18. Penculikan Rina

"Malam ini sungguh luar biasa, aku tidak akan pernah melupakan momen ini," ujar Harry sambil memeluk Larasati dan Rina. "Hei, jangan khawatir. Aku yakin masih banyak malam yang sama indahnya yang akan kita lalui bersama," sahut Larasati sambil membelai rambut Harry dengan lembut.

Rina pun tersenyum dan mengangguk setuju. Mereka bertiga saling berjanji untuk terus bersama dalam cinta dan kebersamaan yang tulus.

 Malam pun berlalu begitu indah. Larasati, Rina, dan Harry merasa begitu bahagia atas kebersamaan yang mereka miliki. Mereka tahu bahwa cinta sejati tidak pernah terbatas, dan poliamori yang mereka anut adalah wujud dari cinta yang murni dan tulus.

Sinar mentari pagi yang hangat menembus  tirai jendela, membangunkan Harry dari tidurnya. Perlahan, ia membuka matanya, dan senyuman mengembang di wajahnya saat mendapati dirinya masih terbaring

berpelukan dengan Larasati dan Rina.

Larasati, yang masih terlelap, merapatkan tubuhnya ke Harry, seperti anak kucing yang mencari kehangatan. Sementara Rina, yang sudah lebih dulu terbangun, menatap Harry dan Larasati dengan tatapan

penuh cinta.

“Selamat pagi,” bisik Rina, suaranya serak khas bangun tidur namun terdengar begitu lembut di telinga Harry. Merasakan gerakan Harry dan suara Rina, Larasati perlahan membuka matanya.

Sebuah senyum manis langsung mengembang di wajahnya, hatinya berbunga-bunga melihat dua orang yang sangat dicintainya tengah menatapnya dengan penuh kasih sayang. “Selamat pagi,” sapa Larasati, suaranya masih terdengar serak karena baru bangun tidur.

Mentari tenggelam di balik siluet kota, mewarnai langit dengan semburat merah darah yang seolah menjadi pertanda buruk. Meskipun konglomerat itu telah jatuh, bayangan kebencian mereka masih menghantui hari-hari Harry dan Larasati. Kewaspadaan menjadi rutinitas, setiap hembusan angin malam terdengar seperti bisikan ancaman. Namun, malam itu, kegelisahan mereka berubah menjadi kepanikan yang membekukan.

Sebuah pesan singkat dari Rina, terkirim tepat sebelum sinyal ponselnya terputus: “Tolong… aku diikuti!”. Jantung Harry menggeluh, energi kultivasinya berdesir tak terkendali. Larasati, wajahnya pucat pasi, merasakan gelombang ketakutan yang sama. Rina, sahabat juga kekasih mereka, dalam bahaya!

“Kita harus segera mencari tahu siapa yang menculik Rina dan di mana dia dibawa,” ujar Harry, matanya tajam memeriksa rekaman CCTV. Larasati, wajahnya pucat dan tangannya gemetar, berusaha fokus pada layar monitor. “Seharusnya aku mengajaknya tinggal bersama kita,” bisiknya, suaranya penuh penyesalan. “Dia akan lebih aman.”

Harry menatap Larasati, mencoba menenangkannya dengan sebuah sentuhan lembut di bahunya. “Tenanglah, Larasati. Kita akan menemukannya. Dia wanita yang kuat.” Meskipun berkata demikian, kecemasan juga menggerogoti hati Harry.

Rina adalah titik lemah mereka, jembatan yang menghubungkan mereka dengan dunia yang pernah mereka kenal. Kehilangan Rina bukanlah sebuah pilihan.

“Aku akan menghubungi beberapa teman lama,” kata Larasati, mencoba menguatkan suaranya. Jari-jarinya bergerak lincah di atas keypad ponselnya, menghubungi setiap kontak yang mungkin memiliki informasi. Waktu berjalan sangat lambat saat mereka menunggu, setiap detik terasa seperti siksaan.

***

Mereka menghadapi rintangan-rintangan di sepanjang jalan, menginterogasi informan di balik tembok beton yang lembap dan bau pesing, menguak rahasia kotor yang tersembunyi di balik kemewahan dunia bawah kota. Hari berganti malam, kecemasan dan amarah menjadi bahan bakar yang mempertahankan mereka.

