19. Mafia Kota Seroja

Kemenangan melawan para penyerang itu membawa lega yang sangat dalam. Rina, aman dalam pelukan Harry dan Larasati, menangis haru. “Terima kasih,” bisiknya, suaranya bergetar penuh syukur. “Kalian telah menyelamatkan nyawaku.”

Harry dan Larasati bertukar pandang, hati mereka dipenuhi kehangatan. Melindungi orang-orang yang mereka cintai adalah prioritas utama, dan melihat Rina selamat adalah hadiah terbesar.

Namun, Harry tahu perjuangan mereka belum berakhir. Akar dari ancaman ini masih ada, dan dia bertekad untuk mencabutnya sampai ke akar-akarnya.

Beberapa hari kemudian, di tengah kemewahan sebuah apartemen yang sepi, Harry mempersiapkan diri untuk pertempuran yang berbeda. Bukan lagi untuk melindungi, tapi untuk menghukum. Jas hitam melekat sempurna di tubuhnya, menonjolkan aura berbahaya yang terpancar dari sorot matanya.

Malam ini, dia bukanlah kekasih yang penuh kasih, melainkan bayangan pembalasan yang dingin dan mematikan. Targetnya: sarang mafia yang telah lama menebar ketakutan di kota.

Kegelapan menyelimuti kota saat Harry, dengan tekad baja, melangkah keluar dari apartemennya. Kekhawatiran tercermin di mata kekasih-kekasihnya, namun mereka tahu lebih baik daripada mencoba menghentikannya. Harry telah memutuskan, dan sekali dia bertekad, tak ada yang bisa mengganggugurnya.

Di luar, menunggu dalam bayangan, Tomo siap siaga. Veteran muda itu mengenal sisi lain Harry, sisi yang tertempa dalam api pertempuran, dan dia merasa terhormat untuk kembali berdiri di sisinya. “Dokter,” sapa Tomo, membukakan pintu mobil dengan hormat.

“Ayo pergi,” sahut Harry singkat, nafasnya membentuk kabut tipis di udara malam yang dingin. Mobil itu melesat membelah keheningan kota, meninggalkan jejak cahaya merah dari lampu belakangnya.

Pelabuhan Kota Seroja menyambut mereka dengan aroma khas laut dan aura misteri. Di ujung dermaga yang sepi, sosok kekar Bima muncul dari balik tumpukan peti kemas. Senyum penuh makna terukir di wajahnya saat

melihat kedatangan Harry dan Tomo.

“Dokter,” sapa Bima, “Sudah siap untuk sedikit olahraga malam?”

Namun, Harry mengangkat tangan, menolak tawaran itu  dengan lembut. “Malam ini, kamu yang memimpin, Bima,” ujarnya, suaranya datar tanpa ekspresi. “Aku percaya padamu.”

Dermaga kayu berderit lembut saat Harry, Tomo, dan Bima melangkah mengarah ke speedboat yang telah menunggu. Mesin meraung hidup, memecah keheningan malam dan mengobati permukaan air yang tenang dengan riak halus. Speedboat itu melesat, meninggalkan pelabuhan yang kini terlihat kecil di belakang.

Angin laut menerpa wajah mereka saat speedboat melaju kencang membelah kegelapan. Di kejauhan, siluet raksasa sebuah kapal tanker mulai terlihat, lampunya berkelap-kelip mencolok di tengah kegelapan lautan.

Sebuah ironis yang memuakkan, sebuah kapal yang seharusnya membawa cahaya dan energi, kini justru menjadi pusat kegelapan dan kejahatan.

Semakin dekat, semakin jelas terdengar dentuman musik yang menggelegar dari dalam kapal itu. Dek atasnya, yang seharusnya kosong dan dingin, kini disulap menjadi bar mewah yang penuh dengan cahaya

warna-warni dan sosok-sosok yang larut dalam pesta pora. Sebuah kamuflase yang nyaris sempurna, menyembunyikan kebusukan yang bersemayam di dalamnya.

