Prov Lizzie Abraham.
Sebaik nya aku memperkenal kan jati diri ku dulu sebelum aku kembali ke alur cerita , okey sesuai permintaan author.
Nama ku Liz , Lizzie abraham putri tunggal keluarga besar Abraham sekaligus pewaris tunggal dari perusahaan ayah ku .
Namun aku menolak untuk menjadi pewaris tunggal , Bayang kan saja! aku tak tau pekerjaan ayah ku sendiri . Dan lagi aku sangat ingin tahu namun ayah ku yang hebat dan pintar nya tiada tanding itu ( hei ini emang kenyataan aku tak hanya membual , oke?).
Kepala pelayan Gun bilang "Miss Lizziè , Seberapa keras nya anda menolak anda akan tetap menjadi pewaris tunggal , Saya yakin anda tidak mengecewakan Mr.Abraham lagi pula anda juga akan jatuh cinta pada pekerjaan anda suatu saat nanti."
"...Seperti Ayah dan kakek anda yang jatuh cinta dengan pekerjaan mereka , seorang Abraham tetap Akan menjadi seorang Abraham tak peduli dengan pendapat Miss tentang ini jadi percaya lah pada saya yang sudah bekerja di keluarga Abraham selama 30 tahun ini."
Ucapan itu membuat ku dongkol setengah mati jika bukan karena permintaan sobat ku untuk tetap tinggal di rumah aku sudah pergi dan membuang nama marga ku.
Singkat nya menjadi pewaris tunggal di keluarga ku itu sangat membuat ku tidak nyaman namun, aku harus bersyukur meski pun aku di tuntut agar menjadi se-sempurna mungkin aku masih bisa punya ayah yang pengertian.
Oke , Sekarang kita kembali ke alur cerita.
Aku menaruh tumpuk kan berkas di meja depan sobat ku Asta lebih tepat lagi sahabat kecil ku , dia menaut kan kedua alis nya saat melihat setumpuk berkas di depan nya kemudian tersenyum miring .
"Insidens tentang pembunuhan berantai di mulai dari 20 juli hari rabu." ucap ku sementara sobat ku membaca berkas yang ku berikan seraya mendengar kan ku.
Dia memang istimewa bisa membagi dua konsentrasi nya "Korban pembunuhan ini ada lima , setiap kami menemukan nya yang kami liat hanya lah badan dan kepala yang terpisah korban mutilasi di temukan di tempat berbeda , perpustakaan , gudang sekolah , ruang osis , ruang ganti cowok dan lapangan parkir tepat nya di parit yang membatasi lapangan sepak bola dan lapangan parkir."
Asta mengalih kan pandangan nya dari kertaa yang dia baca lalu menatap ku "Mmm loe lagi selidiki kasus itu?."
"Ya." angguk ku.
"Coba loe ceritain hasil penyelidikan loe."
"Lah gue kan emang mau nyeritain hasil penyelidikan gue , kenapa loe potong ?."
"Loe nyeritain nya cuman cover nya doang tadi."
Aku tak habis pikir dengan anak satu ini "Oke gue lanjut lagi..."
Aku melanjut kan cerita ku dimulai dari dimana aku menemukan korban pertama dan hal yang paling menarik perhatian ku.
Sebenar nya aku ingin memberitahu lebih detail cerita nya namun, Tentu saja warga sipil di larang tahu hehe..
" Oke sekarang gue mau ajuin pertanyaan loe." asta membenar kan posisi duduk nya.
"Oke."
"Loe bilang ketika ada korban jatuh di foto ke anggotaan osis ada yang di sayat - sayat pake silet yang berlumuran darah , gue heran kenapa loe bisa duga kayak gitu?."
Aku tersenyum kecut mendengar pertanyaan bodoh nya "Begini kan itu cuman tebakan gue , tapi gue yakin ini fakta soal nya bekas sayatan nya tidak lebar dan lagi ada noda darah di setiap sayatan."
"Ada juga kan pisau kecil?."
Aku merasa skakmat oleh nya "Oke berarti senjata nya antara pisau lipat dan silet."
"Dan tulisan 'Die - die !! ...' ." Asta mengacung kan foto polaroid yang ku ambil di tkp.
"Menunjuk kan pelaku nya mengancam korban dan juga memperingat kan kita serta para penyidik agar tidak boleh meremeh kan nya."
"Dan tulisan 'Die - die ...!!, ini juga menunjuk kan pelaku nya ingin merasa kita seperti..."
Sebuah suara menyela ucapan asta.
"Seorang mata - mata tidak lah hebat jika Agent itu tak memiliki ingatan yang kuat ..." Ucap mr.andrew seraya berjalan memasuki kelas.
Yup , Sekarang aku sedang berada di ruang paling Top secret bagi mata - mata dengan sistem keamanan yang tinggi dan keren .
Selain berfungsi sebagai Tempat Agent mata - mata senior bekerja juga menjadi pusat kantor , di sini juga ada sekolah agent mata - mata hanya orang - orang tertentu saja yang bisa masuk ke sini.
Aku membetul kan tempat duduk ku dan menatap ke depan.
"Ladies , Ingatan yang tajam itu sangat penting bagi kita jadi jika ingatan kalian tak tajam maka kalian bukan lah mata - mata yang hebat meski pun kalian sangat jago dalam beberapa hal ..." Mr.andrew berbalik ke papan tulis dan mencoret kan beberapa kata.
"Senjata terhebat bagi mata - mata adalah ... ingatan , Ingatan sangat lah penting untuk kita dengan ada nya ingatan tajam kita bisa mengingat kan hal - hal yang pernah kita liat dan sangat mendetail jadi misi yang kalian jalani akan begitu mudah jika memiliki ingatan yang kuat... Miss Feterman di larang berhentilah mencatat apa yang saya terang kan."
Anna tersentak kaget saat mendengar itu dia menatap mr.Andrew yang terus menulis di papan tulis tanpa menoleh ke belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ned
Makin kesini makin kek Mission Impossible, apa itu cuman imajinasi ku saja hmmm🤔.
2020-11-11
2
RaRà°•°
penasaran gw
2020-09-13
2
✨_Via_✨
Ouhhh, gitu
2020-09-05
2