Lizziè Abraham prov.
Setelah melewati ribuan silent alarm kami akhir nya tiba di depan pintu yang terbuat dari tembaga dan alumunium.
"Pintu nya di buka pakai kode." gumam anna.
Aku segera mengotak atik - atik tempat memasuk kan pasword nya , Sebelum menjalan kan rencana aku sudah membobol keamanan tempat ini meski jaringan nya berhasil ku tembus (mereka hampir bisa mengetahui ku hiss aku ceroboh) sistem di sini sangat keren.
Tak butuh waktu lama pintu raksasa di depan kami terbuka, Kami melangkah masuk.
"Gak sia - sia loe ikut kelas persandian dan pengkodean." cetus tina dan asta bersamaan membuat ku tersenyum masam.
"Woaahh..." gumam kami semua saat melihat isi ruangan yang menabjuk kan.
Seisi ruangan ini di penuhi rak rak buku raksasa yang memenuhi dinding ruangan dan langit - langit yang tinggi.
"Aset nya pasti diantara ribuan aset ini." cetus Tina.
"Eh itu apa?" Asta menunjuk sebuah lubang besar yg di lingkari pagar di tengah - tengah ruangan di tengah lingakaran itu ada tempat pinjakan lingkaran yg terhubung dengan jembatan kecil.
"I - itu..!! barang yang kita cari !." Seru Anna keras.
Tiba - tiba sekelebat bayangan berlari menuju jembatan yg di bangun untuk ke pinjakan lantai di tengah lubang besar itu.
"Aku harus mendapat kan nya!." Seru Tina dengan nada yang sama sekali aku belum mendengar nya, Dia menyeringai licik.
"Tina ! , Tungguu!!!." Teriak ku dan Asta bersamaan .
Sontak kami berdua berlari mengejar Tina yang bertindak gegabah , Tidak kami tidak boleh ceroboh anak itu harus di cegah !.
Saat sedang berada di tengah - tengah jembatan , Aku dan Asta berhenti berlari ketika melihat Tina menyentuh kotak agent dan meraih nya tanpa waspada .
"Akhir nya aku mendapat kan nya !"
"Tina bego! letakin balik kotak itu!!!."
Teriakan Asta menimbul kan ekspresi tidak suka di wajah Tina.
"Gak akan!, Aku udah berusaha untuk dapetin ini !!" teriak nya kesal .
Tiba - tiba lampu ruangan meredup , Lalu terdengar suara mekanis "PENYUSUP !, PENYUSUP !"
Suara mekanis itu berbunyi berulang - ulang.
"Nah , Sekarang udah ketahuan." Tina menyeringai licik "Kalian melupakan sesuatu."
"Tina letakin balik kotak itu!, gue yakin itu bukan kotak yang kita cari!!." ketus ku saat melihat nama di kotak agent nya.
"Kalian mencoba menipu ku?, jangan harap !! kalian fikir kalian bisa menang dari ku ?!."
Aku terdegun .
"Ya gue hampir lupa." ucap asta mendadak "Kalo kita berempat itu..musuh."
Mendadak hati ku terasa perih akan mengingat hal itu.
"Pandahal niat nya gue mau ngajak loe buat lulus bareng sama kami sayang nya loe malah milih ngekhianatin kami duluan." Asta berjalan perlahan mendekati Tina.
"Iya gue tau , yang kepilih jadi calon agent resmi itu cuman dua orang." Lanjut asta saat Tina hendak mengatakan sesuatu "Bukan nya dulu loe pernah bilang kalo sampai kapan pun kita semua itu bersaudara ?...Lalu kenapa loe ngerusak ikatan persaudaraan yang kita buat ?."
"Asta devany ...kamu terlalu naif." Tina menatap Asta dengan penuh ejek kan "Disaat sedang mempertaruh kan posisi penting kamu malah milih yang tidak ada di daftar pilihan."
"No problem, Dari dulu pun gue mau ngundurin diri dari academy starligh makan nya gue dan liz memilih kita semua menjadi balad bukan musuh."
"Tetapi sayang semua nya sudah terlambat kami lebih memilih menjadi musuh kalian ketimbang menjadi kawan kalian."
"Apa maksud loe dari kata ' kami' ?." aku membukan suara ku.
Tiba - tiba tubuh ku terlempar ke ke bawah jembatan "Asta ...!!." Jerit ku keras.
"Liz ?!."
Aku menatap tak percaya kearah Anna yang menunduk melihat ku dengan sedih , Tangan ku mencoba menggapai sesuatu namun tak kunjung menemukan tempat pinjakan .