Bima, yang sempat merasa gugup, kini menarik nafas dalam-dalam, menenangkan diri dan mempersiapkan mental untuk apa yang akan mereka hadapi. Ini bukan lagi latihan atau simulasi. Ini adalah pertarungan sesungguhnya, dengan taruhan yang sangat tinggi. ini lebih menegangkan dari perang.

 Speedboat merapat perlahan di sisi kapal tanker yang menjulang tinggi. Bima, dengan gerakan terlatih, melemparkan tali tambat dan mengikatnya dengan kokoh. Harry dan Tomo menunggu dengan sabar, mata mereka

menyapu sekeliling, mencatat setiap detail keamanan yang ada.

“Kalian siap?” bisik Bima, suaranya hampir tertutup oleh dentuman musik dari atas. Harry dan Tomo mengangguk hampir bersamaan, aura bahaya terpancar dari balik ketenangan mereka.

Mereka telah merencanakan ini dengan matang. Bima, berkat jaringannya yang luas, berhasil membuat perjanjian dengan salah satu orang dalam mafia itu. Sebuah pertemuan bisnis palsu, dirancang untuk mengalihkan

perhatian para penjaga dan memberi mereka akses ke dalam kapal.

Meninggalkan keramaian dan keglamoran bar di dek atas, mereka diantar melalui koridor sempit dan remang-remang menuju perut kapal. Di sana, tersembunyi di balik pintu baja yang dijaga ketat, terdapat

kasino rahasia yang menjadi pusat operasi mafia itu.

Kemewahan yang mencolok menyambut mereka saat pintu baja itu terbuka. Meja-meja judi yang berkilau, lampu-lampu kristal yang memancarkan cahaya keemasan, dan aroma cerutu mahal bercampur dengan parfum

yang menyengat menciptakan atmosfer yang sangat kontras dengan tujuan kedatangan mereka.

***

 Kapal ini adalah simbol kekuasaan dan pengaruh mafia di kota Seroja. Di sini, keputusan-keputusan besar diambil, aliansi dibentuk, dan musuh-musuh diberantas.

Di balik kemewahan dan kegemerlapan, ada kegelapan yang menyelimuti, menciptakan suasana tegang dan penuh rahasia. Bar dan kasino ini bukan hanya tempat hiburan, tetapi juga pusat kekuatan yang mengendalikan banyak aspek kehidupan di kota tersebut.

Disebuah Aula besar mirip arena Gladiator,

“Apakah Bima tidak berani datang? Sudah jam berapa ini, kenapa belum datang?” “Menurutku, dia tidak berani datang. Bajingan ini memang benar-benar menipu kita!” Beberapa tetua mafia telah mulai gusar.

Sebelumnya, setelah Harry menyelamatkan Rina, Harry meminta Bima mengirim pesan pada para mafia itu untuk menerima kematian mereka malam ini.

Pernyataan Harry itu menimbulkan kemarahan luar biasa. Namun, karena mereka tahu Harry seorang seniman bela diri, mereka telah menyewa master bela diri untuk menghadapi Harry. Mereka menyewa dua orang master, satu Master Muay Thai, dan satu lagi Master Teddy.

Jadi kedua master itu sudah cukup mengalahkan Bima yang mereka pikir adalah orang yang mengalahkan anak buah mereka di gudang pinggir kota.

"Namanya bisnis, pasti akan ada untung dan ruginya. Lalu, apakah tuan-tuan sekalian akan berbagi denganku kalau sudah untung?" Di depan pintu, terdengar suara Bima yang begitu acuh tak acuh. "Kenapa aku tidak melihat kalian berbelas kasih ketika menculik temanku?"

