13. Wajib Militer.

Rina menarik napas dalam, mencoba menenangkan gejolak di dadanya. Sebagai seorang dokter, ia tentu pernah mendengar tentang hubungan Poliamori. Namun, ia tak pernah membayangkan jika konsep itu akan hadir di hadapannya, ditawarkan oleh dua orang yang ia kenal dengan baik.

Rina menerima gelas air putih yang disodorkan Larasati, tegukan kecil membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Pikirannya masih berputar mencoba mencerna semua informasi yang baru saja diterimanya.

“Aku… aku bisa mengerti kalau kalian menjalani hubungan yang berbeda,” ucap Rina akhirnya, suaranya terdengar ragu. “Tapi, aku harus mengakui, ini semua sangat baru bagiku.”

Larasati mengangguk pengertian. “Kami paham, Rin. Kami tidak mengharapkan kamu untuk langsung menerima atau menolaknya. Kami hanya ingin jujur padamu tentang perasaan kami.”

“Perasaan?” Rina menatap Harry dan Larasati bergantian. “Maksudmu… kalian berdua mencintaiku?”  Senyum tipis mengembang di bibir Harry. “Kami peduli padamu, Rin. Sangat peduli. Dan kami merasa ada sesuatu yang

istimewa di antara kita. Tapi, kami juga menghormati perasaanmu. Keputusan akhir ada di tanganmu.”

******

Rina teringat kejadian yang telah lama, hampir satu tahun yang lalu :

“Dokter Rina, senang bisa bekerja sama denganmu dalam kasus ini,” sapa Harry saat itu, tangannya terulur dengan ramah. Larasati berdiri disampingnya, tersenyum lembut. “Kami banyak mendengar tentang  kehebatanmu.”

Rina membalas uluran tangan Harry, sedikit kagum pada pasangan di hadapannya. “Sama-sama,” jawabnya, “Aku juga sering mendengar tentang kepiawaian kalian sebagai tabib tradisional.”

Itulah pertemuan pertama Rina dengan Harry dan Larasati. Kasus “wabah misterius” yang mengharuskan para ahli medis dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama itu mempertemukan mereka dalam suasana yang penuh tekanan. Namun, di tengah kekacauan itu, Rina menemukan ketenangan dalam diri Harry.

Ketenangannya dalam menghadapi pasien, ketekunannya dalam mencari solusi, dan caranya memperlakukan Larasati dengan penuh cinta dan hormat, semuanya meninggalkan kesan mendalam di hati Rina.

Kini, hampir satu tahun setelah kasus “wabah misterius” itu, tawaran Harry dan Larasati kembali membawa Rina pada pusaran kenangan akan sosok Harry yang begitu dikaguminya. Rina mendesah, menatap kosong teh chamomile yang menguap tipis di hadapannya.

Bisakah ia menyalahkan hatinya yang berdesir setiap kali mengingat sorot mata teduh Harry, atau caranya tersenyum tulus saat menjelaskan ramuan tradisional padanya?

Namun, keraguan segera menggelitik benak Rina. Mampukah ia hidup dalam bayang-bayang kisah cinta Harry dan Larasati yang sudah terukir begitu indah? Mampukah ia membagi cinta dengan seseorang yang sudah lebih dulu hadir dan menorehkan cerita bersama Harry?

“Ah, Rina, Rina! Sejak kapan kau menjadi pengecut seperti ini?” gumamnya pada diri sendiri, mencoba menepis keraguan yang menghantuinya.

Rina selalu hidup dengan prinsip ‘Tak ada salahnya mencoba, penyesalanlah yang harus dihindari’. Bukankah ia selalu menyemangati para pasiennya untuk berani mengambil resiko demi kesembuhan mereka?

Bayangan tentang masa depan yang terpisah dari Harry tiba-tiba menyergap Rina. Akankah ia sanggup menjalani hari-harinya dengan penuh penyesalan, selalu bertanya-tanya “bagaimana jika…?” Tidak, Rina

yang ia kenal bukanlah seorang pecundang yang akan menyerah tanpa berjuang.

Kesempatan tidak datang dua kali\, dan Rina tidak akan membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja. *Rina menarik napas dalam\, menatap layar ponselnya dengan sorot mata penuh tekad. Pesan untuk Larasati sudah terketik rapi\, menanti untuk dikirimkan.*

“Aku bersedia, Laras, menjadi bagian dari kalian berdua.”

