Chapter 17

" Bentar lagi dia dateng " Gumam ku.

Asta mendongak menatap ku " Siapa ? "

"Siapa lagi kalo bukan kenalan lama loe ? " Tanya ku balik.

Asta memiringkan kepala nya dan mengerut kan kening nya " Kenalan lama? "

"Inspektur yusman b*g*" kata ku gemas.

Asta menatap ku dengan pandangan tak senang saat ku mengatai nya " Bilang dari awal dong "

" Yee gue kan lupa " Aku hanya meringis saat Sebuah jitakan keras mendarat di kepala ku"sakit tau"

" Biarin aja , Salah lu sendiri bikin gue kesel "

" Ya udah, maaf deh "

" Yyyy "

" Ngeselin amat sih lu "

" Gpp kan yang ngeselin gue bukan elu "

Aku menatap nya dengan bete lalu memakan chiken gordon blue dengan kesal.

Aku melambai kan tangan saat melihat sebuah sosok jangkung dan familiar memasuki Cafe , Sosok itu melihat ku dan tersenyum lebar lalu berjalan mendekati kami.

" Halo anak - anak "

" Hallo pak inspektur yusman " Sahut ku riang.

Inspektur yusman duduk di sebelah Asta yang langsung pindah ke samping ku lalu tersenyum lebar " Hai Tur lama gak ketemu "

Asta melambai kan tangan dan mengulur kan nya ke depan inspektur yusman dengan kurang ajar .

" Asta semakin besar kamu semakin berani ya" Ucap Inspektur yusman dengan pelipis berkedut seraya menjabat tangan Asta.

" Eits , Jelas dong kalo gak berani gak mungkin sekarang gue berani pulang ke indo Tur "Tanggap Asta dengan gaya seolah - olah mereka sepantaran.

" Dan jangan panggil saya tur ! "

" Lah kenapa om? kan bagus tuh gue ambil dari nama belakang Inspektur " Asta menatap Inspektur yusman dengan heran.

Ya aku tau dia berani bicara kasar dengan polisi apa lagi yang di hadapan kami adalah kepala penyidik yang baru naik pangkat.

" Ehkem , Bapak inspektur yusman gak mau pesen apa pun nih ? " Tanya ku mengalih kan topik agar Asta tak semakin menjadi - jadi terhadap inspektur malang itu.

" Oh , Kebetulan sebelum ke sini saya sudah memesan sesuatu "

Tepat dengan ucapan inspektur Yusman seorang pelayan membawakan secangkir kopi dan meletak kan nya ke depan Inspektur Yusman.

" Btw , Tur lu nemuin kami mau bahas apa ? " Tanya Asta blak-blak kan .

Ya tuhan semoga aja Inspektur yusman gak marah , Semoga aja ...

" Dengar saya ke sini bukan karena urusan tidak penting saya di sini untuk minta kerja sama kalian " Inspektur Yusman menatap kami satu per satu dengan tajam.

Aku langsung duduk dengan tegak sementara Asta malah asyik memotong chiken stick nya sebener nya itu menu yang ke 8 dia makan haih ... seperti nya nafsu makan nya sedang naik.

" Kerja sama apa pak ? " Tanya ku bersemangat .

" Ini tentang kasus di sekolah kalian bapak harap kalian mau jadi rekan kerja untuk saat ini kalian tau? polisi terlalu mencolok dan menarik perhatian ada baik nya jika kami menaruh seorang mata - mata di dalam sarang musuh " Ucap nya seraya menjentik kan jari.

" Eh , Tur gue gak minat buat nyelidiki kasus itu lagian apa untung nya buat gue ? " Cetus Asta betè.

Inspektur Yusman tersenyum lebar " Tentu saja ada , Kalian lihat ini ? "

Aku tersedak saat melihat sesuatu yang menarik .

Sebuah tangan kurus dan putih terulur cepat ke depan dan merebut kotak hitam berukuran sedang.

" Techno wacthes ? " Bibir merah itu kembali menyungging kan senyum licik " Kalo barang edisi terbatas sih gue mau tur terus kok loe bisa dapet Techno wacthes ? bukan nya baru seminggu lalu di luncurin di indo ya? "

" Asta kamu tidak berubah ya , Ingat lho itu bukan barang sogok kan tapi itu barang pemberian saya buat kalian karena 7 tahun yang lalu kalian sangat membantu saya "

" Yah.. saya tau harga nya tak setimpal dengan bantuan kalian waktu itu "

Aku dan Asta mendengus kesal " Pak waktu itu kan kami masih kecil cuman bisa bantuin bapak mecahin masalah biar gak di pecat ama atasan bapak "

" Jadi kami pun gak perlu balasan dari elo tur lagian loe kan udah gue anggap kayak paman gue sendiri " Sambung Asta.