Dia sama sekali tidak terlihat segan-segan, dia tidak merasa takut selama ada Harry bersamanya. Dia terlihat sangat mendominasi. Di belakangnya terdapat Harry dan Tomo yang mengikutinya. Bima bisa mengabaikan

Tomo, tapi dia bisa merasakan kepercayaan diri yang dipancarkan oleh Harry.

Dengan santai, Bima mengambil kursi yang ditawarkan, sikapnya acuh tak acuh seolah-olah dia sedang berada di kafe favoritnya, bukan di sarang musuh. Harry dan Tomo mengikutinya, mata mereka

tajam memperhatikan sekeliling, siap untuk segala kemungkinan.

“Kenapa harus buruk-buruk sangka?” jawab Bima dengan nada datar, mengabaikan sindiran Thomas. “Siapa bilang aku membawa master? Malam ini, aku hanya ingin berbicara.”

Kata-kata Bima disambut dengan tawa mengejek dari para mafia itu. Mereka telah mengeluarkan banyak uang dan tenaga untuk mempersiapkan penyambutan istimewa ini, dan mereka tidak akan puas hanya dengan obrolan ringan.

“Bicara?” seru Abdul Pratama, suaranya menggelegar di seluruh ruangan. “Kau kira ini saat yang tepat untuk berbicara setelah kau menghancurkan bisnis kami dan melukai orang-orang kami?”

Amarah terpancar jelas dari mata Abdul. Dia telah kehilangan banyak hal karena aksi Bima dan orang-orangnya, dan dia bertekad untuk membalas dendam.

Namun, di balik amarahnya, ada secercah kebingungan. Dia bisa merasakan ada yang berbeda dari Bima malam ini. Seolah-olah ada aura kepercayaan diri yang menggetarkan yang tidak dimilikinya sebelumnya.

"Jangan bilang anak buahmu yang seperti anjing itu, kalau dipukul sampai mati, nanti tidak ada yang menggonggongmu lagi."

Tomo tahu kalau perkataan ini sedang memakinya, jadi dia hanya diam dan tidak terlihat adanya kemarahan di wajahnya. Tapi sebaliknya, dia sedang tertawa di atas penderitaan mereka semua.

Tomo melihat pemuda berkulit gelap yang duduk di belakang Abdul Pratama. Mata sipitnya sangat tajam, lalu dari tubuh kekarnya dapat terlihat kalau orang ini adalah orang kejam yang berlatih seni bela diri.

Seorang pria paruh baya yang botak duduk di belakang Thomas. Pria itu sedang menutup mata untuk mempertahankan gaya seperti seorang ahli.

"Sialan, dua orang ini benar-benar rela mengeluarkan banyak uang untuk pertarungan kali ini!" Tomo menatap Harry. Harry terlihat tidak memperdulikan master Muay Thai dan Master Teddy itu.

"Jangan omong kosong, kenapa banyak sekali omong kosong yang kamu ucapkan? Cepat dimulai biar cepat selesai. Aku masih ada urusan," kata Harry dengan acuh.

Dia menoleh pada Bima setelah selesai bicara. "Di mana masternya?" Ucapan Harry langsung membuat ekspresi wajah Master Teddy dan master Muay Thai itu menjadi suram. Pertarungan belum dimulai tapi Harry sudah menyinggung mereka!

Harry menyimpan ponselnya lalu mendongak sekilas, dia langsung mengabaikan master Muay Thai dan Master Teddy. Wajahnya terlihat kecewa.

Keheningan kembali menyelimuti ruangan itu setelah Harry melontarkan pertanyaan singkatnya. Namun, kali ini, keheningan itu penuh dengan aura permusuhan yang kental. Master Teddy dan master Muay Thai, kedua petarung yang tadinya tenang dan terkendali, kini memancarkan aura membunuh yang tak terbantahkan.

“Sombong sekali!” geram Master Teddy, suaranya serak penuh kemarahan. Matanya menyipit, menatap tajam ke arah Harry seolah-olah ingin menelanjanginya hidup-hidup. “Kau kira kau siapa, berani meremehkan kami?”