Ibu jari Rina melayang di atas tombol “kirim”, namun ia masih enggan untuk menekannya. Beragam perasaan  bercampur aduk di dalam dirinya: semangat, kekhawatiran, harapan, dan sedikit rasa takut.

Keputusan sudah dibuat, namun Rina memberi jeda sejenak pada dirinya sendiri, menikmati detik-detik menjelang perubahan besar dalam hidupnya.

 Dan akhirnya jarinya menekan tombol kirim, dia setuju dengan konsep Poliamori yang Larasati dan Harry ajukan. [ Konsep hubungan poliamori adalah : semua pihak yang terlibat mengetahui, menyetujui, dan mendukung adanya hubungan romantis atau seksual dengan lebih dari satu orang secara terbuka dan jujur. Poliamori menekankan komunikasi yang jujur dan terbuka di antara semua pihak yang terlibat. mereka tahu tentang hubungan satu sama lain. Meskipun ada lebih dari satu hubungan romantis atau seksual, poliamori tetap melibatkan komitmen, cinta, dan tanggung jawab. Dan tidak harus ada ikatan pernikahan]

“Kami mencintaimu, Rina,” ujar Larasati saat itu, matanya berkaca-kaca. “Dan kami tidak ingin menyembunyikan apa pun darimu. Kami ingin kamu menjadi bagian dari hidup kami, dengan cara apa pun yang membuatmu merasa nyaman.”

Harry meremas tangan Larasati, mengangguk lembut. “Kami mengerti jika ini terlalu berat untukmu, Rina. Tapi kami berharap kau tahu bahwa keputusan akhir ada di tanganmu. Kebahagiaanmu adalah prioritas kami.

'Terima kasih, Larasati,' batin Harry, dadanya sesak oleh emosi. Rasa syukur yang tak terkira membuncah di dadanya. Ide Larasati, meskipun tak pernah terbayangkan sebelumnya, kini terasa seperti jalan terang di tengah kegelapan.

Ia bisa saja mencari pelampiasan di luar sana, seperti yang dilakukan beberapa orang. Tapi kejujuran Larasati, keberaniannya untuk membuka diri, telah menunjukkan padanya arti cinta yang sesungguhnya: saling menghormati, saling menghargai, dan saling terbuka, apa pun konsekuensinya.

Dokter Rina pun kemudian mulai mengenal Larasati dan Harry secara lebih dalam. Dia merasa bahwa mereka adalah pasangan yang saling melengkapi dan saling mencintai dengan tulus. Dokter Rina merasa bahwa dirinya cocok untuk menjadi bagian dari hubungan mereka.

Larasati, Harry, dan Dokter Rina pun berkomitmen untuk menjalani hubungan Poliamori bersama. Mereka sepakat untuk selalu terbuka satu sama lain, berkomunikasi dengan jujur, dan saling mendukung dalam

menjalani hubungan ini.

Hubungan Poliamori mereka berjalan dengan sangat baik. Larasati, Harry, dan Rina saling menghormati dan mencintai satu sama lain dengan penuh kesetiaan. Mereka belajar untuk berbagi cinta, waktu, perhatian,

dan komitmen dengan adil dan seimbang.

Larasati, Harry, dan Rina menemukan kebahagiaan baru dalam hubungan mereka. Mereka belajar untuk menerima perbedaan, memahami kebutuhan satu sama lain, dan tumbuh bersama sebagai individu dan sebagai

pasangan.

Pagi itu, suasana di rumah Harry dan Larasati terasa lebih tenang dari biasanya. Burung-burung berkicau dengan riang di luar jendela, dan sinar matahari pagi menyelinap masuk melalui tirai tipis di ruang tamu mereka. Harry sedang menikmati secangkir kopi hangat sementara Larasati dan Dokter Rina sibuk menyiapkan sarapan di dapur.

Tiba-tiba, telepon rumah mereka berdering. Harry meletakkan cangkir kopinya dan bergegas menjawab telepon tersebut. "Halo, dengan Harry di sini."

"Selamat pagi, Harry. Ini Tono Pamuji, sekretaris Walikota Seroja," suara serius di ujung telepon membuat Harry

merapatkan alisnya. "Saya perlu memberitahukan sesuatu yang sangat penting."

Harry mendengarkan dengan seksama. "Ada apa, Pak Tono ?"

