Setelah sarapan dan momen mengharukan tadi. Rio mengajak mereka berdua pergi ke guild petualang agar bisa mendaftar sebagai petualang. Ketika sampai, dia terdiam karena kagum melihat bagunan dari Guild petualang yang cukup megah.
“Wah... Bangunannya cukup besar. Sepertinya aku berada di kota besar. Baiklah, ayo kitaasuk kalian berdua.”
Mereka bertiga masuk ke dalam Guild petualang. Ketika di dalam guild, semua mata tertuju ke arah mereka bertiga. Namun Rio tak mempedulikannya dan terus berjalan menuju meja resepsionis.
“Selamat datang di Guild petualang. Ada yang bisa saya bantu?”
“kami ingin mendaftar sebagai petualang. Apa bisa?”
“mendaftar sebagai petualang? Tentu saja tuan. Tapi, apa aku boleh bertanya sesuatu?”
“Ya, tentu. apa itu?”
“Mereka berdua anggita party mu atau budak mu?”
“Kami adalah budak Tuan Rio.”
Mai langsung menjawab pertanyaan resepsionis itu, begitu pula dengan Yui yang menganggukkan kepalanya.
“Begitu, artinya yang menjadi petualang resmi adalah anda. Karena mereka adalah seorang budak, mereka tak bisa mendaftar sebagai petualang resmi. Namun sang pemilik bisa membawa budaknya untuk menjadi anggota party.”
“Ah begitu rupanya. Baiklah, aku akan mengikuti ujian masuknya. Kalian tunggu lah di sini-”
“Ah, anda juga boleh membawa mereka tuan. Jika anda meninggalkan mereka di sini...”
Gadis resepsionis itu mendekat ke telinga Rio dan berbisik.
“Mereka bisa saja dicuri, karena akhir-akhir ini ada beberapa kasus pembunuhan dan hilangnya petualang pemula, anak-anak, serta beberapa budak yang menjadi anggota party mereka. Guild master curiga bahwa ada seorang petualang korup yang terlibat atas kasus penculik anak-anak dan petualang pemula.”
“Begitu, baiklah. Terimakasih atas peringatannya.”
Rio pun berpikir bahwa sebaiknya mereka berdua harus diberi senjata dan diajari membela diri mereka sendiri.
Kemudian Resepsionis itu memberikan Rio formulir pendaftaran. Setelah selesia mengisi dan memberikan kembali formulir itu. Rio, Mai dan Yui dibawa ke ruang ujian.
Ketika sampai di ruang yang telah ditetapkan, ada seorang wanita yang merupakan pengawas dari ujian Rio. Wanita itu memiliki rambut hijau, memakai pakaian seperti seorang penyihir, membawa tongkat dengan permata hijau, serta memiliki mata berwarna hijau cerah. Dia menyadari kehadiran Rio, Mai, dan Yui serta resepsionis yang membawanya.
“Ah, ada petualang baru lagi yang mendaftar?”
“Ya nona Rosetta. Namanya adalah Tuan Rio, dia adalah pengembara dari negeri benua tengah.”
“Hoo... Kau cukup berani anak muda, sangat jarang ada pemuda yang berpetualang hingga keluar benua seperti dirimu. Oh ya, mereka berdua tidak ikut ujian?”
Rosetta bertanya kepada Rio tentnag Mai dan Yui. Mereka berdua pun menjawab pertanyaan Rosetta.
“Kami budak tuan Rio, kami hanya disuruh untuk mengikuti Rio masuk ke ruang ujian sebagai penonton.”
“begitu. Baiklah, mari kita mulai ujiannya.”
“Baik.”
Rio pun langsung duduk di meja yang disediakan. Lalu Rosetta memberikan kertas ujian kepada Rio.
“waktu ujian tertulis adalah 2 jam.”
“Hmm... ujian masuk ini ternyata sama seperti ujian masuk SMA ku dulu.” ucap Rio dalam hati sembari mengerjakan semua soal ujian.
30 menit kemudian, Rio selesai mengerjakan semua soal ujian tertulis.
“Selesai.”
“Hmm..? Sudah selesai? Ini baru 30 menit. apa kau yakin sudah mengisi semua soalnya dengan benar?”
“Ya.”
“Baiklah.”
