Setelah berjalan selama hampir 2 hari, mereka akhirnya tiba di ibukota. Mereka terpaksa bermalam di luar karena jalur yang mereka lewati tidak terdapat desa atau kota. Itu adalah jalur alternatif yang kadang digunakan oleh para petualang.
Ketika sampai di pintu gerbang, Rio menyerahkan pemimpin bandit itu kepada penjaga kota dan juga para mayat bandit lainnya. Penjaga itu sontak saja kaget, karena mereka adalah bandit yang paling dicari-cari oleh kekaisaran yang buron selama 10 tahun. Mereka dipanggil sebagai Red hood bandits, dan mengetahui semua anggota Red hood bandits telah tewas semua dan menyisakan sang pemimpin membuat para penjaga kota tertegun.
Namun, ketika mereka hendak pergi. Pengawal kekaisaran datang menjemput mereka dengan kereta kuda.
“Tuan putri Rina, Nona Luna! Anda sekalian telah tiba. Kami diperintahkan oleh Yang Mulia untuk menjemput langsung kalian berdua.” ucap salah satu kesatria pengawal.
“Begitu, baiklah. Kami akan pergi bersama kalian.” jawab Rina kepada pengawal itu dan begitu pula Luna yang menganggukkan kepalanya.
Sedangkan Rio, Mai, dan Yui tetap diam, mereka berpikir akan mencari penginapan saja dahulu, baru pergi ke istana besok pagi nya.
“Baiklah, kalian pergi saja duluan. Kami akan mencari penginapan-” belum selesai Rio berbicara, Rina langsung menarik tangan Rio.
“Apa maksudmu? Kau, Mai dan Yui harus ikut dengan kami ke istana!” ucap Rina sembari tersenyum.
“Ta-Tapi-”
“Tidak ada tapi-tapi! Bukankah kau sudah janji akan menemui ayahku?”
“Iya, aku tahu. Tapi aku belum bersiap-siap, kau tahu... Apa pantas jika aku bertemu sang kaisar dengan penampilan kusut seperti ini??” ucap Rio sembari tersenyum pahit.
“Tidak masalah, di istana nanti, para pelayan akan mempersiapkan kalian, dari membersihkan diri, menyiapkan pakaian dan merias kalian. Sudah lah ayo kita pergi ke istana!” Ucap Rina sembari menarik Rio masuk ke dalam kereta kuda.
““Baiklah, Baiklah.” jawab Rio yang ditarik paksa oleh Rina.
para kesatria pengawal pun bingung, mengapa tuan putri mereka sampai segitunya memaksa laki-laki seperti Rio.
Mereka berempat pun menaiki kereta kuda dan pergi menuju istana kekaisaran, Rumah dari tuan putri Rina van Amentys.
15 menit mereka berjalan, akhirnya mereka tiba di istana kekaisaran. Rina dan Luna langsung disambut oleh para pelayan istana.
“Tuan putri Rina, kami senang anda kembali dengan ke ibukota dengan selamat! Kami dengar kota Wind Bell diserang oleh monster Rank A, Yang Mulia kaisar dan Yang mulia permaisuri sangat khawatir pada keselamatan anda tuan putri!” ucap seorang Pria tua berpakaian seperti pelayan laki-laki, usianya sekitar 50 tahun.
“Ah, apakah aku membuat ayah dan ibu khawatir?” jawab Rina kepada pelayan itu.
“Tentu saja! Anda adalah putri pertama kekaisaran Amentys, dan juga Yang Mulia tidak ingin kehilangan anda setelah meninggalnya mendiang permaisuri. Tolong lah anda mengerti perasaan beliau.” ucap pelayan itu dengan nada sesikit sedih.
“Maafkan aku, aku janji tidak akan membuat mereka khawatir lagi. Lagipula sekarang sudah ada yang mampu melindungiku.” ucap Rina sembari memeluk tangan Rio secara tiba-tiba.
Sontak para pelayan serta pengawal terkejut. Mereka menyadari bahwa laki-laki yang bersama mereka sedari tadi adalah kekasih tuan putri mereka. Sontak sang pelayan itu langsung memerintahkan para pengawal untuk menangkap Rio.
“Eh, eh, eh...?! tunggu ada apa ini?!” ucap Rio yang sedang ditodong senjata.
“Tuan putri menjauhlah dari laki-laki itu! Dia pasti memanfaatkan anda!” ucap pelayan itu kepada Rina.
“Tunggu...! Rio bukan lah orang yang seperti itu..!” jawab Rina dan Luna kepada Pelayan itu. Tapi dia sama sekali tidak mendengarkan mereka.
“Pengawal, tangkap dia dan bawa dia ke pengadilan untuk diadili!!”
“Baik!”
Sontak saja, Mai dan Yui mengeluarkan kekuatan mereka dan menyerang para pengawal itu setelah melihat tuan mereka diperlakukan layaknya seorang kriminal.
“Jangan...”
“Sentuh...”
“Tuan kami...!!”
Para pengawal itu terkejut dengan serangan Mai dan Yui, dan menjauh dari Rio. Mai dan Yui mengeluarkan senjata mereka seakan bersiap untuk bertarung habis-habisan.
“Keluar lah, pedang kehancuran
“Keluar lah, pedang penciptaan
Melihat kekuatan dari Mai dan Yui, semua orang terkejut. Tentu saja, karena kekuatan mereka adalah kekuatan Roh.
“Kekuatan Roh?! Apa jangan-jangan mereka berdua adalah Roh?!” ucap salah satu pengawal yang ketakutan.