"Kami menerima perintah dari pemerintah pusat bahwa semua pria dewasa di kota ini harus mengikuti wajib militer. Negara sedang mengalami konflik serius di perbatasan utara, dan kami membutuhkan bantuan semua pihak," Tono menjelaskan dengan nada mendesak.

Harry terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi tersebut. "Wajib militer?" ulangnya pelan, setengah tidak percaya. "Benar, dan Walikota Pak Ridwan Taher  secara khusus meminta Anda untuk datang ke balai kota hari ini untuk menerima pengarahan lebih lanjut. Anda tahu bahwa kemampuan medis Anda sangat berharga dalam situasi seperti ini," lanjut Tono.

Harry menelan ludah, merasakan beratnya tanggung jawab yang tiba-tiba menghampirinya. "Baik, saya akan segera ke sana."

Setelah menutup telepon, Harry berbalik dan melihat Larasati dan Rina yang telah berdiri di ambang pintu dapur, menatapnya dengan cemas. "Ada apa, Harry?" tanya Larasati.

Harry mendekat dan meraih tangan kedua wanita tersebut dengan lembut. "Aku mendapat panggilan wajib militer. Negara sedang mengalami konflik di perbatasan utara, dan aku harus pergi ke balai kota untuk pengarahan."

Rina, yang juga seorang dokter, menatap Harry dengan serius. "Apakah mereka membutuhkan tenaga medis di sana?" Harry mengangguk. "Ya, aku akan bertugas sebagai tenaga medis. Dan kalian… kalau kalian bersedia, aku akan sangat membutuhkan bantuan kalian."

Rina mengangguk setuju. "Aku akan ikut denganmu, Harry. Kita akan bekerja sama di medan perang."

Larasati, yang selama ini selalu mendukung Harry, meskipun dengan perasaan campur aduk, ia tersenyum

dan menahan air matanya.

"Kalian berdua saja yang pergi, aku harus mengurus masalah pengobatan masyarakat  disini, kalau aku ikut kasihan mereka yang butuh pengobatan. Kalian harus hati-hati. Kita akan melewati ini bersama, apapun yang terjadi."

Harry memeluk kedua wanitanya itu dengan erat. "Terima kasih, kalian berdua. Dukungan kalian berarti segalanya bagiku."

Dengan hati yang berat namun penuh tekad, Harry dan Rina bersiap-siap untuk pergi ke balai kota. Saat mereka tiba di sana, mereka bertemu dengan Tono Pamuji dan beberapa pejabat lainnya.

"Harry, Dokter Rina," sapanya dengan tegas. "Terima kasih telah datang. Kalian akan menjadi bagian dari tim

medis yang akan berangkat ke perbatasan utara. Kalian berdua memiliki keterampilan yang sangat berharga dalam situasi ini."

Harry dan Rina mengangguk dengan penuh semangat. "Kami siap untuk tugas ini," kata Harry dengan tegas.

Tono memberikan pengarahan singkat tentang situasi di perbatasan dan tugas-tugas yang akan mereka hadapi.

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi yang kuat, Harry dan Rina bersiap untuk menghadapi tantangan besar di depan mereka.

--------

Hari itu, langit mendung seakan ikut merasakan kesedihan yang menyelimuti hati Larasati. Di halaman depan rumah mereka, mobil militer sudah siap untuk membawa Harry dan Rina menuju perbatasan. Larasati berdiri di samping mobil, matanya berkaca-kaca, menatap penuh haru pada Harry dan Rina yang sedang bersiap-siap.

Harry, dengan seragam militer yang sudah rapi, terlihat tampan dan gagah, ia melangkah mendekati Larasati.

Dia menggenggam tangan Larasati dengan erat, seakan tak ingin melepaskannya. "Laras, aku akan kembali. Aku janji… kita bisa telepati, kalau kamu butuh aku …aku akan segera datang padamu"

katanya dengan suara yang bergetar, mencoba menenangkan hati Laras  meskipun hatinya sendiri terasa berat.

Larasati tersenyum lemah, air mata mulai mengalir di pipinya. "Aku tahu, Harry. Aku percaya padamu," jawabnya sambil mengusap wajah Harry dengan lembut. "Tapi tolong jaga dirimu dan Rina di sana. Aku akan menunggumu di sini."