Master Muay Thai, meskipun tidak sepenuh nya mengerti bahasa yang digunakan, bisa merasakan dengan jelas nada mengejek dalam suara Harry. Otot-ototnya menegang, siap untuk menerjang dan memberikan pelajaran pada pemuda sombong itu.

Bima dan Tomo bertukar pandang, senyum tipis terukir di bibir mereka. Mereka tahu persis apa yang dilakukan Harry. Dia sedang memainkan permainan pikiran, mencoba memancing lawan mereka untuk bertindak gegabah. Dan sepertinya, taktik itu berjalan dengan sempurna.

"Bocah ingusan, beraninya kamu bersikap sombong!" Saat dia melihat tubuh Harry, dia langsung tahu kalau bocah ini mungkin hanya bisa sedikit bela diri saja, sama sekali bukan tandingannya. Bahkan Master Teddy juga memandang rendah master Muay Thai itu. Mungkin hanya akan sedikit merepotkan saja.

Dia harus menyerang terlebih dulu kalau ingin bertindak! Master Teddy langsung berdiri lalu dia mendongak dengan kedua tangan di belakang punggung, auranya terasa sangat kuat. "Kamu, ayo maju!" Sepuluh miliar terlalu mudah untuk didapatkan.

Thomas dan yang lain juga merasa sangat tidak nyaman. Jagoan Bima ini terlalu gila. Bahkan langsung bertanya di mana masternya. Master Teddy dan master Muay Thai yang duduk di sana, apakah adalah orang mati sampai dia tidak melihat mereka?

Keheningan di ruangan itu kini berubah menjadi kebisuan yang mengerikan. Para petinggi mafia itu, yang tadinya penuh dengan rasa percaya diri, kini terperangah dengan sikap santai Bima dan Tomo. Mereka seperti tidak menyadari bahwa nyawa mereka sedang berada di ujung tanduk.

Thomas berkata datar, "Mengaku kalah sekarang,  berlutut dan meminta maaf padaku dan Tuan Abdul, lalu aku akan membiarkan jasad kalian utuh." Dia ingin Bima mengakui kesalahannya.

Namun, Bima seperti tidak mendengar kata-katanya. "Tomo, suruh bagian dapur siapkan perjamuan, kita akan pergi minum bir setelah selesai bertarung."

"Baik." Tomo segera mengambil ponsel dan mengurusnya. Mendengar itu, tidak hanya ekspresi wajah Thomas yang berubah, bahkan wajah semua orang  yang ada di sana terlihat suram. Mereka hari ini

datang untuk melihat Bima mengakui kekalahan, tidak disangka Bima malah berani

begitu sombong!

Sepertinya dia lebih memilih untuk dipukul sampai mati daripada mengakui kekalahan. Saat ini pandangan semua orang berada pada Harry. Tatapan mereka penuh dengan rasa mengejek dan kasihan.

Kalau salah mengikuti orang, maka akibatnya seperti ini. Harry mempertaruhkan nyawanya untuk Bima, tapi Bima malah sama sekali tidak peduli dengan nyawanya!

Ting! Tong! Tiba-tiba ponsel Harry berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat ternyata itu telepon dari Larasati. "Kamu pergi membeli makanan kecil..? ini sudah  malam kamu kemana? Kenapa sudah begitu larut tapi masih belum kembali?" Suara Larasati terdengar sedikit khawatir.

"Tanyakan pada Rina, dia ingin makan apa?" Harry berkata dengan asal, "Pisang Goreng dan Martabak 'kan? Baik, aku sudah tahu." Dia memutuskan telepon setelah selesai bicara, lalu dia berkata kepada Tomo, "Siapkan satu Martabak dan Pisang Goreng untukku, aku ingin bawa pulang."

Suasana menjadi hening. Keheningan seperti kematian.

