Bab~18

"Rin, apa kamu tahu aku kemarin melihat pria tampan itu bersama seorang wanita di pusat pameran." Ucap Amel sore itu ketika bertemu dengan Karin di cafe langganannya.

"Wanita itu seperti ulat bulu saja nemplok terus di lengannya benar-benar gatal." Imbuh Amel lagi.

Sementara Karin yang menopang dagunya dengan sebelah tangannya nampak termenung dengan tatapan kosong, besok adalah hari pernikahannya dan ia tak bisa membayangkan akan tinggal dan tidur dengan pria asing yang tak pernah ia suka. Membayangkan hal itu pun Karin seperti ingin menenggelamkan dirinya di dasar bumi saja.

"Rin, kamu dengar aku bicara tidak sih ?" Protes Amel saat ceritanya tak di tanggapi oleh sahabatnya tersebut.

"Iya aku dengar." Sahut Karin tak bersemangat.

"Dengar apa ?" Tantang Amel ingin tahu.

"Pria itu datang ke pameran bersama seorang wanita." Sahut Karin, sebenarnya sejak tadi ia masih mendengarkan sahabatnya itu dengan hebohnya bercerita tapi pikirannya yang sudah penuh pun malas untuk menanggapi.

"Hanya itu tanggapan mu ?" Amel nampak gemas menatap gadis yang sedang duduk di hadapannya itu.

"Terus masalahnya di mana? Bagus dong itu tandanya dia pria normal masih suka wanita." Sahut Karin lagi.

"Ku pikir dia masih jomblo." Amel nampak nyengir sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tapi aku benar-benar masih penasaran dia sama Matteo kenapa bisa semirip itu ya? Apa kamu tidak penasaran juga ?" Imbuh Amel lagi, karena baginya mereka bagai pinang di belah dua dan hanya penampilan saja yang membedakannya.

Karin nampak membuang napasnya kesal. "Dari pada kamu memikirkan kemiripan mereka yang jelas-jelas orang yang berbeda, kenapa kamu tidak memikirkan bagaimana caranya agar pernikahan ku besok gagal ?" Ucapnya merespon perkataan wanita itu dengan sedikit gemas.

"Ya sudah kabur saja gampang kan ?" Sahut Amel dengan santainya namun langsung mendapatkan sentilan di dahinya oleh sahabatnya itu.

"Jika aku mau, sudah ku lakukan sejak lama." Karin terlihat frustrasi, mana mungkin ia bisa meninggalkan ayahnya. Meskipun pria itu banyak berubah setelah memiliki keluarga baru tapi ia tahu ayahnya masih sayang padanya meski tak di tunjukkan bahkan hingga hari ini sang ayah masih diam-diam memberikannya uang jajan.

"Kamu benar-benar tak bisa di andalkan, baiklah aku pulang saja padahal harusnya hari ini aku di pingit tapi aku rela kabur demi kamu." Karin nampak beranjak dari duduknya, namun Amel langsung memeluknya.

"Sudah ku bilang aku akan selalu ada untukmu, tapi kali ini aku benar-benar tak bisa menolong." Ucap Amel yang juga merasa bersalah.

Karin langsung menarik sudut bibirnya, mana mungkin ia bisa marah dengan sahabatnya itu. "Hm, terima kasih tapi aku memang harus kembali sebelum mama datang." Ucapnya, lantas mengambil tasnya. Namun saat berbalik badan tiba-tiba ia tak sengaja menabrak seorang pengunjung.

"Maaf, aku tak sengaja." Ucapnya sembari menggigit bibir bawahnya menatap pria tersebut yang rupanya juga sedang menatapnya dengan pandangan datarnya dan di sebelahnya terlihat seorang wanita cantik juga ikut menatapnya.

"Sepertinya selain pendengaranmu yang terganggu, fungsi matamu juga mulai berkurang." Cibir pria itu kemudian.

"Kau !!" Karin terlihat kesal, kenapa harus bertemu dengan pria menyebalkan itu lagi lalu pandangannya beralih ke arah wanita di sebelah pria itu yang juga menatapnya dengan senyuman mengejek.

Malas menanggapinya Karin pun nampak menghentakkan kakinya melewati mereka dan sedikit menyenggol bahu wanita itu.

"Astaga tidak sopan sekali, apa kamu mengenalnya ?" Ucap wanita itu dengan nada protes.

"Tidak dan tidak penting." Sahut sang pria.

Karin yang masih bisa mendengar suara mereka pun nampak bersungut-sungut. "Kamu juga tidak penting buatku, wajah saja yang mirip tapi kelakuan minus." Gumamnya seraya meninggalkan restoran tersebut.

Sementara Amel yang tadinya hendak pergi urung ia lakukan karena masih penasaran dengan sosok pria yang sangat mirip dengan calon suami sahabatnya itu.

"Matt, kamu mau pesan apa ?" Tanya wanita yang bersama pria itu tadi.

"Seperti biasa, pelayan tahu apa seleraku." Sahut pria yang di panggil Matt tersebut.

"Matt? Matteo ?" Amel yang mendengar itu pun langsung melotot, bukankah nama pria itu hampir sama dengan calon suami sahabatnya? Karena penasaran wanita itu pun kembali menguping.

"Sepertinya pelayan lebih tahu seleramu ya daripada aku."

"Jangan cemburu." Sahut sang pria yang tatapannya tak lepas dari ponselnya.

"Karin harus tahu ini."

Gumam Amel yang sejak tadi menguping obrolan mereka.

Keesokan harinya....