Rina yang berdiri sedikit di belakang mereka, juga merasa terharu melihat pemandangan ini. Dia maju dan merangkul Larasati. "Kami akan baik-baik saja, Laras. Harry dan aku akan saling menjaga. Kamu juga harus kuat, untuk kami," ucapnya dengan suara lembut.

Larasati mengangguk, mencoba menahan isak tangisnya. "Kalian berdua hati-hati, ya. Jangan terlalu memaksakan diri, dan ingat bahwa aku selalu mendoakan kalian."

Harry menarik Larasati ke dalam pelukan hangat, mencium keningnya dengan penuh kasih sayang. "Aku mencintaimu, Kak. Aku akan segera kembali, kita akan bersama lagi."

Setelah itu, Harry beralih ke Rina, menggenggam tangannya erat. "Ayo, Rina. Kita berangkat," katanya dengan nada tegas, mencoba menyembunyikan kesedihan-nya.

Rina mengangguk dan melangkah ke mobil militer, namun sebelum masuk, dia kembali menatap Larasati dan berkata, "Jangan khawatir, Laras. Kita akan segera kembali."

Dengan berat hati, Larasati melambaikan tangan saat mobil militer mulai bergerak meninggalkan halaman rumah. Air matanya tak bisa dibendung lagi, mengalir deras di pipinya.

Dia terus menatap mobil yang membawa Kekasih dan sahabatnya menjauh, hingga akhirnya hilang dari pandangan.

Perasaan hampa dan cemas memenuhi hatinya, namun di dalam dirinya tersimpan harapan yang kuat. Dia tahu bahwa Harry dan Rina akan kembali dengan selamat, dan mereka akan bersama lagi.

Episodes
1 1. Larasati dan Harry
2 2. Hujan Badai dan Cinta
3 3. Keajaiban itu datang
4 4. Ketika Ketenaran Menjadi Ancaman
5 5. Konflik
6 6. Wabah Misterius
7 7. Akar Masalah
8 8. Mafia Kota Seroja
9 9. Purnama Yang Indah
10 10. Menolong Walikota Permai
11 11. Berlatih
12 12. Dokter Rina.
13 13. Wajib Militer.
14 14. Berangkat
15 15. Tabib Atau Kultivator.?
16 16. Berlatih.
17 17. Pulang Melepas Rindu
18 18. Penculikan Rina
19 19. Mafia Kota Seroja
20 20. Hukuman
21 21.Sebuah Komitmen
22 22. Mengikuti Turnamen
23 23. Turnamen yang Mudah
24 24. Anggota Baru
25 25. Li Hua
26 26. Keluarga Bangsawan
27 27. Memenuhi tantangan
28 28. Provokasi
29 29. Satu Tamparan
30 30. Master Yang Sebenarnya.
31 31. Klan Bangsawan
32 32. Mansion Bangsawan
33 33. Sampah
34 34. Tusuk Gigi
35 35. Berlutut
36 36. Ambil Alih
37 37. Tamu tak diundang
38 38. Larasati dan Rina Pulang
39 39. Undangan Klan Xiao
40 40. Kota Tersembunyi
41 41. Chimera
42 42.Teman.
43 43. Jantung Kota
44 44. Sang Penjaga
45 45. Pembebasan
46 46. Dimensi Lain
47 47. Olah Kekuatan Dewa
48 48. Tujuh Penjaga
49 49. Cinta Adalah Segalanya
50 50. Kemenangan dan Dilema
51 51. Pertemuan Di Gubug Kenangan
52 51. Reaksi Emosional
53 53. Xiao Lin
54 54. Cinta dan Tradisi
55 55. Harapan Baru
56 56. Kun Lun
57 57. Amukan Sang Immortal Ascension
58 58. Sekte Teratai Putih
59 59. Permintaan Harry
60 60. Tablet Hati Teratai
61 61. Elemen Cahaya
62 62. Pengorbanan
63 63. Lin Wei
64 64. Sebuah Keluarga
65 65. Elemen
66 66. Perjalanan
67 67. Demon Beast
68 68. Hukum Ruang Dan Waktu
69 69. Esensi Aether
70 70. Lembah Teratai
71 71. Kebangkitan Sang Penjaga
72 72. Hutan Bambu Berbisik
73 73. Makhluk Kecil Bersayap Kupu-kupu.
74 74. Fire Drake - Naga Api
75 75. Api dan Tanah Yang Terpilih
76 76. Bisikan Kegelapan
77 77. Lembah Bayangan
78 78. Makhluk Kegelapan
79 79. Kekuatan Aether
80 80. Kebangkitan Bayangan
81 81. Bayangan dan Kenangan.
82 82. Warisan Tersembunyi
83 83. Badai Pemusnah Kegelapan.
84 84. Kerinduan Sarang Cinta
85 85. Bayang-Bayang di Balik Cahaya
86 86. Goa Kristal dan Bisikan Kegelapan
87 87. Murka Sang Putri Bayangan
88 88. Kebangkitan Cahaya
89 89. Berbagi Kisah
90 90. Konspirasi
91 91. Pertempuran Di Mulut Gua
92 92. Amarah Rina
93 93. Jejak Gerbang Semesta
94 94. Pembersihan
95 95. Legenda Avalon
96 96. Ikatan Tak Terpisahkan
97 97. Magma Collossus - Raksasa Lava
98 98. Shadow Fang - Srigala Iblis
99 99. Drakorin Naga Api Avalon
100 100. Tantangan Drakorin
101 101. Bayangan Diri
102 102. Jeritan Hati
103 103. Sangkar Mistis
104 104. Goblin
105 105. Orc Raksasa
106 106. Pion
107 107. Pedang Avalon
108 108. Membuat Aliansi
109 109. Menantang Asosiasi
110 110. Musuh Kuat
111 111. Antek Malthazar
112 112. Jejak Gelap di Jalur Suci
113 113. Gerbang Bintang
114 114. Leluhur Sekte Teratai Putih.
115 115. Nebula Pelangi
116 116. Makhluk Kosmik
117 117. Kristal Langit
118 118. Artefak Elemental
119 119. Larasati
120 120. Kristal Es
121 121. Rina
122 122. Gurita Emas
123 123. Xiao Lin
124 124. Li Hua
125 125. Reuni Keluarga Poliamori.
126 126. Suasana Ceria
127 127. Menemui Dewa Kehidupan
128 128. Peleburan Kristal Langit
129 129. Bulan Madu
130 130. Mengundang Tokoh
131 131. Jenderal Lin Dan Tokoh Penting
132 132. Lin Wei Vs Tanaka
133 133. Rina
134 134. Rina 2
135 135. Li Hua
136 136. Xiao Lin
137 137. Larasati
138 138. Harry
139 139. Pembersihan
140 140. Aliansi Dengan Ratu Elf.
141 141. Dwarf
142 142. Makhluk Berinsekta
143 143. Kelicikan
144 144. Aliansi dan Sarang Cinta
145 145. Diambang Pertempuran
146 146. Kekuatan Cinta dan Aliansi Yang Kuat
147 147. Di Aethelhum
148 148. Pemberontakan Chimera.!
149 149. Lembah Abbysal
150 150. Ratu Peri Dan Hutan Kristal.
151 151. Demi Cinta
152 152. Kembali ke Cinta
153 153. Gubug Kenangan dan Cinta yang Abadi
154 154.Legenda Penjaga Gerbang Semesta - Tamat.
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Larasati dan Harry