Episodes
1 1. Larasati dan Harry
2 2. Hujan Badai dan Cinta
3 3. Keajaiban itu datang
4 4. Ketika Ketenaran Menjadi Ancaman
5 5. Konflik
6 6. Wabah Misterius
7 7. Akar Masalah
8 8. Mafia Kota Seroja
9 9. Purnama Yang Indah
10 10. Menolong Walikota Permai
11 11. Berlatih
12 12. Dokter Rina.
13 13. Wajib Militer.
14 14. Berangkat
15 15. Tabib Atau Kultivator.?
16 16. Berlatih.
17 17. Pulang Melepas Rindu
18 18. Penculikan Rina
19 19. Mafia Kota Seroja
20 20. Hukuman
21 21.Sebuah Komitmen
22 22. Mengikuti Turnamen
23 23. Turnamen yang Mudah
24 24. Anggota Baru
25 25. Li Hua
26 26. Keluarga Bangsawan
27 27. Memenuhi tantangan
28 28. Provokasi
29 29. Satu Tamparan
30 30. Master Yang Sebenarnya.
31 31. Klan Bangsawan
32 32. Mansion Bangsawan
33 33. Sampah
34 34. Tusuk Gigi
35 35. Berlutut
36 36. Ambil Alih
37 37. Tamu tak diundang
38 38. Larasati dan Rina Pulang
39 39. Undangan Klan Xiao
40 40. Kota Tersembunyi
41 41. Chimera
42 42.Teman.
43 43. Jantung Kota
44 44. Sang Penjaga
45 45. Pembebasan
46 46. Dimensi Lain
47 47. Olah Kekuatan Dewa
48 48. Tujuh Penjaga
49 49. Cinta Adalah Segalanya
50 50. Kemenangan dan Dilema
51 51. Pertemuan Di Gubug Kenangan
52 51. Reaksi Emosional
53 53. Xiao Lin
54 54. Cinta dan Tradisi
55 55. Harapan Baru
56 56. Kun Lun
57 57. Amukan Sang Immortal Ascension
58 58. Sekte Teratai Putih
59 59. Permintaan Harry
60 60. Tablet Hati Teratai
61 61. Elemen Cahaya
62 62. Pengorbanan
63 63. Lin Wei
64 64. Sebuah Keluarga
65 65. Elemen
66 66. Perjalanan
67 67. Demon Beast
68 68. Hukum Ruang Dan Waktu
69 69. Esensi Aether
70 70. Lembah Teratai
71 71. Kebangkitan Sang Penjaga
72 72. Hutan Bambu Berbisik
73 73. Makhluk Kecil Bersayap Kupu-kupu.
74 74. Fire Drake - Naga Api
75 75. Api dan Tanah Yang Terpilih
76 76. Bisikan Kegelapan
77 77. Lembah Bayangan
78 78. Makhluk Kegelapan
79 79. Kekuatan Aether
80 80. Kebangkitan Bayangan
81 81. Bayangan dan Kenangan.
82 82. Warisan Tersembunyi
83 83. Badai Pemusnah Kegelapan.
84 84. Kerinduan Sarang Cinta
85 85. Bayang-Bayang di Balik Cahaya
86 86. Goa Kristal dan Bisikan Kegelapan
87 87. Murka Sang Putri Bayangan
88 88. Kebangkitan Cahaya
89 89. Berbagi Kisah
90 90. Konspirasi
91 91. Pertempuran Di Mulut Gua
92 92. Amarah Rina
93 93. Jejak Gerbang Semesta
94 94. Pembersihan
95 95. Legenda Avalon
96 96. Ikatan Tak Terpisahkan
97 97. Magma Collossus - Raksasa Lava
98 98. Shadow Fang - Srigala Iblis
99 99. Drakorin Naga Api Avalon
100 100. Tantangan Drakorin
101 101. Bayangan Diri
102 102. Jeritan Hati
103 103. Sangkar Mistis
104 104. Goblin
105 105. Orc Raksasa
106 106. Pion