Akhirnya, setelah pencarian yang melelahkan, seberkas cahaya muncul: sebuah gudang tua di pinggiran kota, terpencil dan dipenuhi aura mengancam. Di sana, di balik dinding beton yang dingin, Rina menunggu.

Harry dan Larasati berdiri di ambang pintu gudang, aura bahaya menyengat indra mereka. Bau lembap dan karat menyebar di udara, bercampur dengan aroma samar sesuatu yang membusuk. Tidak ada suara kecuali deru napas mereka sendiri dan detak jantung yang berdebar kencang.

Harry mengangguk ke arah Larasati, isyarat tanpa kata yang telah mereka pahami selama bertahun-tahun. Dengan gerakan cepat dan terlatih, Harry mendobrak pintu, menghancurkan keheningan dengan ledakan kayu tua yang mengerikan. Kegelapan menelan mereka seutuhnya.

 Rina terdengar menangis, di pojokan ruangan, memohon untuk dibebaskan, suaranya terdengar rapuh. Harry segera melangkah mendekatinya, tetapi sebelum mereka  sempat mengeluarkan Rina dari gudang tersebut, tiba-tiba terdengar langkah kaki mendekat.

Sebuah kelompok orang bersenjata muncul dari sudut ruangan, wajah mereka tertutup topeng hitam yang menjaga identitas mereka tersembunyi. "Kalian pikir kalian bisa menghancurkan kami begitu saja? Kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi," ucap pemimpin kelompok itu sambil menatap Harry dan Laras dengan tatapan tajam.

Harry dan Laras saling berpandangan sebelum dengan sigap mengambil posisi bertahan. Mereka telah terlatih dalam pertempuran dan siap menghadapi siapa pun yang menghalangi misi penyelamatan mereka.

"Kami tidak akan mundur, kami datang untuk  menyelamatkan Rina dan itu yang akan kami lakukan," ujar Harry dengan suara tegas sambil mempersiapkan diri untuk pertarungan yang akan terjadi.

Senyum sinis para penculik lenyap seketika saat Harry bergerak. Bukan gerak manusia biasa, tapi seolah diterpa angin topan. Energi Qi melingkari tubuhnya seperti aura emas, setiap gerakannya tajam dan mematikan.

Satu pukulan yang diperkuat dengan Qi murni cukup untuk menghancurkan rahang seorang penculik, suara retakan tulang terdengar mengerikan di tengah kegaduhan.

Larasati, dengan kelincahan yang melampaui batas manusia, berubah menjadi bayangan kabur. Para penculik bahkan tidak sempat menarik pelatuk saat Larasati sudah berada di tengah-tengah mereka, tendangan yang diperkuat Qi menghantam titik vital dengan presisi mematikan.

Jeritan kesakitan memenuhi gudang tua itu, bercampur dengan suara tindihan logam saat senjata api jatuh ke lantai.

Harry, dengan fokus setajam pisau, menangkap sebutir peluru yang hampir mengenai Rina dengan dua jari. Energi Qi berputar disekitar proyektil itu, menghancurkannya menjadi debu tanpa suara.

Para penculik yang masih tersisa menatap dengan takut, menyadari bahwa mereka tidak sedang berhadapan dengan lawan biasa. Namun, semua sudah terlambat.

Dalam hitungan menit, semua penculik itu terkapar, mengerang kesakitan dengan tulang patah dan mimpi buruk yang terukir di benak mereka.

Rina, yang terpaku menyaksikan adegan itu dengan napas terengah, merasakan gelombang kelegaan menghanyutkan ketakutannya. Air mata tumpah di wajahnya saat berlari ke pelukan Harry dan Larasati, mencari

perlindungan di tengah-tengah kekacauan itu. “Kalian selamat,” bisiknya, suaranya bergetar.