Hari pernikahan pun telah tiba dan Karin sudah memutuskan untuk menerima pernikahan tersebut dan perkara masa depannya akan ia pikirkan nanti. Kini pernikahan yang di adakan di sebuah hotel bintang lima itu terlihat mewah meskipun kurang meriah, karena keluarga Suarez membatasi tamu undangan dan juga di larangnya adanya kamera di sana. Walaupun nyonya Kusuma keberatan tapi titah calon besannya adalah mutlak yang harus di patuhi.

"Akhirnya benalu di rumah kita pun menikah juga dan akan segera angkat kaki." Ucap Risa saat prosesi pernikahan akan segera di mulai.

"Tentu saja dan mama juga sudah enek melihatnya di rumah." Tukas sang ibu dengan senyuman ramah menyambut para tamu yang baru datang menyapanya.

"Ngomong-ngomong montir itu kenapa belum datang? Jangan-jangan dia kabur lagi dari pernikahannya lagipula siapa juga yang mau menikah dengan perempuan bodoh seperti Karin." Risa terlihat mengedarkan pandangannya mencari sosok calon mempelai pria, namun sang ibu langsung menatapnya tajam.

"Jaga bicaramu Risa, kamu mau kita jatuh miskin jika pernikahan ini tak jadi di laksanakan ?" Tegur wanita paruh baya tersebut yang malam ini terlihat mempesona dengan makeup tebal dan juga gaun mahalnya.

"Iya ma, iya. Aku cuma becanda." Risa pun kembali diam dan saat ia tak sengaja menatap pintu keluar tiba-tiba matanya langsung melotot.

"Pria itu? Bukankah itu pria di restoran waktu itu? Kenapa bisa ada di sini ?" Ucapnya terkejut, namun saat melihat siapa yang sedang bersama pria itu Risa pun semakin tak percaya.

"Selamat datang tuan Suarez." Sapa pak Kusuma menyambut calon besannya tersebut.

"Astaga, montir itu gagah juga jika berpenampilan seperti itu." Nyonya Kusuma yang tadinya berdiri di samping sang putri kini berlalu menyusul suaminya menyambut keluarga mempelai pria.

"Tidak, mereka bukan orang yang samakan ?" Risa masih tak percaya dan hampir saja jatuh jika sang kekasih tak keburu datang menyadarkannya.

"Sayang, kamu baik-baik saja ?" Daniel langsung merengkuh pinggang kekasihnya tersebut.

"Hm." Risa hanya mengangguk kecil.

Sementara Amel yang sejak tadi menunggu kedatangan Karin nampak gelisah, sejak kemarin ponsel sahabatnya itu tak aktif padahal ia ingin memberitahukan jika kemungkinan besar Matteo adalah orang yang sama dengan pria menyebalkan yang sering mereka temui di cafe langganannya meskipun ia belum cukup bukti.

"Akhirnya kamu muncul juga Rin." Amel yang melihat kedatangan sang sahabat bersama ayahnya langsung melangkah mendekat namun sebuah tangan nampak menahannya.

"Orang lain di larang mendekat, mengerti !!" Risa nampak tersenyum mengejek ke arah Amel kemudian berlalu dari hadapan wanita itu bersama sang kekasih dan Amel pun ingin sekali menghajarnya andai membuat keributan di sana tak di larang.

"Semoga setelah menikah kamu baik-baik saja, Rin."

Terpopuler

Comments

febby fadila

febby fadila

kasihan juga klw matteo klw sdah punya kekasih.. berarti yg jd korban adalah karin

2025-03-11

0

Alanna Th

Alanna Th

kmungkinn matteo sdh punya kksh tapi tdk drestui kakek /Sweat//Brokenheart/

2025-01-10

1

dewi

dewi

😂🤣

2025-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab~01
2 Bab~02
3 Bab~03
4 Bab~04
5 Bab~05
6 Bab~06
7 Bab~07
8 Bab~08
9 Bab~09
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 Bab~78
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Bab~106
107 Bab~107
108 Bab~108
109 Bab~109
110 Bab~110
111 Bab~111
112 Bab~112
113 Bab~113
114 Bab~114
115 Bab~115
116 Bab~116
117 Bab~117
118 Bab~118
119 Bab~119
120 Bab~120
121 Bab~121
122 Bab~122
123 Bab~123
124 Bab~124
125 Bab~125
126 Bab~126
127 Bab~127
128 Bab~128
129 Bab~129
130 Bab~130
131 Bab~131
132 Bab~132
133 Bab~133
134 Bab~134
135 Bab~135
136 Bab~136
137 Bab~137
138 Bab~138
139 Bab~139
140 Bab~140
141 Bab~141
142 Bab~142
143 Bab~143
144 Bab~144
145 Bab~145
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab~01
2
Bab~02
3
Bab~03
4
Bab~04
5
Bab~05
6
Bab~06
7
Bab~07
8
Bab~08
9
Bab~09
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
Bab~78
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Bab~106
107
Bab~107
108
Bab~108
109
Bab~109
110
Bab~110
111
Bab~111
112
Bab~112
113
Bab~113
114
Bab~114
115
Bab~115
116
Bab~116
117
Bab~117
118
Bab~118
119
Bab~119
120
Bab~120
121
Bab~121
122
Bab~122
123
Bab~123
124
Bab~124
125
Bab~125
126
Bab~126
127
Bab~127
128
Bab~128
129
Bab~129
130
Bab~130
131
Bab~131
132
Bab~132
133
Bab~133
134
Bab~134
135
Bab~135
136
Bab~136
137
Bab~137
138
Bab~138
139
Bab~139
140
Bab~140
141
Bab~141
142
Bab~142
143
Bab~143
144
Bab~144
145
Bab~145

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!