Bab 5

Bab 5

Taksi yang di tumpangi oleh Mayra berhenti di sebuah tepi danau. Setelah membayar Mayra keluar dari dalam taksi tersebut dan berjalan pelan menuju danau

Indah itulah yang dia lihat saat menatap danau tersebut dengan pandangan mata indahnya. Namun mata indah itu kini berkaca kaca karena hatinya sedang kacau

Mayra duduk di rerumputan dan menatap datar ke arah depan. Wanita itu mengusap dengan kasar rambutnya melampiaskan sedikit emosi yang sedari tadi dia pendam

Sedangkan di sisi lain Sean sedang kebut kebutan di jalanan untuk mencari kakaknya yang sedari tadi tidak dia temukan

"Apa yang harus gue bilang nanti ke papa kalau anaknya gue ilangin" gumam Sean

"Huh mampus gue" Sean menatap sekeliling jalanan dan mencari sosok kakaknya

"Kemana tuh anak"

Sean menepikan motornya di tepi jalan lalu membuka helm yang terpasang di kepalanya

"Kalau dia marah kira kira kemana" gumam Sean sembari berpikir

Secara hampir seluruh sisi utama kota sudah dia susuri dan tidak menemukan keberadaan kakaknya

"Daerah Rajaya belum gue jelajahi sendiri mending gue kesana siapa tau dia ada disana" ucap Sean dan melajukan motornya menuju tempat yang dia tuju tadi

Beberapa menit kemudian Sean sudah memasuki wilayah Rajaya dan menyusuri daerah itu

Hingga satu jam dirinya lelah karena tidak menemukan keberadaan Mayra. Sean berhenti di tepi danau untuk istirahat sejenak

Sean merebahkan tubuhnya di atas rumput sembari memejamkan matanya sejenak

"Mas jangan disini" ucap seseorang membuat Sean membuka matanya dan bangun dari posisi tidurnya

"Kenapa memangnya" tanya Sean penasaran

"Mitosnya disini angker kalau malam biasanya ada cewek berambut panjang yang suka keluar dari dalem air dulunya katanya cewek itu bunuh diri di danau ini karena habis di tinggal sama pacarnya" ucap orang tersebut lalu pergi

Rahang Sean terjatuh dirinya percaya tak percaya dengan cerita semacam itu namun orang tersebut menceritakannya dengan begitu yakin membuat nyali Sean sedikit menghilang

Sean menatap ke arah belakang dan seorang wanita berdiri dari posisi duduknya membuat tubuh Sean seketika bergetar takut. Pria itu menelan ludahnya dengan kasar dan perlahan mendekati motornya

"Perasaan tadi gak ada orang deh disana apa jangan jangan mata gue yang rabun" gumam Sean dengan mengumpulkan keberaniannya

Sean mengusap matanya berulang kali dan tetap saja wanita itu ada dan perlahan mendekati dirinya

"Oh astaga ya tuhan dia... dia..." ucap Sean dengan tubuh yang sudah bergetar ketakutan karena langkah kaki wanita itu semakin dekat dengan dirinya. Namun wajah wanita itu tidak terlihat karena gelapnya malam apalagi disana tidak ada penerangan apapun kecuali satu lampu yang berkedap kedip sedari tadi

Sean memejamkan matanya karena takut melihat wajah wanita itu dari dekat

Bug

Tubuh Sean terlonjak kaget karena ada sebuah tangan yang berada di atas pundaknya namun masih belum berani untuk membuka matanya

"Siapapun lo eh kamu plis pergi jangan ganggu gue ya gue gak salah apa apa gue gak ikut ikut gue gak ganggu lo eh kamu mbak kunti plis ya pergi jauh jauh dari Sean ya Sean tau Sean ganteng tapi jangan naksir ya nanti Sean kenalin aja ma temen temen Sean mereka juga ganteng ganteng kok" ucap Sean dengan cepat karena ketakutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!