"Terima kasih, kalian telah menyelamatkan nyawaku," ucap Rina sambil menangis bahagia. Harry dan Laras tersenyum lega, merasa bangga atas keberhasilan misi penyelamatan mereka. Mereka segera membawa Rina keluar dari gudang dan bersiap untuk membawanya pulang ke tempat yang aman.

Namun, saat mereka hendak meninggalkan gudang, tiba-tiba pintu masuk terblokir oleh sekelompok orang bersenjata yang baru datang.

Mereka lebih banyak dari sebelumnya, senjata mereka lebih mematikan, dan  tampaknya mereka tidak akan segan-segan untuk menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka.

"Kami adalah bagian dari kelompok yang sama, kami tidak akan membiarkan kalian pergi begitu saja setelah mengalahkan rekan-rekan kami," ujar salah satu dari mereka dengan suara mengancam.

Bayangan para penyerang baru itu memanjang di ambang pintu, mengisolasi Harry, Larasati, dan Rina di dalam gudang yang kini terasa seperti kandang singa.

Bau mesiu menyengat bercampur dengan aroma darah dan keringat, menciptakan aroma kematian yang kental. Rina, yang baru saja merasakan secercah harapan, kembali dipeluk ketakutan.

“Kalian tidak akan lolos,” geram salah satu penyerang, suaranya kasar dan penuh dendam. Senjata api berkilau di bawah cahaya redup, seolah mata-mata berbisa yang siap menerkam. “Kalian telah membuat kesalahan besar dengan mencampuri urusan kami.”

Harry dan Larasati saling berpandangan, mata mereka berkilat tegas. Mereka berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, kelelahan setelah pertarungan sebelumnya, dan kini dihadapkan dengan musuh yang

lebih banyak dan lebih kuat. Namun, menyerah bukanlah pilihan. Tidak.. selama Rina masih membutuhkan perlindungan mereka.

“Dengarkan, kami tidak ingin berkelahi. Kami hanya ingin membawa Rina pulang ke tempat yang aman. Jika kalian menghalangi kami, kalian juga akan menjadi musuh kami,” ucap Harry dengan suara tegas dan lugas.

Namun, kata-kata hanya menjadi angin lalu bagi para penyerang yang haus darah. Mereka menyerbu seperti serigala kelaparan, jurus-jurus mematikan mengarah ke arah Harry dan Larasati. Gudang tua itu berubah menjadi arena pertarungan yang penuh amarah.

Harry, dengan amarah yang membara karena keberanian mereka menantang dan membahayakan Rina, dia menggunakan energi murni-nya. Sebuah ledakan energi keemasan terpancar dari tubuhnya, menghantam para

penyerang seperti gelombang kejut yang tak terlihat.

Beberapa di antara mereka terlempar ke belakang, menghantam dinding gudang dengan suara tulang yang retak.

Larasati, bergerak dengan kecepatan dan keanggunan seekor harimau, menghindari serangan bertubi-tubi dengan mudah.

Setiap gerakannya diperhitungkan, setiap tendangan dan pukulannya menghantam titik vital dengan presisi mematikan, diperkuat oleh aliran energi  yang terfokus.

“Bughh!” Seorang penyerang menjerit kesakitan saat tendangan Larasati menghantam dadanya, energi Qi meremukkan tulang rusuknya. Dia roboh ke tanah, terengah-engah dan tak berdaya.

“Kalian tidak akan menang!” teriak salah satu penyerang yang masih berdiri, wajahnya merah padam karena marah dan frustrasi. Dia mengarahkan senjatanya ke arah Harry, tapi sebelum sempat menarik pelatuk, sebuah bola energi  yang membara menghantam tangannya.

Senjata itu terpental jauh, dan penyerang itu menjerit kesakitan sambil memegangi tangannya yang terbakar. Rina hanya bisa menutup mata dan berdoa agar mereka semua selamat dari bencana ini.

Namun, kekuatan dan ketangguhan Harry dan Laras akhirnya memenangkan pertempuran itu. Para penyerang terpaksa mundur, beberapa di antara mereka terluka parah dan tidak dapat melanjutkan serangan.

Harry, Laras, dan Rina akhirnya berhasil meloloskan diri dari gudang dan keluar ke dunia luar yang terang benderang.  Mereka duduk bersama di bangku taman yang teduh, merasa lega dan bersyukur atas keselamatan yang mereka dapatkan.