2
2. Hujan Badai dan Cinta
3
3. Keajaiban itu datang
4
4. Ketika Ketenaran Menjadi Ancaman
5
5. Konflik
6
6. Wabah Misterius
7
7. Akar Masalah
8
8. Mafia Kota Seroja
9
9. Purnama Yang Indah
10
10. Menolong Walikota Permai
11
11. Berlatih
12
12. Dokter Rina.
13
13. Wajib Militer.
14
14. Berangkat
15
15. Tabib Atau Kultivator.?
16
16. Berlatih.
17
17. Pulang Melepas Rindu
18
18. Penculikan Rina
19
19. Mafia Kota Seroja
20
20. Hukuman
21
21.Sebuah Komitmen
22
22. Mengikuti Turnamen
23
23. Turnamen yang Mudah
24
24. Anggota Baru
25
25. Li Hua
26
26. Keluarga Bangsawan
27
27. Memenuhi tantangan
28
28. Provokasi
29
29. Satu Tamparan
30
30. Master Yang Sebenarnya.
31
31. Klan Bangsawan
32
32. Mansion Bangsawan
33
33. Sampah
34
34. Tusuk Gigi
35
35. Berlutut
36
36. Ambil Alih
37
37. Tamu tak diundang
38
38. Larasati dan Rina Pulang
39
39. Undangan Klan Xiao
40
40. Kota Tersembunyi
41
41. Chimera
42
42.Teman.
43
43. Jantung Kota
44
44. Sang Penjaga
45
45. Pembebasan
46
46. Dimensi Lain
47
47. Olah Kekuatan Dewa
48
48. Tujuh Penjaga
49
49. Cinta Adalah Segalanya
50
50. Kemenangan dan Dilema
51
51. Pertemuan Di Gubug Kenangan
52
51. Reaksi Emosional
53
53. Xiao Lin
54
54. Cinta dan Tradisi
55
55. Harapan Baru
56
56. Kun Lun
57
57. Amukan Sang Immortal Ascension
58
58. Sekte Teratai Putih
59
59. Permintaan Harry
60
60. Tablet Hati Teratai
61
61. Elemen Cahaya
62
62. Pengorbanan
63
63. Lin Wei
64
64. Sebuah Keluarga
65
65. Elemen
66
66. Perjalanan
67
67. Demon Beast
68
68. Hukum Ruang Dan Waktu
69
69. Esensi Aether
70
70. Lembah Teratai
71
71. Kebangkitan Sang Penjaga
72
72. Hutan Bambu Berbisik
73
73. Makhluk Kecil Bersayap Kupu-kupu.
74
74. Fire Drake - Naga Api
75
75. Api dan Tanah Yang Terpilih
76
76. Bisikan Kegelapan
77
77. Lembah Bayangan
78
78. Makhluk Kegelapan
79
79. Kekuatan Aether
80
80. Kebangkitan Bayangan
81
81. Bayangan dan Kenangan.
82
82. Warisan Tersembunyi
83
83. Badai Pemusnah Kegelapan.
84
84. Kerinduan Sarang Cinta
85
85. Bayang-Bayang di Balik Cahaya
86
86. Goa Kristal dan Bisikan Kegelapan
87
87. Murka Sang Putri Bayangan
88
88. Kebangkitan Cahaya
89
89. Berbagi Kisah
90
90. Konspirasi
91
91. Pertempuran Di Mulut Gua
92
92. Amarah Rina
93
93. Jejak Gerbang Semesta
94
94. Pembersihan
95
95. Legenda Avalon
96
96. Ikatan Tak Terpisahkan
97
97. Magma Collossus - Raksasa Lava
98
98. Shadow Fang - Srigala Iblis
99
99. Drakorin Naga Api Avalon
100
100. Tantangan Drakorin
101
101. Bayangan Diri
102
102. Jeritan Hati
103
103. Sangkar Mistis
104
104. Goblin
105
105. Orc Raksasa
106
106. Pion
107
107. Pedang Avalon
108
108. Membuat Aliansi
109
109. Menantang Asosiasi
110
110. Musuh Kuat
111
111. Antek Malthazar
112
112. Jejak Gelap di Jalur Suci
113
113. Gerbang Bintang
114
114. Leluhur Sekte Teratai Putih.
115
115. Nebula Pelangi
116
116. Makhluk Kosmik
117
117. Kristal Langit
118
118. Artefak Elemental
119
119. Larasati
120
120. Kristal Es
121
121. Rina
122
122. Gurita Emas
123
123. Xiao Lin
124
124. Li Hua
125
125. Reuni Keluarga Poliamori.
126
126. Suasana Ceria
127
127. Menemui Dewa Kehidupan
128
128. Peleburan Kristal Langit
129
129. Bulan Madu
130
130. Mengundang Tokoh
131
131. Jenderal Lin Dan Tokoh Penting
132
132. Lin Wei Vs Tanaka
133
133. Rina
134
134. Rina 2
135
135. Li Hua
136
136. Xiao Lin
137
137. Larasati
138
138. Harry
139
139. Pembersihan
140
140. Aliansi Dengan Ratu Elf.
141
141. Dwarf
142
142. Makhluk Berinsekta
143
143. Kelicikan
144
144. Aliansi dan Sarang Cinta
145
145. Diambang Pertempuran
146
146. Kekuatan Cinta dan Aliansi Yang Kuat
147
147. Di Aethelhum
148
148. Pemberontakan Chimera.!
149
149. Lembah Abbysal
150
150. Ratu Peri Dan Hutan Kristal.
151
151. Demi Cinta
152
152. Kembali ke Cinta
153
153. Gubug Kenangan dan Cinta yang Abadi
154
154.Legenda Penjaga Gerbang Semesta - Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!