang seperti ibu ku .

Sehingga kami di sebut bukan kembar identik oleh semua orang di keluarga kami.

Krieett...

Terdengar suara pintu di buka pelan dan derap langkah cepat menghampiri ku , Sebuah tangan besar membalik kan tubuh ku.

Aku mendongak menatap mata hijau yang menatap ku dengan tajam terlihat di ke khawatiran yang tersirat di sinar mata nya.

" Loe baik - baik aja kan?" Bisik nya pelan .

Perlahan tangan kekar nya merengkuh ku kedalam pelukan nya dengan hati - hati seolah - olah aku adalah porselen cantik yang rapuh jika di perlakukan dengan kasar maka porselen itu akan hancur.

" Gue baik - baik aja '' Kata ku serak " Kenapa loe masih berani deketin gue? loe gak takut di marahin bokap loe "

" Asta denger ya! , Gue tau semua yang terjadi pasti hanya karangan belaka mereka pasti mencoba membohongi mu...mereka..."

" Cukup Atha! " Teriak ku keras tubuh ku mulai bergetar hebat cowok itu mengetahui kadaan diri ku " Cukup... jangan bahas lagi , Gue muak denger nya ! , Gue muak sama mereka ..."

Tanpa ku sadari tangis ku hampir pecah sungguh aku tak bisa menahan rasa sakit ku yang terkumpul bertahun - tahun .

" Menangis lah , Jangan coba - coba bersikap kuat di depan ku namun kenyataan lebih terlihat jelas di mata ku jangan membohongi ku dengan akting mu itu... " Cowok itu menepuk - nepuk pelan punggung ku.

Dan untuk kedua kali nya dalam hidup ku aku menangis di pelukan Atha , Aku benci keadaan ini apa lagi mengingat kan aku di masa lalu ketika semua orang menuduh ku sebagai penyebab kematian nya saudara kembar ku sendiri...

Hanya sekali , hanya kali ini saja aku menangis .

Terpopuler

Comments

Gazelle

Gazelle

5 like dan rate
jan lup Mampir kkk😍😍

2020-10-21

1

uppp UPP

btw baru sadar aku kalo sampulnya udah di ganti

2020-10-20

3

instagram = @authorqueenj 👑

instagram = @authorqueenj 👑

MCGA datang memberi kakak paket lengkap berupa like,comment dan rate! ^^
Semangatt terus kak🔥💪
Kutunggu feedback like & comment kakak di 2 episode terakhir novelku! ><

2020-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!