Rina memandang Harry dan Laras dengan tatapan penuh rasa terima kasih "Terima kasih atas segala pengorbanan dan keberanian kalian untuk menyelamatkan nyawaku," ucap Rina sambil menangis haru.

Harry dan Laras hanya tersenyum sambil merangkul Rina erat. Mereka tahu bahwa ini mungkin belum  berakhir, tetapi mereka siap untuk ancaman baru yang mungkin akan datang di kemudian hari.

Untuk itu Harry sudah punya rencana sendiri, dia tidak mau terlalu melibatkan para kekasihnya.

Episodes
1 1. Larasati dan Harry
2 2. Hujan Badai dan Cinta
3 3. Keajaiban itu datang
4 4. Ketika Ketenaran Menjadi Ancaman
5 5. Konflik
6 6. Wabah Misterius
7 7. Akar Masalah
8 8. Mafia Kota Seroja
9 9. Purnama Yang Indah
10 10. Menolong Walikota Permai
11 11. Berlatih
12 12. Dokter Rina.
13 13. Wajib Militer.
14 14. Berangkat
15 15. Tabib Atau Kultivator.?
16 16. Berlatih.
17 17. Pulang Melepas Rindu
18 18. Penculikan Rina
19 19. Mafia Kota Seroja
20 20. Hukuman
21 21.Sebuah Komitmen
22 22. Mengikuti Turnamen
23 23. Turnamen yang Mudah
24 24. Anggota Baru
25 25. Li Hua
26 26. Keluarga Bangsawan
27 27. Memenuhi tantangan
28 28. Provokasi
29 29. Satu Tamparan
30 30. Master Yang Sebenarnya.
31 31. Klan Bangsawan
32 32. Mansion Bangsawan
33 33. Sampah
34 34. Tusuk Gigi
35 35. Berlutut
36 36. Ambil Alih
37 37. Tamu tak diundang
38 38. Larasati dan Rina Pulang
39 39. Undangan Klan Xiao
40 40. Kota Tersembunyi
41 41. Chimera
42 42.Teman.
43 43. Jantung Kota
44 44. Sang Penjaga
45 45. Pembebasan
46 46. Dimensi Lain
47 47. Olah Kekuatan Dewa
48 48. Tujuh Penjaga
49 49. Cinta Adalah Segalanya
50 50. Kemenangan dan Dilema
51 51. Pertemuan Di Gubug Kenangan
52 51. Reaksi Emosional
53 53. Xiao Lin
54 54. Cinta dan Tradisi
55 55. Harapan Baru
56 56. Kun Lun
57 57. Amukan Sang Immortal Ascension
58 58. Sekte Teratai Putih
59 59. Permintaan Harry
60 60. Tablet Hati Teratai
61 61. Elemen Cahaya
62 62. Pengorbanan
63 63. Lin Wei
64 64. Sebuah Keluarga
65 65. Elemen
66 66. Perjalanan
67 67. Demon Beast
68 68. Hukum Ruang Dan Waktu
69 69. Esensi Aether
70 70. Lembah Teratai
71 71. Kebangkitan Sang Penjaga
72 72. Hutan Bambu Berbisik
73 73. Makhluk Kecil Bersayap Kupu-kupu.
74 74. Fire Drake - Naga Api
75 75. Api dan Tanah Yang Terpilih
76 76. Bisikan Kegelapan
77 77. Lembah Bayangan
78 78. Makhluk Kegelapan
79 79. Kekuatan Aether
80 80. Kebangkitan Bayangan
81 81. Bayangan dan Kenangan.
82 82. Warisan Tersembunyi
83 83. Badai Pemusnah Kegelapan.
84 84. Kerinduan Sarang Cinta
85 85. Bayang-Bayang di Balik Cahaya
86 86. Goa Kristal dan Bisikan Kegelapan
87 87. Murka Sang Putri Bayangan
88 88. Kebangkitan Cahaya
89 89. Berbagi Kisah
90 90. Konspirasi
91 91. Pertempuran Di Mulut Gua
92 92. Amarah Rina
93 93. Jejak Gerbang Semesta
94 94. Pembersihan
95 95. Legenda Avalon
96 96. Ikatan Tak Terpisahkan
97 97. Magma Collossus - Raksasa Lava
98 98. Shadow Fang - Srigala Iblis
99 99. Drakorin Naga Api Avalon
100 100. Tantangan Drakorin
101 101. Bayangan Diri
102 102. Jeritan Hati
103 103. Sangkar Mistis
104 104. Goblin
105 105. Orc Raksasa
106 106. Pion
107 107. Pedang Avalon
108 108. Membuat Aliansi
109 109. Menantang Asosiasi
110 110. Musuh Kuat
111 111. Antek Malthazar
112 112. Jejak Gelap di Jalur Suci
113 113. Gerbang Bintang
114 114. Leluhur Sekte Teratai Putih.
115 115. Nebula Pelangi
116 116. Makhluk Kosmik
117 117. Kristal Langit
118 118. Artefak Elemental
119 119. Larasati
120 120. Kristal Es
121 121. Rina
122 122. Gurita Emas
123 123. Xiao Lin
124 124. Li Hua
125 125. Reuni Keluarga Poliamori.
126 126. Suasana Ceria
127 127. Menemui Dewa Kehidupan
128 128. Peleburan Kristal Langit
129 129. Bulan Madu
130 130. Mengundang Tokoh
131 131. Jenderal Lin Dan Tokoh Penting
132 132. Lin Wei Vs Tanaka
133 133. Rina
134 134. Rina 2
135 135. Li Hua
136 136. Xiao Lin
137 137. Larasati
138 138. Harry
139 139. Pembersihan
140 140. Aliansi Dengan Ratu Elf.
141 141. Dwarf
142 142. Makhluk Berinsekta
143 143. Kelicikan
144 144. Aliansi dan Sarang Cinta
145 145. Diambang Pertempuran
146 146. Kekuatan Cinta dan Aliansi Yang Kuat
147 147. Di Aethelhum
148 148. Pemberontakan Chimera.!
149 149. Lembah Abbysal
150 150. Ratu Peri Dan Hutan Kristal.
151 151. Demi Cinta
152 152. Kembali ke Cinta
153 153. Gubug Kenangan dan Cinta yang Abadi
154 154.Legenda Penjaga Gerbang Semesta - Tamat.
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Larasati dan Harry
2
2. Hujan Badai dan Cinta
3
3. Keajaiban itu datang
4
4. Ketika Ketenaran Menjadi Ancaman
5
5. Konflik
6
6. Wabah Misterius
7
7. Akar Masalah
8
8. Mafia Kota Seroja
9
9. Purnama Yang Indah
10
10. Menolong Walikota Permai
11
11. Berlatih
12
12. Dokter Rina.
13
13. Wajib Militer.
14
14. Berangkat
15
15. Tabib Atau Kultivator.?
16
16. Berlatih.
17
17. Pulang Melepas Rindu
18
18. Penculikan Rina
19
19. Mafia Kota Seroja
20
20. Hukuman
21
21.Sebuah Komitmen
22
22. Mengikuti Turnamen
23
23. Turnamen yang Mudah
24
24. Anggota Baru
25
25. Li Hua
26
26. Keluarga Bangsawan
27
27. Memenuhi tantangan
28
28. Provokasi
29
29. Satu Tamparan
30
30. Master Yang Sebenarnya.
31
31. Klan Bangsawan
32
32. Mansion Bangsawan
33
33. Sampah
34
34. Tusuk Gigi
35
35. Berlutut
36
36. Ambil Alih
37
37. Tamu tak diundang
38
38. Larasati dan Rina Pulang
39
39. Undangan Klan Xiao
40
40. Kota Tersembunyi
41
41. Chimera
42
42.Teman.
43
43. Jantung Kota
44
44. Sang Penjaga
45
45. Pembebasan
46
46. Dimensi Lain
47
47. Olah Kekuatan Dewa
48
48. Tujuh Penjaga
49
49. Cinta Adalah Segalanya
50
50. Kemenangan dan Dilema
51
51. Pertemuan Di Gubug Kenangan
52
51. Reaksi Emosional
53
53. Xiao Lin
54
54. Cinta dan Tradisi
55
55. Harapan Baru
56
56. Kun Lun
57
57. Amukan Sang Immortal Ascension
58
58. Sekte Teratai Putih
59
59. Permintaan Harry
60
60. Tablet Hati Teratai
61
61. Elemen Cahaya
62
62. Pengorbanan
63
63. Lin Wei
64
64. Sebuah Keluarga
65
65. Elemen
66
66. Perjalanan
67
67. Demon Beast
68
68. Hukum Ruang Dan Waktu
69
69. Esensi Aether
70
70. Lembah Teratai
71
71. Kebangkitan Sang Penjaga
72
72. Hutan Bambu Berbisik
73
73. Makhluk Kecil Bersayap Kupu-kupu.
74
74. Fire Drake - Naga Api
75
75. Api dan Tanah Yang Terpilih
76
76. Bisikan Kegelapan
77
77. Lembah Bayangan
78
78. Makhluk Kegelapan
79
79. Kekuatan Aether
80
80. Kebangkitan Bayangan
81
81. Bayangan dan Kenangan.
82
82. Warisan Tersembunyi
83
83. Badai Pemusnah Kegelapan.
84
84. Kerinduan Sarang Cinta
85
85. Bayang-Bayang di Balik Cahaya
86
86. Goa Kristal dan Bisikan Kegelapan
87
87. Murka Sang Putri Bayangan
88
88. Kebangkitan Cahaya
89
89. Berbagi Kisah
90
90. Konspirasi
91
91. Pertempuran Di Mulut Gua
92
92. Amarah Rina
93
93. Jejak Gerbang Semesta
94
94. Pembersihan
95
95. Legenda Avalon
96
96. Ikatan Tak Terpisahkan
97
97. Magma Collossus - Raksasa Lava
98
98. Shadow Fang - Srigala Iblis
99
99. Drakorin Naga Api Avalon
100
100. Tantangan Drakorin
101
101. Bayangan Diri
102
102. Jeritan Hati
103
103. Sangkar Mistis
104
104. Goblin
105
105. Orc Raksasa
106
106. Pion
107
107. Pedang Avalon
108
108. Membuat Aliansi
109
109. Menantang Asosiasi
110
110. Musuh Kuat
111
111. Antek Malthazar
112
112. Jejak Gelap di Jalur Suci
113
113. Gerbang Bintang
114
114. Leluhur Sekte Teratai Putih.
115
115. Nebula Pelangi
116
116. Makhluk Kosmik
117
117. Kristal Langit
118
118. Artefak Elemental
119
119. Larasati
120
120. Kristal Es
121
121. Rina
122
122. Gurita Emas
123
123. Xiao Lin
124
124. Li Hua
125
125. Reuni Keluarga Poliamori.
126
126. Suasana Ceria
127
127. Menemui Dewa Kehidupan
128
128. Peleburan Kristal Langit
129
129. Bulan Madu
130
130. Mengundang Tokoh
131
131. Jenderal Lin Dan Tokoh Penting
132
132. Lin Wei Vs Tanaka
133
133. Rina
134
134. Rina 2
135
135. Li Hua
136
136. Xiao Lin
137
137. Larasati
138
138. Harry
139
139. Pembersihan
140
140. Aliansi Dengan Ratu Elf.
141
141. Dwarf
142
142. Makhluk Berinsekta
143
143. Kelicikan
144
144. Aliansi dan Sarang Cinta
145
145. Diambang Pertempuran
146
146. Kekuatan Cinta dan Aliansi Yang Kuat
147
147. Di Aethelhum
148
148. Pemberontakan Chimera.!
149
149. Lembah Abbysal
150
150. Ratu Peri Dan Hutan Kristal.
151
151. Demi Cinta
152
152. Kembali ke Cinta
153
153. Gubug Kenangan dan Cinta yang Abadi
154
154.Legenda Penjaga Gerbang Semesta - Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!