Bab 6
"Oh astaga ya tuhan dia... dia..." ucap Sean dengan tubuh yang sudah bergetar ketakutan karena langkah kaki wanita itu semakin dekat dengan dirinya. Namun wajah wanita itu tidak terlihat karena gelapnya malam apalagi disana tidak ada penerangan apapun kecuali satu lampu yang berkedap kedip sedari tadi
Sean memejamkan matanya karena takut melihat wajah wanita itu dari dekat
Bug
Tubuh Sean terlonjak kaget karena ada sebuah tangan yang berada di atas pundaknya namun masih belum berani untuk membuka matanya
"Siapapun lo eh kamu plis pergi jangan ganggu gue ya gue gak salah apa apa gue gak ikut ikut gue gak ganggu lo eh kamu mbak kunti plis ya pergi jauh jauh dari Sean ya Sean tau Sean ganteng tapi jangan naksir ya nanti Sean kenalin aja ma temen temen Sean mereka juga ganteng ganteng kok" ucap Sean dengan cepat karena ketakutan
"Buahahahahha" tawa seseorang meledak melihat Sean yang begitu takut
Sean mulai memberanikan dirinya untuk membuka matanya saat mengenali tawa seseorang tersebut. Saat matanya terbuka sempurna dan melihat siapa yang ada di depannya Sean langsung memasang wajah cool nya
"Jadi lo disini gue cariin kemana mana tau" ucap Sean dengan datar dan mengalihkan pandangannya ke arah lain karena malu
"Sean sean ternyata lo bisa takut juga gue kira enggak" ucap Mayra dengan sisa tawanya
"Enggak siapa juga yang takut" ucap Sean dengan datar tak terima jika dirinya di bilang takut padahal itu sebenarnya adalah fakta
"Jadi lo nyari gue?" ucap Mayra dengan tawa meledeknya
"Iyalah kalau papa tau gue ngilangin salah satu anaknya bisa abis gue" ucap Sean
Mayra menoyor kepala Sean karena kesal dia kira Sean khawatir pada dirinya namun ternyata tidak laki laki itu hanya takut jika papanya tau. Padahal sebenarnya Sean juga khawatir jika terjadi sesuatu pada Mayra
"Udah ah yuk pulang ngapain disini lama lama" ucap Sean
"Bilang aja takut" ucap Mayra dengan meledek
"Gara gara lo ngilang gak jadi beli mobil kan katanya mau ganti mobil" cibir Sean
"Heheh lupa" ucap Mayra dengan cengengesan
Semarah marahnya dirinya pada Sean itu tidak akan berlangsung lama karena dirinya tidak akan bisa hidup jika tanpa berdebat dengan adiknya itu
"Jadi sekarang?"
"Beli besok mau langsung gue pake" ucap Mayra
Sean melajukan motornya menuju deler dan beberapa saat kemudian mereka sampau di tempat yang mereka tuju
Mayra masuk ke dalam sebuah bangunan yang terbuat dari kaca itu dan langsung di sambut dengan ramah oleh salah satu pegawai yang bekerja disana
Tanpa lama lama Mayra langsung memilih mobil incarannya sedari dulu dan melakukan pembayaran
"Saya ingin besok sudah harus ada di rumah saya" ucap Mayra
"Baiklah" Mayra keluar dari toko tersebut dan bersamaan pula dengan Sean yang akan masuk
"Lah udah selesai?" tanya Sean
"Udah lo kemana aja" tanya Mayra
"Habis angkat telfon" ucap Sean
"Oh"
Sean dan Mayra berjalan beriringan menuju motor milik Sean. Dengan kecepatan sedang Sean melajukan motornya memecah jalanan kota yang cukup di padati oleh para pengendara
"Sorry" ucap Sean saat berada di tengah jalan
"Why?"
"Soal tadi" ucap Sean
"Hm gak masalah besok gue akan bicara sama dia" ucap Mayra
Sean mengangguk kemudian menambah kecepatan motornya agar segera sampai di rumah dan istirahat dia yakin kakaknya itu sangat lelah hari ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments