5. Konflik

“Kak Laras, ada yang tidak beres di luar,” bisik Harry, suaranya dipenuhi firasat buruk.  Larasati mendekat, matanya menyipit mengamati pemandangan di luar. “Kita harus berhati-hati,” desisnya, tangan tanpa sadar mengepalkan tangan.

Tanpa aba-aba, pintu praktik didobrak dengan keras, menggemakan suara ancaman. Sekelompok pria berbadan besar menyerbu masuk, wajah mereka keras dan kejam. Di depan, seorang pria yang tampak sebagai pemimpin menatap Harry dan Larasati dengan tatapan tajam.

“Harry dan Larasati,” geramnya, suaranya sedingin es, “Kalian sudah cukup membuat masalah di kota ini. Kehadiran kalian tidak diterima.”

Harry berdiri tegak, keberanian memancar dari sorot matanya. “Kami hanya ingin membantu mereka yang membutuhkan. Apa salahnya?”

Pemimpin preman itu mendekat, tangannya mencengkeram kerah baju Harry dengan kasar. “Kalian terlalu naif! Kota ini punya aturan, dan kalian telah melanggarnya!”

Larasati mencoba mendekat, namun seorang preman lain dengan cepat mencekal lengannya, mendorongnya dengan kasar. “Jangan bergerak! Kau ingin bernasib sama?”

Harry berusaha tenang, meskipun cengkeraman di kerahnya semakin kuat. “Apa yang kalian inginkan?”

Senyum sinis mengembang di bibir pemimpin preman itu. “Tinggalkan kota ini. Sekarang juga. Atau, bersiaplah menanggung akibatnya.”

Harry dan Larasati bertukar pandang, tekad terpancar di mata mereka. “Kami tidak akan pergi,” jawab Harry mantap. “Kami punya tanggung jawab pada pasien-pasien kami.”

Tanpa ampun, pemimpin preman itu melayangkan tinjunya ke wajah Harry. Darah segar mengucur dari sudut bibir Harry saat ia terjatuh ke lantai.

“Harry!” pekik Larasati, berusaha menghampiri Harry, namun cengkeraman preman itu terlalu kuat. “Pergilah dengan sukarela, atau kalian akan dipaksa!” ancam pemimpin preman itu, bersiap kembali menyerang Harry.

Namun, sebelum pukulan kedua mendarat, suara sirene polisi memecah ketegangan. Para preman itu panik, saling berteriak.

“Polisi! Kita harus pergi!”

Pemimpin preman itu menatap Harry dan Larasati dengan mata penuh amarah. “Ini belum berakhir! Kami akan kembali!”

Dalam sekejap, para preman itu lenyap ditelan kegelapan malam, meninggalkan Harry dan Larasati yang terluka dan dipenuhi amarah.

Setelah kepergian para preman yang tiba-tiba itu, Harry bangkit dengan susah payah, rasa sakit berdenyut di rahangnya. Larasati bergegas ke sisinya, tangannya terulur untuk membantu Harry berdiri. “Kau terluka, Harry,” ucapnya, nada suaranya dipenuhi kekhawatiran.

“Hanya sedikit,” jawab Harry, berusaha tersenyum meskipun ada rasa sakit menjalar di wajahnya. “Mereka serius, Laras. Kita harus lebih berhati-hati.”

Sirene polisi meraung-raung mendekat, memecah kesunyian mencekam yang tersisa. Setelah mendengarkan kesaksian Harry dan Larasati, polisi berjanji akan meningkatkan patroli di sekitar praktik mereka. Namun, bayangan ancaman masih membayangi pikiran Harry dan Larasati.

Kabar tentang penyerangan itu menyebar dengan cepat, bagai api yang melahap daun kering. Dukungan mengalir deras dari para pasien yang khawatir. “Kami bersama kalian, Tabib Harry, Tabib Larasati,” ujar seorang wanita tua, matanya berkilat penuh tekad. “Jangan biarkan mereka menang.”

Namun, di sisi lain Kota Seroja, di balik tembok sebuah rumah yang sunyi, Tabib Andi, Tabib Dina, dan Tabib Budi berkumpul kembali. Kegagalan demi kegagalan telah mempertebal awan gelap di wajah mereka.

“Kita harus mengambil tindakan lebih tegas,” desis Tabib Andi, suaranya dingin dan penuh perhitungan. “Mereka tidak boleh dibiarkan menghancurkan kita.”

Tabib Budi mengangguk setuju, matanya menyipit licik. “Jika mereka tidak mau pergi dengan cara baik-baik, kita paksa mereka!”

“Tidak!” Tabib Dina membentak, mengejutkan kedua rekannya. “Kekerasan bukanlah jawabannya! Kita tidak bisa terus seperti ini!”

“Diam kau, Dina!” bentak Tabib Budi. “Jika kau takut, lebih baik kau pergi dari sini!”

Malam itu, ketika Larasati sedang sendirian di praktik, sekelompok bayangan gelap kembali muncul. Kali ini, mereka datang tanpa peringatan, menyerbu masuk dengan keganasan yang terencana.

“Lepaskan aku!” teriak Larasati, berusaha melawan, namun tenaganya tak sebanding dengan kekuatan para preman itu. Ia diseret keluar dari praktik, teriakannya tertelan oleh kegelapan malam.

Sementara itu, Harry yang sedang dalam perjalanan pulang merasakan firasat buruk. Hatinya dipenuhi kecemasan yang tak terjelaskan. Ia mempercepat langkahnya, bayangan Larasati yang sendirian di praktik menghantuinya.

Sesampainya di sana, hatinya mencelos. Pintu praktik terbuka lebar, barang-barang berserakan di lantai, jejak-jejak perjuangan yang sia-sia.

“Laras!” teriak Harry, kepanikan mencengkeram hatinya. Namun, hanya ada keheningan yang menjawab. Di atas

meja, selembar kertas tergeletak, tulisan tangan yang kasar tergores di atasnya: “Jika kau ingin Larasati selamat, tinggalkan kota ini. Segera!”

‘Amarah dan kekhawatiran yang mendalam bercampur aduk dalam diri Harry. Ia harus menemukan Larasati, apa pun yang terjadi. Ini bukan lagi tentang praktik mereka, ini tentang menyelamatkan wanita yang dicintainya.

Harry menggenggam erat catatan ancaman itu, amarah membakar dalam hatinya. Kesabarannya telah habis. Mereka telah melewati batas. Demi Larasati, demi kedamaian Kota Seroja, ia akan mengakhiri semua ini.

Malam itu, Harry memutuskan untuk bertindak. Bukan lagi sebagai tabib yang penyayang, tapi sebagai pejuang yang siap mempertaruhkan segalanya.

Ia teringat akan batu ajaib warisan dari petualangannya di dunia lain, sumber kekuatan yang tertidur dalam dirinya. Ia teringat latihan keras, seni bela diri mematikan yang mengasah tubuh dan pikirannya melampaui batas manusia biasa. Kini saatnya membangkitkan kekuatan itu.

Dengan memusatkan pikiran pada Larasati, Harry merasakan getaran energi dari batu ajaib, menunjukkan lokasi kekasihnya. “Gudang tua di pinggiran kota,” gumamnya, tekad terpancar di matanya.

Secepat kilat, Harry melesat dalam kegelapan, tubuhnya bagai bayangan yang menyatu dengan malam. Tak lama, ia tiba di gudang tua itu, aura bahaya terpancar dari balik pintu kayunya yang lapuk.

Mengintip dari celah sempit, Harry melihat Larasati terikat di tengah ruangan, dikelilingi oleh para preman yang menyeringai keji. “Laras!” serunya tanpa sadar, mengabaikan kebutuhan sebelumnya  untuk bertindak diam-diam.