“Kalian berani menyakiti tuan kami, maka terima lah akibatnya.” ucap Mai dan Yui dengan tatapan dingin sembari mengeluarkan niat membunuh yang kuat.
Melihat itu Rio langsung menghentikan mereka.
“Hentikan, Mai, Yui! Ini hanya kesalahpahaman saja!” ucap Rio menenangkan mereka.
“Kesalahpahaman? Mereka saja tidak mau mendengar perkataan Tuan putri mereka, apa itu bisa disebut kesalahpahaman?” Mai dan Yui bertanya kepada Rio semabari mengeluarkan niat membunuh kepada mereka.
“Iya juga sih, tapi tetap saja. tolong hentikan, aku tidak ingin kalian juga kena masalah.”
“Tidak masalah tuan, kami akan selalu melindungimu. Tidak peduli jika kami dibunuh berkali-kali, kami akan tetap dibangkitkan lagi selama
Merasa akan terjadi pertumpahan darah, Rina langsung memerintahkan semua orang untuk berhenti. Bahkan dia sampai mengeluarkan senjatanya untuk mengancam mereka.
“Hentikan! Sudah cukup! Jika kalian tidak berhenti menyerang kekasih ku lagi, maka aku akan membunuh kalian semua...” ucap Rina sembari mengeluarkan niat membunuh.
Sontak sang pelayan dan para pengawal ketakutan mendengar perkataan dari Tuan putri mereka.
“Tu-Tuan putri...?!”
Pelayan itu ketakutan, mengapa Tuan putri segitunya ingin melindunginya. Melihat situasi semakin memanas, Rio pun memberi sinyal kepada Luna yang sedari tadi memperhatikan situasi dan dia pun mengeluarkan sihir esnya untuk menghentikan para pengawal. Sedangkan Rio mencoba menghentikan mereka bertiga.
“[Area Freeze] !!”
“Uaaahhh....?!”
“Eeeh...?!”
“Uwaah...?!”
Rio membawa mereka menghindari serangan sihir Luna.
“Apa kalian tidak apa-apa?? Apa kalian bertiga terluka??” Rio bertanya kepada mereka.
“Y-Ya. Makasih.”
“Makasih, tuan.”
“Baiklah, bisakah kalian berhenti berkelahi seperti tadi? Ini hanya kesalahpahaman saja, aku tidak akan pernah memanfaatkan Rina hanya demi kepentingan pribadi ku sendiri. Lagian kalau aku ingin uang, aku bisa saja memburu Monster Rank A saja.” Ucap Rio dengan santai.
Mendengar perkataan Rio bahwa jika butuh uang hanya tinggal memburu monster Rank A dengan santai, maka dipastikan bahwa Rio adalah petualang Rank B atau di atasnya.
“Jangan-jangan... Kau adalah petualang peringkat atas?!” ucap pelayan itu sembari mengeluarkan keringat dingin.
“Ya, aku adalah seorang petualang Rank A.” jawab Rio sembari mengeluarkan kartu identitas petualang miliknya.
“Mereka berdua adalah Mai dan Yui, mereka adalah budak yang aku beli dari pedagang budak. Dan aku tidak tahu kalau mereka adalah Roh, jadi Rina membawa ku ke ibukota untuk menemui sang kaisar.” ucap Rio menjelaskan semuanya.
Mendengar nama kaisar disebutkan, mereka menjadi lemas dan takut. Tentu saja, Rio adalah tamu keluarga kekaisaran, dan mereka baru saja berbuat hal yang tidak pantas padanya. Hal ini dapat membuat mereka dipecat atau dihukum eksekusi karena telah mempermalukan nama keluarga kekaisaran.
Pelayan itu langsung berlutut memohon ampun kepada Rio. Begitu pula dengan para pengawal dan pelayan lainnya.
“Oh Tuan Rio, maafkan saya. Saya tidak tahu bahwa anda adalah tamu penting Yang Mulia tolong ampuni nyawa saya.” ucap pelayan itu memohon ampun kepada Rio.
“Kami juga! mohon ampuni kami!” ucap para pelayan dan pengawal.
Situasi menjadi canggung, Rio tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya Rio pun memaafkan mereka.
“Yah, tidak apa-apa. Kuyakin kalian melakukan hal itu karena kaloan sangat ingin melindungi Rina bukan? Itu adalah hal yang wajar bagi seorang pelayan dan pengawal.” ucap Rio kepada pelayan itu sembari memegang pundaknya.
“Oh, terimakasih atas kemurahan hati anda tuan Rio.”
kesalahpahaman telah selesai. Rio dan yang lainnya pun dibawa masuk ke dalam istana. Namun, ketika memasuki istana Rio merasa seperti ada yang mengawasinya. Tapi Rio tidak terlalu memikirkannya, mungkin itu hanya perasaannya saja.
Dari tempat lain, ada seorang wanita berambut pirang, bermata biru, dan mengenakan gaun putih memperhatikan Rio melalui sebuah Air mancur.
“Hee... Dia sadar sedang diawasi. Anak ini tidak biasa, dan juga kedua Roh kecil itu, pasti miliknya. Rio Hartono, kau membuatku makin penasaran.” Ucap wanita itu.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Abbie Jard
pe'a MC nya tolol.lembek banget jadi cowo.ganti gih kelamin nya jadi banci 🤣🤣🤣
2024-09-20
0
Muhammad Mk
hero🗿 kalo disebelah sih langsung dihukum cuy mcnya brutal🗿👍🏼
2024-07-28
1
Daffaa
typo lagi
2024-07-26
1