Rosetta mengambil kertas ujian Rio. Dan dia terkejut, karena semua soal ujiannya dijawab dengar benar semua.
“Dia menjawab semua soal ujian dengan benar! Sepertinya dia sudah belajar dengan sungguh-sungguh.” ucap Rosetta dalam hatinya.
“Baik, ayo kita pergi ke tempat ujian kedua.”
“Baik!”
Rio dan kedua budaknya pun mengikuti Rosetta ke tempat ujian yang kedua.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah ruangan. Di ruangan itu terdapat beberapa orang-orangan sawah.
“Baik, ujian kedua adalah praktek menggunakan sihir. Gunakan sihir dari salah satu atributmu dan tembakkan ke arah orang-orangan sawah itu.”
“Baik.”
Rio maju selangkah kemudian mengangkat tangannya ke depan. Lalu muncul lah sebuah bola api berukuran 30 cm.
“..?! Dia menggunakan sihir tanpa rapalan?!” ucap Rosetta dalam hatinya yang terkejut karena melihat Rio menggunakan sihir tanpa rapalan.
“Haah...! [Fire Ball] !!”
Wuuuuz....!! Bola api terbang ke arah orang-orangan sawah itu dan meledakkannya. Suara ledakan bola api Rio sangat keras hingga terdengar sampai di aula Guild.
“Suara ledakan apa itu?!”
“Asalnya dari ruang ujian kedua!”
“Apakah itu berasal dari sihir laki-laki tadi?!”
Semua orang terkejut karena mengetahui suara ledakan yang keras itu berasal dari sihir Rio
“...”
Di ruang latihan, Rosetta yang terkejut karena melihat sihir atribut api milik Rio yang cukup kuat itu langsung bersemangat.
“Sepertinya aku telah menemukannya.” Ucap Rosetta dalam hatinya sambil tersenyum.
“Ahahaha... Sepertinya aku berlebihan...”
Mai dan Yui yang melihat kekuatan sihir tuannya, seketika takjub.
“Tuan! Anda hebat sekali!”
“Benar!”
“Benarkah?”
Rio menggaruk pipinya karena malu dipuji.
“Baik. Kau lulus, sekarang aku akan memberikan mu tugas untuk ujian ketiga.”
Rosetta menghampiri Rio dan memberikan sebuah kertas Quest yang berisi monster yang harus dia buru.
“Menangkap dua ekor Wild Boar. ini adalah Quest dari seorang petani di sebelah timur kota, dia meminta Guild petualang untuk memberantas Wild boar yang merusak ladangnya.”
“Ya, selesaikan quest itu dalam jangka waktu 3 hari. Kau juga boleh membawa kedua budak mu untuk ikut membantumu, karena dari pengelihatan ku mereka cukup hebat.”
“Baik, kami akan menyelesaikan Quest ini. Terimakasih Nona Rosetta. Ayo Mai, Yui kita pergi menyelesaikan Quest ini!”
“Ya tuan!”
“Hati-hati anak muda!”
Rio pergi meninggalkan Rosetta seorang diri.
“Kuyakin, dia lah orangnya. Orang yang disebutkan dalam ramalan "orang" itu.”
Ketika Rio di Aula Guild. Semua orang semakin memperhatikan Rio, merasakan tatapan dari semua orang. Dia pun bergegas pergi keluar.
“Kenapa semua orang melototi ku seperti itu?” ucap Rio dalam hatinya sambil berjalan menuju gerbang timur kota.
“Ouh ya, aku harus membeli senjata untuk kalian juga.”
“Anu... Tuan, anda tidak perlu.”
“Hm...? Maksudnya?”
“Kami tidak membutuhkan senjata, kami sudah memilikinya.”
“Eh serius? Tapi aku tidak melihatnya?”
“Kami menyimpannya di dalam bayangan kami.”
“Eh..? Apakah itu adalah skill atau sihir kalian?”
Mereka menganggukkan kepalanya.
“Baiklah, kalau begitu. Ayo kita pergi ke ladang petani di timur kota !”
“Ya!”
Mereka pun pergi dengan penuh semangat.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Muhammad Mk
sejak mc dpt skill creation kemungkinan tittle aslinya son of creator
2024-07-28
3
Sutono jijien 1976 Sugeng
⭐⭐⭐⭐
2024-07-16
1
Yogiri Takatou
Good
2024-07-11
1