Aku menoleh ke belakang ku , Lubang yang sangat dalam bahkan tak terlihat dasar nya .Apakah aku akan mati di sini .
Eh ?!
"Loe gak waspada jadi nya gini." desis seseorang .
Aku mendongak melihat Asta yang tengkurap di pinggir jembatan sementara kedua tangan nya sedang memegangi tangan kanan ku dia berjuang keras membantu ku naik.
"Kenapa loe malah bantuin gue ketimbang milih rebut kotak agent nya?." ketus ku meski dalam hati aku lega luar biasa saat sobat ku itu menangkap tangan ku.
"Di saat nyawa loe di ujung tanduk loe masih sempat bilang kayak gitu ?!." Teriak nya tertahan .
Hati ku terasa perih melihat peluh yang memenuhi wajah nya .
Mata ku melebar saat Tina mengayun kan tongkat besi lipat ke arah punggung Asta .
"Awas !!!." pekik ku tertahan.
Bugh !!
"Asta !!" jerit ku saat melihat sobat ku menahan rasa sakit ketika punggung nya terkena hantaman tongkat besi keparat itu.
"Mati kamu Asta devany !, Mati !!" Seru Tina dengan wajah menggelap dan terus memukuli Asta dengan beringas membuat ku ngeri sementara Anna hanya diam sambil tersenyum sinis .
Astaga mimpi buruk apa ini ?!
"Udah lama Aku membenci mu Asta , Kamu tau gak? Selama ini aku jijik liat kamu yang suka mengatur - ngatur kami berdua seenak jidat." Ketus Anna dengan suara manis dan lembut membuat bulu kuduk ku merinding .
"Jadi kami berdua menggunakan kesempatan di misi ini buat lenyapin kamu dan liz sayang dari awal kami gak mau libatin kamu liz."
"Kami tau kamu pasti akan membela Asta , jadi kami terpaksa membawa mu mati bersama nya."
Hati ku merasa tertohok mendengar itu .
"Udah gue duga kalian gak tulus temenan sama gue , cih." Asta memuntah kan Darah yang menggenang di mulut nya.
Ada perasaan sedih yang tergambar di wajah nya meski hanya sekejap.
"Asta , Lepasin tangan gue." kata ku mendadak.
"Gak , gue gak akan lepasin loe." teriak nya "le gila ya ?!"
"Waktu nya gak banyak lagi mereka pasti datang."
"Terlalu lama sini aku bantu kalian berdua mati bersama."
Aku tersentak kaget melihat genggaman asta pada tangan ku mengendur saat sebuah pisau menusuk lengan asta kemudian ku lihat Anna mengayun kan pisau itu ke arah punggung Asta dan menusuk nya dengan ganas.
"Liz loe bilang loe nyuruh gue lepasin tangan loe ?" ucap asta seraya menggertak kan gigi "gue gak sudi loe mati lebih dulu dari gue kalo gitu kita mati bersama aja."
Aku melotot kaget , Saat Asta benaran menjatuh kan diri nya kearah ku dengan senyum sedih "Lebih baik gue mati sekalian di sini ketimbang hidup dan harus ketemu mereka ..."
Tak kuasa aku menahan air mata ku , tanpa ku tahan lagi aku menangis "Gue tau loe udah gak tahan hidup di tengah keluarga loe yang gak pernah mengingin kan kehadiran loe itu."
Aku menarik tangan nya yang masih menggenggam tangan ku sontak tubuh sobat ku mendekat kemudian ku peluk erat tubuh nya.
"Kita sahabat sejati ya mati pun kita tetap bersama." bisik nya serak.
"Ya."
Sebelum menutup mata ku , ku lihat Tina dan Anna tersenyum puas saat melihat kami terus terjatuh kedalam lubang yang tanpa ku ketahui dasar nya.
Perlahan Senyum ku mengembang , Inikah akhir dari perjalanan hidup ku?, kalau begitu aku akan menikmati detik terakhir ku ini bersama sahabat terbaik ku .
# **Halo manusia yang suka rebahan di rumah ☺ , makasih udah baca karya author maaf nih update nya terlalu lama . jangan lupa like , vote , komen, favorit in and share #
#Salam hangat dari author jaga kesehatan kalian ya 😊**#.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
✨_Via_✨
Dasar Penghianat!!
Hiks sedih
2020-09-23
2
li
biar ada jejak🐾🐾
2020-09-16
6
RaRà°•°
terhura dedek
2020-09-14
1