107 107. Pedang Avalon
108 108. Membuat Aliansi
109 109. Menantang Asosiasi
110 110. Musuh Kuat
111 111. Antek Malthazar
112 112. Jejak Gelap di Jalur Suci
113 113. Gerbang Bintang
114 114. Leluhur Sekte Teratai Putih.
115 115. Nebula Pelangi
116 116. Makhluk Kosmik
117 117. Kristal Langit
118 118. Artefak Elemental
119 119. Larasati
120 120. Kristal Es
121 121. Rina
122 122. Gurita Emas
123 123. Xiao Lin
124 124. Li Hua
125 125. Reuni Keluarga Poliamori.
126 126. Suasana Ceria
127 127. Menemui Dewa Kehidupan
128 128. Peleburan Kristal Langit
129 129. Bulan Madu
130 130. Mengundang Tokoh
131 131. Jenderal Lin Dan Tokoh Penting
132 132. Lin Wei Vs Tanaka
133 133. Rina
134 134. Rina 2
135 135. Li Hua
136 136. Xiao Lin
137 137. Larasati
138 138. Harry
139 139. Pembersihan
140 140. Aliansi Dengan Ratu Elf.
141 141. Dwarf
142 142. Makhluk Berinsekta
143 143. Kelicikan
144 144. Aliansi dan Sarang Cinta
145 145. Diambang Pertempuran
146 146. Kekuatan Cinta dan Aliansi Yang Kuat
147 147. Di Aethelhum
148 148. Pemberontakan Chimera.!
149 149. Lembah Abbysal
150 150. Ratu Peri Dan Hutan Kristal.
151 151. Demi Cinta
152 152. Kembali ke Cinta
153 153. Gubug Kenangan dan Cinta yang Abadi
154 154.Legenda Penjaga Gerbang Semesta - Tamat.
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Larasati dan Harry
2
2. Hujan Badai dan Cinta
3
3. Keajaiban itu datang
4
4. Ketika Ketenaran Menjadi Ancaman
5
5. Konflik
6
6. Wabah Misterius
7
7. Akar Masalah
8
8. Mafia Kota Seroja
9
9. Purnama Yang Indah
10
10. Menolong Walikota Permai
11
11. Berlatih
12
12. Dokter Rina.
13
13. Wajib Militer.
14
14. Berangkat
15
15. Tabib Atau Kultivator.?
16
16. Berlatih.
17
17. Pulang Melepas Rindu
18
18. Penculikan Rina
19
19. Mafia Kota Seroja
20
20. Hukuman
21
21.Sebuah Komitmen
22
22. Mengikuti Turnamen
23
23. Turnamen yang Mudah
24
24. Anggota Baru
25
25. Li Hua
26
26. Keluarga Bangsawan
27
27. Memenuhi tantangan
28
28. Provokasi
29
29. Satu Tamparan
30
30. Master Yang Sebenarnya.
31
31. Klan Bangsawan
32
32. Mansion Bangsawan
33
33. Sampah
34
34. Tusuk Gigi
35
35. Berlutut
36
36. Ambil Alih
37
37. Tamu tak diundang
38
38. Larasati dan Rina Pulang
39
39. Undangan Klan Xiao
40
40. Kota Tersembunyi
41
41. Chimera
42
42.Teman.
43
43. Jantung Kota
44
44. Sang Penjaga
45
45. Pembebasan
46
46. Dimensi Lain
47
47. Olah Kekuatan Dewa
48
48. Tujuh Penjaga
49
49. Cinta Adalah Segalanya
50
50. Kemenangan dan Dilema
51
51. Pertemuan Di Gubug Kenangan
52
51. Reaksi Emosional
53
53. Xiao Lin
54
54. Cinta dan Tradisi
55
55. Harapan Baru
56
56. Kun Lun
57
57. Amukan Sang Immortal Ascension