Para preman itu menoleh, keterkejutan tergambar di wajah mereka. Pemimpin mereka,dengan seringai meremehkan, melangkah maju. “Kau datang sendirian, Harry? Sungguh berani, atau mungkin bodoh?”

Harry takmenghiraukan ejekan itu, fokusnya hanya pada Larasati. Melihat kekasihnya terluka, amarah yang terpendam meledak. Saat seorang preman mendekat, senjata tajam terhunus, Harry bergerak.

Dessshh!

Bugghh!

Gerakannya secepat kilat, menangkis serangan dan membanting preman itu ke tanah dalam satu gerakan mulus. Para preman lain tercengang, menyaksikan kecepatan dan kekuatan yang tak manusiawi.

Pemimpin mereka, meskipun terkejut, dengan cepat memerintahkan serangan. Namun, mereka bukanlah tandingan Harry yang telah terlatih di dunia lain. Pukulan, tendangan, tangkisan, semua dilakukan dengan presisi dan kekuatan luar biasa. Para preman itu jatuh satu per satu, mengerang kesakitan.

“Kalian pikir bisa menindas orang seenaknya?!” teriak Harry, suaranya bergema di gudang tua itu. “Rasakan ini!”

Tak butuh waktu lama, semua preman terkapar tak berdaya.

Harry segera melepaskan ikatan Larasati, memeriksa dengan cemas. “Kau baik-baik saja?” Larasati mengangguk, kelegaan terpancar di matanya. “Aku baik-baik saja, Harry. Terima kasih.”

Saat mereka bersiap pergi, pemimpin preman itu, dengan tubuh memar, berusaha bangkit. “Ini belum berakhir, Harry! Kau akan membayar untuk ini!” ancamnya, suara seraknya dipenuhi kebencian.

Harry berbalik, tatapannya tajam menusuk. “Jika kalian, atau siapapun, mencoba menyakiti kami lagi… Kalian tidak akan punya kesempatan kedua. Ini peringatan terakhir.”

Ucapannya datar, namun penuh kekuatan, meninggalkan jejak ketakutan di hati para preman itu. Malam itu, Harry menunjukkan bahwa mereka yang mencari masalah dengannya akan berhadapan dengan amarah yang tak terduga.

Kabar tentang penyelamatan dramatis di gudang tua itu menyebar bagai api di tengah terpaan angin. Nama Harry tersebar dari mulut ke mulut, bukan lagi hanya sebagai tabib berbakat, tapi juga sebagai pahlawan pemberani.

Kekaguman terpancar di mata warga Kota Seroja, sementara para preman meringkuk dalam ketakutan, menyebut nama Harry dengan bisikan ngeri.

Di sisi lain kota, di balik pintu-pintu tertutup, pertemuan rahasia kembali digelar.Tabib Andi, Tabib Dina, dan Tabib Budi duduk melingkar, namun kali ini, aura tegang dan cemas menggantikan ambisi mereka.

“Kita sudah kalah,” desah Tabib Andi, suaranya tak lagi angkuh, digantikan oleh keputusasaan. “Harry… dia bukan orang biasa.”

Tabib Dina mengangguk lemah, wajahnya yang dulu penuh rasa iri kini dipenuhi penyesalan.“Kekuatannya… kita tidak bisa melawannya.”

Tabib Budi, otak licik di balik semua rencana jahat itu, kini terdiam seribu bahasa.Ketakutan tergambar jelas di matanya. “Kita harus berhenti,” ucapnya akhirnya, suaranya serak, mengakui kekalahan mereka. “Melawan Harry hanya akan membawa kehancuran bagi kita.”

Keputusan pun diambil. Rasa iri dan kebencian telah tergantikan oleh rasa takut dan juga…sedikit rasa hormat. Mereka telah menabur angin, dan kini menuai badai. Harry, sang tabib yang pernah mereka remehkan, telah menjelma menjadi kekuatan yang tak terhentikan, memastikan kedamaian Kota Seroja, dan menanamkan rasa hormat di hati mereka yang pernah dipenuhi dengki.

Episodes
1 1. Larasati dan Harry
2 2. Hujan Badai dan Cinta
3 3. Keajaiban itu datang
4 4. Ketika Ketenaran Menjadi Ancaman
5 5. Konflik
6 6. Wabah Misterius
7 7. Akar Masalah
8 8. Mafia Kota Seroja
9 9. Purnama Yang Indah
10 10. Menolong Walikota Permai
11 11. Berlatih
12 12. Dokter Rina.
13 13. Wajib Militer.
14 14. Berangkat
15 15. Tabib Atau Kultivator.?
16 16. Berlatih.
17 17. Pulang Melepas Rindu
18 18. Penculikan Rina
19 19. Mafia Kota Seroja
20 20. Hukuman
21 21.Sebuah Komitmen
22 22. Mengikuti Turnamen
23 23. Turnamen yang Mudah
24 24. Anggota Baru
25 25. Li Hua
26 26. Keluarga Bangsawan
27 27. Memenuhi tantangan
28 28. Provokasi
29 29. Satu Tamparan
30 30. Master Yang Sebenarnya.
31 31. Klan Bangsawan
32 32. Mansion Bangsawan
33 33. Sampah
34 34. Tusuk Gigi
35 35. Berlutut
36 36. Ambil Alih
37 37. Tamu tak diundang
38 38. Larasati dan Rina Pulang
39 39. Undangan Klan Xiao
40 40. Kota Tersembunyi
41 41. Chimera
42 42.Teman.
43 43. Jantung Kota
44 44. Sang Penjaga
45 45. Pembebasan
46 46. Dimensi Lain
47 47. Olah Kekuatan Dewa
48 48. Tujuh Penjaga
49 49. Cinta Adalah Segalanya
50 50. Kemenangan dan Dilema
51 51. Pertemuan Di Gubug Kenangan
52 51. Reaksi Emosional
53 53. Xiao Lin
54 54. Cinta dan Tradisi
55 55. Harapan Baru
56 56. Kun Lun
57 57. Amukan Sang Immortal Ascension
58 58. Sekte Teratai Putih
59 59. Permintaan Harry
60 60. Tablet Hati Teratai
61 61. Elemen Cahaya
62 62. Pengorbanan
63 63. Lin Wei
64 64. Sebuah Keluarga
65 65. Elemen
66 66. Perjalanan
67 67. Demon Beast
68 68. Hukum Ruang Dan Waktu
69 69. Esensi Aether
70 70. Lembah Teratai
71 71. Kebangkitan Sang Penjaga
72 72. Hutan Bambu Berbisik
73 73. Makhluk Kecil Bersayap Kupu-kupu.
74 74. Fire Drake - Naga Api
75 75. Api dan Tanah Yang Terpilih
76 76. Bisikan Kegelapan
77 77. Lembah Bayangan
78 78. Makhluk Kegelapan
79 79. Kekuatan Aether
80 80. Kebangkitan Bayangan
81 81. Bayangan dan Kenangan.
82 82. Warisan Tersembunyi
83 83. Badai Pemusnah Kegelapan.
84 84. Kerinduan Sarang Cinta
85 85. Bayang-Bayang di Balik Cahaya
86 86. Goa Kristal dan Bisikan Kegelapan
87 87. Murka Sang Putri Bayangan
88 88. Kebangkitan Cahaya
89 89. Berbagi Kisah
90 90. Konspirasi
91 91. Pertempuran Di Mulut Gua
92 92. Amarah Rina
93 93. Jejak Gerbang Semesta
94 94. Pembersihan
95 95. Legenda Avalon
96 96. Ikatan Tak Terpisahkan
97 97. Magma Collossus - Raksasa Lava
98 98. Shadow Fang - Srigala Iblis
99 99. Drakorin Naga Api Avalon
100 100. Tantangan Drakorin
101 101. Bayangan Diri
102 102. Jeritan Hati
103 103. Sangkar Mistis
104 104. Goblin
105 105. Orc Raksasa
106 106. Pion