Asta memasang kan Techno wacthes di tangan kiri nya warna jam tangan itu berwarna hitam legam dengan 8 lapisan kaca serta beberapa fungsi yang memudah kan si pengguna untuk melakukan sesuatu .

Techno Wacthes sangat cocok untuk agen lapangan seperti ku atau Asta .

"Benda itu sangat cocok buat kalian " Gumam Inspektur Yusman " Jadi mulai besok kalian akan menjadi mata - mata polisi setidak nya kalian berdua akan lebih kuat jika bergabung menjadi satu "

" ...Namun sayang kalian berdua kekurangan anggota "

" Hanya dua orang saja sudah cukup " Kata ku cepat " Kami takut semakin banyak anggota semakin ada celah untuk penyusup masuk dan menyamar sebagai anggota "

" Seperti musuh dalam selimut " cetus Asta .

Inspektur yusman menghela nafas pelan " Baiklah saya mengerti "

" Ini sudah malah lebih baik kalian pulang atau mau saya antar ? "

" Gak perlu tur tar kami di kira nampi kalo di anter pake mobil polisi " Kata Asta seraya menggeleng pelan.

" Lagian kami sudah besar dan kuat jadi tidak akan ada musuh yang bisa menjatuh kan kami berdua "

" ya sudah terserah kalian saja "

Kemudian kami berdua berpamitan dengan ajun inspektur yusman dan pergi meninggal kan nya di cafe.

" Lu kesini jalan kaki Ta? " Tanya ku.

" Gak lah gue pake taksi "

" Kok gitu? Supir pribadi loe gak anterin loe lagi ? "Aku menoleh ke Asta dan memandangi raut wajah yang nyaris tertutupi tudung Hoodie.

" Kagak supir gue di larang anterin gue kemana pun gue pergi "

" Kita ke halte aja kebetulan gue gak sama pak mul "

Kami berjalan menelusuri pinggiran jalan raya seraya mencari halte terdekat .

" Hei kalian lagi cari halte ya? "

Sebuah tangan menepuk bahu ku membuat ku menoleh ke belakang dan mendapati wajah ceria dengan senyum lebar .

" Wlly broun?! " Pekik ku kaget .

" Wlly! " Sontak Asta langsung memeluk Lelaki dewasa itu dengan girang .

" Wah , wah , wah gadis kecil kau sudah tumbuh dewasa rupa nya ! " Wlly Broun mengacak - acak rambut Asta dan memerlakukan Asta seperti anak kecil.

" Eh , Om kami udah bukan anak kecil lagi " Kata ku saat Lelaki itu meraihku dan memeluk ku erat dengan penuh kerinduan .

" Gue juga ikut dong " Asta langsung ikut memeluk kami berdua " Jarang - jarang kita reuni gini apa lagi kita udah gak ketemu selama 4 tahun "

" Pfft sudah - sudah kalian sekarang terlihat baik - baik saja " Wlly broun menunduk menatap kami berdua dengan dalam - dalam " kalian pasti heran kenapa saya ada di sini bukan? "

" Yaa begitu lah " Jawab ku .

" Kami udah tau kok alasan om datang kesini" Celetuk asta.

Kedua alis wlly broun mengerut " Kalian sudah tau tentang penangkapan nya penghianat negara amerika? agen mata - mata senior yang mencoba melarikan diri dari hukum ? "

Aku dan Asta saling berpandangan " Yang itu belum tau sih hehe " Asta menggaruk hidung nya yang tidak gatal itu.

" Apa kami boleh ikut membantu mu ? , Om pasti belum hafal jalan - jalan di daerah ini kan? " Tawar ku.

" Gak bisa Liz kita kan mau pecahin kasus di sekolah " Tolak Asta mentah - mentah.

" Tidak perlu saya tidak mau merepotkan kalian berdua lagi pula saya di sini bersama tim saya jadi kalian tidak perlu khawatir lagi "

" Emang kami gak khawatir ko om , Om terlalu geer siapa juga yang khawatirin om? "Cibir Asta membuat Willy Broun menjitak dahi nya dengan gemas.

" Ini sudah malam tapi kalian malah berkeliaran disini mau jadi kuching malam heh? , Ya sudah cepat masuk kedalam mobil saya akan mengantar kan kalian berdua kembali kerumah kalian " Pria itu mendorong kemi berdua kedalam mobil Alphard berwarna hitam kemudian membawa kami pulang.

Ini aneh Willy Broun tidak menanyakan kasus yang kami tangani ?,Bahkan tidak membahas kenapa kami di keluar kan dari academy ?.

Apakah dia sudah mengetahui itu semua ? , Yah tidak heran sih kalau dia mengetahui itu lagi pula dia mata - mata pasti tahu segala hal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!