58
58. Sekte Teratai Putih
59
59. Permintaan Harry
60
60. Tablet Hati Teratai
61
61. Elemen Cahaya
62
62. Pengorbanan
63
63. Lin Wei
64
64. Sebuah Keluarga
65
65. Elemen
66
66. Perjalanan
67
67. Demon Beast
68
68. Hukum Ruang Dan Waktu
69
69. Esensi Aether
70
70. Lembah Teratai
71
71. Kebangkitan Sang Penjaga
72
72. Hutan Bambu Berbisik
73
73. Makhluk Kecil Bersayap Kupu-kupu.
74
74. Fire Drake - Naga Api
75
75. Api dan Tanah Yang Terpilih
76
76. Bisikan Kegelapan
77
77. Lembah Bayangan
78
78. Makhluk Kegelapan
79
79. Kekuatan Aether
80
80. Kebangkitan Bayangan
81
81. Bayangan dan Kenangan.
82
82. Warisan Tersembunyi
83
83. Badai Pemusnah Kegelapan.
84
84. Kerinduan Sarang Cinta
85
85. Bayang-Bayang di Balik Cahaya
86
86. Goa Kristal dan Bisikan Kegelapan
87
87. Murka Sang Putri Bayangan
88
88. Kebangkitan Cahaya
89
89. Berbagi Kisah
90
90. Konspirasi
91
91. Pertempuran Di Mulut Gua
92
92. Amarah Rina
93
93. Jejak Gerbang Semesta
94
94. Pembersihan
95
95. Legenda Avalon
96
96. Ikatan Tak Terpisahkan
97
97. Magma Collossus - Raksasa Lava
98
98. Shadow Fang - Srigala Iblis
99
99. Drakorin Naga Api Avalon
100
100. Tantangan Drakorin
101
101. Bayangan Diri
102
102. Jeritan Hati
103
103. Sangkar Mistis
104
104. Goblin
105
105. Orc Raksasa
106
106. Pion
107
107. Pedang Avalon
108
108. Membuat Aliansi
109
109. Menantang Asosiasi
110
110. Musuh Kuat
111
111. Antek Malthazar
112
112. Jejak Gelap di Jalur Suci
113
113. Gerbang Bintang
114
114. Leluhur Sekte Teratai Putih.
115
115. Nebula Pelangi
116
116. Makhluk Kosmik
117
117. Kristal Langit
118
118. Artefak Elemental
119
119. Larasati
120
120. Kristal Es
121
121. Rina
122
122. Gurita Emas
123
123. Xiao Lin
124
124. Li Hua
125
125. Reuni Keluarga Poliamori.
126
126. Suasana Ceria
127
127. Menemui Dewa Kehidupan
128
128. Peleburan Kristal Langit
129
129. Bulan Madu
130
130. Mengundang Tokoh
131
131. Jenderal Lin Dan Tokoh Penting
132
132. Lin Wei Vs Tanaka
133
133. Rina
134
134. Rina 2
135
135. Li Hua
136
136. Xiao Lin
137
137. Larasati
138
138. Harry
139
139. Pembersihan
140
140. Aliansi Dengan Ratu Elf.
141
141. Dwarf
142
142. Makhluk Berinsekta
143
143. Kelicikan
144
144. Aliansi dan Sarang Cinta
145
145. Diambang Pertempuran
146
146. Kekuatan Cinta dan Aliansi Yang Kuat
147
147. Di Aethelhum
148
148. Pemberontakan Chimera.!
149
149. Lembah Abbysal
150
150. Ratu Peri Dan Hutan Kristal.
151
151. Demi Cinta
152
152. Kembali ke Cinta
153
153. Gubug Kenangan dan Cinta yang Abadi
154
154.Legenda Penjaga Gerbang Semesta - Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!