107 107. Pedang Avalon
108 108. Membuat Aliansi
109 109. Menantang Asosiasi
110 110. Musuh Kuat
111 111. Antek Malthazar
112 112. Jejak Gelap di Jalur Suci
113 113. Gerbang Bintang
114 114. Leluhur Sekte Teratai Putih.
115 115. Nebula Pelangi
116 116. Makhluk Kosmik
117 117. Kristal Langit
118 118. Artefak Elemental
119 119. Larasati
120 120. Kristal Es
121 121. Rina
122 122. Gurita Emas
123 123. Xiao Lin
124 124. Li Hua
125 125. Reuni Keluarga Poliamori.
126 126. Suasana Ceria
127 127. Menemui Dewa Kehidupan
128 128. Peleburan Kristal Langit
129 129. Bulan Madu
130 130. Mengundang Tokoh
131 131. Jenderal Lin Dan Tokoh Penting
132 132. Lin Wei Vs Tanaka
133 133. Rina
134 134. Rina 2
135 135. Li Hua
136 136. Xiao Lin
137 137. Larasati
138 138. Harry
139 139. Pembersihan
140 140. Aliansi Dengan Ratu Elf.
141 141. Dwarf
142 142. Makhluk Berinsekta
143 143. Kelicikan
144 144. Aliansi dan Sarang Cinta
145 145. Diambang Pertempuran
146 146. Kekuatan Cinta dan Aliansi Yang Kuat
147 147. Di Aethelhum
148 148. Pemberontakan Chimera.!
149 149. Lembah Abbysal
150 150. Ratu Peri Dan Hutan Kristal.
151 151. Demi Cinta
152 152. Kembali ke Cinta
153 153. Gubug Kenangan dan Cinta yang Abadi
154 154.Legenda Penjaga Gerbang Semesta - Tamat.
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Larasati dan Harry
2
2. Hujan Badai dan Cinta
3
3. Keajaiban itu datang
4
4. Ketika Ketenaran Menjadi Ancaman
5
5. Konflik
6
6. Wabah Misterius
7
7. Akar Masalah
8
8. Mafia Kota Seroja
9
9. Purnama Yang Indah
10
10. Menolong Walikota Permai
11
11. Berlatih
12
12. Dokter Rina.
13
13. Wajib Militer.
14
14. Berangkat
15
15. Tabib Atau Kultivator.?
16
16. Berlatih.
17
17. Pulang Melepas Rindu
18
18. Penculikan Rina
19
19. Mafia Kota Seroja
20
20. Hukuman
21
21.Sebuah Komitmen
22
22. Mengikuti Turnamen
23
23. Turnamen yang Mudah
24
24. Anggota Baru
25
25. Li Hua
26
26. Keluarga Bangsawan
27
27. Memenuhi tantangan
28
28. Provokasi
29
29. Satu Tamparan
30
30. Master Yang Sebenarnya.
31
31. Klan Bangsawan
32
32. Mansion Bangsawan
33
33. Sampah
34
34. Tusuk Gigi
35
35. Berlutut
36
36. Ambil Alih
37
37. Tamu tak diundang
38
38. Larasati dan Rina Pulang
39
39. Undangan Klan Xiao
40
40. Kota Tersembunyi
41
41. Chimera
42
42.Teman.
43
43. Jantung Kota
44
44. Sang Penjaga
45
45. Pembebasan
46
46. Dimensi Lain
47
47. Olah Kekuatan Dewa
48
48. Tujuh Penjaga
49
49. Cinta Adalah Segalanya
50
50. Kemenangan dan Dilema
51
51. Pertemuan Di Gubug Kenangan
52
51. Reaksi Emosional
53
53. Xiao Lin
54
54. Cinta dan Tradisi
55
55. Harapan Baru
56
56. Kun Lun
57
57. Amukan Sang Immortal Ascension
58
58. Sekte Teratai Putih
59
59. Permintaan Harry
60
60. Tablet Hati Teratai
61
61. Elemen Cahaya
62
62. Pengorbanan
63
63. Lin Wei
64
64. Sebuah Keluarga
65
65. Elemen
66
66. Perjalanan
67
67. Demon Beast
68
68. Hukum Ruang Dan Waktu
69
69. Esensi Aether
70
70. Lembah Teratai
71
71. Kebangkitan Sang Penjaga
72
72. Hutan Bambu Berbisik
73
73. Makhluk Kecil Bersayap Kupu-kupu.
74
74. Fire Drake - Naga Api
75
75. Api dan Tanah Yang Terpilih
76
76. Bisikan Kegelapan
77
77. Lembah Bayangan
78
78. Makhluk Kegelapan
79
79. Kekuatan Aether
80
80. Kebangkitan Bayangan
81
81. Bayangan dan Kenangan.
82
82. Warisan Tersembunyi
83
83. Badai Pemusnah Kegelapan.
84
84. Kerinduan Sarang Cinta
85
85. Bayang-Bayang di Balik Cahaya
86
86. Goa Kristal dan Bisikan Kegelapan
87
87. Murka Sang Putri Bayangan
88
88. Kebangkitan Cahaya
89
89. Berbagi Kisah
90
90. Konspirasi
91
91. Pertempuran Di Mulut Gua
92
92. Amarah Rina
93
93. Jejak Gerbang Semesta
94
94. Pembersihan
95
95. Legenda Avalon
96
96. Ikatan Tak Terpisahkan
97
97. Magma Collossus - Raksasa Lava
98
98. Shadow Fang - Srigala Iblis
99
99. Drakorin Naga Api Avalon
100
100. Tantangan Drakorin
101
101. Bayangan Diri
102
102. Jeritan Hati
103
103. Sangkar Mistis
104
104. Goblin
105
105. Orc Raksasa
106
106. Pion
107
107. Pedang Avalon
108
108. Membuat Aliansi
109
109. Menantang Asosiasi
110
110. Musuh Kuat
111
111. Antek Malthazar
112
112. Jejak Gelap di Jalur Suci
113
113. Gerbang Bintang
114
114. Leluhur Sekte Teratai Putih.
115
115. Nebula Pelangi
116
116. Makhluk Kosmik
117
117. Kristal Langit
118
118. Artefak Elemental
119
119. Larasati
120
120. Kristal Es
121
121. Rina
122
122. Gurita Emas
123
123. Xiao Lin
124
124. Li Hua
125
125. Reuni Keluarga Poliamori.
126
126. Suasana Ceria
127
127. Menemui Dewa Kehidupan
128
128. Peleburan Kristal Langit
129
129. Bulan Madu
130
130. Mengundang Tokoh
131
131. Jenderal Lin Dan Tokoh Penting
132
132. Lin Wei Vs Tanaka
133
133. Rina
134
134. Rina 2
135
135. Li Hua
136
136. Xiao Lin
137
137. Larasati
138
138. Harry
139
139. Pembersihan
140
140. Aliansi Dengan Ratu Elf.
141
141. Dwarf
142
142. Makhluk Berinsekta
143
143. Kelicikan
144
144. Aliansi dan Sarang Cinta
145
145. Diambang Pertempuran
146
146. Kekuatan Cinta dan Aliansi Yang Kuat
147
147. Di Aethelhum
148
148. Pemberontakan Chimera.!
149
149. Lembah Abbysal
150
150. Ratu Peri Dan Hutan Kristal.
151
151. Demi Cinta
152
152. Kembali ke Cinta
153
153. Gubug Kenangan dan Cinta yang Abadi
154
154.Legenda Penjaga Gerbang Semesta - Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!